Saat ini, pasar tengah fokus menunggu pidato Powell di Jackson hole. Namun, pidato para tokoh lain juga layak diperhatikan.
Pada awal pekan ini, sentimen di pasar cenderung membaik. Indeks Dolar AS (DXY) terpantau mundur dari level tertinggi yang tercapai pada hari Jumat ke kisaran terendah 103.00 pada akhir sesi Asia hari Selasa (22/Agustus).
Sekarang, pasar fokus menantikan Simposium Jackson Hole yang akan diselenggarakan oleh Federal Reserve Kansas City pada tanggal 24-26 Agustus mendatang. Kegiatan yang dihadiri oleh para pemimpin bank sentral dari berbagai negara ini, memiliki potensi untuk mempengaruhi nilai tukar dolar AS sekaligus pasar keuangan secara keseluruhan.
Pendapat Powell Mungkin Tak Berimbas Besar
Pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada Simposium Jackson Hole merupakan fokus utama saat ini. Namun, beberapa analis berpendapat pernyataan Powell kemungkinan justru tak bakal berpengaruh sebesar yang diharapkan.
"Jika kita melihat ke Jackson Hole, pidato (Presiden ECB) Lagarde mungkin lebih menggerakkan pasar daripada Powell," papar Karl Schamotta, kepala strategi pasar di Corpay, sebagaimana dilansir dari Reuters, "Jika Powell tetap berpegang pada teori, hal ini mungkin akan menurunkan volatilitas dolar dan menyebabkan reaksi yang lebih kecil."
Pendapat tersebut juga disetujuo oleh Amo Sahota, direktur Klarity FX. Menurutnya, perjuangan melawan inflasi belum sepenuhnya berhasil. The Fed telah secara berulang kali menyuarakannya dengan tegas. Ia yakin bahwa tidak akan dengan mudah berbalik dan menyatakan, 'Kita telah selesai meningkatkan suku bunga.'
Dari catatan rapat FOMC yang terakhir, dapat dilihat bahwa mayoritas petinggi The Fed setuju untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Meski demikian, beberapa peserta rapat menyoroti pentingnya hati-hati dalam mengambil kebijakan suku bunga Fed selanjutnya.
Tercatat adanya risiko bahwa tingkat inflasi tetap tinggi, yang mungkin memerlukan kenaikan suku bunga lebih lanjut. Selain itu, ada juga potensi risiko bahwa kondisi ekonomi dapat mengalami penurunan yang signifikan akibat kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi.