Broker

Pertama-tama Anda perlu membuat akun di e-payment yang bersangkutan terlebih dulu. Misalkan Anda ingin menggunakan FasaPay, maka bisa diawali dengan membuka akun di FasaPay.

Setelah itu, untuk bisa digunakan sebagai deposit, Anda perlu mengisi balance (top up) di e-payment. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan jasa exchanger lokal yang menyediakan jual beli FasaPay atau e-payment lain yang Anda gunakan.

Selanjutnya, tinggal memproses deposit dari Member Area broker. Biasanya hal ini dilakukan dengan membuka menu deposit dan pilih metode FasaPay/Neteller/dsb. Dari situ Anda tinggal mengikuti alur sesuai instruksi broker.

Di broker lokal juga sudah banyak kok yang menyediakan Fixed Spread. Coba deh tengok di ulasan ini.

Maaf gan, kira kira mengapa liat dari taon berdirinya ya? gw masih agak bingung dengan kedua broker ini juga tetapi bukannya baik berdiri lama atau ga itu sebenarnya ga masalah kan asalkan teregulasi ama Bappebti dan ini juga sama sama teregulasi oleh regulator yang sama juga

@Kelvin, bukannya masalah regulasi atau tidak tetapi menurut saya, pengalaman dalam mengelola uang itu sangat menjamin profesional atau tidaknya suatu perusahaan. Bayangkan bila satu perusahaan pialang bertahan puluhan tahun, berarti perusahaan itu udah melewati berbagai macam krisis keuangan seperti tahun 2008, 2021 Covid, 2022, dan sekarang katanya akan mengalami resesi. Makanya menurut saya akan sangat penting untuk mengetahui tahun berdirinya suatu broker

ada benarnya juga ya gan, mengenai lama atau tidaknya broker berdiri. Tapi klu gw merasa asalkan teregulasi aja dah cukup sih. Soalnya broker baru biasa memiliki lebih banyak promosi yang menguntungkan gt. tapi ya prespektif masing-masing sih

Halo, mengenai review full Finex bisa dibaca disini ya pak : review finex dan mengenai review full JavaFX bisa dibaca disini : Review Broker JavaFX.

Mengenai tahun berdirinya, Finex berdiri tahun 2012 dan JavaFX berdiri di tahun 2016 dimana selisih 4 tahun.

Semoga membantu

Tentu saja, setiap broker mencari keuntungan. Salah satunya memainkan spread dan komisi dari kami para trader. dan itu wajar mengingat mereka juga perlu mengeluarkan banyak modal untuk menjadi broker seperti perijinan, infrastruktur dan lain sebagainya dan pastinya tidak murah.

Tapi ya, kamu sebagai seorang trader juga memiliki kepentingan tersendiri yaitu untuk mendapatkan keuntungan dari trading, dan menghindari broker dengan biaya yang terlalu tinggi. Menurut saya dalam memilih broker, anda tidak boleh hanya terpaku dengan spread yang ditawarkan, karena spread itu umunya berubah-ubah tidak tetap. Apalagi Broker yang menaawarkan akun tradung dengan spread zero, itu tidak mungkin 0 pip, pasti berubah ubah.

Anda bisa mendapatkan selisih harga yang sangat tipis, bahkan sampai serendah 0 pip. Namun demikian, ada komisi trading yang ditetapkan sebagai biaya jasa. Komisi ini biasanya ditentukan per posisi atau pada ukuran trading tertentu, tergantung kebijakan masing-masing broker.

Jika anda ingin meminimalisi biaya, sebenaranya anda bisa memimih broker dengan spread rendah 0-2 pip itu cukup rendah, mengingat sifat spread yang berubah ubah. Untuk komisi, Normalnya itu sekitar $7 per lot. berbeda dengan spread, Komisi tidak berubah ubah, mereka tergantung Lot trading. Jika anda menemukan broker yang menawarkan zero spread dengan komisi yang mahal, Itu kurang menguntungkan bagi anda.

Asan: Sebetulnya ini jdi dilema yaa. Jadi gini, utk broker yg teregulasi ama si ASIC dkk, itu sbnrnya aman2 aja. Dlm arti, standard dari regulator kyk ASIC itu udah sangat2 ketat lho, bahkan klu bisa dibilang lebih ketat dibandingkan BAPPEBTI dan tentu aja regulator ini udah terkenal bngt di dunia finansial dibandingkan BAPPEBTI.

Cma kelemahan dari penggunaan broker dngn teregulasi ama si ASIC itu, tentu aja adalah aturan trading yg mngkn ga sesuai. Broker bisa aja teregulasi ama ASIC, tpi ASIC sndiri blm tntu mau menerima trader luar dari Australia shngga bnyk broker menggunakan regulator offshore (baca :Trading in an Offshore Broker: Pros and Cons) yg kondisi tradingnya mngkn ga ketat.

Kemudian kelemahan slanjutnya, bila kita itu menggunakan broekr luar, maka perlindungan hukum dari BAPPEBTI itu ga ada. Shngga kita ga bakaln bsa apa2 klu emang dana kita ternyata bermasalah di broker tsb