USD/JPY dan Indeks Dolar kian melemah jelang rilis NFP malam ini. Selain karena ekspektasi penurunan data, pasar juga masih terimbas pernyataan dovish The Fed.
Selamat pagi, para pencari profit! Setelah pidato Jerome Powell yang menimbulkan gejolak besar pada perdagangan kemarin, Dolar masih tertekan dalam sentimen bearish. Bitcoin masih memerlukan konfirmasi bullish, kenaikan harga emas cukup meyakinkan, tetapi saham-saham cenderung melemah.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Setelah merosot karena efek komentar dovish Jerome Powell, USD/JPY bergerak terbatas menanggapi pidato Haruhiko Kuroda dan pejabat BoJ lainnya.
Fundamental
- Dalam konferensi pers-nya pagi ini, Gubernur Bank of Japan (BoJ) Haruhiko Kuroda menyampaikan jika inflasi Jepang diekspektasikan melambat mulai 2023.
- Kuroda juga menyoroti risiko perlambatan di Zona Euro terhadap aktivitas ekonomi Jepang. Menurutnya, dampak tersebut akan bergantung pada gejolak harga komoditas dan perkembangan dalam konflik Ukraina.
- Anggota Dewan Bank of Japan, Naoki Tamura, meyakini jika BoJ harus melakukan tinjauan terhadap kerangka kebijakan moneter dan kelayakan target inflasi 2%.
- Anggota Dewan BoJ lainnya, Asahi Noguchi, mengisyaratkan kesiapan bank sentral Jepang untuk menarik stimulus jika angka inflasi tampak terlalu kuat.
- Sementara itu, Gubernur The Fed Michelle Bowman mendukung pandangan Jerome Powell terkait perlambatan laju rate hike.
- Silang pendapat di antara pejabat BoJ dan sikap dovish The Fed membuat USD/JPY bergerak dalam ketidakpastian pagi ini (02/Desember).
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis FXStreet, Christian Borjon Valencia, aksi jual USD/JPY telah membuat pair ini jatuh lebih dari 250 pips di bawah area 136.00.
- USD/JPY bergeser dari bias netral ke bearish setelah melewati titik pertemuan EMA 20 dan EMA 100 di sekitar 140.46-140.50.
- Indikator Rate of Change (ROC) masih mengumpulkan momentum jual, sehingga mencerminkan kekuatan seller yang masih memegang kendali pasar.
- Namun, indikator RSI sudah dalam posisi oversold. USD/JPY mungkin akan berkonsolidasi di sekitar EMA 200 (134.99) sebelum melanjutkan pelemahan.
- Jika USD/JPY berhasil menerobos garis support EMA 200, harga berpotensi melanjutkan pelemahan hingga 134.00 dan 133.00. Level terendah 11 Agustus di 131.73 kemudian akan menjadi support terakhir.
Kripto
Bitcoin terlihat sideways di kisaran $16,900 - $17,000. Namun, pasar masih waspada sebelum benar-benar menyimpulkan harga telah keluar dari tekanan bearish.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin menetap di angka 27/100, menetapkan sentimen BTC di zona "fear".
- Total market cap kripto global menyentuh $853 miliar, naik 0.86% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Ketua Federal Reserve (Fed) AS, Jerome Powell, mengisyaratkan moderasi kebijakan moneter setelah beberapa kali menaikkan suku bunga secara agresif untuk menanggulangi inflasi.
- Perekonomian AS yang mulai melambat juga membuat Dolar semakin terbebani, sehingga menciptakan peluang bagi rival-rivalnya (termasuk Bitcoin) untuk menguat.
Teknikal
- Bitcoin saat ini bergerak di area $16,900, mengalami kenaikan sebesar 1.21% secara harian.
- Menurut analis Michaël van de Poppe (@CryptoMichNL), harga perlu benar-benar menembus level $17,000 untuk mengkonfirmasi pergerakan bullish.
- Ia memprediksikan bahwa Bitcoin akan memantul dari area $16,600 terlebih dahulu sebelum mengalami reli bullish hingga ke $18,300.
- Pada time frame 4-jam, indikator RSI menunjukkan Bitoin berada di area overbought sejak tanggal 30 November. Namun saat ini, BTC terlihat sudah mengalami koreksi di bawah level 70.
Emas
Berita mengenai pelonggaran penanganan COVID di China dan prospek pengetatan kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ) membuat Indeks Dolar (DXY) kembali melemah.
Fundamental
- DXY melanjutkan penurunan hingga ke 104.70, terendah sejak bulan Agustus lalu.
- Beberapa kota di China telah melonggarkan pembatasan COVID, sehingga meningkatkan sentimen risk-on dan mengurangi permintaan terhadap safe haven dolar.
- Komentar dari Anggota Dewan BoJ membuat greenback semakin terpukul. Pasalnya, bank sentral Jepang mungkin akan mengetatkan kebijakan moneter bila angka inflasi terus melampaui target BoJ.
- Rilis data tingkat pengangguran dan NFP AS nanti malam akan menjadi katalis pergerakan harga emas dalam waktu dekat.
- Tingkat pengangguran AS diestimasikan tetap di 3.7%, sementara forecast untuk data NFP menunjukkan penurunan dari 261K ke 200K.
Teknikal
- Pada grafik harian, kenaikan XAU/USD sedikit terhambat dengan area resistance terdekat di $1805-$1807.
- Indikator RSI baru memasuki kondisi overbought, tetapi indikator MACD baru menunjukkan persilangan ke atas.
- Penembusan terhadap resistance $1807 dapat menjadi konfirmasi kuat untuk XAU/USD melanjutkan kenaikan ke $1858.
- Namun, jika XAU/USD gagal mempertahankan posisinya di atas area $1796-$1794, maka harga berisiko berbalik arah menuju $1782 dan $1758.
Saham
Dari pasar AS, sejumlah indeks mayor menunjukkan sentimen yang beragam. Dow Jones dan S&P 500 kompak melemah, sedangkan Dow Jones menguat. Sementara itu, IHSG ditutup di zona merah pada sesi perdagangan kemarin.
Saham AS
- Pada perdagangan kemarin, Dow Jones melemah 0.6% ke level 34,395, dan S&P 500 tergelincir 0.1% ke 4076. Akan tetapi, NASDAQ 100 justru menguat tipis 0.1% ke 11,482.
- Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun melemah lagi dan kini berada di 3.51%.
- Sejumlah saham yang dilaporkan merosot adalah Samsara Inc. dan Asana Inc. Keduanya dilanda aksi jual meski berhasil mengungguli ekspektasi dalam laporan kerugian dan pendapatan Q3.
- Fokus pasar selanjutnya akan tertuju pada rilis Non-Farm Payrolls AS malam ini. Selain itu, ada pula data tingkat pengangguran dan upah rata-rata yang juga mencerminkan kondisi tenaga kerja AS.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebanyak 0.85% ke level 7020.
- Sektor teknologi, keuangan, dan barang konsumen primer menjadi penyumbang terbesar akan bearish IHSG kemarin.
- Investor asing mencatat net sell jumbo sebesar Rp1.2 triliun di pasar saham Indonesia.
- Menurut analis Kontan, penurunan angka inflasi dalam negeri berpotensi menjadi sentimen positif untuk IHSG.
- Namun, penurunan saham GOTO yang cukup signifikan berpotensi membebani performa indeks.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.