Banyak sekali pola-pola Candlestick yang bisa dimanfaatkan untuk memasang posisi, salah satunya adalah pola Pennant. Seperti apa sih trading menggunakan pola Pennant yang lebih efektif itu?
Sudah menjadi rahasia umum bahwa volatilitas di pasar forex sangatlah tinggi. Pergerakan harga yang tidak menentu bisa dipengaruhi oleh banyak hal, baik internal maupun eksternal. Oleh karena itu, seorang trader harus pandai mengaplikasikan strategi agar posisi yang mereka pasang bisa profitable.
Tidak sedikit trader yang menjadi pengikut arah trend (trend follower) ketika memasang posisi. Strategi trend following ini seringkali dianggap menguntungkan dan dapat diandalkan, karena tak sedikit juga trader yang sukses berkat mengikuti arah trend. Namun demikian, kita harus benar-benar jeli dalam menentukan kekuatan arah trend yang akan terjadi di periode berikutnya.
Salah satu pola harga untuk menentukan prediksi pergerakan pasar yang akan datang adalah pola Pennant. Seperti apa sih trading menggunakan pola Pennant yang lebih efektif itu? Simak penjelasannya berikut ini.
Apa Itu Pola Pennant?
Pola Pennant secara harfiah disebut juga sebagai pola panji/panji-panji. Nah, pola panji ini menandai pola pergerakan harga yang memberikan gambaran atau prediksi mengenai kemungkinan penerusan arah trend (trend continuation pattern).
Kenapa sih pola ini disebut pola panji? Alasannya, pola ini terbentuk karena adanya pergerakan trend yang kuat lalu disusul oleh konsolidasi pola segitiga sehingga membentuk panji-panji.
Jadi, pola ini akan terlihat saat sebuah aset mengalami pergerakan harga naik atau turun yang kemudian diikuti fase konsolidasi berbentuk pola segitiga. Sebagai informasi, pola ini dapat terjadi di semua time frame yang ada.
Baca juga: 5 Mitos Trading Dengan Time Frame Harian
Ada tiga karakteristik utama di pola itu, yaitu: flagpole, Pennant sendiri, dan breakout. Apa sih ketiga hal itu? Lebih jelasnya, simak definisinya berikut ini.
- Flagpole (tiang bendera), yaitu garis di mana pola Pennant selalu dimulai di mana dia berfungsi sebagai pembeda dari pola yang lainnya (seperti segitiga simetris). Flagpole inilah yang dianggap sebagai gerakan kuat awal sebelum segitiga simetris tersebut terbentuk.
- Pennant, yaitu pola segitiga yang terbentuk saat pasar mengalami konsolidasi, terletak di antara flagpole dan breakout. Dua garis konvergen membentuk sebuah segitiga, yakni Pennant itu sendiri.
- Breakout, yaitu pergerakan harga setelah menembus salah satu sisi Pennant. Breakout biasanya ditandai dengan pergerakan yang kencang ke salah satu arah (naik atau turun).
Pola Pennant sendiri terdiri dari dua jenis pola, yaitu Pennant bearish dan Pennant bullish. Lantas, apakah perbedaan keduanya?
Pola Pennant Bearish
Pola Pennant bearish adalah pola lanjutan yang terjadi dalam tren penurunan harga. Pola ini terjadi saat harga menunjukkan Downtrend yang kuat lalu terjadi koreksi yang ditandai dengan pola-pola candlestick kecil dan cenderung menyempit. Lalu, formasi harga ini akan membentuk sebuah pola segitiga yang menunjukkan adanya konsolidasi.
Secara sederhana, dapat digambarkan bahwa pola ini mulai terbentuk saat tiang bendera (flagpole) menunjukkan penurunan harga yang sangat kuat atau tajam diikuti dengan jeda yang kemudian membantuk sebuah Pennant (segitiga).
