Teknik compounding adalah teknik rahasia yang mampu mengatasi inflasi. Tanpa analisa rumit, Anda cukup berinvestasi pada aset yang memiliki return tinggi.
Inflasi bagaikan serigala yang senantiasa mengintai untuk menyergap segala jenis investasi Anda. Keuntungan yang dikumpulkan selama bertahun-tahun lamanya, bisa amblas begitu saja jika terserang inflasi. Tak perlu khawatir, Anda bisa mengatasi inflasi dengan belajar teknik compounding. Ini adalah teknik rahasia yang akan membuat Anda kebal terhadap inflasi.
DI
|
Daftar Isi |
Mengenal Teknik Compounding
Teknik compounding ibarat bola salju yang bergulir turun. Semakin jauh bergulir, bola akan semakin besar dan bergerak lebih cepat. Teknik compounding dapat membantu Anda untuk mengatasi inflasi dengan prinsip bola salju tersebut.
Teknik compounding juga sering dikenal dengan istilah bunga (return) berbunga. Jika Anda memasukkan kembali return ke dalam modal, maka modal akan terus tumbuh dari tahun ke tahun. Pertumbuhan tambahan juga akan semakin cepat, karena mengikuti pendapatan sebelumnya sebagai acuan.
Efek compound ini terbukti telah membantu Warren Buffet menjadi salah satu investor terkaya di dunia. Menurut beberapa sumber, 99 persen dari kekayaan Buffet berhasil dicapai setelah ulang tahun yang ke-50. Berarti, jika ia berhenti berinvestasi pada usia 50 tahun dan mem-withdraw semua, Buffet hanya akan memiliki 1 persen dari kekayaannya saat ini. Itulah kekuatan dari teknik compounding untuk investasi jangka panjang.
Mengatasi Inflasi dengan Teknik Compounding
Pada tahun 2022 lalu, inflasi sedang naik di Inggris. Krisis energi dan masalah pasokan yang sedang berlangsung, memperkuat laju inflasi ke level tertingginya dalam beberapa tahun terakhir. Antara tahun 1989 hingga 2021, inflasi rata-rata di Inggris mencapai angka 2.5 persen dan diperkirakan akan mencapai 7 persen pada pertengahan 2022.
Dengan melihat fakta tersebut, para investor harus menemukan return investasi yang konsisten setidaknya sebesar 3 persen untuk mengatasi inflasi. Bagi investor ekuitas, sungguh tidak realistis untuk mengharapkan return investasi jangka panjang sebesar 5-8 persen. Antara tahun 1957 hingga 2021, S&P 500 memiliki rata-rata return sekitar 10.5 persen per tahun. Investor jangka panjang masih bisa mengatasi inflasi dan pensiun lebih awal.
Mari kita simak studi kasus teknik compounding yang dilakukan oleh dua investor berikut ini. Satu memulai di usia muda, dan lainnya memulai lebih lambat.
Kisah Dua Trader: Abdel dan Budi
Abdel | Budi | |
Waktu memulai investasi | Usia 20 tahun | Usia 40 tahun |
Jumlah investasi | $500 per bulan selama 40 tahun | $1,000 per bulan selama 20 tahun |
Total investasi | $240,000 | $240,000 |
Jumlah investasi mereka saat berusia 60 tahun (dengan asumsi return sebesar 7 persen) | $1,005,751.39 | $393,895.50 |
Studi kasus tersebut menunjukkan betapa luar biasanya kekuatan teknik compounding. Teknik ini dapat membalikkan asumsi dan melonjakkan kekayaan investasi seorang trader atau investor biasa menjadi sangat besar. Teknik compounding dapat melampaui ekspektasi karena dengan memulai investasi di usia muda, Anda bisa mendapatkan lebih dari yang Anda harapkan.
Dari studi kasus di atas, Anda bisa melihat jumlah Abdel hampir tiga kali lipat jumlah investasi Budi. Padahal, keduanya berinvestasi dengan jumlah yang sama. Efek bola salju dari teknik compounding Abdel memiliki waktu yang jauh lebih lama daripada portofolio Budi, karena ia sudah berada di pasar selama 40 tahun.
Baca juga: Investasi Terpenting Sebelum Investasi Saham
3 Tips Compounding
Jika Anda ingin memanfaatkan teknik compounding untuk mengatasi inflasi, Anda harus berinvestasi selama mungkin dan membidik tingkat return yang tinggi. Berikut ini adalah 3 tips compounding yang bisa Anda terapkan untuk melipatgandakan return.
