Forex

Selamat pagi, Neeny. Anda bisa membaca lebih lengkap tentang robot trading di sini atau di sini.

Menurut saya robot trading perlu paham juga lho tentang forex dan analisa teknikal yang digunakan. Karena secara penggunaannya sebenarnya robot trading digunakan oleh trader untuk membantu trading mereka saja. Kalau untuk updatean segala perlu kita setting juga. Kalau kita sama sekali ga tau seluk beluk forex dan langsung makai robot trading takutnya kalau terjadi loss malah kita nyalahin robot tradingnya padahal itu cuma sistem saja yang memang perlu campur tangan manusia juga.

klu menurut aku ya, klu elo seorang pemula, sebaiknya mempertimbangkan untuk menggunakan leverage yang lebih rendah, seperti 1:100, untuk menghindari risiko overtrading dan membatasi kerugian. Tujuan dri trading emang cari profit tpi sblm itu mesti ngatasin resiko dlu.

Klu seiring berjalannya waktu, misalkan udah agak terampil dan terbiasa dengan forex, Ya bisa kok ningkatin leverage ke agak bsar bila diperlukan. Jadi mnrt aku enakan sih memilih leverage rendah sprti GKInvest.

dan perlu diperhatiin juga, ketika memilih broker, kita harus memperhatikan selain leverage, juga biaya, dan layanan yang ditawarkan. Dalam hal ini, artikel ini ngebahas biaya trading dn emang hrs jdi perhatian krna leverage emang pasti bsa pengaruh ke trading tpi urusan profit uda pasti biaya yg berpengaruh. Leverage emang buat kita buka bnyk posisi tpi klu posisi kita sbagai pemula kita ga mngkn buka bnyk posisi.

Ini sih preferensi aku ya

Gue setuju sama si penulis, JavaFX lebih okelah daripada GKInvest karena leverage-nya lebih tinggi. Jadi modal yang dikeluarin buat trading cuma dikit aja. Cuma, kudu tetep jaga diri biar ga kebanyakan posisi dan leverage tinggi bisa dimanfaatin secara bener. Lagian, kita sebagai trader juga mesti perhitungin soal biaya trading, tapi menurut gue biaya trading di kedua broker itu cukup bersaing. Tapi yaudah, kesimpulannya JavaFX jadi pilihan terbaik lah karena leverage-nya gede, jadi modal yang dikeluarin juga kecil banget daripada kalo pake leverage 1:100. Jadi tergantung dari agan, preferensi tradingnya mau kayak gimana n modal berapa juga harus dijadiin pertimbangan juga

Sebtulnya ada beberapa alasan gan. Ada broker yang ga bakal mau ksh akun demo unlimited krna menilai trader ato calon klien itu cma mau manfaatin fasilitas yang diberikan tapi ga buka trading live sama mereka. Ya, kesel dong ya kan. Ada juga yang sengaja encourage si klien baru supaya cepat2 trading live biar broker tsb bsa raup keuntungan dri spread dn komisi yang dihasilkan dari trading. Untuk alasan pstinya sih gw kurang tau tapi kbnykan emang kyk gitu alasannya.

Tapi, di MIFX, Agan tenang aja. Trading selama mngkn jga ga masalah krna ga diberlakukan expired . Selain itu langsung dptin Trading Sinyal free dan bisa diakses via MIFX Mobile. Kmudian saldo akun demo di MIFX bsa diubah sesuai pilihan yg ada dari $1,000 hiingga $100,000.

Ga hanya trading sinyal yang bisa ngasah tu insting elo. Di MIFX Mobile jga ada bberapa fasilitas yg mngkn bsa bantu kita nentuin arah pasar n belajar2 jga. Sprti adanya daily top mover jga, ada daily top volume dan jga berita fundamental yg udah langsung dikategorikan ama MIFX. Misalnya elo mau berita tnntg Forex, tinggal kita pilih Forex di menu Berita ato mau berita komoditi dan indeks jga ada disna.

Fasilitas lain dri MIFX bsa baca di link yg dah dikasih ama author. Jujur gua sbgai trader MIFX bsa ngerasain manfaat dari MIFX Mobile sbgaai penunjang trading. meski gua sndiri trading di MetaTrader 4 yg mnrt gua lbh enak aja gtu.

Adil: Jadi, fase konsolidasi itu sebenernya kayak masa pasaran lagi bosen dan bingung mau ngapain. Harga bergerak bolak-balik di antara level support dan resistance, nggak ada tren yang jelas gitu.

Ada beberapa tanda-tanda yang bisa ngasih tau kalo pasar lagi dalam fase konsolidasi nih. Cekidot:

• Harga cenderung stuck di range tertentu, antara level support dan resistance. Jadi, grafiknya keliatan kayak datar atau sideway gitu.
• Di dlm pasar lagi konsolidasi, volume perdagangannya biasanya jadi sepi. Kayaknya trader-trader lagi pada males gerak-gerak.
• Selama fase konsolidasi, bisa muncul pola-pola aneh kayak segitiga, bendera, atau segiempat. Ini nggambarkan perjuangan antara pembeli dan penjual buat nentuin arah harga.

