Rilis data NFP yang lebih baik dari ekspektasi tak mampu mengentaskan Dolar dari trend bearish. Mata uang AS itu justru tertekan versus Euro dan rival-rival lainnya.
Selamat pagi, para pencari profit! EUR/USD naik signifikan, begitu pula dengan emas, Bitcoin, dan pasar saham pasca rilis NFP AS akhir pekan lalu. Selanjutnya, data CPI AS akan menjadi perhatian pasar untuk memperkirakan langkah The Fed dalam menentukan target kenaikan suku bunga.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
EUR/USD diperdagangkan bullish di sekitar 1.06710 setelah pengumuman NFP AS. Padahal, rilis data ketenagakerjaan tersebut berhasil melampaui ekspektasi pasar. Apa yang terjadi?
Fundamental
- Rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) Amerika Serikat melaporkan penambahan 223,000 pekerjaan baru di bulan Desember 2022, jauh lebih tinggi dari estimasi 200,000.
- Akan tetapi, data Upah Rata-Rata Per Jam yang turun dari 5.0% menjadi 4.6% membuat pasar kurang yakin dengan pasar tenaga kerja AS. Apalagi, perolehan tersebut lebih rendah dari ekspektasi 4.8%.
- Hal itu membuat Indeks Dolar AS (DXY) tergelincir dari 105.00 ke sekitar 103.50. Imbal hasil obligasi AS pun turun menjadi 3.56%.
- Di kawasan Eropa, tingkat inflasi mengalami penurunan berkat jatuhnya harga energi. Ini bisa menjadi kabar positif bagi ECB yang menginginkan inflasi kembali ke target 2%.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis Anil Pachal dari FXStreet, EUR/USD mencetak kenaikan di sekitar 1.0665 dan memperpanjang rebound di atas SMA 100.
- Penguatan harga dikonfirmasi oleh indikator MACD or dan RSI (14) yang masih menanjak ke zona overbought.
- EUR/USD berpotensi menguat ke 1.0735 dan menargetkan puncak Mei 2022 (1.0790) serta 1.0800.
- Pullback EUR/USD tampaknya akan sulit terjadi selama harga bertahan di atas SMA 100 (1.0620).
- Level retracement Fibonacci 50% (1.0480) dan 61.8% (1.0420) saat ini menjadi support kuat bagi EUR/USD.
- Jika EUR/USD anjlok melewati 1.0420, harga berisiko merosot hingga ke level terendah 30 November di dekat 1.0290.
Kripto
Market kripto secara keseluruhan kompak memasuki zona hijau. Bitcoin saat ini diperdagangkan di kisaran $17,200 meski Indeks Fear & Greed kembali jatuh. Secara teknikal, Bitcoin sudah berada di fase bullish karena berhasil menembus level kunci.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin merosot ke angka 25/100, menggeser sentimen BTC dari "fear" ke status "extreme fear".
- Meski demikian, total market cap kripto global mencapai $844 miliar, mencatatkan kenaikan sekitar 2.68% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Tim Draper merevisi prediksinya bahwa Bitcoin akan mencapai $250,000 pada pertengahan tahun ini.
- Sementara itu, pendiri Altana Digital Currency Fund, Alistair Milne, memperkirakan harga Bitcoin akan melonjak ke US$45,000 sesuai kondisi inflasi.
- Alistair optimis jika Bitcoin akan membuktikan ketahanannya sekali lagi.
Teknikal
- Bitcoin bergerak di area $17,200, mengalami penurunan tipis sebesar 1.50% secara harian.
- Menurut analis Cryptopolitan, Ann Mugoiri, Bitcoin berada di fase strong bullish karena sudah berhasil melwati level kunci $16,914 dan psikologis $17,000.
- Pada time frame D1, Moving Average 50 berada di kisaran $16,829, sedangkan MA 200 terlihat di $19,566.
- Indikator RSI berada di atas level 40 yang menunjukkan masih ada banyak ruang bagi Bitcoin untuk melanjutkan kenaikan.
