Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 16 jam lalu, #Saham Indonesia

Strategi Beli Kripto Berdasarkan Peluang Divergence

Evan 8 Jul 2022
Dibaca Normal 5 Menit
kripto > strategi >   #beli-kripto   #divergence   #strategi-trading-kripto
Beli kripto berdasarkan peluang Divergence adalah salah satu strategi terbaik agar tak merugi. Seperti apa caranya?

DI

Berinvestasi dan trading mata uang kripto memang berpeluang mendapat keuntungan sangat besar. Namun, harus tetap disadari bahwa di balik peluang manis tersebut ada risiko kerugian yang tinggi. Terlebih di dunia kripto yang sangat fluktuatif, Anda dituntut untuk meminimalisir risiko dengan mengetahui kapan waktu terbaik beli kripto dan menjualnya kembali.

Beli Kripto

Sebenarnya, ada banyak cara dan strategi yang bisa Anda pelajari untuk meminimalisir risiko beli kripto agar tak merugi, yaitu dengan peluang Divergence. Strategi Divergence dianggap sebagai salah satu strategi terlengkap yang bisa menunjukkan prediksi harga kripto di masa depan.

Baca Juga: Stock-to-Flow: Cara Memprediksi Harga Bitcoin di Masa Depan

Karena dapat menunjukkan indikasi harga, maka tak heran bila para investor dan trader sering menggunakannya untuk mengidentifikasi kapan suatu tren berlanjut atau berbalik arah. Dengan demikian, strategi ini cocok sebagai panduan Anda untuk beli kripto. Bagaimana caranya? Simak selengkapnya di artikel ini.

 

Apa Itu Divergence?

Dalam dunia trading dan investasi, Divergence merupakan kondisi di mana harga suatu aset bergerak ke arah yang berlawanan dengan indikator oscillator, seperti RSI atau MACD. Divergence dianggap sebagai sinyal peringatan harga yang melemah dan kemungkinan terjadinya perubahan arah tren. Sinyal ini dapat Anda manfaatkan untuk beli kripto di waktu yang tepat.

Baca Juga: Cara Aman Beli Kripto Jumlah Besar di Tokocrypto

Ada dua jenis sifat Divergence, yaitu Bullish Divergence dan Bearish Divergence. Dari kedua jenis sifat Divergence tersebut, ada tiga jenis bentuk yang memberikan informasi peluang lebih lengkap, yaitu ada Regular Divergence, Hidden Divergence, dan Exaggerated Divergence. Lebih jelasnya, bisa dilihat pada contoh gambar ilustrasi di bawah.

Jenis-jenis Divergence

Setelah Anda mengetahui contoh ilustrasinya, lalu bagaimana cara menerapkan strategi tersebut? Berikut penjelasan lengkap beserta contoh penerapannnya untuk beli kripto.

 

Regular Divergence

Terdiri dari Regular Bullish Divergence dan Regular Bearish Divergen, jenis ini merupakan Divergence penanda reversal. Regular Bullish Divergence terjadi apabila harga berada di daerah lower low, namun indikator oscillator menunjukkan higher low. Kondisi tersebut mengindikasikan downtrend mulai melemah dan bersiap untuk beli kripto saat terjadi bullish reversal.

Baca Juga: Cara Baca Candlestick Kripto Untuk Menangkap Reversal

Sedangkan Regular Bearish Divergence terjadi ketika harga berada di daerah higher high, namun indikator oscillator menunjukkan lower high. Maka indikasi yang ditunjukkan adalah bearish reversal. Di bawah ini adalah chart contoh dari keduanya.

 Contoh Regular Bullish Divergence
 Contoh Regular Bearish Divergence

 

Hidden Divergence

Berbeda dengan Regular Divergence yang merupakan sinyal reversal. Hidden Divergen merupakan sinyal continuation atau penerusan tren. Hidden Bullish Divergence terjadi apabila harga berada di daerah higher low, namun indikator oscillator menunjukkan lower low. Kondisi tersebut biasanya digunakan untuk beli kripto saat harga sedang retracement.

