Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 2 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 2 hari, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 2 hari, #Saham Indonesia

Pasar Sangsikan Pernyataan Powell, Dolar Tertekan

Crypholic 27 Jul 2023
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita >   #dolar   #powell
The Fed resmi menaikkan suku bunga 25 bps menjadi 5.5 persen. Tetapi dolar AS justru melemah cukup signifikan terhadap mata uang mayor.

Dolar AS melemah setelah pengumuman suku bunga The Fed pada hari Kamis (27/Juli). Sejumlah mata uang rival langsung menguat, khususnya AUD/USD yang sempat mencapai level tertinggi lima hari. Indeks dolar AS (DXY) pun tersungkur sampai kisaran terendah 100.68.

Kenaikan suku bunga The Fed kali ini sebenarnya telah sesuai ekspektasi, tetapi pasar justru meragukan prospek rate hike lanjutan yang memantik aksi jual terhadap greenback.

Fed Rate Hike Juli Kemungkinan Yang Terakhir, Dolar AS Melemah

Rapat komite pembuat kebijakan Federal Reserve (FOMC) bulan Juli memutuskan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps dari 5.25% menjadi 5.50%. Ini merupakan Rate Hike the Fed ke-11 dalam 12 rapat FOMC setahun terakhir.

Dalam statement selepas kenaikan suku bunga, ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral masih membuka peluang kenaikan suku bunga lanjutan setelah bulan Juli. Powell juga secara tegas menampik kemungkinan pemotongan suku bunga tahun ini.

"Saya akan menyampaikan apa yang dilihat oleh mata kita bahwa kebijakan moneter saat ini belum ketat untuk waktu yang cukup lama sampai kita melihat efek penuh (kenaikan suku bunga) pada perekonomian seperti yang diinginkan," kata Powell.

"Dengan ini kami bermaksud untuk tetap menahan kebijakan restriktif sampai kami yakin bahwa inflasi dapat turun secara berkelanjutan mencapai target bank sentral".

Pernyataan Powell secara garis besar bernada hawkish. Meskipun begitu, respons pasar setelah pengumuman tersebut menunjukkan bahwa pasar tidak mempercayainya. Para ahli juga berpendapat bahwa kenaikan suku bunga The Fed hari ini kemungkinan akan menjadi yang terakhir.

"Tentu saja The Fed tidak langsung menutup kemungkinan rate hike lanjutan. Tetapi selama sesi Asia hari Kamis, orang-orang tampaknya menyakini ini akan menjadi kenaikan suku bunga terakhir," ungkap Moh Siong Sim, pakar strategi FX di Bank of Singapore.

Pendapat senada juga dikemukakan oleh Rajeev Sharma, Manager pendapatan tetap di Key Private Bank. Menurut Sharma, The Fed telah menyelesaikan siklus kenaikan suku bunga dan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga hingga akhir tahun.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 

Kirim Komentar Baru