Sejumlah perubahan sentimen di pasar finansial membuat Indeks Dolar tertekan dan menguntungkan bagi rival-rivalnya. Sayang, hal ini tak berlaku bagi Bitcoin.
Selamat pagi, para pencari profit! Setelah berusaha menguat di awal pekan, USD/JPY kembali terkoreksi. Tarik ulur aksi beli Dolar dan intervensi pemerintah Jepang membuat pair ini bergerak tak pasti dalam volatilitas tinggi. Sementara emas dan saham berupaya memanfaatkan pelemahan Dolar, Bitcoin justru masih tertahan dalam fase konsolidasi.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Meski diprediksi akan menghadapi trend bearish yang lebih besar, Yen sudah bisa sedikit bernafas lega setelah DXY tergelincir ke level 112.00. Trader USD/JPY saat ini masih menyoroti langkah intervensi mata uang dari pemerintah Jepang.
Fundamental
- USD/JPY diperdagangkan di sekitar 148.00 pada sesi Tokyo hari ini (25/Oktober). Posisi Yen memang sedikit menguat setelah Indeks Dolar AS (DXY) melemah ke level 112.00.
- Sesuai FedWatch CME, peluang kenaikan suku bunga 75 basis poin (bps) berada di 95.5%.
- Imbal hasil Treasury AS 10-tahun telah turun mendekati 4.22%.
- Data PMI Manufaktur AS versi Markit turun ke 49.9, lebih rendah dari proyeksi 51.2.
- Tak jauh berbeda, PMI Jasa hanya mencapai 46.6, lebih buruk dari perkiraan pasar yang mengekspektasikan angka 49.2.
- Trader tengah mencari kejelasan lebih lanjut tentang intervensi Bank of Japan (BoJ) di pasar mata uang.
- Meski diduga telah melakukan beberapa kali intervensi sejak akhir pekan lalu, pemerintah Jepang memilih tak berkomentar. Walaupun demikian, mereka berjanji untuk mengambil tindakan yang diperlukan.
- Fokus trader USD/JPY dalam waktu dekat juga akan tertuju pada kebijakan moneter BoJ minggu ini.
Teknikal
- USD/JPY meniti penurunan dari level tertinggi tahunan (151.94) di tengah spekulasi intervensi mata uang yang sedang berlangsung.
- Berdasarkan pengamatan analis DailyFX David Song, indikator RSI pada chart USD/JPY sudah turun dari wilayah overbought.
- Harga telah gagal menguji titik tertinggi Juli 1990 (152.25). Kurangnya momentum untuk diperdagangkan kembali di atas 150.00 (38.2% retracement) dapat mendorong USD/JPY menuju 147.67.
- Pergerakan USD/JPY di bawah area 144.10 (ekspansi 100%) berisiko memicu penurunan lebih lanjut ke area terendah bulanan di 143.53.
Kripto
Market kripto belum bisa pulih sehingga Bitcoin bergerak terbatas di area $19,000. Padahal, optimisme Fed Rate Hike sudah mulai reda dan Indeks Dolar telah terkoreksi dari level tertingginya.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin jatuh dari 22/100 ke 20/100, menempatkan sentimen BTC semakin jauh di zona extreme fear.
- Total market cap kripto global berada di kisaran $928 miliar, naik tipis 1.02% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Meskipun sikap agresif The Fed mulai diragukan pasar, investor kripto masih terbebani oleh sejumlah perkembangan dari China, diantaranya Xi Jinping yang kembali menjabat sebagai pemimpin Tiongkok untuk ketiga kalinya, dukungan untuk Rusia, konflik dengan Taiwan, serta prinsip Zero COVID yang mengimplementasikan lockdown ketat.
Teknikal
- Bitcoin saat ini diperdagangkan di kisaran $19,300 atau mengalami penurunan sebesar 0.64% secara harian.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menembus level Pivot $19,459 dan menargetkan penutupan di sekitar R1 $19,833 untuk mengkonfirmasi momentum bullish.