Baca Juga: Waspadai Reversal dan Retracement dalam Trading Kripto

Sebaliknya, Hidden Bearish Divergence terjadi ketika harga berada di daerah lower high, namun indikator oscillator menunjukkan higher high. Maka indikasi yang ditunjukkan adalah bearish continuation. Di bawah ini adalah chart contoh dari keduanya.

 Contoh Hidden Bullish Divergence
 Contoh Hidden Bearish Divergence

 

Exaggerated Divergence

Exaggerated Divergence merupakan sinyal yang paling unik dan mudah dipahami. Pada jenis Divergence ini, Anda bisa mendapatkan sinyal penerusan maupun pembalikkan, tergantung dari harga atau indikator yang membentuk double bottom-top dan lower high-higher low. Di bawah ini adalah 2 contoh dari Exaggerated Bullish Divergence dan Exaggerated Bearish Divergence.

 Contoh Exaggerated Bullish Divergence
 Contoh Exaggerated Bearish Divergence

 

Cara Termudah Membedakan Bullish dan Bearish Divergence

Mungkin di antara Anda masih ada yang bingung dengan banyaknya jenis Bullish dan Bearish Divergence, sehingga harus mencocokkan dengan contoh ilustrasi di atas. Nah, sebenarnya ada cara termudah agar Anda bisa langsung ingat di luar kepala perbedaan sinyal Bullish dan Bearish Divergence.

Baca Juga: Divergence Trading: Lebih Akurat Kenali Momentum

Untuk membedakan sinyal Bullish dan Bearish Divergence secara mudah, Anda hanya cukup melihat di mana letak kedua garis tersebut, tak perlu diingat bentuknya seperti apa. Apabila Divergence terbentuk dengan kedua garis berada di bawah atau menjadi support bagi harga dan indikator, maka itu adalah sinyal Bullish Divergence. Sebaliknya, jika Divergence terbentuk dengan kedua garis berada di atas atau menjadi resistance bagi harga dan indikator, maka itu adalah sinyal Bearish Divergence. Mudah 'kan?

 

Cara Memanfaatkan Peluang Divergence untuk Beli Kripto

Siapa bilang beli kripto hanya bisa menggunakan sinyal bullish saja? Pada sinyal bearish pun Anda juga bisa beli kripto, namun tentu dengan menggunakan mata uang kripto lainnya melalui exchange kripto tepercaya.

Semisal, ketika sinyal Regular Bullish Divergence muncul pada harga 13,000 USDT, Anda membeli 1 BTC. Kemudian, ketika harga $BTCUSDT mengalami kenaikan hingga 20,000 USDT dan muncul Regular Bearish Divergence, maka Anda bisa membeli USDT dengan 1 BTC yang dibeli menggunakan USDT sebelumnya. Sehingga, apabila dihitung secara mudah, Anda telah mendapatkan keuntungan $7,000 dari transaksi jual beli Bitcoin dan Tether.

Lebih jelasnya, Anda bisa coba cara beli kripto menggunakan peluang Divergence seperti contoh di bawah ini.

Beli Kripto Berdasarkan Peluang Divergence

 

apabila Anda sudah berpengalaman menggunakan Divergence, strategi ini juga cocok digabungkan dengan teknik arbitrase, yaitu perdagangan antar lebih dari dua pair atau exchange. Pelajari lebih lanjut di artikel berjudul "Manakah Strategi Arbitrase Kripto yang Paling Menguntungkan?"

Terkait Lainnya
 
Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 8 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 8 jam lalu, #Forex Teknikal

Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 8 jam lalu, #Forex Fundamental

EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 8 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 16 jam lalu, #Saham Indonesia

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 16 jam lalu, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 16 jam lalu, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 16 jam lalu, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Untuk transaksi dan investasi, sebenarnya sederhana saja. Langkah pertama adalah cek regulasi dan perijinan yang dimiliki oleh aplikasi kripto tersebut.

