Dari sekian puluh broker lokal resmi, ada dua broker berpengalaman, yaitu MRG dan Didimax yang bisa dipertimbangkan oleh trader tingkat lanjut. Tapi, manakah yang terbaik di antara MRG vs Didimax?
Sebagai trader pro, tentu akan ada banyak aspek yang harus dipertimbangkan dalam memilih broker; mulai dari kondisi spread, besaran komisi, leverage, pilihan lot, hingga kecepatan eksekusi dan fitur yang tersedia.
Selain beberapa aspek di atas, tentu yang paling utama adalah legalitas broker tersebut. Semua aspek tersebut akan menjadi sia-sia apabila ternyata broker yang Anda pakai tidak memiliki izin resmi dari badan pemerintah. Bagi trader profesional Indonesia, sangat perlu memilih broker lokal teregulasi Bappebti agar keamanan trading Anda lebih terjamin. Dari puluhan broker lokal yang sudah teregulasi resmi oleh Bappebti, ada dua yang dianggap cocok untuk trader profesional, yaitu MRG vs Didimax.
Artikel ini akan membandingkan MRG Mega Berjangka vs Didimax Berjangka, agar Anda tahu broker mana yang paling cocok untuk trader pro. Tapi, sebelum membandingkan MRG vs Didimax, ada baiknya Anda berkenalan dengan masing-masing broker lebih dulu.
Table of Contents
Sekilas Tentang Broker MRG Vs Didimax
Kedua broker lokal berpengalaman ini sudah memiliki reputasi yang baik di kalangan trader. PT MRG Mega Berjangka yang bergerak di bidang perdagangan berjangka, lebih dikenal dengan nama MRG Mega Berjangka, telah berdiri tahun 1998 yaitu setahun setelah pengesahan UU no 32 tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka. Broker yang dahulunya bernama PT Askap Futures ini berubah nama menjadi PT. MRG Mega Berjangka dan telah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Nomor: 002/BAPPEBTI/SP-PN/03/2020 sejak tanggal 20 April 2020.
Meski sudah tidak menyediakan fitur unggulan Social Trading lagi, MRG Mega Berjangka masih tetap menjadi salah satu broker pilihan para trader pro karena kondisi tradingnya yang mumpuni dan cocok untuk strategi trading apapun. MRG Mega Berjangka juga menyediakan 3 akun berbeda dengan keunggulan masing-masing, yaitu ada Silver, Gold, dan Platinum. Pendaftaran dan pengaktifan akun MRG dapat dilakukan secara online.
Kemudian tak kalah berpengalamannya dengan MRG Mega Berjangka, Didimax Berjangka juga merupakan salah satu broker ternama yang telah berdiri sejak tahun 1999. Broker Didimax beroperasi berdasarkan ijin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, dengan nomor regulasi 44/BAPPEBTI/SI/XII/2000 juga berkomitmen memberikan edukasi dan pelayanan yang berkualitas. Hal tersebut dibuktikan dengan perolehan penghargaan "Best Forex Education Broker Indonesia" dari Global Banking and Finance U.K pada tahun 2018 dan 2020.
Selain menyediakan layanan edukasi dan trading forex, broker pengguna platform MetaTrader 5 ini juga memfasilitasi instrumen trading lainnya seperti metal, indeks saham, serta komoditi multilateral. Tak mengejutkan bila broker Didimax Berjangka cocok untuk trader pro.
Baca Juga:Best Forex Brokers for Professional Traders
Perbandingan Broker MRG vs Didimax Bagi Trader Pro
Lalu apa saja yang bisa menjadi perbandingan kedua broker ini? Di bawah ini merupakan beberapa aspek perbandingan antara MRG vs Didimax yang mungkin bisa jadi bahan pertimbangan bagi Anda dalam memilih broker lokal terbaik untuk trader pro.
1. Kondisi Spread
Tentu ada banyak kriteria yang bisa Anda jadikan ukuran ketika memilih broker; salah satunya adalah kondisi spread trading. Kondisi spread yang tinggi tentu akan membuat risiko trading menjadi jauh lebih besar. Sebaliknya, spread rendah akan membantu trader dalam meminimalisir risiko kerugian terkait biaya trading. Jadi, broker yang menawarkan spread rendah akan lebih terlihat menarik di mata trader.
MRG Mega Berjangka merupakan salah satu broker lokal yang menawarkan spread yang cukup kompetitif. Broker MRG Mega Berjangka menggunakan Spread Variable (mengambang) mulai dari 0.8 pips pada akun silver, hingga 2.3 pips untuk akun gold dan platinum. Sementara pada broker Didimax, spread yang dipatok adalah 1.0 Pips dan kemungkinan bisa bertambah saat harga sedang mengalami volatilitas tinggi. Melihat perbandingan di atas, MRG Mega Berjangka akun silver lebih unggul dibandingkan Didimax.
Baca Juga: Broker Lokal dengan Spread Variabel Terbaik
2. Besaran Komisi Trading
Aspek berikutnya yang perlu Anda bandingkan adalah besaran komisi. Maksud dari komisi trading di sini adalah biaya transaksi yang dibayarkan trader kepada broker untuk setiap lot yang ditradingkan. Bagi beberapa trader, komisi ini bisa dianggap seperti fix spread, sehingga semakin kecil komisi yang dikenakan pada trader akan semakin bagus.
