Euro mulai terkoreksi dari pelemahannya terhadap Dolar AS. Sementara itu, Bitcoin mulai pulih di atas level kunci meski sentimen pasar belum keluar dari Extreme Fear.
Selamat pagi, para pencari profit! Gejolak awal pekan tampak mulai reda di perdagangan hari ini. Penurunan EUR/USD mulai terhambat, Bitcoin melampaui $19,000, harga emas terkoreksi naik, dan indeks saham berupaya bangkit.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Pagi ini, EUR/USD berhasil naik tipis meski masih diperdagangkan di bawah 1.00000. Rilis data Durable Goods Orders dan pidato Christine Lagarde akan menjadi fokus pasar dalam waktu dekat.
Fundamental
- EUR/USD telah melewati level terendah Desember 2002 di 0.9859 karena efek kenaikan suku bunga The Fed terbaru.
- Data Core Durable Goods Orders AS yang bakal rilis malam ini diperkirakan tetap 0.2%, sementara Durable Good Orders diproyeksi merosot lebih dalam dari -0.1% ke -0.4%.
- Di kawasan Eropa, trader sedang menanti sinyal kebijakan moneter berikutnya dalam pidato Presiden ECB Christine Lagarde.
Teknikal
- Pasangan mata uang EUR/USD bergerak fluktuatif di awal sesi Asia pagi ini (27/September) dalam kisaran 0.9600 - 0.9627.
- Berdasarkan pengamatan analis DailyFX, David Song, break atau close di bawah 0.9430 (ekspansi 261.8%) sampai 0.9530 (ekspansi 61.8%) meningkatkan peluang penurunan untuk menguji titik terendah Juni 2002 (0.9303). Skenario ini akan membuka proyeksi support di area terendah Mei 2002 (0.8995).
- Di sisi lain, RSI 30 juga berpotensi mendorong EUR/USD kembali ke 0.9910 (retracement 78.6%) sampai 0.9950 (ekspansi 50%).
Kripto
Market kripto bergerak menuju zona positif dengan Bitcoin yang kembali diperdagangkan di atas level $19,000. Namun, investor perlu mewaspadai potensi penurunan mengingat sentimen Bitcoin masih berada di zona Extreme Fear.
Fundamental
- Volume market cap kripto global mencapai $958 miliar, naik sebesar 3.58% dari hari sebelumnya.
- Indeks Fear & Greed Bitcoin mengalami penurunan 1 poin dari 21/100 ke 20/100, menunjukkan BTC masih bertahan di zona Extreme Fear.
- Aset-aset kripto sedikit mengalami kenaikan, kemungkinan besar didasari oleh meningkatnya volatilitas di pasar keuangan global.
- Sejumlah analis berpendapat jika aksi jual Pound dan saham menjadi pemicu kenaikan harga Bitcoin.
Teknikal
- Bitcoin kembali diperdagangkan di atas kisaran $19,000, naik 4.74% dalam 24 jam terakhir.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menjauh dari level Pivot $19,087 dan menargetkan penutupan di atas zona R1 $19,481 untuk mempertahankan momentum bullish.
- Bitcoin setidaknya perlu menguji level R2 $19,726 untuk mengkonfirmasi reli lanjutan.
- Jika Bitcoin justru ditutup di bawah Pivot, ada potensi koreksi ke level S1 $18,842 atau bahkan S2 $18,448.
Emas
Sentimen pasar tengah didominasi oleh kekhawatiran terkait resesi global. Namun, pasar lebih memilih Dolar sebagai safe haven karena outlook kenaikan suku bunga yang menekan harga emas.
Fundamental
- Kekhawatiran terkait resesi global membuat Dolar semakin menguat karena dianggap sebagai mata uang utama yang paling mudah diterima di dunia.
- Ketua The Fed Jerome Powell dan Presiden European Central Bank Christine Lagarde akan berpidato dalam waktu dekat. Pasar menyoroti event ini untuk mendapatkan sinyal kebijakan moneter lebih lanjut dari 2 bank sentral utama tersebut.
- Perilisan data Core Durable Goods Orders, New Home Sales, dan CB Consumer Confidence juga akan menjadi fokus trader emas malam ini.
Teknikal
- Pada chart H1, XAU/USD terlihat bergerak bearish dan berpotensi turun ke sekitar level $1621.
- Menurut kontributor FXStreet, emas berpotensi melanjutkan pelemahan jika membentuk pola candlestick bearish yang valid di sekitar area resistance $1631-$1636.
- Namun jika XAU/USD bergerak bullish dan bertahan di atas area $1636, maka harga emas dapat berbalik ke sekitar $1646.
Saham
Imbal hasil Treasury AS bertenor 2 tahun meneruskan penguatan ke level tertinggi sejak 2007. Sebaliknya, indeks saham AS melemah dan IHSG bertendensi bearish meski masih ada potensi menguat sehubungan dengan aksi window dressing.
Saham AS
- Imbal hasil obligasi 2-tahunan AS menyentuh level tertinggi sejak 2007 di 4.3%. Sementara itu, yield obligasi bertenor 10 tahun mencapai 3.83%.
- Sejumlah indeks saham AS dibuka menguat setelah kemarin mengakhiri sesi perdagangan dengan penurunan.
- Dow Jones merosot sebesar 1.10%, S&P 500 tergelincir 1.2%, dan NASDAQ 100 jatuh 0.51%.
- Sepuluh dari sebelas sektor saham di S&P 500 memerah, dengan sektor properti merosot sebanyak 2.16%.
- Diperkirakan, kenaikan suku bunga akan berimbas negatif pada penjualan properti.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0.71% ke level 7127 pada perdagangan kemarin.
- Menurut analis Kanaka Hita Solvera, Raditya Krisna Pradana, IHSG dapat melanjutkan koreksi ke level 7016-7021 hari ini.
- Tetapi, tak menutup kemungkinan IHSG dapat menguat berkat window dressing pelaku pasar jelang akhir tahun.
- Sejumlah saham yang bisa diperhatikan pergerakannya hari ini adalah ADRO, ITMG, dan PTBA.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.