Euro tertekan di bawah level paritas bersama dengan rival Dolar lainnya. Pasalnya, konflik geopolitik dan kenaikan suku bunga The Fed sama-sama menguntungkan bagi Dolar.
Selamat pagi, para pencari profit! Indeks Dolar melesat ke atas 111 setelah dilambungkan oleh pernyataan hawkish Ketua The Fed dan sentimen risk-off dari konflik Rusia-Ukraina yang kembali memanas. Akibatnya, Euro tertekan bersama kripto, harga emas, dan saham-saham.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Setelah dihantam oleh tensi konflik Rusia yang kembali naik, EUR/USD makin tertekan di bawah angka psikologis 1.0000 karena pernyataan hawkish The Fed.
Fundamental
- Rusia mengumumkan mobilisasi militer parsial untuk menjaga kawasan Ukraina yang didudukinya. Presiden Vladimir Putin mengatakan jika pihaknya siap membalas "pemerasan nuklir" yang dilancarkan pihak Barat ke Rusia.
- Sementara itu, Jerome Powell mengumumkan rate hike sebesar 75 bps untuk ketiga kalinya tahun ini, sehingga suku bunga acuan The Fed saat ini menjadi 3%-3.25%.
- Powell mengharapkan tingkat suku bunga 4.6% pada akhir 2023, bergeser jauh dari estimasi sebelumnya yang hanya 3.8%.
- Di Eropa, Jerman sedang memastikan bahwa pemerintah harus memiliki persediaan energi yang cukup untuk memenuhi tingginya permintaan selama musim dingin.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis FXStreet, Anil Pachal, EUR/USD mempertahankan trend bearish di titik terendah 19 tahun setelah menembus garis support utama dari pertengahan Juli.
- Area 61.8% Fibonacci Expansion (FE) di 0.9730 akan menjadi fokus selanjutnya.
- Jika EUR/USD mengabaikan RSI yang hampir oversold dan turun di bawah 0.9730, pergerakan dapat mengarah hingga ke bawah level tahun 2002 di sekitar 0.9610.
- Namun, perlu dicatat bahwa rebound EUR/USD melewati 0.9860 memungkinkan buyer untuk menargetkan level tertinggi mingguan di 1.0050.
Kripto
Market kripto semakin tertekan dan didominasi sentimen bearish setelah The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga acuan. Terlihat, Bitcoin masih berada di zona merah dan diperdagangkan di bawah level $19,000.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin saat ini berada di angka 22/100, turun 1 poin dari hari sebelumnya. Ini menandakan bahwa BTC masih berada di zona Extreme Fear.
- Total market cap kripto global berada di kisaran $898 miliar, mengalami penurunan sebanyak 2.78% dari hari sebelumnya.
- Sentimen bearish kripto saat ini masih mendominasi lantaran para investor merespon kebijakan The Fed yang menaikkan bunga acuan sebesar 75 basis poin.
- Selain itu, Ketua Fed Jerome Powell memperkirakan bahwa kenaikan suku bunga akan berlanjut hingga tahun depan. Tingkat inflasi diekspektasikan tidak akan kembali ke target 2% hingga tahun 2025.
Teknikal
- Bitcoin diperdagangkan di kisaran $18,514, turun sebesar 2.38% dalam 24 jam terakhir.
- Ethereum juga berada di zona negatif dan diperdagangkan di $1257. Secara harian, ETH sudah mengalami penurunan sebanyak 6.05%.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu melewati area Pivot $19,092 dan menargetkan penutupan di zona R1 ($19,430) untuk bisa kembali bangkit.
- Jika berhasil melewati area Pivot dan R1, potensi reli bullish hingga ke zona R2 $19,973 dan resistance $20,500 semakin tinggi.
- Namun bila BTC justru ditutup di bawah Pivot, ada potensi koreksi ke level S1 di harga $18,549 atau bahkan S2 ($18,211).
Emas
Setelah menaikkan suku bunga sebesar 0.75 basis poin selama tiga kali berturut-turut, The Fed diprediksi masih akan tetap menerapkan kebijakkan yang sama di bulan November mendatang. Selain itu, keadaan geopolitik Rusia-Ukraina dan perlambatan pertumbuhan ekonomi China juga mempengaruhi pergerakan XAU/USD.
Fundamental
- Indeks Dolar AS (DXY) tengah berada di level 111.65 setelah melonjak hingga level tertinggi dua dekade.
- Selain itu, yield obligasi 10-tahunan AS sempat melesat ke level tertingginya di 3.609%.
- Konflik Rusia-Ukraina semakin memanas setelah Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menanggapi pengumuman mobilisasi pasukan Rusia.
- Goldman Sachs memangkas perkiraan PDB China dari 3.3% menjadi 3%. Harga emas terbebani oleh sentimen ini mengingat China adalah salah satu konsumen emas terbesar.
Teknikal
- Pada chart H4, terjadi pembalikan arah yang jelas pada SMA 50 sehingga XAU/USD berpotensi menyentuh level terendah tahunan di sekitar $1654.
- Emas berpotensi melanjutkan penurunan ke support penting berikutnya di harga $1643.
- Sedangkan garis support sebelumnya di $1665 telah berubah menjadi resistance yang akan membatasi pemulihan XAU/USD secara jangka pendek.
- Meski demikian, tim analis FXStreet berpendapat bahwa harga emas masih bisa bullish lagi bila berhasil menembus resistance trendline di sekitar $1711.
Saham
Dari pasar AS, sejumlah indeks saham mayor kompak melemah setelah rilis keputusan FOMC. Sebagian besar sektor dari S&P 500 terpantau bearish, dipimpin oleh sektor konsumen dan komunikasi. Sementara itu, IHSG diprediksi akan melanjutkan pelemahannya hari ini.
Saham AS
- Pidato Jerome Powell yang menekankan komitmen The Fed untuk terus berusaha mengendalikan inflasi, menjadi sinyal negatif bagi saham-saham AS.
- Dow Jones terperosok 1.7% ke 30,183, S&P 500 merosot 1.17% ke 3789, dan NASDAQ jatuh 1.79% ke 11,220.
- S&P 500 secara khusus terbebani oleh sektor konsumen dan komunikasi yang anjlok hingga 2.3%.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0.12% ke level 7188 di hari Rabu kemarin.
- Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar, memprediksi jika IHSG berpotensi melanjutkan pelemahannya hari ini.
- Namun, IHSG masih dapat berbalik bullish selama harga bertahan di atas support 7148.
- Beberapa saham yang bisa diperhatikan pergerakannya hari ini antara lain BBCA, PTBA, MDKA, dan JPFA.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.