Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 1 hari, #Forex Fundamental | USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 1 hari, #Forex Teknikal | Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental | EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 1 hari, #Forex Teknikal | PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia | PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 2 hari, #Saham Indonesia | Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 2 hari, #Saham Indonesia | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 2 hari, #Saham Indonesia

Cara Mengenali Sinyal Palsu Dengan Inside Bar

Nandini 14 Jan 2021
Dibaca Normal 4 Menit
forex > strategi > #sinyal-palsu #inside-bar
Pola candle Inside Bar rupanya bisa saja menimbulkan sinyal palsu yang dapat menjegal langkah trader. Untuk itu, trader perlu tahu bagaimana triknya agar sinyal palsu Inside Bar dapat dimanfaatkan.

Dalam trading, kita pasti sudah mengenal banyak sekali pola candlestick. Salah satunya yakni Inside Bar, pola candlestick paling popular di kalangan trader karena kemudahan dan kesederhanaannya. Lantas bagaimana cara trading dengan Inside Bar? Simak tips sukses seputar trading Inside Bar pada artikel berikut ini.

Pengertian Inside Bar

Inside Bar dikenal sebagai pola candlestick double. Sesuai namanya, pola Inside Bar terdiri atas dua candle; candle pertama disebut Mother Bar karena memiliki ukuran lebih besar dari candle kedua, begitu pula candle kedua memiliki ukuran lebih kecil daripada candle pertama. Dapat dikatakan jika ukuran candle kedua "ditelan" candle pertama.

Adapun Inside Bar dapat dikenali apabila terbentuk dua candle, dengan panjang candle kedua lebih kecil dari candle sebelumnya dan persis terletak di dalam body candle pertama. Setidaknya ada tiga aturan yang bisa Anda pegang untuk mengenali pola Inside Bar, di antaranya:

  • Candle pertama disebut candle induk (Mother Bar) , dan candle kedua setelahnya disebut candle turunan.
  • Nilai tertinggi (High) dari candle keduanya pasti akan lebih tinggi, begitu juga sebaliknya dengan nilai terendah (Low).
  • Trading dengan Inside Bar hanya memperhitungkan nilai High dan Low saja, tidak dengan faktor yang lain.

Cara Trading Dengan Inside Bar

Trading dengan Inside Bar memang dinilai mudah dan cocok untuk pemula karena kesederhanaannya. Akan tetapi, pola Inside Bar juga membingungkan apabila digunakan di pasar yang penuh keraguan. Oleh karena itu, trader sebaiknya "mempersenjatai" pola ini dengan indikator-indikator pendukung, seperti Bollinger Bands atau Moving Average. Mengapa demikian?

Agar trading dengan Inside Bar bisa berhasil, trader harus benar-benar memastikan jika pola yang ia temui memang benar-benar candle Inside Bar. Setelah Inside Bar terbentuk, harga biasanya mengalami tekanan yang cukup ekstrem (breakout) ke salah satu arah. Untuk itu, Anda pasti butuh indikator penunjang lain untuk mengkonfirmasi arah tren.

Sebagai contoh Anda menggunakan Bollinger Bands. Jika harga menembus garis tengah (Middle Band), maka sudah bisa dipastikan pola Inside Bar mengalami breakout dan membentuk trend baru. Sebaliknya jika tidak mampu, maka harga berpotensi besar akan melanjutkan trend.

(Baca Juga: Apa Itu Breakout Trading?)

Selain menggunakan beberapa konfirmasi indikator, Anda juga bisa menggunakan batas Support atau Resistance untuk mengetahui arah pergerakan harga setelah pola Inside Bar terbentuk.

Namun sebelum melakukan trading dengan pola Inside Bar, Anda perlu menguasai beberapa langkah dasar berikut ini:

  1. mengenali posisi dan ciri khas dari pola Inside Bar;
  2. tahu kapan terjadinya breakout;
  3. mempersiapkan rencana eksekusi order Sell dan Buy-nya.