Keadaan ini terjadi saat sebagian seller melakukan aksi profit-taking (ambil untung). Laju penurunan kemudian berlanjut setelah ada penembusan dari seller baru yang masuk pasar; inilah yang membuat harga terdorong kuat meneruskan Downtrend.
Pola Pennant Bullish
Pennant bullish ini merupakan pola kebalikan Pennant bearish karena menujukkan kelanjutan trend naik. Pola ini terjadi saat harga bergerak Uptrend dan diikuti koreksi berbentuk pola segitiga yang menunjukkan konsolidasi. Akan tetapi, karena sentimen bullish masih tajam, maka harga akan meneruskan tren naik dengan menembus garis resistance dari pola segitiga.
Baca juga: 5 Hal Yang Wajib Diketahui Tentang Level Support-Resistance
Cara Trading Menggunakan Pola Pennant
Saat melakukan trading dengan mengikuti pola Pennant, baik bullish maupun bearish, Anda boleh menerapkan pendekatan apa saja. Akan tetapi, Anda mesti ingat bahwa bullish Pennant itu memiliki bias panjang sedangkan bearish Pennant memiliki bias pendek.
Seorang trader harus paham betul jika dia ingin memasuki pasar. Trader tersebut mesti tahu cara mengkonfirmasi breakout agar tidak terjebak sinyal palsu. Di sinilah kita akan tahu bahwa kemungkinan akan ada penembusan dan lanjutan trend naik atau turun.
Lalu bagaimana cara kita memasang posisi? Nah, pemasangan entry sell di pola Pennant bearish dilakukan setelah harga menembus garis support segitiga dengan pemasangan stop loss di beberapa pip di atas resistance segitiga (bagian atas). Untuk level targetnya, Anda bisa tentukan sebesar pip saat Downtrend dimulai hingga selesainya level koreksi sehingga risiko/reward ratio Anda memuaskan.
Sementara itu untuk pola Pennant bullish, Anda bisa melakukan entry buy setelah harga menembus garis resistance segitiga dengan stop loss beberapa pip di bawah garis support segitiga. Level targetnya ditentukan sebesar pip saat dimulainya Uptrend sampai selesainya level koreksi.
Meskipun demikian, Anda tetap harus ingat bahwa pasar tidak selalu bergerak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, Anda perlu mengaplikasikan strategi dan manajemen risiko yang baik agar tidak terlalu kecewa serta meminimalisir kerugian sebaik mungkin saat harga bergerak di luar prediksi. Lihat rangkumannya dalam infografis berikut ini.
Perbedaan Pola Pennant dengan Pola Segitiga
Dalam forex sendiri, kita pastinya akan bingung dengan pola Pennant dan pola segitiga karena keduanya mirip. Namun, ada beberapa perbedaan penting agar Anda bisa sukses menggunakan salah satunya untuk bertrading.
- Pola Pennant selalu diawali dengan gerakan naik atau turun yang tajam layaknya tiang bendera (flagpole) sebelum memulai koreksi dan konsolidasi. Sementara itu, pola segitiga tidak harus diawali dengan flagpole.
- Pennant lebih membentuk retracement yang dangkal, sedangkan segitiga membentuk retracement yang dalam.
- Periode waktu Pennant lebih pendek, biasanya terbentuk antara satu hingga tiga minggu dalam time frame harian. Sedangkan, pola segitiga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk terbentuk.
- Menurut para chartist, jumlah candle di pola Pennant biasanya kurang dari 30, sedangkan pola segitiga memerlukan lebih dari 30 candle.
Sebagai trader forex, mempelajari pola-pola chart yang lain juga akan sangat bermanfaat untuk mempertajam sinyal trading dan meraih keuntungan di pasar forex. Selain menggunakan pola Pennant, Anda juga bisa mempelajari jenis-jenis pola lainnya yang terangkum di Teknik Analisa Chart Pattern dalam Strategi Trading Forex.