Rilis notulen FOMC yang ditunggu-tunggu ternyata gagal menopang Dolar. Sentimen risk on yang kembali naik karena kesepakatan China-Australia justru membuat Dolar tertekan.
Selamat pagi, para pencari profit! Harapan pasar untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut terkait suku bunga The Fed agaknya tak mendapat jawaban yang memuaskan dari notulen FOMC. Alhasil, Dolar AS tak kuasa melawan tekanan jual selepas rilis data PMI Manufaktur ISM yang mengecewakan dan sejumlah berita positif yang mengangkat rival-rivalnya.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Membaiknya hubungan China dan Australia berhasil memulihkan AUD/USD ke level 0.6890. Akan tetapi, harga sudah terkoreksi dan kekurangan momentum untuk melanjutkan kenaikan.
Fundamental
- AUD/USD meroket setelah China resmi mencabut larangan impor terhadap batubara Australia yang sudah berlaku selama 2 tahun terakhir.
- Selain itu, serangkaian data ekonomi AS dan rilis notulen rapat FOMC tampaknya gagal mendorong Dolar AS naik.
- Dalam notulen FOMC terbaru, para pembuat kebijakan moneter AS belum mengekspektasikan penurunan suku bunga di tahun 2023. Perlambatan rate hike sebaiknya tidak diinterpretasikan sebagai pelemahan komitmen dalam mencapai stabilitas harga.
- Data Manufaktur ISM bulan Desember sedikit lebih rendah dari ekspektasi. Indeks yang mengukur sektor manufaktur AS tersebut hanya mencapai 48.4, lebih rendah dari proyeksi penurunan ke 48.5.
- Meskipun begitu, data pembukaan lapangan kerja AS (JOLTs) melonjak 10.458 juta di bulan November, lebih besar dari perkiraan 10 juta.
- Presiden The Fed Minneapolis, Neil Kashkari, mengatakan bahwa rate hike adalah tindakan tepat setidaknya untuk beberapa pertemuan mendatang. Menurutnya, The Fed harus menghindari pemotongan suku bunga sebelum waktunya dan mempertimbangkan langkah tersebut hanya jika inflasi sudah diyakini turun ke 2%.
- Ke depan, fokus trader akan tertuju pada rilis data PMI Jasa Australia dan China. Ada juga rilis Neraca Perdagangan AS dan Klaim Pengangguran Awal untuk pekan yang berakhir pada 31 Desember.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan Sagar Dua dari FXStreet, AUD/USD turun secara bertahap hingga 0.6811 setelah menguji resistance 0.6893.
- Indikator RSI (14) bergerak dalam kisaran 40.00-60.00, mengindikasikan bahwa momentum bullish belum mencapai zona jenuh beli.
- Untuk bisa reli, AUD/USD perlu menembus titik tertinggi 13 Desember (0.6893) yang berpotensi mendorong harga ke area 0.6956 hingga 0.7000.
- Apabila AUD/USD justru melemah sampai ke bawah 0.6710, harga berisiko tertekan menuju level terendah 22 Desember (0.6650) hingga 0.6585.
Kripto
Bitcoin bergerak tipis ke zona hijau di kisaran $16,800. Market kripto sedikit bergejolak lantaran munculnya sentimen baru dari notulen pertemuan The Fed.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin menetap di angka 29/100 yang mencerminkan sentimen "fear".
- Total market cap kripto global mencapai $820 miliar, naik sekitar 1.369% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Dalam rilis notulen FOMC, The Fed sepakat untuk mengurangi agresivitas kenaikan suku bunga di tahun 2023. Meskipun demikian, belum ada rencana untuk memangkas suku bunga sampai inflasi stabil di kisaran 2%.
- Meski belum sepenuhnya keluar dari zona negatif, market Bitcoin Futures menunjukkan bahwa mayoritas trader sudah bertransisi dari "Short" ke "Long".
- Menurut data CoinGlass, 78.99% trader berada di posisi "Long" Bitcoin dengan rasio 3.76.
