Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 15 jam lalu, #Saham Indonesia

Trading Menggunakan Pola Pennant Bearish Dan Bullish

Nandini 8 Jul 2021
Dibaca Normal 6 Menit
forex > price-action >   #bullish   #bearish
Banyak sekali pola-pola Candlestick yang bisa dimanfaatkan untuk memasang posisi, salah satunya adalah pola Pennant. Seperti apa sih trading menggunakan pola Pennant yang lebih efektif itu?

Sudah menjadi rahasia umum bahwa volatilitas di pasar forex sangatlah tinggi. Pergerakan harga yang tidak menentu bisa dipengaruhi oleh banyak hal, baik internal maupun eksternal. Oleh karena itu, seorang trader harus pandai mengaplikasikan strategi agar posisi yang mereka pasang bisa profitable.

Tidak sedikit trader yang menjadi pengikut arah trend (trend follower) ketika memasang posisi. Strategi trend following ini seringkali dianggap menguntungkan dan dapat diandalkan, karena tak sedikit juga trader yang sukses berkat mengikuti arah trend. Namun demikian, kita harus benar-benar jeli dalam menentukan kekuatan arah trend yang akan terjadi di periode berikutnya.

Salah satu pola harga untuk menentukan prediksi pergerakan pasar yang akan datang adalah pola Pennant. Seperti apa sih trading menggunakan pola Pennant yang lebih efektif itu? Simak penjelasannya berikut ini.

 

Apa Itu Pola Pennant?

Pola Pennant secara harfiah disebut juga sebagai pola panji/panji-panji. Nah, pola panji ini menandai pola pergerakan harga yang memberikan gambaran atau prediksi mengenai kemungkinan penerusan arah trend (trend continuation pattern).

Kenapa sih pola ini disebut pola panji? Alasannya, pola ini terbentuk karena adanya pergerakan trend yang kuat lalu disusul oleh konsolidasi pola segitiga sehingga membentuk panji-panji.

Jadi, pola ini akan terlihat saat sebuah aset mengalami pergerakan harga naik atau turun yang kemudian diikuti fase konsolidasi berbentuk pola segitiga. Sebagai informasi, pola ini dapat terjadi di semua time frame yang ada.

Baca juga: 5 Mitos Trading Dengan Time Frame Harian

Ada tiga karakteristik utama di pola itu, yaitu: flagpole, Pennant sendiri, dan breakout. Apa sih ketiga hal itu? Lebih jelasnya, simak definisinya berikut ini.

  • Flagpole (tiang bendera), yaitu garis di mana pola Pennant selalu dimulai di mana dia berfungsi sebagai pembeda dari pola yang lainnya (seperti segitiga simetris). Flagpole inilah yang dianggap sebagai gerakan kuat awal sebelum segitiga simetris tersebut terbentuk.
  • Pennant, yaitu pola segitiga yang terbentuk saat pasar mengalami konsolidasi, terletak di antara flagpole dan breakout. Dua garis konvergen membentuk sebuah segitiga, yakni Pennant itu sendiri.
  • Breakout, yaitu pergerakan harga setelah menembus salah satu sisi Pennant. Breakout biasanya ditandai dengan pergerakan yang kencang ke salah satu arah (naik atau turun).

Pola Pennant sendiri terdiri dari dua jenis pola, yaitu Pennant bearish dan Pennant bullish. Lantas, apakah perbedaan keduanya?

 

Pola Pennant Bearish

Pola Pennant bearish adalah pola lanjutan yang terjadi dalam tren penurunan harga. Pola ini terjadi saat harga menunjukkan Downtrend yang kuat lalu terjadi koreksi yang ditandai dengan pola-pola candlestick kecil dan cenderung menyempit. Lalu, formasi harga ini akan membentuk sebuah pola segitiga yang menunjukkan adanya konsolidasi.

Secara sederhana, dapat digambarkan bahwa pola ini mulai terbentuk saat tiang bendera (flagpole) menunjukkan penurunan harga yang sangat kuat atau tajam diikuti dengan jeda yang kemudian membantuk sebuah Pennant (segitiga).

Keadaan ini terjadi saat sebagian seller melakukan aksi profit-taking (ambil untung). Laju penurunan kemudian berlanjut setelah ada penembusan dari seller baru yang masuk pasar; inilah yang membuat harga terdorong kuat meneruskan Downtrend.

Pola Bearish Pennant

 

Pola Pennant Bullish

Pennant bullish ini merupakan pola kebalikan Pennant bearish karena menujukkan kelanjutan trend naik. Pola ini terjadi saat harga bergerak Uptrend dan diikuti koreksi berbentuk pola segitiga yang menunjukkan konsolidasi. Akan tetapi, karena sentimen bullish masih tajam, maka harga akan meneruskan tren naik dengan menembus garis resistance dari pola segitiga.