Mulai Investasi Lebih Awal untuk Mengatasi Inflasi
Semakin awal Anda mulai berinvestasi, maka semakin besar pula dampak penggandaan untuk portofolio Anda. Ibaratnya, Anda seperti membawa bola salju ke puncak Gunung Everest. Semakin jauh bola tersebut berguling turun, semakin gemuk bolanya akan terbentuk.
Jika Anda menginvestasikan $10,000 dan mencapai return 7 persen, nilainya akan menjadi $38,697.12 setelah 20 tahun, $76,123.43 setelah 30 tahun, $149,744.67 setelah 40 tahun, dan $294,570.85 setelah 50 tahun!
Bidik Return Tinggi untuk Mengatasi Inflasi
Mengincar return yang tinggi akan membantu Anda mengatasi inflasi secara maksimal. Untuk mencapai return yang tinggi, artinya Anda harus mencari kombinasi pertumbuhan modal dan penghasilan dividen.
Jika Anda menginginkan pertumbuhan modal yang tinggi, pertimbangkan untuk berinvestasi pada perusahaan kecil. Secara historis, perusahaan kecil cenderung lebih baik dalam hal pertumbuhan investasi daripada saham blue chip yang lebih besar. Index FTSE Small Cap telah meningkat sebesar 27.3 persen dalam lima tahun terakhir hingga Maret tahun lalu. Sedangkan FTSE 100 hampir tidak berubah dan hanya meningkat 1.84 persen.
Banyak perusahaan blue chip menawarkan yield dividen minimal sebesar 4 persen bagi investor yang mencari penghasilan dividen. Contohnya, saham di perusahaan pertambangan global, Rio Tinto, mengalami pertumbuhan harga sebesar 93.3 persen dalam lima tahun terakhir hingga Maret 2022, dan juga menawarkan yield dividen sebesar 10.1 persen. Di sisi lain, meskipun saham di perusahaan bangunan Inggris, Persimmon, hanya mengalami pertumbuhan harga saham minimal sebesar 1.2 persen dalam lima tahun terakhir hingga Maret 2022, namun mereka menawarkan yield dividen yang besar, yaitu 10.6 persen.
Baca juga: Meraup Dividen Saham Dengan Tepat, Keuntungan Jadi Berlipat
Tetap Fokus Pada Rencana Investasi
Untuk tetap fokus pada rencana investasi Anda, terutama saat pasar volatile, penting untuk menghindari terpancing emosi dan menjalankan rencana jangka panjang secara konsisten dengan berinvestasi secara teratur. Terkadang, ketika pasar sedang lesu, tetap berinvestasi dapat menghasilkan keuntungan ketika harga saham kembali naik.
Menerapkan rencana investasi jangka panjang berarti tetap berinvestasi secara teratur, terlepas dari situasi pasar yang terjadi. Dengan demikian, Anda akan dapat membeli saham saat harganya terlalu murah, terlalu mahal, dan segala kondisi di antaranya.
Bahkan, dengan terus berinvestasi saat pasar saham sedang turun, Anda bisa menghasilkan keuntungan di kemudian hari. Contohnya pada Maret 2009, nilai S&P 500 turun menjadi $683.38 dari puncak sebelumnya pada September 2008 sebesar $1525.75. Namun, saat ini nilai S&P 500 sudah mencapai $4,495.55 pada Maret 2022. Jika pada saat itu Anda menginvestasikan 10,000 Pounds, maka nilai investasi tersebut sekarang mencapai sekitar 65,812 Pounds.
Baca juga: Belajar Menjadi Investor Cerdas Dari 5 Tokoh Legendaris
Kesimpulan
Meskipun berinvestasi selalu memiliki risiko, tetapi teknik compounding investasi dapat membantu mengatasi inflasi sembari mencapai impian keuangan Anda. Strategi-strategi seperti memilih saham dengan dividen tinggi, berinvestasi jangka panjang, dan mencari pertumbuhan modal tinggi dapat membantu Anda memenangkan pertempuran investasi dan pensiun lebih awal.
Teknik compounding untuk mengatasi inflasi tidak hanya berlaku pada investasi. Dalam trading forex, teknik compounding juga dilakukan dengan memasukkan kembali profit trading ke dalam modal. Dengan begitu, trader forex bisa bertrading dengan modal yang semakin besar dari waktu ke waktu.