XAU/USD bullish efek hasil pidato the fed, 11 jam lalu, #Emas Fundamental   |   Pound Sterling pertahankan kenaikan karena dolar AS melemah jelang inflasi AS, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS berjuang untuk menemukan permintaan karena fokus bergeser ke laporan inflasi, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD menarik beberapa pembeli di atas level 0.6060, fokus pada data IHP dan IHK AS, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) menyetujui sejumlah laporan tahunan dan keuangan tahunan dalam RUPST yang digelar pada Selasa (14/Mei), 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp5,5764 per saham kepada para pemegang sahamnya, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham top gainers LQ45: PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) +3.55%, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) +1.64%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) +1.48%, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka naik pada perdagangan Rabu (15/Mei) pagi, menguat 0.59% ke level 7,125, 18 jam lalu, #Saham Indonesia

Apa Itu Ethereum Killer?

Yuvita 22 Nov 2021
Dibaca Normal 4 Menit
kripto > koin >   #ethereum
Ethereum memang populer, namun kekurangannya membuat beberapa aset kripto menjadi "Ethereum Killer". Apa itu Ethereum Killer dan apa saja contohnya?

Sebagai platform yang memotori kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar setelah Bitcoin, popularitas Ethereum tentu tak diragukan lagi. Akan tetapi, teknologi yang dibuat oleh Ethereum masih belum sempurna sehingga memunculkan beberapa kompetitor.

koin ethereum killer

Koin kripto ETH memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

  • Jaringan sangat terbatas, berakibat pada biaya transaksi yang tinggi.
  • Tidak adanya komunikasi yang baik dengan blockchain lainnya.

Ethereum sedang mempelajari kekurangannya dan berencana untuk meningkatkan produknya agar lebih cepat dan ramah lingkungan. Namun, proyek ini diprediksi baru akan selesai pada tahun 2022. Karena itu, pasar melirik alternatif yang terstruktur, murah, dan ramah lingkungan. Inilah yang dinamakan sebagai "Ethereum Killer", karena koin yang diyakini dapat melengkapi kekurangan Ethereum berpotensi menyaingi perannya di masa depan. Lantas, apa sajakah koin yang mendapat julukan ini?

 

1. Cardano

Cardano termasuk salah satu kompetitor Ethereum yang masuk dalam kategori Ethereum Killer karena teknologi blockchain-nya yang bersifat publik dan open-source. Charles Hoskisson yang juga ternyata adalah pendiri Ethereum menjelaskan bahwa Cardano sendiri dapat mengoperasikan smart contract serta membuat dApps. Dari mulai peluncurannya, koin ini telah mendapat banyak apresiasi hingga masuk dalam daftar 10 cryptocurrency paling populer.

investasi cardano ethereum killer

 

2. Binance Coin

Bagi investor yang sudah sering investasi aset kripto mungkin tidak lagi asing dengan Binance. Exchanger kondang ini memiliki Binance Smart Chain (BNB) yang mulai dilirik publik. Kesamaan yang dimiliki antara Binance dengan Ethereum adalah kemampuan blockchain-nya yang dapat diprogram.

Baca juga: 5 Bursa Kripto Terbaik Yang Harus Anda Tahu

Keunggulan lebih yang ditawarkan Binance adalah: pengembang project bisa dengan mudah terhubung dengan calon investor menggunakan platform yang telah disediakan. Namun, Binance menghadapi hambatan karena beberapa otoritas memperketat regulasi. Hal ini membuat Binance sulit mempenetrasi pasar di sejumlah negara. Disamping itu, salah satu kritik yang patut digarisbawahi adalah sistem Binance yang tersentralisasi.

 

3. Solana

Menjadi blockchain dengan basis web-scale pertama dan memiliki jaringan tercepat membuat Solana mengklaim telah memecahkan trilemma blockchain. Aset ini mampu membuat jaringan dengan cepat dan terukur, menjaga keamanan, serta memiliki beragam inovasi yang membuatnya unggul di industri mata uang kripto.

Detailnya, Solana dengan mudah dapat membuat throughput sebesar 50,000 TPS dengan rata-rata waktu 600 milidetik tanpa scaling layer-2. Disamping itu, aset kripto ini juga memiliki dApps serta smart contract sehingga SOL, mata uang Solana, menjadi langganan di daftar kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar.