- Jika berhasil mencapai R1, Bitcoin kemungkinan akan melanjutkan reli hingga area R2 $20,080 atau bahkan $20,500.
- Namun apabila harga Bitcoin justru ditutup di bawah Pivot, ada potensi koreksi ke S1 $19,000 atau bahkan level psikologis 18,500.
Emas
Mulai dari data ekonomi AS yang lebih buruk daripada perkiraan hingga munculnya optimisme baru di Uni Eropa dan Inggris, Indeks Dolar (DXY) kembali melemah setelah menguat seharian sejak pembukaan sesi Asia kemarin. Saat ini, XAU/USD masih berada di sekitar $1650.
Fundamental
- DXY kembali tertekan ke sekitar level 112 sehubungan dengan rilis data Purchasing Managers Index (PMI) AS yang lebih rendah daripada perkiraan.
- Selain itu, kosongnya jadwal pidato para pejabat The Fed membuat DXY lebih lesu.
- Meski demikian, yield obligasi 10-tahunan AS masih tetap di sekitar 4.21%, hanya turun dua basis poin dari level hari sebelumnya.
- Muncul optimisme baru dalam perekonomian Inggris dan Uni Eropa setelah kemenangan mantan Menteri Ekonomi Inggris, Rishi Sunak, sebagai Perdana Menteri Inggris yang baru menggantikan Liz Truss.
Teknikal
- Pada grafik H4, emas menembus trendline yang menjadi resistance di sekitar $1625.
- Jarak antara SMA 100 dan 200 menyempit dan berpotensi membuat XAU/USD kembali naik menguji level $1670.
- Jika XAU/USD berhasil menembus $1670, maka resistance selanjutnya akan berada di harga $1684 dan $1730. Meski demikian, perlu diwaspadai sinyal hidden bearish divergence pada indikator RSI.
- Apabila XAU/USD justru menembus ke bawah garis trendline sebelumnya di $1625, maka harga emas akan menguji level terendah tahunan.
- Berdasarkan kondisi di atas, tim analis FXStreet memperkirakan adanya kenaikan terbatas pada XAU/USD.
Saham
Laporan pendapatan sejumlah perusahaan di kuartal ketiga masih menjadi fokus pasar saham AS. Baik Dow Jones, NASDAQ, dan S&P 500 menguat karena peningkatan volume pendapatan sejumlah perusahaan. Sementara itu, IHSG diprediksi menguat terbatas hari ini.
Saham AS
- Pasar saham AS mencatatkan penguatan selama dua hari berturut-turut.
- Salah satu katalis penggeraknya adalah peningkatan volume laporan pendapatan sejumlah perusahaan.
- Beberapa emiten dengan kenaikan signifikan adalah Calix Inc (NYSE:CALX) yang menguat sebanyak 17.3% dan Aaron (NYSE:AAN) yang melonjak 17.3%.
- Dow Jones Industrial Average terpantau menguat sebanyak 417 point atau 1.3% ke 31,499.
- Sementara itu, S&P 500 menguat 1.2% ke 3,797 dan NASDAQ 100 naik 0.9% ke 10,952.
- Setelah ini, pasar akan fokus mencermati laporan pendapatan dari sejumlah perusahaan termasuk Microsoft Coorporation dan Coca-cola.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (ISHG) ditutup menguat sebanyak 0.50% ke 7053 di hari Senin.
- Chief Executive Officer Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya, mengatakan bahwa IHSG masih berusaha menembus level Resistance terdekat.
- Ia memperkirakan jika IHSG berpotensi menguat terbatas dalam rentang 6921–7075 hari ini.
- Sentimen dari pergerakan market global serta kuatnya fundamental perekonomian Indonesia menjadi penggerak IHSG dalam koridor bullish.
- Saham yang bisa dicermati hari ini adalah BBCA, ITMG, TLKM, UNVR, BBNI, ASII, BBRI, dan AKRA.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.