Di Indonesia, badan yang meregulasi jual beli kripto adalah Bappebti, sementara investasi aset diatur oleh OJK. Anda juga bisa membaca di artikel:

Exchange dan aplikasi kripto yang bagus tentu memiliki transparansi data, informasi yang mudah diakses, serta memberikan persetujuan pengguna lengkap. Jangan malas untuk membaca setiap syarat dan ketentuan mulai dari cara deposit, withdraw, serta pengungkapan risiko.

Perlu dicatat juga, semua prinsip investasi adalah jangan menaruh dana yang kerugiannya tidak bisa Anda tanggung. Jadi sebaiknya dimulai dari angka yang kecil terlebih dahulu, kalau sudah nyaman, bisa ditingkatnya jumlah transaksi dan investasinya.

 Ananta |  31 Aug 2022
Halaman: Pahit Tapi Nyata Ini Fakta Tersembunyi Exchange Kripto

Yang bikin harga naik atau turun itu adalah supply dan demand-nya kak. Begini kalau lagi panen mangga, harga mangga pasti murah karena stok nya banyak sedangkan kalau masa panen udah lewat, stok jadi sedikit, harga juga akan tinggi.

Kripto juga demikian, tergantung permintaan. Semakin banyak yang beli kripto maka harga akan naik, dan semakin banyak yang jual kripto maka harga akan turun juga.

Kalau kenapa bisa naik turun cepat, biasa karena ulah spekulan dan aspek aspek lain serta aksi taking profit dengan memanfaatkan selisih harga. Bila dibeli harga murah, begitu harga kripto naik langsung dijual. Otomatis stok kripto banyak, harga kembali turun. Pas turun, ya ramai-ramai beli. Selain itu berita berita dan fundamental lain juga pengaruh.

Kira-kira seperti itu gan

 Trianto |  28 Nov 2022
Halaman: Kupas Tuntas Terra Luna Dan Prospeknya

Dari pemaparan artikel gitu, emang udah nunjukin penggabungan antara pin bar dngn divergence gitu. Cma di artikel jga di katakn bhwa trader itu harus tau mana Pin Bar yang valid dan mana Pin Bar yang tidak valid serta memahami bagaimana cara membacanya dalam konteks pasar yang berbeda-beda.

Nah, pin bar gitu kan udah di jelasin di artikel itu kyk gmana. Tpi kenyattaannya kan di pasar Forex, pin bar2 yg sempurna kyk di artikel gitu kan ga selalu ada. Kira2 ada ga pin bar yg benar2 valid dan cara identifikasinya itu kyk gmana ya? Mohon penjelasannya mengenai pin bar tsb, makasih bnyk!

 Reka |  19 Jun 2023
Halaman: Tips Trading Mifx Cara Temukan Potensi Profit Dengan Pin Bar

Izin nnya. Aku agak tertarik dngn buku yg berjudul: "Momentum, Direction and Divergence oleh William Blau"

Dikarnakan di ulasan di artikel, buku ini ngajarin kita tentang analisa teknikal yakni momentum, direction, dan jga Divergence ya. Yg ingin aku tanyakan sblm mempertimbangkan membeli buku nya adalah mengenai Divergence. Aku sering membaca dan mendengar kata divergence di trading Forex. Istilahnya mahh, divergence itu kyknya udah umum bngt digunakan di Forex.

Jd, klu blh, aku mnta izin nnya di kolom komentar ini, apa yg dimaksud dngn divergence dan apa saja keunggulan analisa teknikal divergence dibandingkan analisa lainnya?

Sblmnya, aku ucapkan terima kasih, ditnggu responnyaa!