Tak cukup sampai disitu, transaksi yang dijalankan oleh Solana terbukti 3,800 kali lebih cepat ketimbang Ethereum. Biaya transaksinya sangat murah, sekitar 0.00025 Dolar AS per transaksi. Biaya ini sangat terjangkau jika dibandingkan dengan Ethereum yang mematok 6,498 dolar AS per transaksi.

solana adalah ethereum killer

Sayangnya, meski dengan berbagai macam kelebihan yang telah disebutkan, Solana masih belum mampu menggeser Ethereum sebagai aset kripto yang diminati oleh pasar. Salah satu alasannya adalah beberapa investor menilai teknologi inovatif bukan menjadi satu-satunya patokan dalam bersaing di pasar kripto.

 

4. Polkadot

Aset kripto terakhir yang disebut-sebut sebagai Ethereum Killer adalah Polkadot. Melalui relay chain, aset ini menghubungkan blockchain yang berbeda ke dalam satu jaringan sehingga membuat komunikasi antar blockchain jadi lebih mudah.

Berbeda dengan Ethereum, protokol Polkadot tidak terdapat fork sehingga melakukan pembaruan atau pengenalan fitur menjadi tidak rumit. Namun yang perlu dicermati, meski Polkadot unggul dalam skalabilitas dan interoperabilitas cross-chain, kapitalisasi pasar Ethereum saat ini masih 15 kali lebih besar daripada Polkadot.

polkadot ethereum killer

Nah, dari empat contoh di atas, bisa disimpulkan bahwa tiap aset kripto memiliki pro dan kontranya masing-masing. Bahkan Cardano yang digadang sebagai Ethereum Killer paling unggul juga belum bisa dikatakan menjadi kompetitor tangguh.

 

Jika Ethereum punya sekelompok pesaing yang disebut sebagai "Ethereum Killer", lantas bagaimana dengan Bitcoin? Meskipun tidak memiliki kompetitor secara khusus, terdapat sejumlah Altcoin yang sering dianggap sebagai alternatif potensial Bitcoin. Temukan contohnya dalam "10 Jenis Mata Uang Paling Populer Selain Bitcoin".

Terkait Lainnya
 
XAU/USD bullish efek hasil pidato the fed, 11 jam lalu, #Emas Fundamental

Pound Sterling pertahankan kenaikan karena dolar AS melemah jelang inflasi AS, 11 jam lalu, #Forex Fundamental

Dolar AS berjuang untuk menemukan permintaan karena fokus bergeser ke laporan inflasi, 11 jam lalu, #Forex Fundamental

NZD/USD menarik beberapa pembeli di atas level 0.6060, fokus pada data IHP dan IHK AS, 11 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) menyetujui sejumlah laporan tahunan dan keuangan tahunan dalam RUPST yang digelar pada Selasa (14/Mei), 18 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp5,5764 per saham kepada para pemegang sahamnya, 18 jam lalu, #Saham Indonesia

Saham-saham top gainers LQ45: PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) +3.55%, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) +1.64%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) +1.48%, 18 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG dibuka naik pada perdagangan Rabu (15/Mei) pagi, menguat 0.59% ke level 7,125, 18 jam lalu, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Staking kelihatannya lebih mirip dengan deposito di bank ya? Jadi kalau deposito di bank juga perlu minimal berapa duit dan entar bunga akan ditambahkan tiap bulan ke akun bank.

Sedangkan kalau pinjaman kripto Ethereum itu lebih kayak saya yang punya kripto pinjamin ke peminjam dan si penerima pinjaman menjaminkan NFT atau jaminan aset lain yang berkaitan dengan kripto ya? Jadi ibarat kalau gagal bayar, smart contract diaktifkan langsung aset tersebut jadi punya saya begitu? Dan seperti pinjaman pada umumnya, tiap waktu tertentu harus disetor ke saya dengan berupa ETH yang udah ditambahkan bunga kedalamnya?

Wah kalau seperti itu, aman banget buat pinjamin ETH ke orang lain asal ada jaminan yang menurut kedua belah pihak worth it, kalau gagal bayar bisa ada smart contract yang bekerja. Benaran aman banget ya!