Broker MRG Mega Berjangka hanya akan mengenakan komisi sebesar $8/lot pada akun silver, namun pada kedua jenis akun lainnya sebesar $30/lot dan $20/lot. Sementara komisi yang ditetapkan pada broker Didimax jauh lebih besar, yaitu $5/0.1 lot atau $50/lot. Berdasarkan hal tersebut, maka untuk perbandingan aspek komisi antara MRG vs Didimax diungguli oleh MRG Mega Berjangka.
3. Leverage
Faktor berikutnya yang perlu diperhatikan oleh trader pro dalam memilih broker adalah besaran leverage. Sebagai salah satu fasilitas trading, leverage berguna untuk meningkatkan kekuatan dana Anda melebihi jumlah riil. Hal ini tentu menjadi sangat penting bagi trader pro yang bisa trading dengan modal kecil, namun profit besar.
Dalam hal ini, kedua broker menyediakan rasio leverage yang berbeda. Leverage yang tersedia pada broker MRG Mega Berjangka adalah 1:200 dan 1:100, sedangkan broker Didimax sekarang sudah ada 1:100, 1:200, dan 1:400. Jadi, bila Anda memiliki dana $100 dan menggunakan leverage 1:400, maka $100 tersebut memiliki kekuatan dana setara $40,000 atau 400x lipatnya. Begitupun dengan leverage 1:100 dan 1:200, modal riil Anda akan memiliki kekuatan 100x dan 200x lipat.
4. Pilihan Lot
Setelah ketiga aspek di atas, besaran lot yang ditawarkan juga menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan ketika memilih broker. Penggunaan lot berfungsi untuk memudahkan trader dalam menghitung keuntungan ataupun kerugian transaksi. Anda cukup mengalikan ukuran lot yang dipakai dengan selisih pips antara harga entry dengan harga terkini.
Dalam aspek ini, baik broker MRG Mega Berjangka maupun Didimax menyediakan ukuran lot minimal yang sama, yaitu 0.1 lot. Perlu diingat bahwa ukuran lot dapat mempengaruhi besaran hasil profit dan loss. Jika setiap transaksi Anda menggunakan lot besar, potensi keuntungan dan kerugian yang bisa didapat juga semakin besar.
Baca Juga:Best Micro Lot Brokers You Should Know
5. Kecepatan Eksekusi
Trader pro dengan strategi apapun tetap menginginkan broker dengan kecepatan eksekusi tinggi agar terhindar dari requote. Ketidakmampuan broker dalam merespon eksekusi trading pada harga yang diinginkan dapat merugikan trader, sebab berpotensi mengacaukan teknik yang digunakan, terutama scalping. Para scalper pro sangat mengutamakan presisi harga dalam memperoleh keuntungan.
Agar dapat terhindar dari requote, maka Anda dapat memilih broker yang mengklaim memiliki kondisi trading bebas requote. Dalam hal ini, broker MRG Mega Berjangka dan Didimax sama-sama menjamin bahwa platform tradingnya mempunyai kecepatan eksekusi tinggi tanpa requote.
Baca Juga: Cara Menghindari Requote Broker Forex
6. Platform Trading
Aspek terakhir dalam mencari broker lokal yang cocok bagi trader pro adalah platform trading. Perlu diketahui bahwa platform trading paling populer di kalangan trader adalah Metatrader dan tidak semua broker lokal menggunakan platform tersebut. Beruntungnya, broker MRG Mega Berjangka dan Didimax sudah menggunakan Metatrader sebagai platform trading yang memudahkan setiap trader pro.
Dalam hal ini, MRG Mega Berjangka masih setia dengan Metatrader 4 yang simpel dengan fitur tambahan yang cukup untuk trader pro. Sedangkan, Didimax telah menggunakan Metatrader 5. Platform MT5 hampir sama seperti MT4, namun memiliki lebih banyak fitur yang bisa membantu Anda untuk melakukan analisa forex mendalam.
Jadi Pilih MRG Mega Berjangka atau Didimax?
Berdasarkan ulasan di atas, MRG Mega Berjangka dan Didimax memang memiliki keunggulan masing-masing khususnya pada kondisi trading yang ditawarkan. Namun secara keseluruhan, kedua broker lokal ini adalah pilihan tepat untuk trader pro. Untuk mempermudah memahami perbedaan antara MRG vs Didimax dan memilih mana yang terbaik, silahkan lihat tabel di bawah ini:
Broker | MRG Mega Berjangka | Didimax |
💼Regulasi Bappebti | 002/BAPPEBTI/SP-PN/03/2020 | 44/BAPPEBTI/SI/XII/2000 |
⌛Tahun Berdiri | 1998 | 1999 |
💹Scalping | ✅ | ✅ |
⚡Eksekusi | Instan dan real time | Instan dan real time |
💻Platform Trading | MetaTrader 4 | MetaTrader 5 |
🔢Spread | 0.8-2.3 Pips | 1 Pips |
💸Komisi | $8-$30 per lot | $50 per lot |
Yang perlu diperhatikan, MRG Mega Berjangka menyediakan lebih banyak pilihan jenis akun trading dengan spread yang bervariasi, mulai dari yang terkecil 0.8 pips hingga tertingginya 2.3 pips dengan komisi serendah $8/lot dan minimal deposit $300.
Sedangkan broker Didimax Berjangka menyediakan spread yang hampir sama, namun komisinya sebesar $50/lot dan minimal deposit $10,000. Selain itu, ukuran transaksi paling kecil kedua broker hanya sampai 0.1 lot. Oleh karena itu, broker Didimax mungkin lebih tepat untuk trader pro dengan modal besar dan leverage lebih tinggi.