Emas
Harga emas bergerak mendekati level tertinggi bulan Juni 2022 di sekitar $1875. Meski demikian, kenaikan XAU/USD berisiko tertahan oleh data inflasi dan indikator teknikal yang sudah menunjukkan kondisi overbought.
Fundamental
- Meskipun data NFP dan tingkat pengangguran AS dilaporkan positif, Dolar mendapat tekanan jual dari data upah yang turun di bawah ekspektasi.
- Selain itu, data PMI Jasa ISM dan Factory Order cenderung suram sehingga menenggelamkan yield obligasi AS.
- Presiden Federal Reserve Atlanta, Raphael Bostic, mengatakan bahwa ekonomi AS pasti akan melambat.
- Di sisi lain, pemberitaan positif datang dari China sehubungan dengan dibukanya akses masuk dari udara, darat, dan laut bagi wisatawan.
- China juga dilaporkan telah meningkatkan kepemilikan emas sebesar 30 ton menjadi 2010 ton pada bulan Desember 2022.
- Kekhawatiran yang membayangi pasar emas saat ini adalah proyeksi kenaikan suku bunga The Fed.
Teknikal
- Bergerak mendekati level tertinggi bulan Juni 2022 di sekitar $1875, XAU/USD telah menembus garis resistance $1860 yang sekarang telah menjadi support.
- Momentum kenaikan XAU/USD terlihat dari indikator MACD dan RSI yang memberikan sinyal bullish pada time frame daily.
- Meski demikian, buyer XAU/USD perlu mewaspadai potensi pembalikan sebab RSI telah berada di dekat wilayah overbought.
- Level tertinggi Juni di sekitar $1875, level 61.8% Fibonacci Retracement di $1897, serta level psikologis $1900 akan menjadi area support kuat bagi XAU/USD saat ini.
- XAU/USD akan terkonfirmasi bearish apabila menembus $1860. Penurunan ini dapat menyeret harga emas hingga level 50% Fibonacci Retracement di sekitar $1842.
- Secara keseluruhan, Anil Panchal dari FXStreet memproyeksikan kenaikan terbatas bagi XAU/USD.
Saham
Baik Dow Jones, S&P 500, maupun NASDAQ 100 kompak menguat pada perdagangan Jumat kemarin. Sementara itu, IHSG diperkirakan sulit menguat di tengah antisipasi pasar terhadap kebijakan The Fed.
Saham AS
- Sejumlah saham AS menguat setelah rilis data ketenagakerjaan yang beragam dan hasil PMI Jasa yang mengecewakan.
- Dow Jones Industrial Average menguat 2.1% ke 33,630, S&P 500 menanjak 2.3% ke 3895, dan NASDAQ Composite naik 2.6% ke 10,569.
- Pekan ini, pelaku pasar akan fokus menantikan rilis CPI AS untuk bulan Desember 2022 dan sentimen konsumen Michigan.
- Selain itu, pidato dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan Anggota FOMC Harker juga tak luput dari perhatian pasar.
- Dari rilis data emiten, akan ada laporan pendapatan sejumlah bank termasuk JPMorgan, Bank of America, dan Wells Fargo.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung tertekan di awal 2023, tidak menunjukkan trend musiman yang biasanya dipengaruhi oleh January Effect.
- Menurut CEO Advisor.id, Praska Putrantyo, pasar cenderung fokus menunggu kebijakan The Fed terkait suku bunga.
- Pasalnya, suku bunga The Fed diprediksi akan naik menjadi 5.1%, tertinggi dalam 20 tahun terakhir.
- Secara teknikal, support IHSG diperkirakan berada di level psikologis 6600 selama bulan Januari. Sementara itu, level resistance berada di 6870.
- Beberapa sektor yang masih menarik diperhatikan dalam kondisi saat ini adalah konsumsi, komoditas (logam, batubara, dan minyak mentah), telekomunikasi, serta perbankan.
- Emiten yang dapat dicermati hari ini adalah INDF, ICBP, MPMX, HRUM, ITMG, ADRO, ANTM, MEDC, BBCA, dan BBRI.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.