Setelah melewati tahun 2022 dengan penuh gejolak dan kejutan yang semakin meningkatkan korelasi negatif Dolar dan emas, pasar bersiap menghadapi 2023 dengan lebih optimis.
Selamat pagi, para pencari profit! Sentimen risiko pasar sedikit meningkat di awal tahun 2023, terlihat dari kenaikan Dolar Australia, harga Bitcoin, dan optimisme pasar terhadap harga saham. Akan tetapi, kedatangan data PMI Manufaktur AS dan China dalam pekan ini berpotensi mengubah dinamika pasar.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Jelang rilis data PMI Manufaktur China dan AS pekan ini, AUD/USD diperdagangkan bullish di sekitar 0.6800. Sinyal indikator momentum mulai loyo, tetapi reli harga diperkirakan masih bisa berlanjut.
Fundamental
- Aussie mengakhiri pekan lalu dengan sentimen bullish setelah kekhawatiran COVID di China berangsur-angsur mereda.
- Indeks Dolar AS (DXY) tertekan di 103.37-104.57 karena aset safe haven kehilangan daya tariknya.
- Fokus trader pekan ini akan tertuju pada PMI Manufaktur China yang diperkirakan turun dari 49.4 menjadi 48.8. Data tersebut dijadwalkan meluncur hari Selasa besok.
- Sementara di AS, data PMI Manufaktur dari ISM akan dirilis pada hari Rabu malam dengan ekspektasi penurunan dari 49.0 ke 48.5.
- Baik manufaktur AS maupun China masih terjebak di zona kontraksi (di bawah 50) sehingga berpotensi menimbulkan ketidakpastian dalam pergerakan AUD/USD.
Teknikal
- Setelah mencetak kenaikan beruntun selama 6 hari dan melampaui titik tertinggi 0.6821, AUD/USD diperkirakan masih terus menguat.
- Anil Pachal dari FXStreet memperkirakan jika kemunduran AUD/USD dari garis resistance hanyalah koreksi tipis dari momentum bullish yang kuat.
- Akan tetapi, trader mungkin perlu mewaspadai sinyal RSI yang hampir overbought dan perlambatan dalam indikator MACD.
- Untuk saat ini, skenario bullish AUD/USD masih ditopang oleh aksi breakout dari garis tren menurun di 0.6780.
- Apabila harga berbalik turun hingga menembus garis support (0.6780), level HMA 200 di sekitar 0.6725 akan bertindak sebagai pertahanan terakhir buyer AUD/USD.
- Namun jika AUD/USD terus menguat dan bisa melewati area resistance 0.6820-0.6825, harga berpeluang menuju titik tertinggi bulanan sebelumnya di sekitar 0.6895.
- Target kenaikan AUD/USD selanjutnya terpaut di level 0.6900, 0.6920, dan puncak tertinggi Agustus 2022 di sekitar 0.7135.
Kripto
Market kripto masih bergerak terbatas di kisaran 16,500 dan belum menunjukkan penguatan signifikan di awal tahun. Secara teknikal, Bitcoin masih membutuhkan konfirmasi lanjutan untuk mendapatkan kembali sentimen bullish.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin berada di angka 27/100, mengindikasikan sentimen BTC masih di zona "fear".
- Total market cap kripto global mencapai $795 miliar, naik sekitar 0.11% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Robert Kiyosaki, penulis buku Rich Dad Poor Dad, mengungkapkan bahwa ia membeli lebih banyak BTC pada harga saat ini.
- Kiyosaki menegaskan bahwa Bitcoin diklasifikasikan sebagai komoditas seperti halnya emas, perak, dan emas. Dengan token-token kripto yang dikategorikan sebagai sekuritas dan berisiko "dihajar" regulasi SEC, Bitcoin akan menjadi aset kripto yang paling bersinar.
Teknikal
- Bitcoin bergerak di area $16,500, mengalami kenaikan tipis sebesar 0.14% secara harian.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menembus area Pivot $16,601 dan menargetkan penutupan di atas level (R1) $16,686 untuk kembali mendapatkan momentum bullish.
- Jika berhasil menembus R1, Bitcoin berpotensi reli hingga R2 $16,728 atau bahkan level $16,750.
- Kegagalan Bitcoin menembus level Pivot berpotensi membuat harga terkoreksi hingga ke area S2 $16,474 atau bahkan level psikologis $16,400.
Emas
Indeks dolar AS sedikit melemah di tengah aktivitas perdagangan yang masih sepi. Namun, perilisan data PMI Manufaktur ISM minggu ini dapat menjadi katalis penting yang juga mempengaruhi harga emas.
Fundamental
- Indeks dolar AS melemah di support 103.00 karena perbaikan sentimen risiko pasar dan faktor musiman.
- Pelemahan Dolar AS mendukung kenaikan XAU/USD. Meski demikian, emas hanya mampu naik tipis karena kondisi pasar yang masih kekurangan momentum di awal tahun.
- Ke depan, investor emas akan mencari petunjuk suku bunga The Fed dan rilis data NFP untuk memperhitungkan langkah selanjutnya.
- Dalam pernyataan baru-baru ini, Managing Director IMF Kristalina Georgieva mengutarakan jika tahun 2023 akan lebih sulit daripada 2022. Pasalnya, 3 perekonomian besar dunia (AS, Zona Euro, dan China) mengalami perlambatan secara bersamaan.
Teknikal
- XAU/USD masih diperdagangkan dalam pola Ascending Triangle pada time frame H4. Pola tersebut terbentuk dari garis resistance horizontal di $1824 dan support miring di $1774.
- Sementara itu, indikator RSI telah bergerak ke dalam area bullish yang mengindikasikan bertambahnya momentum kenaikan.
- EMA 20 ($1814) dan EMA 50 ($1807) berperan sebagai support dinamis kuat harga emas untuk saat ini.
- Akan tetapi, analis FXStreet memperingatkan potensi koreksi saat harga menguji $1825. Hal itu karena emas sempat merosot cukup drastis saat berusaha menguji level tersebut pada 27 Desember silam.
Saham
Indeks saham AS masih kesulitan rebound dari penurunan drastis meski mulai bangkit di akhir tahun. Sementara itu, IHSG diperkirakan pulih setelah ditutup melemah pada penghujung 2022.
Saham AS
- Indeks S&P 500 menyerap kerugian sekitar -20 persen di sepanjang 2022. Ini merupakan performa terburuk sejak 2008.
- Meskipun ada sejumlah isu fundamental yang masih berpotensi membebani S&P 500, John Kicklighter dari DailyFX optimis jika indeks tersebut masih bisa tertolong oleh trend musiman dan sejumlah sentimen lainnya.
- Sejak 1990 hingga saat ini, performa S&P 500 cenderung kurang bertenaga di bulan Januari. Maret dan Oktober menjadi puncak volatilitas yang patut diwaspadai, sementara periode November-Desember biasanya mencetak rerata bullish tertinggi.
- Secara teknikal, S&P 500 masih berkonsolidasi di sekitar 3800. Resistance terdekat adalah level tertinggi 29 Desember di 3858, sementara resistance berikutnya terlihat di level tertinggi 21 Desember (3889). Untuk support, area 3800-3805 patut diwaspadai karena telah menjadi level terendah 2 hari berturut-turut.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri tahun 2022 dengan pelemahan 0.14 persen di kisaran 6850.
- Para analis masih optimis jika IHSG hanya turun terbatas dan akan segera bangkit.
- CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya, meyakini jika semangat tahun baru akan menopang sentimen terhadap IHSG.
- Senada, Herditya Wicaksana dari PT MNC Sekuritas juga optimis jika IHSG masih akan bergerak positif selama bertahan di atas support 6715.
- Salah satu katalis penggerak IHSG adalah dividen BUMN yang diterima negara. Dalam hal ini, Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak Sumber Daya Alam dan Kekayaan Negara Dipisahkan menyebutkan bahwa realisasi dividen BUMN mencapai Rp40.59 triliun pada bulan Desember 2022, lebih tinggi dari target Rp36.4 triliun.
- Sejumlah saham pilihan untuk hari ini adalah ANTM, ERAA, MYOR, dan UNTR.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.