XAU/USD masih wait and see karena trader tunggu NFP AS, 1 hari, #Emas Fundamental | EUR/JPY berada dalam tekanan jual di bawah harga 164.50, kondisi RSI yang oversold dipantau, 1 hari, #Forex Teknikal | GBP/USD bergerak di atas level 1.2550, menguji batas atas channel, 1 hari, #Forex Teknikal | EUR/USD naik mendekati level 1.0750 karena sentimen risiko kembali netral, 1 hari, #Forex Teknikal | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Jumat (3/Mei), naik 0.4% ke 7,160, 1 hari, #Saham Indonesia | PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp691.2 miliar per Maret 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia | PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) menganggarkan belanja modal dan investasi senilai $58 juta, 1 hari, #Saham Indonesia | PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger membidik peluang bisnis dari implementasi pembayaran tol tanpa sentuh berbasis Global Navigation Satellite System yang akan segera diterapkan di Indonesia, 1 hari, #Saham Indonesia

Strategi Entry Menguntungkan dengan Inverted Hammer

Rida 25 May 2022
Dibaca Normal 4 Menit
forex > strategi > #strategi-entry #hammer
Apabila Anda mencari peluang buy, pola candle Inverted Hammer di level-level kunci bisa menjadi sinyal ideal untuk mencari peluang trading. Bagaimana strategi entry-nya?

Dalam trading, candle pembalikan arah merupakan pola price action penting yang menandakan potensi perubahan sentimen di pasar. Salah satu pola yang berhubungan dengan fenomena ini adalah Inverted Hammer atau biasa disebut sebagai palu terbalik.

Baca juga: Cara Deteksi Reversal Dengan Pola Hammer Dan Hanging Man

Dibandingkan dengan pola candle lainnya, Inverted Hammer relatif dapat diandalkan karena mengisyaratkan bahwa harga telah mencapai titik terendah dan kemungkinan akan berubah arah. Namun untuk memastikan bahwa reversal sungguh-sungguh terjadi, konfirmasi dari sejumlah indikator lain tetap diperlukan.

Visualisasinya demikian:

Tampak dari ilustrasi di atas bahwa Inverted Hammer berbentuk seperti huruf T terbalik. Formasinya memiliki bodi pendek di bagian bawah dengan panjang sumbu atas paling tidak dua kali bodi. Sementara itu, sumbu bawah pendek atau tidak ada sama sekali.

Candle ini biasanya terbentuk ketika para trader bullish mendapatkan kepercayaan diri setelah penjual mendorong harga ke bawah. Sumbu panjang di bagian atas candle merepresentasikan dorongan bull yang tengah mencoba mengangkat harga.

Baca juga: Cara Deteksi Bullish Reversal Dengan Pola Unique Three Rivers

Dalam bahasa harga, kemunculan pola ini biasanya dicontohkan secara sederhana seperti berikut:

  1. Harga pembukaan 100
  2. Naik hingga ke 105
  3. Selanjutnya turun
  4. Harga Penutupan 101

Situasi yang kerap terjadi adalah trader merasa kebingungan mengenali dua pola yang mirip, yakni Inverted Hammer atau palu terbalik dan Shooting Star atau biasa disebut bintang jatuh. Kuncinya sederhana saja: Inverted Hammer muncul setelah downtrend, sedangkan Shooting Star terjadi setelah uptrend.

Lihat perbedaan keduanya dalam ilustrasi berikut:

Apakah Trader Harus Masuk Saat Inverted Hammer Muncul?

Jawaban singkatnya tidak.

Mengapa? Karena untuk sampai pada kesimpulan masuk ke pasar, Inverted Hammer harus terbentuk di sekitar area Support ataupun di kisaran Fibonacci Retracement. Tanpa dukungan salah satu dari dua alternatif itu, boleh dikatakan sinyal Inverted Hammer cenderung meragukan.

Baca juga: Memahami Cara Konfirmasi Candlestick Dalam Strategi Price Action

Berikut ini ilustrasi Inverted Hammer di sekitar wilayah Support:

Dan ini tampilan Inverted Hammer di area Fibonacci Retracement:

Aturan Trading Inverted Hammer dalam Forex

  • Market harus dalam situasi downtrend.
  • Pastikan bahwa yang terbentuk sungguh-sungguh Inverted Hammer.
  • Cek apakah Inverted Hammer yang terbentuk berada di sekitar area Support atau level Fibonacci Retracement.
  • Letakkan buy stop pending order 1-2 pips di atas Inverted Hammer.
  • Tempatkan Stop Loss 2-5 pips di bawah Inverted Hammer.
  • Posisikan target Take Profit tiga kali lipat dari risiko. Bila terdapat swing high terdekat sebelumnya, Anda bisa menggunakannya sebagai level target profit dengan tetap memastikan bahwa rasio Risk/Reward setidaknya sebesar 2 kali atau lebih besar.