Teknikal
- Bitcoin bergerak di area $16,800, mengalami kenaikan tipis sebesar 0.85% secara harian.
- Bitcoin terhalang zona resistance kuat di kisaran $16,950, sehingga penembusan pada level ini akan menjadi katalis positif untuk reli lebih lanjut.
- Sinyal RSI dan indikator MACD menunjukkan BTC berada di zona beli.
- Namun, kemunculan candle doji di bawah level $16,900 berpotensi memicu koreksi BTC menuju level support $16,660 dan $16,475.
Emas
Setelah berhasil naik dari $1835 hingga $1865, XAU/USD bergerak pada kisaran $1860 dan $1850. Volatilitas tersebut dipicu oleh notulen FOMC yang tidak memberikan petunjuk jelas terkait kebijakan suku bunga The Fed.
Fundamental
- Indeks Dolar AS (DXY) turun tajam menembus support penting di angka 104.00 setelah yield obligasi 10-tahun AS tertekan hingga mendekati 3.69%.
- Pelemahan Dolar disebabkan oleh hubungan ekonomi China dengan Australia yang membaik, serta usaha BoJ dalam menurunkan yield obligasi pemerintah Jepang.
- Notulen FOMC yang dirilis dini hari tadi tidak menghasilkan petunjuk jelas mengenai kenaikan suku bunga The Fed selanjutnya.
- Selain itu, rilis data manufaktur PMI semalam justru menunjukkan penurunan di bawah ekspektasi pasar.
Teknikal
- XAU/USD bergerak di sekitar $1854 setelah terkoreksi dari $1865 ke $1850 pada akhir sesi New York kemarin.
- XAU/USD masih berpotensi menguji kembali garis atas dari pola grafik Rising Channel yang terbentuk di time frame H4.
- Sementara itu, indikator RSI yang berada di kisaran 60.00-80.00 mengindikasikan bahwa momentum bullish mulai rentan terkoreksi.
Saham
Indeks saham AS ditutup menguat tipis pada hari Rabu. Sektor energi mencatatkan pelemahan terbesar, sedangkan sektor properti dilaporkan paling unggul. Di pasar ekuitas dalam negeri, IHSG diprediksi rebound hari ini.
Saham AS
- Sejumlah saham AS dilaporkan menguat tipis setelah rilis notulen FOMC kembali menegaskan komitmen bank sentral AS untuk menjaga kenaikan suku bunga dalam beberapa waktu ke depan.
- Indeks Dow Jones naik 0.4% ke 33,269, S&P 500 menguat 0.75% ke 3852, dan NASDAQ menanjak 0.69% ke 10,458.
- Sektor properti memimpin kenaikan dengan penguatan 2.3%, sementara sektor energi mencatatkan performa terburuk dengan penurunan 0.06% dalam komposisi indeks S&P 500.
- Simulations Plus (NASDAQ:SLP) merosot 2.8% setelah merilis EPS Q1 yang lebih rendah dari perkiraan.
- Di lain pihak, Richardson Electronics (NASDAQ:RELL) meroket 7.6% karena laporan EPS Q2 yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1.10% ke level 6813 pada sesi perdagangan Rabu kemarin.
- Equity Research Phintraco Sekuritas, Rio Febrian, memprediksi IHSG akan berbalik menguat hari ini.
- Beberapa sentimen positif yang mempengaruhi IHSG adalah penguatan di bursa saham AS dan rencana pelonggaran kebijakan COVID-19 dari China.
- Dari dalam negeri, sejumlah saham yang berkaitan dengan konsumsi dan aktivitas masyarakat kini berada di trend positif menyusul keputusan penghapusan PPKM.
- Secara teknikal, IHSG berpotensi menguat ke rentang 6760 sampai 6797. Support diperkirakan ada di 6715, sedangkan resistance di 6908.
- Sejumlah saham yang dapat dicermati hari ini adalah BMTR, ELSA, dan MPMX.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.