Sejumlah rival Dolar justru menguat meski inflasi AS naik di atas ekspektasi. Salah satunya adalah GBP/USD yang melonjak hingga lebih dari 200 pips.
Selamat pagi para pencari profit! Pound melesat dari 1.10 ke 1.13 setelah mendapat dukungan dari komitmen pemerintah Inggris dan pelemahan Dolar AS pasca rilis data CPI. Bitcoin kembali naik, saham-saham ditutup menguat, tetapi pergerakan harga emas masih bimbang.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
GBP/USD akhirnya berhasil rebound dan diperdangangkan di sekitar 1.13000 berkat dorongan beberapa sentimen. Apa saja?
Fundamental
- Menteri Keuangan Inggris Kwasi Kwarteng mengatakan bahwa dirinya akan fokus menggarap mini-budget untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Inggris.
- Perdana Menteri Liz Truss juga mengkonfirmasi jika pihaknya tidak akan berbalik lagi dari rencana anggaran tersebut.
- GBP/USD berhasil menguat meski rilis data CPI AS mencatat rekor tertinggi selama 40 tahun. CPI total naik 8.2%, sementara Core CPI melonjak 6.6%.
- Kabar kenaikan CPI memang meningkatkan desakan untuk kenaikan suku bunga The Fed yang lebih agresif. Namun, Dolar AS justru melemah karena tingginya risiko resesi di tengah inflasi dan suku bunga tinggi.
Teknikal
- Menurut pengamatan analis Ross J Burland dari FXStreet, GBP/USD saat ini sudah diperdagangkan mendatar di sekitar 1.1309. Ada prospek bearish apabila level tertinggi kemarin (1.1381) gagal ditembus hari ini.
- Pada chart harian, GBP/USD tengah menguji level resistance kunci untuk menuju ke atas 1.13800 hingga 1.15000.
- Namun pada chart 15-menit, penguatan harga sudah terhenti di garis resistance horizontal 1.1366 dan membentuk penurunan yang berisiko menguji support 1.1294.
Kripto
Pasar kripto kembali memasuki zona hijau pasca rilis data CPI AS bulan September. Namun demikian, investor perlu mewaspadai koreksi lanjutan mengingat kondisi ekonomi belum sepenuhnya pulih.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin berada di angka 24/100, menunjukkan BTC masih berada di zona extreme fear.
- Total market cap kripto global berada di kisaran $929 miliar, naik tipis 0.93% dari hari sebelumnya.
- Meski terlihat bullish, market kripto masih terbebani oleh sentimen negatif dari potensi kenaikan suku bunga The Fed yang lebih agresif.
Teknikal
- Bitcoin bergerak terbatas di kisaran $19,800, naik tipis 3.87% dalam 24 jam terakhir.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menghindari level Pivot $19,020 dan menargetkan penutupan di sekitar R1 $19,880 untuk mengkonfirmasi momentum bullish.
- Jika berhasil mencapai R1, Bitcoin kemungkinan akan melanjutkan reli hingga area R2 $20,374 atau bahkan $21,000.
- Namun apabila harga Bitcoin justru ditutup di bawah Pivot, ada potensi koreksi ke S1 $18,526 atau bahkan level psikologis 18,000.
Emas
Indeks Dolar tenggelam setelah melonjak tinggi. Di sisi lain, kebijakan bank sentral China dan Jepang yang masih enggan menaikkan suku bunga dianggap akan membebani harga emas.
Fundamental
- Sikap bank sentral Jepang dan China yang tidak mengikuti saran IMF untuk segera menaikkan suku bunga menjadi katalis bearish bagi logam mulia.
- Angka inflasi AS dirilis di atas ekspektasi pasar, sehingga memperkuat proyeksi kenaikan suku bunga The Fed.
- Bank sentral AS bahkan mulai diyakini perlu menaikkan suku bunga hingga 100 bps dalam pertemuan FOMC selanjutnya.
- Kondisi suku bunga tinggi di tengah inflasi yang terus menanjak memicu kekhawatiran pasar terhadap risiko resesi ekonomi AS. Inilah yang membuat Dolar melemah tajam pada sesi perdagangan kemarin.
Teknikal
- Pada grafik H4, tim analis FXStreet mengatakan jika XAU/USD masih berpeluang besar untuk tetap melanjutkan penurunannya. Hal ini terlihat dari kegagalan XAU/USD menembus EMA 100 dan indikator RSI yang masih mengarah ke bawah.
- Meski demikian, level 23.6% Fibonacci Retracement di dekat $1651 menjadi garis support terdekat yang kuat. Level ini juga didukung oleh area support 3 minggu pada kisaran $1642-$1640.
- XAU/USD tetap bisa berbalik arah selama dapat melewati dua resistance yang terbentuk dari EMA 100 dan EMA 200, masing-masing di $1680 dan $1692.
Saham
Dari pasar AS, indeks S&P 500 sempat merosot di sesi penutupan sebelum akhirnya ditutup menguat. Sementara itu, IHSG belum lepas dari sentimen negatif karena masih diliputi oleh kekhawatiran terkait rate hike The Fed.
Saham AS
- Data CPI dilaporkan mencapai level tertinggi 4 dekade.
- Hal ini diikuti oleh penguatan imbal hasil obligasi AS yang memicu aksi jual di pasar saham.
- Tetapi, S&P 500 kemudian berbalik dan ditutup menguat 2.6% di 3669.
- Setelah ini, para pelaku pasar akan mencermati pendapatan sejumlah perusahaan keuangan seperti JPMorgan Chase, Wells Fargo, dan Citigroup di kuartal ketiga 2022.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0.41% ke level 6880 pada penutupan hari Kamis.
- Menurut analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan hari ini karena sentimen negatif pasar global.
- Selain itu, investor juga masih khawatir akan potensi pengetatan moneter The Fed yang agresif setelah rilis data CPI terbaru.
- Support IHSG diperkirakan ada di 6870, sementara resistance di 6940.
- Sejumlah saham yang bisa dicermati hari ini adalah PTBA, SSMS, AKRA, WMPP, BIRD, dan RAJA.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.