Pasangan mata uang dolar AS merupakan instrumen paling banyak diperdagangkan. Karena itu, dengan memahami semua faktor penggerak dolar AS, potensi keuntungan Anda bisa lebih optimal.
Dalam dunia ekonomi global, nilai tukar mata uang menjadi faktor krusial dalam menentukan daya saing suatu negara di pasar internasional. Mata uang yang nilainya terus meningkat dapat memberikan keuntungan bagi ekonomi suatu negara karena mempermudah perdagangan dan menarik minat investor untuk menanamkan modal. Oleh karena itu, pemahaman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang menjadi sangat penting.
Salah satu mata uang yang paling sering diperhatikan pergerakannya adalah Dolar Amerika Serikat (USD). USD dianggap sebagai mata uang cadangan dunia dan digunakan sebagai acuan dalam perdagangan internasional, sehingga pergerakan nilai tukar USD memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pasar keuangan global.
Sebagai broker forex tepercaya, Finex memahami pentingnya pemahaman mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pasar forex. Oleh karena itu, broker Finex tidak hanya menyediakan layanan perdagangan forex, tetapi juga memberikan edukasi dan informasi yang komprehensif tentang pasar forex. Dalam artikel ini, kita akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar USD dan bagaimana pengaruhnya terhadap pasar keuangan global menurut broker Finex.
5 Faktor Penggerak Dolar AS
Sebagai mata uang yang paling banyak digunakan dan berpengaruh secara global, USD tidak bergerak atas kehendaknya sendiri. Setidaknya ada 5 faktor penggerak dolar AS yang telah dipaparkan oleh broker Finex. Berikut di bawah ini adalah faktor-faktornya:
Kebijakan Moneter Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed)
Kebijakan moneter The Fed adalah faktor yang sangat penting dalam pergerakan USD. Kebijakan ini meliputi tingkat suku bunga, program pembelian obligasi, dan kebijakan lainnya yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar di AS. Kenaikan suku bunga dapat memperkuat nilai tukar USD, karena investor cenderung memilih untuk menanamkan uangnya di AS untuk memperoleh return yang lebih tinggi. Sebaliknya, penurunan suku bunga dapat melemahkan nilai tukar USD, karena investor cenderung beralih ke negara lain yang menawarkan return yang lebih tinggi.
Coba kita ingat lagi ketika The Fed menaikkan suku bunga pada 2018, yang memperkuat nilai tukar USD terhadap sebagian besar mata uang dunia. Hal ini terjadi karena kenaikan suku bunga menunjukkan penguatan ekonomi AS, sehingga investor cenderung memilih untuk menanamkan uangnya di AS. Sebaliknya, pada awal 2020, The Fed menurunkan suku bunga hingga mendekati nol persen sebagai respons terhadap pandemi COVID-19 yang memukul perekonomian AS. Hal ini membuat nilai tukar USD melemah terhadap sebagian besar mata uang dunia.
Baca Juga:How to Use US Dollar Index (DXY) for Analysis
Kondisi Ekonomi AS
Kondisi ekonomi AS juga mempengaruhi pergerakan USD. Saat ekonomi AS tumbuh dengan baik, nilai tukar USD cenderung menguat, karena investor cenderung memilih untuk menanamkan uangnya di AS untuk memperoleh return yang lebih tinggi. Sebaliknya, ketika terjadi resesi atau ketidakpastian ekonomi, nilai tukar USD cenderung melemah.
Contoh konkret dari pengaruh kondisi ekonomi AS terhadap nilai tukar USD adalah ketika terjadi resesi global pada 2008-2009. Pada saat itu, nilai tukar USD melemah secara signifikan terhadap sebagian besar mata uang dunia, karena ekonomi AS mengalami perlambatan yang signifikan.
Baca Juga:The Best Investment Tips During a Recession
Kebijakan Moneter Bank Sentral Negara Lain
Selain kebijakan moneter The Fed, kebijakan moneter bank sentral negara lain juga dapat mempengaruhi pergerakan USD. Ketika bank sentral negara lain menaikkan suku bunga, hal ini dapat memperkuat nilai tukar mata uang negara tersebut dan melemahkan nilai tukar USD. Sebaliknya, ketika bank sentral negara lain menurunkan suku bunga, hal ini dapat melemahkan nilai tukar mata uang negara tersebut dan memperkuat nilai tukar USD.