Baca juga: 5 Hal Yang Wajib Diketahui Tentang Level Support-Resistance

pola pennant

 

Cara Trading Menggunakan Pola Pennant

Saat melakukan trading dengan mengikuti pola Pennant, baik bullish maupun bearish, Anda boleh menerapkan pendekatan apa saja. Akan tetapi, Anda mesti ingat bahwa bullish Pennant itu memiliki bias panjang sedangkan bearish Pennant memiliki bias pendek.

Seorang trader harus paham betul jika dia ingin memasuki pasar. Trader tersebut mesti tahu cara mengkonfirmasi breakout agar tidak terjebak sinyal palsu. Di sinilah kita akan tahu bahwa kemungkinan akan ada penembusan dan lanjutan trend naik atau turun.

Lalu bagaimana cara kita memasang posisi? Nah, pemasangan entry sell di pola Pennant bearish dilakukan setelah harga menembus garis support segitiga dengan pemasangan stop loss di beberapa pip di atas resistance segitiga (bagian atas). Untuk level targetnya, Anda bisa tentukan sebesar pip saat Downtrend dimulai hingga selesainya level koreksi sehingga risiko/reward ratio Anda memuaskan.

Sementara itu untuk pola Pennant bullish, Anda bisa melakukan entry buy setelah harga menembus garis resistance segitiga dengan stop loss beberapa pip di bawah garis support segitiga. Level targetnya ditentukan sebesar pip saat dimulainya Uptrend sampai selesainya level koreksi.

Meskipun demikian, Anda tetap harus ingat bahwa pasar tidak selalu bergerak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, Anda perlu mengaplikasikan strategi dan manajemen risiko yang baik agar tidak terlalu kecewa serta meminimalisir kerugian sebaik mungkin saat harga bergerak di luar prediksi. Lihat rangkumannya dalam infografis berikut ini.

Pola Pennant

 

Perbedaan Pola Pennant dengan Pola Segitiga

Dalam forex sendiri, kita pastinya akan bingung dengan pola Pennant dan pola segitiga karena keduanya mirip. Namun, ada beberapa perbedaan penting agar Anda bisa sukses menggunakan salah satunya untuk bertrading.

  • Pola Pennant selalu diawali dengan gerakan naik atau turun yang tajam layaknya tiang bendera (flagpole) sebelum memulai koreksi dan konsolidasi. Sementara itu, pola segitiga tidak harus diawali dengan flagpole.
  • Pennant lebih membentuk retracement yang dangkal, sedangkan segitiga membentuk retracement yang dalam.
  • Periode waktu Pennant lebih pendek, biasanya terbentuk antara satu hingga tiga minggu dalam time frame harian. Sedangkan, pola segitiga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk terbentuk.
  • Menurut para chartist, jumlah candle di pola Pennant biasanya kurang dari 30, sedangkan pola segitiga memerlukan lebih dari 30 candle.

 

Sebagai trader forex, mempelajari pola-pola chart yang lain juga akan sangat bermanfaat untuk mempertajam sinyal trading dan meraih keuntungan di pasar forex. Selain menggunakan pola Pennant, Anda juga bisa mempelajari jenis-jenis pola lainnya yang terangkum di Teknik Analisa Chart Pattern dalam Strategi Trading Forex.

Terkait Lainnya
 
Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 7 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 7 jam lalu, #Forex Teknikal

Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 7 jam lalu, #Forex Fundamental

EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 7 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 15 jam lalu, #Saham Indonesia

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 15 jam lalu, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 15 jam lalu, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 15 jam lalu, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Fortuner888: Paham, paham. Jadi, yang loe lihat ini sebenernya ada kaitannya sama pola candlestick dan bagaimana loe bisa ngambil keputusan trading berdasarkan pola itu. Kalau diliat dari contohnya yang loe sebutin, tampaknya itu adalah contoh dari pola "Three Inside Up" yang merupakan jenis pola pembalikan bullish.

Jadi, di sini, ketika loe lihat tiga candlestick bullish pertama dengan ekor yang pendek, ini bisa ngindikasiin perubahan arah dari downtrend ke uptrend. Terus, si candlestick keempat itu bearish, tapi dia nggak nembus bawah dari candlestick ketiga, yang artinya ada kemungkinan harga nggak akan turun lebih jauh dan ada potensi buat balik naik lagi. Lalu, candle kelima yang bullish menunjukkan bahwa uptrend mungkin lagi kebangkitan.

