Euro menguat di atas level paritas sekalipun optimisme pasar terhadap Fed rate hike masih kuat. Di lain pihak, sentimen Bitcoin kembali ke zona Extreme Fear.
Selamat pagi, para pencari profit! Menyambut pertemuan FOMC dan pengumuman suku bunga The Fed yang akan berlangsung pekan ini, sejumlah aset menunjukkan pergerakan menarik. EUR/USD secara mengejutkan cukup solid, Bitcoin melemah di bawah $20,000, harga emas masih berjuang di bawah $1700, dan pasar saham AS akan menyambut sejumlah event penting.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
EUR/USD tampak menguat di atas angka psikologis 1.0000. Namun karena kondisi fundamental yang kurang menjanjikan, kenaikan Euro saat ini kemungkinan hanya disebabkan oleh koreksi teknikal.
Fundamental
- EUR/USD menunjukkan penguatan meski sentimen kenaikan suku bunga The Fed masih dominan.
- Jerome Powell dkk. diekspektasikan untuk mengumumkan rate hike 75 bps sehingga suku bunga AS menjadi 3.25%-3.50%.
- Dari sisi Zona Euro, rilis data Consumer Confidence akan menjadi fokus pekan ini. Konsensus memperkirakan jika laporan kepercayaan konsumen akan melemah dari -24.9 ke -26.
- Outlook negatif dalam kepercayaan konsumen merupakan imbas dari prospek pertumbuhan yang kurang menjanjikan, lonjakan inflasi, serta krisis energi.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis FXStreet Anil Pachal, EUR/USD memperbarui level tertinggi intraday di dekat 1.0030 pada sesi Asia hari Senin (19/September).
- Kenaikan EUR/USD dapat dikaitkan dengan penembusan DMA 21 serta sinyal positif dari indikator MACD dan RSI.
- Perlu dicatat bahwa keberhasilan harga menembus 1.0150 akan mengkonfirmasi pola bullish yang menargetkan 1.0900. Puncak bulan Agustus dan Mei di 1.0370 dan 1.0790 dapat bertindak sebagai resistance berikutnya.
- Break di bawah DMA 21 di dekat 0.9990 dapat menekan EUR/USD menuju swing low di dekat 0.9945.
- Namun, area 0.9880 dan 0.9860 dapat membatasi bearish EUR/USD.
Kripto
Market kripto kembali ke zona negatif dan berada di zona Extreme Fear karena para investor mewaspadai potensi kenaikan suku bunga acuan yang diumumkan the Fed pekan ini.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin turun dari 27/100 ke 21/100, sehingga kembali menempatkan BTC di zona Extreme Fear.
- Total market cap kripto global saat ini mencapai $932 miliar, mengalami penurunan sekitar 4.14% dari hari sebelumnya.
- Para analis memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 hingga 100 basis poin di pertemuan kebijakan pekan ini.
- Ahli strategi Goldman Sachs, Sharon Bell, memperingatkan bahwa kenaikan suku bunga yang agresif dapat memicu penurunan 26% pada S&P 500 dan berimbas pula ke market kripto.
Teknikal
- Harga Bitcoin kembali tergelincir di bawah level $20,000 dengan pelemahan sebanyak 2.76% dalam 24 jam terakhir.
- Pada time frame D1, indikator EMA 20 berada di kisaran $20,256, dan EMA 50 menjadi resistance di $21,124.
- Menurut analis CoinTelegraph, Rakesh Upadhyay, BTC akan mengalami penurunan ke $18,510 jika terus merosot dan tidak mampu naik ke atas level $19,320.
- Agar bisa mengembalikan momentum bullishnya, BTC perlu ditutup di atas EMA 50. Jika berhasil, ada potensi Bitcoin akan reli hingga $25,211.
Emas
Konflik AS-China memanas setelah Presiden AS memperingatkan China terkait Taiwan. Selain itu, pasar juga disibukkan oleh pengumuman kenaikan suku bunga The Fed pada pertengahan minggu ini.
Fundamental
- The Fed diprediksi akan mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin. Namun, ada kemungkinan bank sentral AS tersebut akan melebihi prediksi dan memilih rate hike 100 basis poin untuk mempercepat penurunan inflasi.
- Goldman Sachs memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2023 dari 1.5% menjadi 1.1%.
- Indeks Dolar AS melemah setelah Joe Biden mengatakan bahwa militer AS akan membela Taiwan jika terjadi invasi oleh China.
Teknikal
- Harga emas terlihat berupaya menuju zona demand di sekitar $1692. Saat ini, XAU/USD masih berkonsolidasi di sekitar area $1672.
- Pada chart H1, XAU/USD sempat menembus resistance dinamis EMA 50 di $1676. Selain itu, indikator RSI sedang mengarah ke atas di level pertengahan.
- Menurut tim analis FXStreet, harga emas berpotensi mengincar level $1700 bila sukses bertahan di atas garis EMA 50.
Saham
Menyambut pengumuman kebijakan FOMC, saham ritel dan teknologi AS menunjukkan potensi gejolak yang patut dicermati. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertendensi bearish dalam jangka pendek.
Saham AS
- Pasar ekuitas AS kemungkinan akan bergerak di bawah tekanan karena sentimen kenaikan suku bunga The Fed.
- Salah satu perusahaan ritel terbesar AS, Costco (COST), akan merilis laporan pendapatan untuk kuartal keempat 2022 pada pekan ini. Dua retailer besar lainnya, Walmart dan Target, melaporkan hasil keuntungan yang beragam dalam periode sama.
- Sementara itu, analis optimis dengan prospek pemulihan saham NVDA yang baru-baru ini mengalami downtrend. Pasalnya, Nvidia akan menggelar GTC Conference untuk mempresentasikan teknologi chip dan software terbarunya.
- META berpotensi melanjutkan pergerakan bearish pada pekan ini setelah terjun ke level terendah sejak Maret 2020 pada Jumat lalu. Sepanjang tahun ini, valuasi META terus menurun karena perlambatan performa iklan, perubahan kebijakan privasi iOS, dan meningkatnya persaingan dengan aplikasi TikTok.
Saham Indonesia
- IHSG rawan terkoreksi pada perdagangan awal pekan (19/September) setelah ditutup melemah di 1.87 persen.
- Nico Demus dari Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus memperkirakan jika area 7131-7280 akan menjadi rentang pelemahan IHSG dalam waktu dekat.
- Di sisi lain, William Surya Wijaya dari Yugen Bertumbuh Sekuritas justru mencermati jika IHSG cenderung bergerak sideways. Ia bahkan meyakini jika Indeks masih berada di jalur uptrend dalam jangka panjang.
- Beberapa emiten yang bisa menjadi fokus hari ini adalah GGRM, HMSP, TLKM, JSMR, WTON, TBIG, UNVR, ICBP, dan BBCA.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.