Strategi Jim Brown untuk trading forex di chart H1 sukses membuatnya meraup banyak profit. Namun, perhatikan kembali poin penting berikut ini sebelum mencobanya.
Trader seperti apakah Anda? Apakah Anda tipe trader yang memantau layar monitor terus-menerus atau masuk pasar lalu tinggalkan chart untuk melanjutkan aktivitas lain? Strategi trading memang banyak macamnya, dan sah-sah saja untuk mencoba ratusan strategi trading dari sumber mana pun. Yang terpenting adalah, strategi trading baru bisa dikatakan berhasil jika mampu memberikan profit konsisten.
Strategi Jim Brown yang berpatok pada chart H1 mungkin bisa Anda jadikan pilihan. Namun sebelum mengulik lebih jauh tentang strategi Jim Brown ini, mari kita mengenal profil lengkapnya terlebih dahulu.
Siapakah Jim Brown?
Jim Brown adalah seorang trader forex profesional asal Queensland, Australia. Ia sempat tinggal di Da Nang, Vietnam, selama beberapa waktu sebelum pindah ke Phnom Penh, Kamboja, sampai saat artikel ini ditulis. Sejak jatuh cinta pada dunia trading forex pada tahun 2002, ia mendedikasikan diri sepenuhnya menjadi full-time trader.
Ia mengaku bahwa ia mulai mencintai trading forex karena ketidaksengajaan. Saat mengikuti seminar trading di area tempat tinggalnya, ia tidak sengaja bertemu dengan trader yang kesuksesannya mendapat profit besar dari trading USD/JPY dalam 18 bulan saja.
Baca juga: Cara Trading 1 Jam Dengan Pair USD/JPY
Brown sendiri tidak pernah menduga bahwa dirinya berakhir menjadi trader forex profesional karena kejadian tersebut. Selain menjadi full-time trader, Brown juga memiliki banyak karya yang membuat namanya semakin gemilang di dunia forex.
Salah satu buku best-seller darinya adalah Forex Trading: The Basics Explained in Simple Terms yang terbit pada 2015 silam. BBrown juga menelurkan buku-buku lain seputar forex seperti MT4/MT5 High Probability Forex Trading Method dan Trading Forex with Divergence on MT4/MT5 & TradingView.
Selain buku, Brown juga sering membagikan ilmu dan pengalamannya melalui media sosial seperti Twitter, Facebook, channel YouTube "Jim Brown", dan website JAGfx. JAGfx adalah platform edukasi forex, trading forex, dan EA design milik Brown.
Strategi Jim Brown di Time Frame H1
Dalam bertrading, Jim Brown sering menggunakan indikator custom berbasis sinyal MACD. Baginya, sistem yang ia terapkan sangat simpel walaupun tidak selalu menghasilkan profit. Meskipun demikian, ia sangat enjoy trading forex sebagai rutinitas sehari-hari. Menurut Brown, trading forex memiliki potensi besar untuk menghasilkan uang. Ia pun sudah sukses mendapat penghasilan tetap dari situ.
Berkat jam terbangnya yang tinggi, Brown kini memiliki peluang profit sekitar 75%-78% dengan pengalaman trading pada 28 pair. Selain trading forex, Brown juga menaruh minat yang cukup tinggi pada trading komoditas emas dan perak.
Brown adalah trader yang sangat pandai mengatur waktu trading. Ia tidak terpaku menatap chart pergerakan harga seharian penuh. Ia lebih suka memantau chart beberapa saat saja untuk memastikan sistemnya sudah berjalan baik. Dengan pengaturan seperti itu, Brown mengaku bisa tinggal di mana saja di tempat yang disukainya, asalkan ada akses internet. Itulah mengapa ia suka berpindah-pindah dari satu negara ke negara lainnya.
Salah satu strategi favoritnya adalah dengan menggunakan chart 1-jam. Dalam strategi tersebut, Brown menggunakan indikator-indikator turunan dari MA, seperti Simple Moving Average (SMA) 25 dan Exponential Moving Average (EMA) 200. Brown juga menerapkan MACD periode 6, 12, 1 untuk mengonfirmasi sinyal. Ia hanya akan mencari sinyal buy saat posisi SMA 25 dan harga berada di atas EMA 200, serta grafik MACD masih di bawah level nol.
Sebaliknya, sinyal sell hanya akan dipertimbangkan Brown ketika SMA 25 dan harga berada di bawah EMA 200, serta MACD masih di atas level nol.
Catatan Penting Jim Brown untuk Strategi Forex H1
Melalui strategi Jim Brown di H1 ataupun metode intraday lain yang ia terapkan, Brown memang berhasil mendapat profit. Namun, hal tersebut belum tentu berlaku pada Anda yang mencoba menerapkannya. Kenapa?
Dalam bertrading, cara pikir dan sikap setiap trader untuk menghadapi ketidakpastian pasar jelas berbeda-beda. Cara pikir Anda tentu tidak sama dengan rekan trader Anda, bukan?
Jim Brown bisa sukses menjalankan strategi forex H1 karena ia disiplin di setiap kondisi pasar. Sementara itu, belum tentu mental trading Anda sudah teruji ketika menghadapi simpang siur perubahan kondisi pasar yang tidak bisa diprediksi.
Meskipun demikian, Anda tetap bisa menerapkan strategi trading Jim Brown di chart H1 sebagai insipirasi baru. Mulailah di akun demo terlebih dahulu.
Dalam hal ini, Brown memberikan catatan penting: strategi trading yang tepat tidak bisa dihasilkan dalam waktu cepat. Sebagai trader, Anda harus melakukan uji coba berkali-kali sampai bisa dipastikan akurasinya. Nah, dalam proses uji coba yang panjang itu, Anda dituntut untuk punya komitmen besar hingga benar-benar berhasil, seperti yang pernah diungkapkan Brown dalam kutipan berikut:
"Saya pikir banyak orang memiliki ekspektasi terlalu banyak di awal dan memiliki anggapan semuanya bisa diperoleh secara instan. Padahal, Anda harus melewati kesulitan terlebih dulu dan memiliki komitmen kuat sampai berhasil."
Menggunakan indikator MACD untuk day trading seperti strategi Jim Brown memang cukup bagus karena berjenis oscillator momentum. Dalam market trending, indikator ini menunjukkan peluang entry dengan potensi risk/reward yang bagus. Anda dapat memahaminya lebih lanjut di Cara Menggunakan Indikator MACD untuk Day Trading.