Tapi ini nggak selalu berlaku, sih. Pola candlestick itu kayak petunjuk buat analisis loe, tapi nggak bisa jadi patokan pasti buat masukin order di satu candle tertentu. Nggak semua pola bakal selalu berhasil atau memberi sinyal yang bener, karena faktor lain juga bisa mempengaruhi pergerakan harga, kayak berita ekonomi atau peristiwa global.

Buat cara lainnya, loe bisa pakai konfirmasi dari indikator lain, misalnya moving average atau RSI. Ini bisa bantu loe dapetin gambaran yang lebih lengkap sebelum loe putusin buat entry.

Baca Juga: 3 Cara Menghindari Kesalahan Entry Trading

 Sabarianto |  25 Aug 2023
Halaman: Cara Mengenali Pola Three White Soldiers Ala Broker Hsb

Adri: Bantu jawab ya! Divergence itu kayak kode rahasia buat ngecek tanda2 di trading. Jadi, bayngin aja lagi main game dan ada petunjuk rahasia yng ngasih tau kamu kapan harus jalan ke arah lain. Dalam trading, divergence ini ngasih tanda kalau arah pergerakan harganya mungkin bakal berubah.

Jadi, ada dua tipe utama:

  • Bullish Divergence: Ini kaya petunjuk kalau meskipun harga lagi turun, tenaganya bakal melemah. Jadi, bisa jadi tanda2 bakal naik.
  • Bearish Divergence: Kalau ini, meskipun harga lagi naik, tenaganya mulai lemah. Jadi bisa jadi tanda2 bakal turun.

Kelebihan dari divergence ini:

  • Ramalan Pembalikan Arah: Bisa jadi petunjuk bagus buat ngebayngin kapan tren berubah. Jadi, kalo lagi nyari waktu pas buat masuk atau keluar, bisa jadi bantuan.
  • Bantu Baca Tren: Bisa jadi tambahan kode buat bantu baca pergerakan harga. Jadi, lebih yakin dalam keputusan trading.
  • Hindarin Kesalahan: Ngebantu hindarin kesalahan yng bisa aja muncul kalau cuma lihat harga doang. Ini bisa kurangin risiko.

Tapi, ingat ya, divergence ini bukan jaminan 100%. Tetep ada risiko dalam trading, jadi jangan lupa gabungin dengan analisis lain dan pertimbangkan kondisi pasar. Sebelum jadi penggemar divergence atau teknik apapun, pastiin kamu paham betul dan bisa make itu dengan baik dalam tradingmu. (Lbbh lengkap, coba join di forum ini : Bagaimana Cara Memahami Pola Divergence)

 Nick |  25 Aug 2023
Halaman: Rekomendasi Buku Trading Terbaik Versi Finex

Heru: Bantu jawab yeee! Kyknya sihh yg gue baca dari penjelasan elo yaa, sepertinya elo ibarat salah entry ato entry di waktu ga tepat gan. Misalkan gini, dalam grafik harga, ambil contoh trading dngn situasi bullish. Nah tiap kali bullish itu pergerakannya ga selalu naik terus, bakal ada koreksi kemudian naik. Dan di titik tertentu terkadang koreksi harganya bsa jadi pembalikan harga. Dan mngkn yaa agan sndiri entry diwaktu yg kyk gitu dmana harga udah overbought ato jenuh beli, ato udah ngecapai harga titik tertinggi.

Cara ngatasinnya sihh klu gue sndiri pake Stochastic dmana di grafik stochastic kita ngeliat apakah dua garis saling bersilangan trus nembus ke diatas angka 80 ga. KLu misalkan iyaa, berarti itu petanda dari overbought dmana harga kyknya udah ngecapai titik tertinggi. Off course kita jngn lagi entry dngn posisi buy tetapi kita ngeliat lagi di grafik chart apakah ada sinyal lain yg jadi pertanda harga akan turun shngga mngkn kita lbh fokus ke posisi sell. Contoh, liat grafik dibawah ini :

Cara Deteksi Peluang Trading Dengan Trendline Ala

Baca Juga: Cara Membaca Indikator Stochastic Menurut 3 Macam Fungsinya

 Dion |  28 Aug 2023
Halaman: Cara Deteksi Peluang Trading Dengan Trendline Ala Mifx

Mohon nmaaf aku ingin sekedar mengkonfirmasi aja mengenai cara mengenali pola three white soldier dimana di gambar itu ngejelasin bahwa kita memperhatikan 3 candle bullish kmudian tnggu koreksi di candle ke empat terus lanjut bulliss di candle ke 5. Ini berandai-andai aja, apakah memungkinkan bahwa ketika terjadi syarat2 yg udah dijelaskan di artikel itu, tba2 candle tersebut mengalami pembalikan harga ato ga jadi bullish? Pdhl syarat2 pola tsb udah terpenuhi?

