Rilis data Inflasi Produsen AS bulan Juni kembali mengalami penurunan. Akibatnya, dolar melemah sampai menyentuh kisaran terendah sejak April 2022.
Pada hari Kamis (13/Juli), Biro Statistik AS merilis data Inflasi Produsen yang mengindikasikan peluasan disinflasi. Indeks dolar (DXY) langsung melemah lebih dari 0.5 persen sampai menembus dibawah support kunci 100.00, level terendah sejak April 2022.
Data Inflasi Produsen (PPI) AS menunjukkan harga untuk kelompok barang inti hanya tumbuh 0.1 persen saja pada bulan Juni 2023. Sedangkan, dalam basis tahunan Core PPI tercatat naik 2.4 persen. Lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai 2.6 persen.
Data PPI untuk bulan Mei juga direvisi lebih rendah daripada data yang tercantum di laporan sebelumnya. Data-data tersebut menambah bukti bahwa trend penurunan inflasi semakin meluas di negeri Paman Sam.
"Sangat jelas terlihat bahwa trend inflasi AS semakin melandai. Pasar bertanya-tanya seberapa jauh trend penurunan akan berlanjut," kata Ugo Lancioni, kepala manajemen FX dan manager portofolio di Neuberger Berman.
Lancioni menambahkan bahwa perilisan data PPI bulan Juni menurunkan probabilitas The Fed akan mengambil tindakan melebihi apa yang telah diperhitungkan oleh pasar.
Perhatian pasar saat ini tertuju pada rapat FOMC yang dijadwalkan pada akhir Juli. Mayoritas pelaku pasar masih menyakini bahwa The Fed tetap akan menaikkan suku bunga 25 bps dalam kesempatan tersebut.
Tetapi muncul berbagai spekulasi kurang sedap terkait sikap yang akan diambil bank sentral AS itu setelah rate hike bulan ini.
"Banyak hal tergantung dari apa yang akan kita dengar dari FOMC dalam beberapa minggu kedepan. Hal ini sangat krusial karena akan menentukan arah pergerakan dolar AS dan menentukan trend dolar untuk sepanjang sisa musim panas," kata Fiona Cincotta, pakar stratagi mata uang dari City Index.
"Apabila muncul statement dovish maka kita dapat melihat pelemahan dolar lebih lanjut dan itu akan menjadi alasan bagi pasar untuk melepas dolar," tambahnya.
Greenback pun melemah terhadap sejumlah mata uang mayor lain. Pair AUD/USD melonjak lebih 1.25 persen sampai menguji level psikologis di 0.6900. Tak jauh berbeda, EUR/USD menguat 0.6 persen di atas kisaran 1.1200 dan GBP/USD naik menembus 1.3100.