Mengenali Sinyal Palsu Dari Inside Bar

Sinyal palsu atau biasa disebut fake signal adalah kondisi di mana harga gagal menembus level tertinggi atau level terendah (false breakout) di Mother Bar setelah pola Inside Bar terbentuk. Akibatnya, harga berbalik arah karena adanya perubahan sentimen pasar atau reaksi pada berita-berita tertentu.

Ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi terbentuknya sinyal palsu Inside Bar. Salah satu contohnya saat ada konferensi pers European Central Bank (ECB) pada 10 Maret 2016. Saat itu, harga EUR/USD bergerak bearish, tetapi tiba-tiba berubah bullish akibat penyataan Presiden ECB saat itu.

False break Inside Bar juga pernah terjadi pada Pound karena aksi short (sell) yang dilakukan oleh George Soros. Kejadian tersebut membuat Bank of England (BoE) mengalami kerugian besar. Pasalnya, setelah berhasil membuat level High baru, Pound kemudian ditutup kembali di dekat harga pembukaannya.

Secara umum, pola sinyal palsu dibedakan menjadi dua, yaitu pola bearish dan bullish. Keduanya terdiri dari satu atau lebih Pin Bar yang menunjukkan false breakout. Jadi, candle pertama akan menunjukkan harga yang menembus level tertinggi atau terendah di Mother Bar, sementara candle kedua bergerak berlawanan dengan candle pertama. Agar lebih jelas, perhatikan pola false breakout bearish (1) dan bullish (2) pada gambar berikut:

Pola-pola sinyal palsu seperti ini biasanya terjadi pada pasar yang sedang ranging (sideways) atau trending. Namun, jangan salah karena kemungkinan untuk berhasil pun tinggi jika Anda tahu triknya. Sebagai contoh, perhatikan gambar di bawah ini:

Gambar di atas merupakan strategi trading dengan pola fake breakout bullish, dimana entry buy dilakukan setelah terjadi false breakout pada level Support dengan Stop Loss pada level terendah breakout bar. Jika Anda masih ragu dalam menentukan momen untuk entry, tak ada salahnya Anda menambahkan konfirmator lain agar lebih akurat.

Terkadang fake signal tidak hanya terdiri atas satu Inside Bar; bisa juga 2, 3, atau bahkan lebih. Untuk itu, Anda harus jeli membaca keadaan sebelum menentukan arah pergerakan harga selanjutnya. Ini merupakan salah satu kunci sukses yang perlu diperhatikan jika Anda ingin mulai mendapatkan keuntungan di pasar forex.

Terkait Lainnya

Komentar @inbizia

Oh iya min, ane mau brtnya tentang strategy dari Cory Mitchell. Dari contoh yang dipaparkan di artikel, apakah contoh dari NFP yang menunjukkan hasil yang kurang baik ya? Jadi saat perilisan sempat turun kemudian naik sebntar dan muncul candlestick Inside Bar setelah itu dari chart menunjukkan penurunan yang signifikan?

Mohon maaf kalau misalkan ngawur soalnya sy sndiri baru belajar dan mencoba untuk nganalisa chart dan sepertinya dngn adanya event sprti NFP, pasar Forex mdh diprediksi klu diliat dri trend trend yng trjdi sesuai dngn hasil laporan ekonomi NFP trsbt.

Rianto | 8 Feb 2023
Halaman: Panduan Cuan Dengan Cara Trading Nfp Ala Mifx

perlu nunggu break 2 kali baru harga trending kuat, berarti centerline RSi juga ndak valid2 amat. kalo ngambil dari sinyal centerline itu masih ada kemungkinan harga naik dulu baru turun tajam, berarti musti pinter2 nyari stop loss yg sesuai. jangan sampe stop lossnya terlalu deket. bisa2 baru koreksi order udah kena stop loss.

