Pasar diliputi ketidakpastian dan cenderung bergerak terbatas karena perkembangan ekonomi yang beragam. Emas masih di level tinggi, tetapi ada ancaman koreksi yang perlu diperhitungkan.
Selamat pagi, para pencari profit! Dolar AS tidak mengindikasikan arah pergerakan yang solid meski terbaca bullish di pair USD/CAD. Bitcoin dan harga emas terancam melemah karena sentimen-sentimen negatif, sementara pasar saham bahkan sudah merosot terlebih dulu.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
USD/CAD menguat di antara kemerosotan harga minyak dan kenaikan suku bunga BoC. Analis memperkirakan jika pair ini akan terkoreksi dalam perspektif jangka panjang.
Fundamental
- Pada hari Rabu, Bank of Canada mengumumkan kenaikan suku bunga 50 basis poin (bps) menjadi 4.25%, level tertinggi sejak 2008.
- Sebelumnya, pasar sempat mengantisipasi 2 kemungkinan rate hike BoC, yakni sebanyak 25 bps atau 50 bps.
- Harga minyak WTI menyentuh posisi terendah baru di $72.00 gegara kekhawatiran pasar akan meningkatnya tanda-tanda resesi di Amerika Serikat.
- Dampak penurunan harga minyak tampaknya lebih kuat daripada pengumuman suku BoC, terlihat dari pergerakan USD/CAD yang dibuka menguat pada pagi ini (8/Desember).
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis Ross J Burland dari FXStreet, USD/CAD tengah berada dalam trend naik dengan kemungkinan bullish ke 1.4000.
- Namun, chart mingguan telah memperlihatkan formasi M yang merupakan pola bearish reversal.
- Sementara pada chart Daily, harga masih nyaman bergerak di atas EMA 200.
- Garis sinyal MACD masih mengindikasikan penguatan lebih lanjut, namun bentuk histogram berpotensi menunjukkan kondisi momentum bullish yang sudah mencapai puncaknya.
- Indikator RSI pada chart Daily USD/CAD terlihat menguat di atas level 50 dan masih dalam proses naik ke area overbought.
Kripto
Bitcoin terjatuh dari level $17,000 setelah adanya sentimen-sentimen negatif baru yang bermunculan. Secara teknikal, BTC diperkirakan akan kembali mengalamai koreksi.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin turun 4 poin ke angka 29/100, kembali menekan sentimen BTC dari "fear" ke zona "extreme fear".
- Total market cap kripto global mencapai $839 miliar, naik 1.91% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Kembali menguatnya Dolar AS terhadap mata uang G7 membuat harga aset-aset kripto kian tersungkur.
- Menurut data CryptoQuant, para miner Bitcoin telah memindahkan BTC ke luar wallet sehingga mengindikasikan aksi jual dalam waktu dekat.
Teknikal
- Bitcoin saat ini bergerak di area $16,800, mengalami penurunan sebesar 1.31% secara harian.
- Dilihat dari indikator RSI, Bitcoin menunjukkan pergerakan di bawah level 50 yang menunjukkan sinyal konsolidasi.
- Menurut analis Bitcoin.com, Eliman Dambell, harga Bitcoin masih akan bergerak di sekitar level support $16,800 dalam beberapa hari ke depan.
Emas
Yield obligasi AS anjlok mendekati level terendah bulan September setelah sempat menguat seiring dengan harga emas. Sentimen pasar masih didominasi oleh kekhawatiran resesi global dan persiapan pengumuman kenaikan suku bunga oleh The Fed.
Fundamental
- Harga emas menguat setelah yield obligasi AS 10-tahunan turun ke level 3.42%.
- Kekhawatiran terhadap resesi global mencuat lagi karena sejumlah data ekonomi negara maju yang tidak memenuhi ekspektasi pasar.
- Meski kebijakan Zero COVID telah dilonggarkan, Neraca Perdagangan China mencatat hasil mengecewakan dan semakin memperburuk sentimen pasar akan kondisi ekonomi global.
- Ancaman nuklir oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, kembali memicu risk-off.
- Salah satu katalis yang menjadi sorotan pasar adalah kenaikan suku bunga The Fed pada pengumuman FOMC minggu depan.
Teknikal
- Pada chart H4, XAU/USD kembali menguji area resistance $1785 setelah beberapa kali pullback dari SMA 100.
- Pemulihan XAU/USD didukung oleh pembacaan indikator RSI yang telah berada di atas garis tengah serta bull cross di indikator MACD.
- Meski XAU/USD berpotensi menembus $1800 lagi, namun garis atas trendline yang berada di sekitar $1815 dapat menjadi penghambat kenaikan harga emas selanjutnya.
- Jika XAU/USD gagal menembus $1785, maka harga berisiko turun untuk menguji support dinamis SMA 100 lagi.
- Penembusan SMA 100 dapat memicu kemerosotan XAU/USD menuju area support di sekitar $1732-$1730.
Saham
NASDAQ 100 dilaporkan merosot, begitu pula dengan indeks saham S&P 500. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali melemah karena prospek kenaikan suku bunga The Fed yang belum stabil.
Saham AS
- Indeks saham akhirnya ditutup melemah setelah sempat mixed akibat keresahan pasar akan prospek penurunan ekonomi.
- Di akhir sesi, Dow Jones ditutup pada level 33,597.
- NASDAQ 100 merosot 0.5% ke 10,958, sebagian besar disebabkan anjloknya saham Apple, Morgan Stanley, dan Tesla.
- Sejumlah sektor NASDAQ yang merosot paling banyak adalah teknologi (0.5%) dan komunikasi (0.9%).
- Sementara itu, S&P 500 tergelincir 0.2% ke level 3933 setelah sektor energi merosot 5 hari berturut-turut karena penurunan harga minyak mentah AS.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dilaporkan melemah 1.07% ke level 6818 pada perdagangan hari Rabu kemarin.
- Analis Phintraco Sekuritas, Rio Febrian, memperkirakan bahwa IHSG dapat kembali melemah hari ini. Salah satu faktor penyebabnya adalah sentimen negatif yang masih meliputi Wall Street.
- Selain itu, spekulasi bahwa The Fed akan mempertahankan kenaikan suku bunga 75 bps juga membebani pergerakan IHSG.
- Secara teknikal, IHSG diproyeksikan bergerak dalam rentang support 6815 dan resistance 6960.
- Sejumlah saham yang dapat diperhatikan hari ini adalah BBRI, BBNI, BMRI, ELSA, ADMR,TLKM, dan ESSA.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.