Trading Emas

Memang tidak ada strategi atau gaya yang mutlak, tidak ada yang pasti profit, tidak ada yang paling mudah, susah. Semuanya tergantung kenyamanan dan pilihan masing-masing trader.

Untuk strategi trading (Gaya trading) positioning memang kurang populer gan dibandingkan ketiga gaya trading yang agan sebutin...Kalau ane sendiri menganggap position trading adalah gaya trading paling santai soalnya mencari keuntungan dengan hold position dalam jangka waktu menengah hingga lama yakni berminggu-minggu atau berbulan-bulan

Lebih mirip sebagai investasi lah dibandingkan dengan trading tentunya dengan target profit yang besar serta stop loss yang juga besar. Karena itu diperlukan modal besar juga. Karena itu strategi ini jarang sekali digunakan. Itu menurut aneee..

Maaf izin nyanggah. Sebaiknya sih elo coba terapin dlu di akun demo. Di artikel aja udah di cantumkan klu referensi orang itu berbeda2 and subjektif shngga dapat ditafsirkan beda2 ama tiap orng. Sdngnkan utk TF day trading itu disesuaikan aja dngn preferensi agan. Klu gw sndiri biasa di TF M15 dan satu hal yg perlu gw ingatkan, cba kombinasikan dngn analisis teknikal lain krna misalkan ngandalain Quasimodo seorang aja ga bakaaln cukup dan ga bakalan akurat. Sebaiknya sih cba digabungkan dngn pndkatan strategi lain yg agan kuasain.

MOga clear ya! SEmoga beruntung ya gan!

Jadi, gini nih bro, besaran leverage yang ditawarkan sama broker itu tergantung sama regulasi dan persyaratan dari regulator yang berlaku di negaranya. Di Indonesia, regulator-nya, BAPPEBTI, batasin leverage maksimal yang bisa diberi sama broker forex sampe 1:500.

Tentang risiko buat broker kalo kasih leverage tinggi, ini ada beberapa hal yang harus dipertimbangin. Pertama, semakin tinggi leverage yang diberi, semakin gede risikonya buat trader karena kalo ada pergerakan harga yang ngga diinginkan, bisa aja dia kena margin call.

Kedua, semakin tinggi leverage yang diberi, semakin gede juga risiko buat broker karena semakin gede kemungkinan trader-nya mengalamin kerugian besar yang bisa berakibat pada risiko kredit yang harus ditanggung sama broker.

Jadi, kebijakan leverage yang diterapin sama broker biasanya hasil dari evaluasi risiko yang mereka lakuin. Setiap broker punya kebijakan sendiri-sendiri buat nentuin leverage yang sesuai sama profil risiko trader dan regulasi yang berlaku. Makanya, meskipun broker lain menawarin leverage yang lebih tinggi, itu ngga berarti broker yang menawarin leverage lebih rendah itu buruk. Semua broker punya kebijakan masing-masing.

Catatan aja nihh, risiko kredit dalam dunia forex bisa terjadi ketika seorang trader tidak mampu membayar kewajibannya, entah itu kerugian trading atau margin yang harus di-deposit-kan untuk mempertahankan posisi trading.

Contohnya begini, kamu punya dana 100 USD di akun trading dan menggunakan leverage 1:100. Kamu kemudian membuka posisi buy EUR/USD sebesar 1 lot (100,000 unit) dengan margin yang dibutuhkan sebesar 1,000 USD (1% dari 100,000). Jika ternyata pasar bergerak melawan posisi kamu, dan kerugian trading mencapai 900 USD, maka margin yang tersisa hanya 100 USD. Nah, di sinilah risiko kredit bisa terjadi.

Jika trader tidak memiliki dana tambahan untuk menutupi kerugian tersebut, maka broker harus menanggung sisa kerugian yang tidak tertutupi oleh dana trader. Hal ini bisa berdampak pada keuangan broker dan bahkan bisa mengancam keberlangsungan bisnis mereka.

Izin nimbrung gan. Klu perbedaannya yang paling ngejreng adalah MT5 bisa dipake buat jual beli instrumen keuangan selain forex, kayak saham, futures, dan opsi. Trus, fitur charting di MT5 juga lebih canggih dan bisa diatur lebih fleksibel. Ada 21 kerangka waktu (timeframe) yang bisa dipilih, lebih banyak jenis order, dan alat analisis teknikal yang lebih banyak dan canggih.

Buatt trader pro, kelebihan MT5 adalah lebih fleksibel dan bisa dipake buat jual beli lebih banyak jenis instrumen keuangan. Selain itu, MT5 juga punya alat analisis teknikal dan fundamental yang lebih canggih, jadi bisa analisis pasar lebih baik dan akurat.

Tapi, karena MT4 udah banyak dipake dan ada banyak indikator serta robot trading (expert advisor) yang tersedia, MT4 masih jadi pilihan populer buat trader pro. Makanya broker jga bnyk kok yg nyediaiin MT4 sbagai trading platfrom di akun pro mereka, jadi ga harus MT5.

Kalo buat pemula, nggak masalah kok pake MT5 kalo belum pernah pake MT4. Tampilannya dan fiturnya mirip, jadi kalo udah terbiasa pake MT5, bisa juga belajar pake MT4 atau sebaliknya. Tapi sebaiknya fokus pake satu platform dulu sampe mahir, baru coba platform yang lain.

Juan: Menrut gue mah, yg jelas, dalam memilih aset yg ditradingkan itu, dia perlu memiliki volatilitas tinggi dan likuiditas tinggi. Volatilitas tinggi bsa ngehasilin profit yg maksimal, sedangkan likuiditas tinggi itu berarti aset tsb selalu tersedia. Nah, kmudian yg jadi pertimbangan adalah waktu trading, apakah waktu kita trading itu cocok dngn waktu aset tsb lagi volatilitas tinggi seperti opening market. Hal itu akan berpengaruh ke tingkat volatilitas dan jga likuiditas. BTW, Utk lebbih lengkap mengenai likuiditas bisa baca di artikel ini ya : Apa Itu Likuiditas Pasar Forex?

Nah, salah satu aseet yg bsa dipertimbangkn adalah Forex dngn pair major dmana ada USD, cthnya EUR/USD dimana tingkat volatilitas tinggi, likuiditas jga tinggi, serta waktu trading gue yg coock dngn EUR/USD.

Selain itu, yg perlu dipertimbangkan dlm memilih aset2 lainnya adalah ketersediaan berita dan informasi. Tnpa hal tsb, kita akan susah menganalisa dan meprediksi pasar kedepannya