Untuk entry sebaiknya Anda konfirmasikan juga dengan price action-nya. Dalam hal ini ketika RSI sudah tembus center line 50% price action masih menunjukkan inside bar, jadi masih konsolidasi. Setelah itu terbentuk bullish engulfing bar yang berarti ada kemungkinan penerusan arah trend (uptrend). Baru setelah level terendah bar engulfing tersebut ditembus maka pergerakan harga akan cenderung bearish. Ini dikonfirmasi dengan RSI yang bergerak dibawah level 50%. Jadi entry setelah level terendah bar engulfing ditembus. Selain dengan mengamati price action, sebagai konfirmator Anda juga bisa menggunakan indikator trend yaitu moving averages, ADX atau MACD.

Tamimi | 4 Jun 2023
Halaman: Indikator Paling Menguntungkan Versi Broker Hsb

Mohon bntuannya dong utk menjelaskan mengapa MA bsa membantu memfilter sinyal palsu yg terjadi di trading? Emang benar klo MA itu kan diitung berdasarkan periode rata2. Makanya ada MA yg 50 terus ada jga MA yg 200 dan sebagainya. Tetapi di artikel ga dsebutin MA berapa aja yg bagus utk memfilter sinyal palsu. Dikatakan di artikel bahwa bila MA diitung dngn periode yg tepat bakalan ngehasilin filter yg bagus.

So, pertanyaan gue selanjutnya adalah periode yg kyk gmana yg bagus buat trading? Ma berapa aja selain 50 dan 200 yg biasanya dipake oleh trader? selain itu, mengapa sihh MA bsa banget digunakan utk identifikasi tren pasar yg terjadi juga?

Wincent | 5 Jul 2023
Halaman: Cara Mencari Peluang Entry Dengan Moving Average Versi Mifx

Jawaban untuk Risna:

Benar, Relative Volatility Index (RVI) lebih baik digunakan bersama dengan indikator atau tools lainnya untuk mengonfirmasi sinyal dan meningkatkan akurasi. Berikut ini Beberapa indikator yang cocok untuk digunakan bersama dengan RVI.

  • Moving Average (MA).
    Kombinasi RVI dengan Moving Average dapat memberikan konfirmasi tren dan sinyal pembalikan (reversal). Anda dapat menggunakan dua garis MA dengan periode yang berbeda yaitu periode yang tinggi dan periode yang rendah untuk mengetahui perubahan momentum yang terjadi. Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan Moving Average periode 50 sebagai moving average periode tinggi dan garis moving average periode 21 untuk periode rendah.
    Cara menggunakan MA dan RVI adalah dengan memperhatikan angka garis RVI dan persilangan garis MA. Jika angka RVI lebih besar dari 50 dan garis moving average periode pendek menyilang garis moving average periode tinggi dari bawah ke atas, maka hal ini menunjukkan sinyal pembalikan harga ke arah naik. Sebaliknya, jika angka RVI kurang dari 50 dan garis moving average periode rendah menyilang garis MA periode rendah dari atas ke bawah, hal ini merupakan sinyal pembalikan harga ke arah turun.
  • Oscillator
    Indikator oscillator yang bisa Anda kombinasikan dengan RVI adalah seperti Relative Strength Index (RSI) atau Stochastic Oscillator. Indikator oscillator digunakan untuk membantu Anda mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold.
    Cara tradingnya adalah dengan melihat angka RVI dan oscillator Misalnya pada contoh ini kita menggunakan indikator RSI.
    Jika angka RVI berada di atas 50 dan angka RSI berada di atas 80 (kondisi overbought), hal ini menunjukkan sinyal yang lebih kuat untuk pembalikan harga ke arah turun (reversal bearish). Sebaliknya, angka RVI berada di bawah 50 dan angka RSI berada di bawah 20 (kondisi oversold), hal ini memberikan sinyal yang lebih kuat untuk pembalikan harga ke arah naik (reversal bullish).
  • Pola chart dan pola candlestick
    Pola chart atau pola candlestick tertentu dapat memberikan konfirmasi tambahan terhadap sinyal RVI. Pola chart dan pola candlestick yang digunakan adalah yang spesifik dan mempunyai peluang besar harga akan reversal, contohnya pola head and shoulders, pola double top/bottom, pola candlestick engulfing, pola candlestick pin bar, dan pola candlestick inside bar.
    Cara menggunakannya cukup sederhana. Jika RVI menunjukkan penurunan volatilitas (angka RVI di bawah 50) dan pada saat yang sama terbentuk pola chart bullish seperti bullish pin bar (shadow bawah panjang), bullish engulfing, atau pola double bottom, maka hal ini menunjukkan sinyal pembalikan harga ke arah naik. Sebaliknya, jika RVI menunjukkan peningkatan volatilitas (angka RVI di atas 50) dan terbentuk pola chart/candlestick bearish seperti bearish pin bar (shadow atas panjang) atau bearish engulfing, maka terdapat sinyal pembalikan harga ke arah turun.
  • Kiki R | 10 Jun 2023
    Halaman: Daftar Indikator Volatilitas Yang Wajib Diketahui Trader