Dan misalkan ada terjadi hal seperti itu, ada ga cara2 ato tanda2 dalam mencegah ato paling ga kita batasin kerugian ga? Misanya dah entry di posisi Long gitu... Mohon bantuannyaa, terima kasih bnyk

 Emma |  29 Aug 2023
Halaman: Cara Mengenali Pola Three White Soldiers Ala Broker Hsb

Salam, saya bantu menjelaskan ya... Saya menekankan kalo MA bukan berarti banyak false signal. Moving Average memiliki beebrapa jenis, seperti SMA. SMA kurang sensitif terhadap perubahan harga. Pada awalnya, dimana hanya terdapat SMA , ternyata banyak trader mengeluhkan tentang sinyal yang lambat dari SMA dan menginginkan SMA yang lebih sensitif terhadap perubahan harga.

Maka diciptakanlah EMA dan WMA dengan pembobotan yang berbeda sehingga lebih sensitif terhadap perubahan harga. Dengan kata lain, EMA dan WMA memberikan sinyal yang lebih banyak daripada SMA. Namun, kekurangan EMA dan WMA adalah muncul lebih banyak sinyal palsu (false signal) dibandingkan SMA.

Sinyal palsu atau biasa disebut fake signal adalah kondisi di mana harga gagal menembus level tertinggi atau level terendah (false breakout) di Mother Bar setelah pola Inside Bar terbentuk. Akibatnya, harga berbalik arah karena adanya perubahan sentimen pasar atau reaksi pada berita-berita tertentu. Contoh pada marte 2010, Saat itu, harga EUR/USD bergerak bearish, tetapi tiba-tiba berubah bullish akibat penyataan Presiden ECB.

Mengenai false signal, semua jenis MA baik itu SMA, EMA ataupun WMA bisa menimbulkan false signal karena MA didasarkan atas perhitungan matematika, yaitu harga rata-rata dalam periode tertentu, sehingga harga bergerak dulu baru nilai rata-ratanya keluar. Dengan demikian indikator jenis MA ini termasuk indikator yang lagging atau selalu terlambat dalam merespon pergerakan harga. Semua lagging indicator bisa menghasilkan false signal.

Baca Juga: Cara Mengenali Sinyal Palsu Dengan Inside Bar

 Genta |  22 Aug 2023
Halaman: Cara Mencari Peluang Entry Dengan Moving Average Versi Mifx

Sedikit menambahkan, sinyal yang terbentuk dari candlestick pada chart maka jawabnya adalah Anda harus konfirmasikan sinyal tsb dengan indikator teknikal. Jika memang konform (terkonfirmasi), maka sinyal tsb adalah valid dan bulan fake signal atau false signal.

Tapi beda lagi jiga anda membukan akun denga mengcopy salah satu provider dalam broker, sinyal yang false dari provider, mungkin saya tidak bisa memberikan solusi.

Pola sinyal palsu dibedakan menjadi dua, yaitu pola bearish dan bullish. Keduanya terdiri dari satu atau lebih Pin Bar yang menunjukkan false breakout. Jadi, candle pertama akan menunjukkan harga yang menembus level tertinggi atau terendah di Mother Bar, sementara candle kedua bergerak berlawanan dengan candle pertama.

Terkadang fake signal tidak hanya terdiri atas satu Inside Bar; bisa juga 2, 3, atau bahkan lebih. Untuk itu, Anda harus jeli membaca keadaan sebelum menentukan arah pergerakan harga selanjutnya. Ini merupakan salah satu kunci sukses yang perlu diperhatikan jika Anda ingin mulai mendapatkan keuntungan di pasar forex.

Baca Juga: Cara Mengenali Sinyal Palsu Dengan Inside Bar

 Fahri |  24 Aug 2023
Halaman: Cara Mencari Peluang Entry Dengan Moving Average Versi Mifx

Kamus Forex

Bearish

Merupakan lawan kata dari Bullish. Menunjukkan pelemahan harga secara terus menerus selama periode waktu tertentu. Dalam forex, pasar Bearish disebut juga Downtrend dan seringkali disimpulkan sebagai sinyal Sell.

Bullish

Merupakan lawan kata dari Bearish. Menunjukkan penguatan harga secara terus menerus selama periode waktu tertentu. Dalam forex, pasar Bullish disebut juga Uptrend dan seringkali disimpulkan sebagai sinyal Buy.


Kirim Komentar Baru