Selama fase konsolidasi, ini yang mungkin terjadi dalam trading forexpergerakan harga jadi terbatas. Nggak gampang banget buat dapetin profit gede dari pergerakan harga pas lagi gitu. Sinyal-sinyal trading yg muncul bisa aja palsu atau nggak terlalu bisa diandelin. Dan selain itu, pasar konsolidasi bikin peluang trading jadi lebih sedikit, terutama buat trader yang suka ngandelin tren buat dapet profit.

Cara utk mengetaui trend pasar lgi sideway ato ga, mmrtku bsa memakai indikator Bolinger bands, dmana klu makin sempit bandsnya maka penanda pasar komsolidasi/sideway itu sedang terjadi trend tbs.

Untuk menentukan ukuran posisi yang tepat dalam trading forex, Anda dapat menggunakan perhitungan nilai pip. Perhitungan ini membantu Anda memahami seberapa besar perubahan harga dalam mata uang akan berdampak pada nilai posisi trading Anda.

Berikut adalah langkah-langkah untuk menggunakan perhitungan nilai pip dalam menentukan ukuran posisi yang tepat:
1. Tentukan Risiko per transaksi:
Sebelum memulai trading, penting untuk menentukan berapa risiko yang dapat Anda terima dalam setiap trading. Biasanya, dianjurkan untuk tidak merisikokan lebih dari 1-2% dari total modal trading Anda pada setiap trading. Misalnya, jika modal trading Anda adalah $10,000, risiko yang dapat Anda terima per trading adalah $100-$200.
2. Tentukan Stop Loss:
Tentukan level stop loss Anda berdasarkan analisis teknikal dan tingkat risiko yang Anda terima. Stop loss adalah tingkat harga di mana Anda akan keluar dari trading jika harga bergerak melawan Anda. Misalnya, jika Anda membuka posisi beli pada pasangan mata uang EUR/USD pada 1.2000 dan menempatkan stop loss pada 1.1950, jarak stop loss Anda adalah 50 pips.
3. Hitung Nilai Pip:
Hitung nilai pip untuk pasangan mata uang yang Anda tradingkan. Nilai pip adalah perubahan nilai moneternya dalam mata uang dasar (mata uang pertama dalam pasangan) per satu pip pergerakan. Nilai pip dapat bervariasi tergantung pada pasangan mata uang yang Anda tradingkan dan ukuran lot yang Anda gunakan.
4. Hitung Ukuran Posisi:
Dengan mengetahui nilai pip dan risiko yang dapat diterima, Anda dapat menghitung ukuran posisi yang tepat dengan membagi risiko yang dapat Anda terima dengan jarak stop loss Anda, kemudian membaginya dengan nilai pip.
5. Ukuran posisi = (Risiko dalam mata uang akun) / (Jarak stop loss dalam pips × Nilai pip)

Misalnya, jika risiko yang dapat Anda terima adalah $100, jarak stop loss Anda adalah 50 pips, dan nilai pip untuk pasangan mata uang tersebut adalah $10, maka:

Ukuran posisi = $100 / (50 pips × $10)
Ukuran posisi = 0.2 lot

Dalam contoh ini, ukuran posisi yang tepat untuk memenuhi risiko yang dapat Anda terima adalah 0.2 lot.

Perlu diingat bahwa perhitungan ini hanya sebagai panduan awal dan Anda harus melihat faktor-faktor lain seperti volatilitas pasar, kondisi pasar, dan strategi trading Anda. Selain itu, ukuran posisi yang Anda gunakan juga harus sesuai dengan aturan dan batasan yang ditetapkan oleh broker Anda.

Penggunaan perhitungan nilai pip untuk menentukan ukuran posisi yang tepat membantu Anda mengelola risiko dengan lebih baik dan memastikan bahwa setiap trading yang Anda lakukan sesuai dengan toleransi risiko Anda. Selalu ingat untuk memperhitungkan risiko dengan hati-hati dan berpegang pada rencana trading Anda untuk mencapai keberhasilan jangka panjang dalam trading forex.

Henji: Menrut gue ada beberapa aspek selain manajemen waktu ya. Jd dalam Forex itu, yg paling pertama harus diperhatiin adalah kita harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yg baik tentang pasar forex. Baik dari segi analisis teknis dan fundamental, strategi trading, serta risiko yg terlibat. Jadi, kita harus benar2 melakukan riset, belajar, dan terus meningkatkan pengetahuan trading.

Kmudian kita juga harus memilii rencana Trading yg jelas. Rencana trading ini dibuat agar kita menaati aturan trading yg udah dibuat misalkan aturan entri dan exit, manajemen risiko, pengaturan ukuran posisi, serta strategi pengelolaan modal.

Selain itu, kita juga harus menerapkan manajemen Risiko yang Baik shngga kita menghindari mempertaruhakn porsi modal yg ditradingkan secara berlebihan serta yg terakhir, kita harus bisa mengendalikan emosi kita di saat trading.