 Lioyanto |  8 Dec 2022
Halaman: Cara Mendapatkan Passive Income Eth Termudah

Menurut saya penambangan bitcoin sendiri sepertinya harus dipikirkan ulang lagi oleh developer dan saya juga tidak tau apakah developer masih aktif atau tidak terutama Satoshi. Soalnya koin kripto lainnya sudah mulai menggaungkan energi efisien, jadi entah itu dari sumber diesel maupun SDA yang terbarui, mereka berusaha mengalihkan teknik mining ini dengan teknik stake dalam menghasilkan koin kripto, terutama Ethereum 2.0 yang mengusung penghapusan mining menjadi stake (PoW ke PoS).

Tapi menilik dari tulisan author tentunya dengan hanya bitcoin yang mungkin masih memakai mining, dan berdasarkan info jumlah bitcoin sendiri sudah sedikit serta penambang juga beralih ke energi bersih saya rasa bitcoin lebih bersih daripada penambangan lain yang secara langsung merusak lingkungan sekitar.

 Sandy |  9 Dec 2022
Halaman: Mitos Mining Bitcoin Yang Masih Banyak Dipercaya

Saya masih kurang mengerti tentang DAO ini secara detail. Tetapi secara garis besar sebenarnya DAO itu organisasi yang dibangun diatas blockchain Ethereum dengan tanpa ada pemimpin organisasi dan dijuga ada smart contract didalamnya.

Menurut saya DAO ini kalau saya ga salah pengertian akan sangat berguna bagi organisasi kemanusiaan. Jadi mereka bisa menggalang dana dan agar bisa disalurkan juga ada voting gitu. Ini benaran bisa menghindari terjadinya korupsi maupun pencucian uang dan juga adanya smart contract yang bisa diaktifkan hanya jika syarat terpenuhi.

Kalau ada hal tersebut sih, kripto benaran jadi masa depan keuangan yang transparan!

 Kevin |  9 Dec 2022
Halaman: Cara Membuat Dao Untuk Proyek Kripto

Token DeFi itu termasuk generasi baru, dan merupakan token yang dibuat untuk ekosistem DApps. DApps sendiri dirintis oleh ekosistem Ethereum.

 Willi |  12 Dec 2022
Halaman: Kripto Berbasis Defi Tren Blockchain Baru Sarat Manfaat

Numpang nanya nih, saya masih belum sepenuhnya mengerti akan fork yang terdapat pada blockchain kripto. Untuk Soft Fork saya sepertinya lumayan mengerti ini hanya sekedar ngeupdate tambahan tanpa ngerubah blockchain.

  • Dari penjelasan artikel ini saya bisa tau kalau hard fork itu seperti game-lah ya, jadi terdapat update besar-besaran misalkan seperti game yang saya mainkan biasanya contohnya pes 2020 ke pes 2021. Jadi engine game akan berbeda tetapi aset yang sudah didapat bisa diconvert ke sana tetapi ada beberapa aset yang akan digantikan.

Nah pertanyaan saya apakah hard fork dalam kripto ini misalkan saya punya 10 ETH, apakah dengan perubahan hard fork ke The Ethereum 2.0 saya masih akan tetap memiliki 10 ETH (Baik ga perlu convert ataupun digantikan otomatis) karena engine/blockchain udah berbeda?

 Fernando |  21 Dec 2022
Halaman: Perbedaan Hard Fork Vs Soft Fork Pada Blockchain Kripto

Halo Fernando,
dalam konteks Hardfork Ethereum ke Ethereum 2.0, Anda tidak perlu merisaukan terhadap kepemilikian koin ETH pada saat proses transisi. Pasalnya, semua akan berjalan otomatis. Artinya, jika proses Hardfork Ethereum 2.0 selesai, koin ETH Anda tetap tersimpan dengan aman. Jadi, dalam hal ini Anda tidak perlu melakukan apapun. Semoga membantu.

 Damar Putra |  27 Dec 2022
Halaman: Perbedaan Hard Fork Vs Soft Fork Pada Blockchain Kripto

Kirim Komentar Baru