 Adri |  4 Jul 2023
Halaman: Rekomendasi Buku Trading Terbaik Versi Finex

Jawaban untuk Fadly:

Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mendukung tipe entry retracement dalam price action. Berikut adalah beberapa indikator yang umum digunakan:

  • Moving Average (MA): Moving Average adalah indikator yang menghitung rata-rata harga dalam suatu periode waktu tertentu. Penggunaan MA dapat membantu mengidentifikasi arah tren dan menyoroti level-level retracement yang potensial. Contohnya, ketika harga melakukan retracement dalam tren naik, Anda dapat mencari peluang entry beli ketika harga mendekati atau menyentuh MA yang lebih rendah seperti MA 50 atau MA 200. Sebaliknya, dalam tren turun, retracement ke arah upside dapat dicari saat harga mendekati atau menyentuh MA yang lebih tinggi.
  • Indikator Oscillator: Indikator oscillator seperti RSI (Relative Strength Index) atau Stochastic Oscillator dapat memberikan informasi tentang kondisi overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual). Ketika pasar mencapai kondisi overbought, di mana harga telah naik terlalu cepat dan terlalu tinggi, retracement ke arah downside mungkin terjadi. Sebaliknya, ketika pasar mencapai kondisi oversold, di mana harga telah turun terlalu cepat dan terlalu rendah, retracement ke arah upside mungkin terjadi. Sinyal dari indikator oscillator ini dapat memberikan konfirmasi tambahan saat mencari retracement yang valid.
  • Bollinger Bands: Bollinger Bands adalah indikator yang menggambarkan volatilitas harga dalam bentuk tiga garis. Garis tengah adalah moving average (biasanya MA 20), sementara garis atas dan bawah berada pada deviasi standar tertentu dari garis tengah. Retracement yang valid sering kali terjadi ketika harga mendekati atau memasuki band atas atau bawah. Saat harga mendekati band atas, ini dapat mengindikasikan potensi retracement ke arah downside, sementara saat harga mendekati band bawah, ini dapat mengindikasikan potensi retracement ke arah upside.
  • Fibonacci Retracement: Fibonacci Retracement adalah alat bantu teknis yang digunakan untuk mengidentifikasi level-level retracement yang potensial berdasarkan urutan angka Fibonacci. Level-level retracement Fibonacci yang umum digunakan adalah 38,2%, 50%, dan 61,8%. Saat harga melakukan retracement, Anda dapat mencari peluang entry di dekat level-level ini. Fibonacci Retracement membantu mengidentifikasi level-level yang berpotensi menjadi support atau resistance dalam tren yang sedang berlangsung.
  • MACD (Moving Average Convergence Divergence): MACD adalah indikator tren yang menggabungkan moving average dengan konvergensi dan divergensi. Ini terdiri dari dua garis, yaitu garis MACD dan garis sinyal. Divergensi positif atau negatif antara garis-garis ini dapat memberikan sinyal retracement yang potensial. Divergensi bullish, di mana garis MACD bergerak ke atas garis sinyal, dapat menunjukkan kemungkinan retracement ke arah upside. Sebaliknya, divergensi bearish, di mana garis MACD bergerak ke bawah garis sinyal, dapat mengindikasikan kemungkinan retracement ke arah downside.
  • Volume: Meskipun bukan indikator teknis yang khas, volume dapat memberikan konfirmasi tambahan tentang retracement yang potensial. Volume yang meningkat selama retracement dapat menunjukkan partisipasi yang lebih besar dari pelaku pasar dan memberikan indikasi bahwa retracement adalah pergerakan yang signifikan. Kenaikan volume dapat memberikan kekuatan tambahan pada retracement dan memberikan konfirmasi bahwa pergerakan harga adalah retracement yang valid.
  •  Kiki R |  19 Jun 2023
    Halaman: Tipe Entry Retracement Price Action Yang Perlu Anda Tahu

    Jawaban untuk Vera:

    Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk membantu mengurangi kemungkinan menerima sinyal palsu saat menggunakan pola trading. Berikut adalah beberapa saran yang bisa Anda pertimbangkan:

  • Pelajari pola dengan baik: Penting untuk benar-benar memahami pola trading yang Anda gunakan. Pelajari semua detail tentang pola tersebut, termasuk kriteria masuk dan keluar yang dianjurkan, serta faktor-faktor yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil posisi. Semakin dalam pemahaman Anda tentang pola tersebut, semakin baik Anda dapat mengenali situasi di mana pola tersebut mungkin menghasilkan sinyal palsu.
  • Gunakan konfirmasi tambahan: Selain mengandalkan pola tunggal, gunakan indikator atau metode konfirmasi tambahan. Misalnya, Anda dapat menggabungkan pola candlestick dengan indikator teknikal seperti RSI (Relative Strength Index) atau MACD (Moving Average Convergence Divergence) untuk memvalidasi sinyal. Konfirmasi tambahan dapat membantu mengurangi kemungkinan menerima sinyal palsu.
  • Gunakan time frame yang lebih tinggi: Menggunakan time frame yang lebih tinggi dapat membantu menghilangkan sinyal palsu yang muncul pada time frame yang lebih rendah. Sinyal yang muncul pada time frame tinggi biasanya lebih kuat dan lebih bisa diandalkan. Namun, perlu diingat bahwa dengan menggunakan time frame yang lebih tinggi, Anda mungkin akan memiliki sedikit peluang trading, jadi pertimbangkan dengan bijak.
  • Gunakan manajemen risiko yang baik: Manajemen risiko yang baik sangat penting dalam trading. Tetapkan level stop loss yang rasional untuk setiap perdagangan dan patuhi rencana Anda. Jika Anda melihat sinyal yang meragukan atau tidak sesuai dengan rencana trading Anda, lebih baik melewatinya daripada memaksakan perdagangan yang berisiko.
    Selain menetapkan level stop loss yang rasional, penting juga untuk memperhatikan rasio risk/reward yang seimbang. Idealnya, Anda harus mencari peluang dengan potensi keuntungan yang lebih besar daripada risiko yang diambil. Jika Anda melihat sinyal yang meragukan atau tidak sejalan dengan rencana trading Anda, lebih baik bersabar dan menunggu peluang yang lebih baik daripada memaksa masuk ke perdagangan yang berisiko.
  • Tinjau kembali hasil trading Anda: Tetaplah melacak dan meninjau hasil trading Anda secara berkala. Analisis ini akan membantu Anda mengidentifikasi pola atau situasi yang cenderung menghasilkan sinyal palsu. Jika Anda menemukan pola yang sering menghasilkan sinyal palsu, pertimbangkan untuk menghindari pola tersebut atau menyesuaikan strategi Anda untuk meminimalkan risiko.
  • Latih kemampuan pengenalan pola: Praktikkan pengenalan pola secara konsisten melalui latihan dan pengalaman. Semakin banyak pengalaman yang Anda dapatkan, semakin baik Anda akan mengenali sinyal yang valid dan menghindari sinyal palsu. Latihan dengan akun demo atau menggunakan backtesting dapat membantu meningkatkan kemampuan Anda dalam mengenali pola secara akurat.
  •  Kiki R |  22 Jun 2023
    Halaman: Cara Trading Menggunakan Ascending Triangle Pattern
    Suku Bunga Deposito
    BANK 12 bulan 12 bulan
      Rupiah USD
    BNI 46 2.75% 2.75%
    BCA 2.50% 2.50%
    MANDIRI 2.50% 2.50%
    OCBC NISP 3.00% 3.00%
    PANIN 4.25% 4.25%
    Lihat Bank Lain
    Suku Bunga Kredit
    BANK Korporasi Ritel KPR
    BRI 8.00% 8.25% 7.25%
    BNI 8.05% 8.30% 7.30%
    BCA 7.90% 8.10% 7.20%
    Mandiri 8.05% 8.30% 7.30%
    BTN 8.05% 8.30% 7.30%
    OCBC NISP 8.25% 8.75% 8.00%
    BTPN 7.64% 10.36% -
    Danamon 8.50% 9.00% 8.00%
    CIMB Niaga 8.00% 8.75% 7.30%
    HSBC Indonesia 7.00% 8.75% 8.00%
    Lihat Bank Lain

    Kirim Komentar Baru