Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 2 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 2 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 2 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 2 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 10 jam lalu, #Saham Indonesia

Risiko Resesi Global Mencuat, Dolar AS Menguat

Crypholic 30 Jun 2022
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita >   #dolar   #dolar-as   #resesi
Dolar AS menguat signifikan karena didukung oleh sentimen penghindaran risiko. Saat ini, investor tengah mengkhawatirkan risiko resesi global.

Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan pada kisaran 105.12 atau menguat 0.03 persen secara harian pada Kamis (30/Juni) pagi. Tangguhnya greenback sebagian besar didukung oleh meningkatnya permintaan safe haven di tengah ancaman resesi global.

Dolar AS menguat

Sebagai informasi, rilis data Keyakinan Konsumen AS terbaru menunjukkan kemerosotan hingga di 98.7. Patokan optimisme untuk data tersebut ada di level 100, sehingga pencapaian di bawah 100 mencerminkan sikap pesimisme. Kondisi suram semakin diperburuk oleh data bulan sebelumnya yang direvisi turun dari 106.4 menjadi 103.2.

Memburuknya tingkat kepercayaan konsumen AS bisa menjadi sinyal dini resesi di bulan-bulan mendatang. Di satu sisi, perlambatan ekonomi akan menghambat langkah The Fed melakukan rate hike dan menahan reli Dolar. Namun di sisi lain, kegelisahan pasar membuat sentimen risiko memudar dan memilih Dolar sebagai safe haven. Pertimbangan-pertimbangan tersebut membuat penguatan Dolar saat ini diliputi ketidakpastian.

 

Risiko Resesi Tak Hanya Membayangi The Fed

Terlepas dari risiko resesi terhadap pergerakan Dolar AS, The Fed bukanlah satu-satunya bank sentral yang prospek kenaikan suku bunganya terpengaruh oleh kekhawatiran pasar. ECB selaku bank sentral Eropa juga rentan terdampak oleh ancaman resesi, meski baru-baru ini menyatakan siap menaikkan suku bunga. Alhasil, pair EUR/USD pun rontok dari kisaran 1.06 menjadi 1.05.

Bank Sentral Eropa (ECB) telah berulang kali mengatakan rencana kenaikan suku bunga kemungkinan besar akan dilakukan pada bulan Juli dan September. Namun, pidato terbaru dari Christine Lagarde justru membuat pasar gamang. Pasalnya, Presiden ECB tersebut tidak memberikan petunjuk apapun perihal rencana rate hike ECB. Malahan, ia menegaskan jika kebijakan bank sentral selanjutnya akan sangat bergantung pada kondisi ekonomi kawasan terkini.

"... Kami menyakini sikap ECB ke depannya tetap akan lebih dovish dibanding bank sentral negara maju lainnya (G10) hingga mereka menyelesaikan masalah fragmentasi," kata Athanasios Vamvakidis, Kepala Strategi Forex Global di Bank of America Merrill Lynch.

Menurut Vamvakidis, Euro tahun ini akan berada pada kisaran 1.05 dan baru akan menguat ke 1.13 di tahun 2023. Sementara di tahun 2024, Euro ia proyeksikan dapat mencapai kisaran 1.20.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 
Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 2 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 2 jam lalu, #Forex Teknikal

Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 2 jam lalu, #Forex Fundamental

EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 2 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 10 jam lalu, #Saham Indonesia

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 10 jam lalu, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 10 jam lalu, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 10 jam lalu, #Saham Indonesia

USD/CAD: Area Support di level 1.3600 memegang kunci menjelang PDB kuartal pertama AS, 1 hari, #Forex Teknikal

Schnabel, ECB: Bank sentral paling mengkhawatirkan upah dan jasa, 1 hari, #Forex Fundamental

XAU/USD turun efek meredanya konflik timur tengah, 1 hari, #Emas Fundamental

EUR/USD bergerak lebih tinggi karena data AS mengecewakan, 1 hari, #Forex Fundamental

Pound Sterling bergerak lebih tinggi di tengah optimisnya prospek Inggris dan penurunan dolar As, 1 hari, #Forex Fundamental

Pertumbuhan Ekonomi akan tetap kuat, meskipun melambat dari kuartal IV, 1 hari, #Forex Fundamental

EUR/JPY terus naik di atas level 166.50 di tengah kondisi jenuh beli, 1 hari, #Forex Teknikal

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan penjualan bersih sebesar Rp10.07 triliun, turun 4.95% YoY, 1 hari, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -10%, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) -2.16%, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) -1.77%, 1 hari, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.33% ke 7,151, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) mengungkapkan proyeksi pertumbuhan pendapatan sebesar 51% untuk tahun 2024, 1 hari, #Saham Indonesia



Komentar[2]    
  Marta   |   30 Jun 2022

Kenapa inflasi dan buruknya data ekonomi Amerika malah bikin dollar menguat? Kenapa investor masih lebih memilih dolar daripada investasi lainnya? Bingung gue

  Aisha   |   3 Jul 2022

Dolar AS terkenal sebagai mata uang "safe haven". Itu artinya, investor cenderung memilih untuk menyimpan uang dalam bentuk dolar AS ketika terjadi gejolak keuangan atau krisis ekonomi. Dan ini berlaku baik saat negara lain yang mengalami krisis, maupun AS sendiri yang mengalami krisis.

Selain itu, perlu diperhatikan pula bahwa seburuk-buruknya kondisi AS sekarang, masih banyak negara lain yang bernasib lebih buruk. Alhasil, orang-orang dari negara-negara lain itu memilih untuk menyimpan uang mereka dalam dolar AS daripada mata uangnya sendiri.

Kenapa bukan dibelikan aset investasi lain? Masalahnya, dalam kondisi menjelang krisis, "cash is king" (uang tunai adalah raja). Pertanyaannya, uang tunai apa yang paling aman? Pilihannya jelas, dolar AS sebagai mata uang cadangan devisa global, diterima di negara mana pun.

Inilah beberapa alasan mengapa dolar AS menguat meskipun kondisi ekonomi Amerika sendiri gonjang-ganjing.