    Dikatakn di artikel bahwa yg namanya sinyal itu pasti akan memberikan sinyal palsu juga, dan di pola candlestick 3 white soldier itu juga demikian. Dan utk melihatnya dikatakan di artikel bahwa kita harus pastikan telebih dahulu bahwa kondisi pasar sudah dalam kondisi oversold (jenuh jual) sebelum mengkonfirmasi pola Three White Soldiers muncul di grafik. Apakah pasar itu emang dlm kondisi jenuh oversold ato ga, misalkan iya, maka bsa dipastikan bila pola ini muncul, kemungkinan adalah tanda dari sinyal palsu.

    Nah, yg ingin aku tanyakan dlm hal ini adalah bagaimana kita bsa tau dengan benar ato bagaimana kita bsa ngonfirmasi bahwa pasar itu dalam kondisi oversold? Terima kasih!

    Hendru | 26 Jul 2023
    Halaman: Cara Mengenali Pola Three White Soldiers Ala Broker Hsb

    Memang benar, dalam analisis pasar dan penggunaan pola candlestick, sinyal palsu dapat terjadi. Kondisi pasar yang overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual) adalah salah satu faktor yang bisa membantu mengidentifikasi potensi sinyal palsu dari pola candlestick, termasuk Three White Soldiers.

    Untuk mengkonfirmasi apakah pasar dalam kondisi oversold, ada beberapa indikator teknis yang menurut saya bisa digunakan dan lumayan efektif, seperti:

    • Indikator RSI (Relative Strength Index): RSI adalah indikator momentum yang mengukur kekuatan pergerakan harga dalam periode tertentu. Nilai RSI di atas 70 menunjukkan pasar overbought, sementara nilai di bawah 30 menunjukkan pasar oversold.
    • Indikator Stochastic Oscillator: Indikator ini juga membantu mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold. Nilai di atas 80 menandakan pasar overbought, dan nilai di bawah 20 menandakan pasar oversold.
    • Indikator Bollinger Bands: Bollinger Bands mengukur volatilitas harga dan memberikan gambaran tentang apakah harga berada di level tinggi (overbought) atau rendah (oversold).
    • Divergensi: Perhatikan apakah pergerakan harga tidak sejalan dengan indikator momentum seperti RSI. Divergensi bisa menandakan bahwa pasar berpotensi berbalik arah.

    Nah, kita bisa mengkombinasikan beberapa indikator yang ada, tetapi saran aja, jangan terlalu banyak. Pilihlah yang mungkin lebih dimengerti daripada menggunakan semua indikator tersebut.

    Kevin | 27 Jul 2023
    Halaman: Cara Mengenali Pola Three White Soldiers Ala Broker Hsb