Contoh konkret dari pengaruh kebijakan moneter bank sentral negara lain terhadap nilai tukar USD adalah ketika Bank of Japan (BOJ) menurunkan suku bunga hingga negatif pada 2016. Langkah ini membuat nilai tukar yen Jepang melemah terhadap USD, karena investor cenderung memilih untuk menanamkan uangnya di AS yang menawarkan return yang lebih tinggi.
Baca Juga: Tugas - Tugas Bank Sentral
Kondisi Ekonomi Negara Lain
Selain kondisi ekonomi AS, kondisi ekonomi negara lain juga dapat mempengaruhi pergerakan USD. Ketika ekonomi suatu negara tumbuh dengan baik, nilai tukar mata uang negara tersebut cenderung menguat, sehingga nilai tukar USD cenderung melemah terhadap mata uang tersebut. Sebaliknya, ketika terjadi resesi atau ketidakpastian ekonomi di suatu negara, nilai tukar mata uang negara tersebut cenderung melemah, sehingga nilai tukar USD cenderung menguat.
Contoh dari pengaruh kondisi ekonomi negara lain terhadap nilai tukar USD adalah ketika terjadi krisis keuangan di Eropa pada 2010-2012. Pada saat itu, nilai tukar euro melemah secara signifikan terhadap USD, karena ekonomi Eropa mengalami perlambatan yang signifikan dan terjadi kekhawatiran mengenai krisis utang di beberapa negara Eropa. Pada tahun itu, pasangan mata uang EUR/USD sempat jatuh dari 1.49401 menjadi 1.20424.
Baca Juga:5 Key Tips on Trading with the News
Faktor Geopolitik
Faktor geopolitik juga dapat mempengaruhi pergerakan USD. Ketika terjadi ketegangan geopolitik, seperti konflik militer atau sanksi ekonomi terhadap suatu negara, nilai tukar USD cenderung menguat, karena investor cenderung mencari aset safe haven atau yang dianggap aman seperti USD. Sebaliknya, ketika terjadi perdamaian atau ketenangan geopolitik, nilai tukar USD cenderung melemah.
Contoh konkret dari pengaruh faktor geopolitik terhadap nilai tukar USD adalah ketika terjadi ketegangan antara AS dan Korea Utara pada 2017. Pada saat itu, nilai tukar USD menguat terhadap sebagian besar mata uang dunia, karena investor mencari aset yang dianggap aman seperti USD. Namun, ketika terjadi perdamaian dan ketenangan geopolitik pada 2018, nilai tukar USD melemah.
Kesimpulan
Dalam dunia ekonomi, nilai tukar mata uang sangatlah penting karena dapat mempengaruhi daya saing ekonomi suatu negara dalam perdagangan internasional, serta mempengaruhi inflasi dan suku bunga dalam negeri. Pergerakan nilai tukar USD terutama menjadi perhatian karena USD dianggap sebagai mata uang cadangan dunia dan digunakan sebagai acuan dalam perdagangan internasional.
Berdasarkan faktor-faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa pergerakan nilai tukar USD sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi AS dan faktor eksternal seperti kebijakan moneter bank sentral negara lain, kondisi ekonomi negara lain, dan faktor geopolitik.
Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar USD, investor dan pelaku pasar dapat membuat keputusan yang tepat dan mengambil manfaat dari pergerakan nilai tukar USD. Namun, perlu diingat bahwa pergerakan nilai tukar mata uang tidak dapat diprediksi dengan pasti karena dipengaruhi oleh banyak faktor yang kompleks dan dinamis. Oleh karena itu, sebaiknya selalu lakukan riset dan analisis sebelum melakukan keputusan trading dengan membuka akun di broker Finex.
Selain bisa trading forex dengan mata uang USD, Anda juga bisa trading emas di broker Finex. Meski demikian, agar potensi keuntungan trading emas lebih optimal, Anda harus terlebih dahulu mengetahui keuntungan trading emas di broker Finex.