AUD/USD: Penembusan di bawah level 0.6500 bisa sebabkan pelemahan yang lebih dalam, data AS menjadi fokus, 1 hari, #Forex Teknikal | Pound Sterling turun di tengah ketidakpastian jelang keputusan kebijakan the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental | Politburo Tiongkok: Akan menerapkan kebijakan moneter yang hati-hati dan kebijakan fiskal yang proaktif, 1 hari, #Forex Fundamental | EUR/GBP membukukan kenaikan moderat di atas level 0.8500 menyusul data penjualan ritel Jerman, 1 hari, #Forex Teknikal | PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) tahun ini mengalokasikan belanja modal atau capex sebesar Rp 50 miliar hingga Rp 75 miliar tahun ini, 1 hari, #Saham Indonesia | PT Mitra Pack Tbk (PTMP) tahun ini akan mengalokasikan anggaran belanja modal atau capex sebesar 10% dari laba bersih yang mereka dapat sepanjang tahun 2023 lalu. , 1 hari, #Saham Indonesia | Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 9.85%, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) 5.79%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 2.73%, 1 hari, #Saham Indonesia | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal perdagangan hari ini, naik 0.53% ke 7,193, 1 hari, #Saham Indonesia

Pemotongan Pajak Dorong Sterling ke Level Terendah Historis

Crypholic 26 Sep 2022
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita > #pajak #sterling
Rencana pemerintah Inggris memotong pajak secara besar-besaran memicu sentimen risk-off dan aksi jual masif terhadap Sterling.

Pengumuman rencana pemotongan pajak oleh pemerintah Inggris telah memicu kepanikan pasar, sehingga Sterling tertekan ke level terendah sepanjang masa pada kisaran 1.03 per USD. Sementara itu, posisi dolar AS semakin diuntungkan mengingat posisinya sebagai safe haven.

Kejatuhan Sterling bermula dari pengumuman Menteri Keuangan Inggris, Kwasi Kwarteng, yang mengatakan akan melakukan pemotongan pajak terbesar dalam kurun waktu 50 tahun terakhir. Paket kebijakan ekonomi baru tersebut bertajuk "Rencana Pertumbuhan 2022", dan terdiri atas pembatasan tagihan energi serta pemangkasan pajak besar-besaran.

Pemerintah Inggris di bawah Perdana Menteri baru, Liz Truss, menyakini jika kebijakan tersebut akan mampu menggenjot sektor konsumsi sehingga perekonomian dapat terhindar dari risiko resesi. Namun, sebagian analis justru meragukan keputusan itu dan menyebut bahwa rencana pemotongan pajak akan memicu defisit tinggi serta melambungkan inflasi.

Baca juga: Inflasi Tinggi? Ini Cara Lindungi Dana Investasi dengan Kripto

Dalam sebuah wawancana bersama hari Minggu (25/September) kemarin, Kwarteng mengesampingkan kekhawatiran pelaku pasar akan kejatuhan Sterling. Kwarteng justru mengklaim bahwa strateginya akan berjalan dengan baik karena fokus pada pertumbuhan jangka panjang daripada reaksi jangka pendek. Ucapan Kwarteng ini sontak semakin menekan pergerakan Sterling dan memicu terjadinya aksi jual yang lebih besar di sesi pembukaan awal pekan.

Kit Juckes dari Societe Generale mengakui bahwa pasar cenderung bereaksi secara berlebihan atas pengumuman pemotongan pajak pemerintah Inggris. Namun, ia juga menekankan jika kepercayaan pasar terhadap kebijakan fiskal Inggris akan semakin merosot karena hal ini tidak baik secara fundamental bagi Sterling. Selain itu, pengumuman pemotongan pajak dalam skala besar justru akan menjadikan Sterling sebagai target aksi jual untuk mendapatkan dolar AS.

Sejumlah analis menyampaikan pandangan serupa. "Kekuatan dolar AS yang terjadi pada hari ini sebagian besar berasal dari aksi jual Sterling… Kondisi ini lebih seperti aksi risk-off di tengah meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap risiko resesi global," kata Saktiandi Supaat, kepala strategi dan riset FX di Maybank.

Terkait Lainnya
AUD/USD: Penembusan di bawah level 0.6500 bisa sebabkan pelemahan yang lebih dalam, data AS menjadi fokus, 1 hari, #Forex Teknikal

Pound Sterling turun di tengah ketidakpastian jelang keputusan kebijakan the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental

Politburo Tiongkok: Akan menerapkan kebijakan moneter yang hati-hati dan kebijakan fiskal yang proaktif, 1 hari, #Forex Fundamental

EUR/GBP membukukan kenaikan moderat di atas level 0.8500 menyusul data penjualan ritel Jerman, 1 hari, #Forex Teknikal

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) tahun ini mengalokasikan belanja modal atau capex sebesar Rp 50 miliar hingga Rp 75 miliar tahun ini, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Mitra Pack Tbk (PTMP) tahun ini akan mengalokasikan anggaran belanja modal atau capex sebesar 10% dari laba bersih yang mereka dapat sepanjang tahun 2023 lalu. , 1 hari, #Saham Indonesia

Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 9.85%, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) 5.79%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 2.73%, 1 hari, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal perdagangan hari ini, naik 0.53% ke 7,193, 1 hari, #Saham Indonesia