Apakah potensi Bitcoin Cash lebih besar dari Bitcoin? Bagaimana potensi keduanya di masa depan? Meski namanya hampir serupa, banyak perbedaan Bitcoin Vs Bitcoin Cash yang mesti Anda pahami.
Bitcoin menjadi salah satu aset kripto paling populer hingga saat ini. Sempat melonjak ke angka $68,000 per koin pada bulan November 2021 silam, harga Bitcoin saat artikel ini ditulis berada di kisaran $16,000. Seiring berjalannya waktu, jumlah koin baru yang bermunculan terus bertambah. Salah satu yang paling terkenal adalah munculnya Bitcoin Cash (BCH) karena dianggap sebagai tiruan dari Bitcoin asli.
Pemula mungkin akan mengalami kebingungan pada saat melihat Bitcoin Cash karena koin ini memiliki nama dan logo yang mirip seperti Bitcoin. Meski terlihat serupa, namun ternyata keduanya adalah 2 koin kripto yang berbeda. Lantas, apa yang membedakan antara Bitcoin dan Bitcoin Cash? Mana yang lebih baik?
Awal Kemunculan Bitcoin (BTC) dan Bitcoin Cash (BCH)
Bitcoin pertama kali muncul di tahun 2009 dan dikembangkan oleh developer misterius bernama Satoshi Nakamoto. Bitcoin merupakan aset cryptocurrency yang memungkinkan pengguna melakukan transaksi secara peer-to-peer tanpa melalui pihak ketiga seperti perbankan. Selain itu, aset kripto ini memiliki jumlah maksimal supply sebanyak 21 juta BTC. Sehingga, jika jumlah Bitcoin secara keseluruhan berhasil di-mining, tidak akan ada lagi Bitcoin baru yang muncul di pasaran.
Baca juga: 7 Mitos Mining Bitcoin Yang Masih Banyak Dipercaya
Sejak pertama kali beredar, pergerakan harga Bitcoin senantiasa mengalami naik turun. Harga tertingginya tercapai di sekitar Rp1 miliar lebih, tetapi koin ini juga pernah merosot drastis hingga dihargai Rp1 juta per koin saja pada Juli 2013.
Terlepas dari volatilitas yang tinggi, popularitas Bitcoin terus meningkat sehingga membuat transaksi pada jaringannya semakin padat dan menimbulkan kemacetan jaringan. Inilah yang kemudian menjadi tantangan para developer untuk memecahkan permasalahan tersebut.
Bitcoin Cash adalah salah satu bentuk upaya penyelesaian developer dalam mengatasi kemacetan jaringan Bitcoin. Bitcoin Cash lahir setelah terjadinya Hard Fork dari blockchain Bitcoin di tahun 2017 silam. Secara garis besar, tujuan dari Hard Fork ini adalah untuk meningkatkan ukuran blok di blockchain Bitcoin agar skalabilitas transaksi pada Bitcoin bisa meningkat.
Dengan memiliki kapasitas blok yang lebih besar, tentunya Bitcoin Cash diharapkan dapat mempercepat dan menekan biaya transaksi. Oleh karena itu, BCH menjadi alternatif untuk para pengguna yang ingin melakukan transaksi dalam jumlah lebih besar.
Baca juga: Perbedaan Hard Fork Vs Soft Fork pada Blockchain Kripto
Perbandingan Bitcoin Vs Bitcoin Cash
Berikut adalah beberapa poin penting yang menjadi pembeda antara Bitcoin dan Bitcoin Cash.
1. Ukuran Block
Perbedaan mendasar antara 2 koin ini adalah dari segi ukuran block yang dimiliki. Bitcoin memiliki blok berukuran 1 MB saja, sehingga kripto ini tidak mampu memproses terlalu banyak transaksi dalam sekali waktu.
