Ditengah kekhawatiran pasar akan nasib mata uang Euro, negara-negara kawasan Eropa tampaknya sepakat tetap akan menyelamatkan mata uang tunggal Euro. Perdebatan panjang mengenai hal ini mengundang pertanyaan: dapatkah negara-negara besar dalam kawasan ini, khususnya Italia dan Spanyol mengendalikan utangnya? Karena negara-negara ini menggunakan satu mata uang tunggal, maka mereka tidak
Ditengah kekhawatiran pasar akan nasib mata uang Euro, negara-negara kawasan Eropa tampaknya sepakat tetap akan menyelamatkan mata uang tunggal Euro. Perdebatan panjang mengenai hal ini mengundang pertanyaan: dapatkah negara-negara besar dalam kawasan ini, khususnya Italia dan Spanyol mengendalikan utangnya? Karena negara-negara ini menggunakan satu mata uang tunggal, maka mereka tidak bisa seenaknya saja mendevaluasi mata uang tunggal Euro agar nilai obligasinya lebih kecil dan produk ekspornya lebih murah, relatif terhadap negara-negara lainnya dalam kawasan.
Sebagai alternatif, mereka mesti berani mengambil kebijakan yang menyakitkan dengan pemotongan anggaran dan penyesuaian upah buruh guna memulihkan tingkat daya saing negaranya. Dengan mengambil langkah itu, dalam jangka pendek mereka akan bisa mengendalikan utangnya, tentu saja dengan mengorbankan angka pertumbuhan ekonominya. Tetapi jika kebijakan ini terlalu ketat diterapkan, atau jika pasar makin kehilangan kepercayaan akan kemampuan negara-negara tersebut dalam mengatasi dampak masalah utangnya, maka kawasan Eropa akan berantakan dan nasib mata uang tunggal Euro akan jadi tidak menentu. Tentu saja Eropa harus berbuat lebih banyak untuk menyelamatkan dan menjaga kelangsungan eksistensi mata uang tunggalnya.
Ditengah pertemuan puncak ekonomi negara-negara Uni Eropa di Brussel minggu ini, mereka yang sedang terbelit masalah utang bisa memperoleh pinjaman untuk mengatasi ketidak pastian pasar serta menunjukkan komitmen mereka pada mata uang tunggal Euro. Mereka juga berjanji akan selalu berkoordinasi dengan rekan-rekannya satu kawasan dalam mengawasi dan menjaga kesehatan bank-bank besar di negaranya. Yang lebih penting bank sentral Eropa (European Central Bank) telah berjanji untuk memberi dukungan penuh pada tingkat suku bunga pinjaman yang terukur dan terkendali atas tanggung jawab fiskal masing-masing negara. Sampai sejauh mana hal ini bisa dicapai? Sebagai gambaran, mari kita lihat sekilas keadaan fiskal negara-negara kawasan Eropa yang sedang bermasalah.
Tantangan fiskal
Salah satu cara untuk menilai kondisi keuangan negara dalam kawasan Eropa adalah dengan membandingkan keadaan fiskalnya sekarang dengan yang telah dicapai pada masa sebelumnya. Hal ini antara lain bisa dilakukan dengan mengukur perbedaan antara anggaran pemerintah yang surplus (diluar pembayaran bunga) yang telah dipertahankan dalam 10 tahun, dengan anggaran surplus yang bisa dicapai dengan tingkat pertumbuhan utang yang tidak melebihi pertumbuhan ekonominya. Jika angka yang pertama lebih besar, maka pemerintah negara tersebut dianggap bisa mengendalikan utangnya. Angka ini bisa saja berubah dari waktu ke waktu sejalan dengan tingkat suku bunga dan keadaan perekonomian negara tersebut.
Bank sentral Eropa (ECB) telah menyelamatkan Spanyol dan Italia dari masalah fiskalnya dengan program pembelian surat obligasi kedua negara tersebut. Dengan nilai yield obligasi Spanyol yang turun 5.51% baru-baru ini, negara ini mencapai surplus anggaran 1.3% dari GDP, dibawah nilai histori 10 tahunnya yang rata-rata 2.1%. Italia yang beban utangnya lebih besar paling tidak harus bisa mencapai surplus 2.3% .
Harus saling mendukung
Agar mata uang tunggal Euro dapat tetap bertahan, kawasan Eropa memerlukan sebuah sistem yang bisa saling mendukung dan bisa membantu setiap negara anggotanya seperti halnya federal tax credit di Amerika Serikat yang bisa segera membantu bila ada masalah ekonomi di tiap negara bagian.
Kawasan Eropa juga harus bergerak cepat dengan mekanisme untuk saling berbagi resiko seperti penyatuan (merger) bank yang telah dibicarakan pada Juni lalu. Akhir-akhir ini Jerman tampak enggan memberi bantuan guna me-rekap bank-bank di kawasan Eropa, tetapi mengusulkan skema bantuan baru yang lebih terarah untuk meningkatkan tingkat daya saing kawasan Eropa. Sementara itu IMF mengingatkan bahwa jika tidak segera diambil tindakan konkrit, bisa terjadi resesi di kawasan Eropa dengan makin meningkatnya angka pengangguran di beberapa negara anggotanya.
Pasar menanggapi positif akan ekspektasi Yunani yang tidak jadi keluar dari Euro, bail-out Spanyol yang akan direalisasi dan dukungan penuh bank sentral Eropa untuk mengatasi krisis. Tiga tahun setelah krisis utang di kawasan Eropa, para pemimpinnya kini telah bahu-membahu dan akan mulai mengambil langkah-langkah nyata guna menyelamatkan mata uang tunggal dan perekonomian kawasan Eropa.
Sumber : www.bloomberg.com