Setelah Hard Fork yang melahirkan Bitcoin Cash, kapasitas blok yang awalnya hanya 1 MB kemudian meningkat jadi 32 MB. Dengan kapasitas blok yang jauh lebih besar, Bitcoin Cash mampu mengeksekusi lebih banyak transaksi dibandingan Bitcoin asli.
2. Biaya Transaksi
Selain kemacetan jaringan, ukuran blok yang terlalu kecil pada blockchain Bitcoin juga menimbulkan masalah lain yaitu mahalnya biaya (fee) pada setiap transaksi. Nah, Bitcoin Cash juga merupakan upaya inovasi para developer untuk menekan biaya transaksi.
Baca juga: Mengenal Gas Fee dalam Transaksi Kripto, Apa Fungsinya?
Menurut lansiran CoinMarketCap, biaya transaksi pada jaringan Bitcoin paling rendah adalah sekitar $20 dan masih bisa lebih tinggi lagi saat aktivitas jaringan sangat padat. Sebaliknya, Bitcoin Cash hanya memerlukan biaya sekitar $0.0027.
3. Hash Rate
Dari segi hash rate atau kekuatan mining, Bitcoin masih menjadi yang lebih tinggi. Hash rate sendiri merupakan seberapa banyak daya komputasi yang digunakan miner untuk memvalidasi transaksi dan mengamankan jaringan. Dengan mengetahui kekuatan hash rate, maka dapat diketahui juga kekuatan dan keamanan jaringan blockchain tersebut.
Menurut data Bitinfocharts, saat ini Hash Rate Bitcoin menyentuh angka 234.363 Ehash/s. Sebaliknya, jumlah Hash Rate Bitcoin Cash hanya sekitar 1.425 Ehash/s. Jadi dalam hal ini, Bitcoin memiliki tingkat keamanan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Bitcoin Cash.
4. Popularitas
Faktor berikutnya yang menjadi pembeda antara Bitcoin vs Bitcoin Cash adalah tingkat popularitas. Dalam hal ini, sudah terlihat jelas mana yang lebih unggul. Bitcoin telah mendominasi pasar kripto sejak awal peluncurannya dengan menduduki peringkat 1 dalam kapitalisasi pasar terbesar. Koin ini juga masih menjadi yang termahal dan diperdagangkan di kisaran $16,000 per koin. Dari segi exchange, BTC juga terdaftar di lebih banyak platform.
Meski tak sepopuler Bitcoin yang asli, Bitcoin Cash ternyata cukup diterima oleh para investor kripto. Hal ini terlihat dari posisin BCH yang menduduki peringkat ke-26 di CoinMarketCap dan diperdagangkan di kisaran $102 per koin.
Jadi, Apakah Bitcoin Cash Lebih Baik dari Bitcoin Asli?
Jika dilihat dari kapasitas blok dan kecepatan transaksi, BCH memiliki ruang yang lebih besar sehingga memungkinkan jumlah transaksi lebih banyak dibandingan Bitcoin asli. Namun bila dilihat dari segi popularitas dan keamanan, Bitcoin tentu jauh lebih mendominasi. Hal inilah yang membuat para investor masih memilih Bitcoin asli dibandingkan Bitcoin Cash.
Namun, tidak menutup kemungkinan bagi Bitcoin Cash untuk terus meningkat di masa depan karena kapasitas bloknya yang lebih besar dan menyediakan banyak ruang bagi developer. Sehingga, bisa dikatakan Bitcoin Cash menghasilkan potensi teknologi yang jauh lebih baik di masa depan.
Bitcoin telah menjadi salah satu instrumen trading paling diminati hingga saat ini. Banyak investor meyakini jika trading di Bitcoin memberikan potensi profit jauh lebih besar dibandingkan instrumen trading lainnya. Namun, tidak setiap saat bisa selalu menjanjikan peluang keuntungan Bitcoin yang sama. Untuk itu, pahami Waktu yang Tepat untuk Trading Bitcoin agar tidak salah membaca momentum trading.