Tips Tambahan Seputar Inverted Hammer

  • Jika pola ini muncul setelah terjadi gap down dari candlestick hari sebelumnya, maka kemungkinan terjadinya reversal lebih besar.
  • Volume perdagangan harus tinggi ketika Inverted Hammer terbentuk, karena ini menandakan pembeli telah masuk pasar dan memberikan tekanan untuk mengangkat harga.
  • Semakin panjang sumbu atas berarti kemungkinan reversal semakin besar.
  • Pertimbangkan untuk masuk posisi beli keesokan harinya jika harga dibuka lebih tinggi. Jika ternyata lebih rendah, itu berarti potensi reversal gagal dan trader tak perlu masuk.

Baca juga: Pola 3 Candle Terbaik Penanda Reversal

Kelebihan Inverted Hammer

  • Formasi ini merupakan price action sederhana dan tidak rumit.
  • Candlestick dengan pola Inverted Hammer mudah dikenali dan harus dibaca sebagai adanya kemungkinan perubahan sentimen di pasar menjadi bullish setelah terjadinya downtrend.
  • Risk/Reward strategi terbilang solid bila harga bergerak seperti yang diharapkan.

Kekurangan Inverted Hammer

  • Meskipun Inverted Hammer telah terbentuk di area Support, kadang-kadang reversal tidak langsung muncul akibat 1-2 candle yang cenderung bersifat noise.
  • Win rate 100% sangat jarang terjadi sekalipun pembalikan harga sudah terlihat. Jangan sepenuhnya berharap profit dari formasi ini karena kadang yang terjadi di luar dugaan. Untuk itu, mitigasi risiko perlu dilakukan agar secara psikologis trader tetap tenang.
  • Pola Inverted Hammer jarang muncul sehingga kehadirannya di pasar sering membuat trader bingung dan merancukannya sebagai formasi Shooting Star.
  • Tidak dapat dijadikan sebagai acuan utama dalam trading karena boleh jadi merupakan sinyal palsu. Inverted Hammer cenderung mengabaikan tren sehingga perlu konfirmasi dari sejumlah indikator seperti volume, momentum, petunjuk volatilitas di pasar, atau pun tool pendukung yang sanggup memberikan konfirmasi. Hal ini diperlukan sebelum trader melakukan eksekusi agar tidak terjebak FOMO (Fear of Missing Out).
  • Tidak memberikan indikasi target harga sehingga trader dituntut memiliki acuan indikator lain sehubungan dengan take profit.
Terkait Lainnya

Komentar @inbizia

Bntu jawab ya, tntng strategi entry posisi, dalam trading berbasis analisis fundamental, trader biasanya mencari posisi yang tepat berdasarkan analisis fundamental yang dilakukan dan sebagai catatan, entrinya emang sebelum pasar itu bergerak. Dalam artian , analisa fundamental ini bersifat leading.

Sementara dalam trading berbasis analisis teknikal, trader biasanya mencari konfirmasi sinyal dari indikator teknikal yang digunakan sebelum memasuki posisi. Trader mungkin akan mencari sinyal dari indikator seperti Moving Average atau RSI yang menunjukkan bahwa harga sudah mencapai level support atau resistance tertentu sebelum memasuki posisi. Dan ketika harga tersebut sudah mencapai level tertentu, atau trend sudah terjadi seblmnya maka analisa teknikal bisa disebut bersifat lagging.

Jadi, kesimpulan bapak ada benarnya dan emang seperti itu

Bayu | 14 Mar 2023
Halaman: Belajar Analisa Teknikal Vs Fundamental Ala Finex

Aku ingin bertanya lebih lanjut mengenai pola candlestick yg dipaparkan di artikel. Dikatkaan klo pola candlestick bsa memberikan informasi kemungkinan tren yg bakalan terjadi seperti mislnya pin bar, pola hammer, inverted hammer, kmudian ada jga shooting star dan sebagainya. Terus aku ngeliat ternyata pola candlestick ini bnyk banget dan selain itu kyknya kita sebagai pemula susah bngt utk identifikasi pola2 candlestick tersebt.

Apakah ada cara lain utk mengentaui pola candlestick selain menghafal pola2 yg terjadi ya? Soalnya aku sndiri agak susah menentukan arah pergerakan pasar, ketika ngeliat shooting star terjadi, malah ga jadi bearish. Padahal shooting star kan menunjukkan arah bullish bukan? Dan klu emng iya, brrti pola canddlestick ga selalu akurat dong ya

Victor | 27 Jun 2023
Halaman: Cara Mengambil Keuntungan Trading Ala Hsb

Jawaban untuk Pandu:

Pola bullish divergence yang valid dan sinyal palsu (false signal) dapat dibedakan berdasarkan karakteristik dan konfirmasi tertentu. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:

Pola Bullish Divergence yang Valid:

  • Terjadi dalam tren penurunan yang kuat: Pola bullish divergence biasanya terjadi ketika harga sedang mengalami tren penurunan yang kuat.
  • Indikator dan harga saling mendukung: Harga menunjukkan lower low (titik terendah yang lebih rendah), sementara indikator teknis menunjukkan higher low (titik terendah yang lebih tinggi), menandakan potensi pembalikan harga.
  • Konfirmasi melalui candlestick atau pola chart: Pola bullish divergence dapat diperkuat jika terdapat pola candlestick bullish, seperti hammer atau bullish engulfing, yang mengindikasikan pembalikan harga.
  • Volume perdagangan: Idealnya, volume perdagangan pada saat pola bullish divergence meningkat atau stabil, menunjukkan partisipasi yang cukup dan meningkatkan kepercayaan terhadap sinyal.
  • Sinyal Palsu (False Signal):

  • Tidak ada tren yang kuat sebelumnya: Sinyal palsu biasanya terjadi ketika tidak ada tren yang kuat sebelum pola bullish divergence muncul. Dalam kondisi pasar sideways atau volatile, sinyal bullish divergence mungkin tidak begitu andal.
  • Indikator dan harga tidak saling mendukung: Harga mungkin menunjukkan lower low, tetapi indikator teknis tidak menunjukkan higher low yang konsisten, atau sebaliknya. Ini menunjukkan ketidakselarasan antara harga dan indikator, yang dapat mengindikasikan sinyal palsu.
  • Tidak ada konfirmasi tambahan: Sinyal palsu sering kali tidak diikuti oleh konfirmasi tambahan, seperti pola candlestick bullish atau break resistance yang signifikan. Konfirmasi tambahan dapat memberikan kekuatan dan validitas tambahan pada sinyal.
  • Mengenai cara untuk menghindari sinyal palsu dalam pola bullish divergence, Anda bisa mengikuti 5 poin berikut ini.

  • Konfirmasi harga: Jangan hanya mengandalkan indikator saja. Lihat juga harga yang mengkonfirmasi pola bullish divergence. Perhatikan apakah ada pembalikan harga yang signifikan setelah munculnya pola bullish divergence.
  • Volume perdagangan: Perhatikan volume perdagangan saat terjadinya pola bullish divergence. Volume yang tinggi saat terjadi pembalikan harga dapat mengkonfirmasi kekuatan sinyal dan mengurangi kemungkinan sinyal palsu.
  • Konfirmasi dengan indikator lain: Gunakan indikator teknis tambahan untuk mengkonfirmasi pola bullish divergence. Misalnya, Anda dapat mencari konfirmasi dari indikator lain seperti MACD, RSI, stochastic oscillator, dst..
  • Tren jangka panjang: Pertimbangkan tren jangka panjang sebelum mengambil keputusan berdasarkan pola bullish divergence. Pola bullish divergence cenderung lebih valid dan dapat diandalkan jika terjadi dalam tren jangka panjang yang kuat.
  • Gunakan konfirmasi tambahan: Tunggu sampai ada konfirmasi tambahan sebelum masuk ke perdagangan berdasarkan pola bullish divergence. Misalnya, Anda bisa menunggu hingga harga menembus level resistance yang signifikan sebelum memasuki posisi beli. Dengan demikian Anda membeli pada level yang kuat.
  • Kiki R | 15 Jun 2023
    Halaman: Kiat Trading Dengan Pola Bullish Divergence

    Jawaban untuk Linda:

    Tidak ada statistik yang pasti atau angka yang secara khusus menunjukkan keberhasilan trading dengan pola bullish divergence. Keberhasilan trading tergantung pada berbagai faktor seperti kondisi pasar, manajemen risiko, penggunaan strategi yang tepat, dan keterampilan trading individu.

    Pola bullish divergence dapat memberikan petunjuk tentang potensi pembalikan harga, tetapi itu bukanlah jaminan keberhasilan dalam trading. Sinyal bullish divergence dapat memberikan probabilitas yang lebih tinggi untuk pembalikan bullish, tetapi tetap perlu dikonfirmasi dengan faktor tambahan dan dianalisis dalam konteks kondisi pasar yang lebih luas.

    Berikut ini tips trading dengan pola bullish divergence:

  • Konfirmasi pola:
  • Pola bullish divergence sebaiknya dikonfirmasi dengan faktor tambahan sebelum memasuki perdagangan. Beberapa konfirmasi yang dapat Anda perhatikan adalah:

    - Volume perdagangan: Perhatikan apakah terjadi peningkatan volume perdagangan saat pola bullish divergence terbentuk. Volume yang meningkat dapat mengindikasikan partisipasi yang kuat dari pelaku pasar, memperkuat validitas sinyal.

    - Pola candlestick bullish: Cari pola candlestick bullish yang mengkonfirmasi sinyal bullish divergence, seperti hammer, bullish engulfing, atau bullish harami. Pola candlestick ini mengindikasikan kemungkinan pembalikan harga ke arah bullish.

    - Break resistance: Tunggu hingga harga berhasil menembus resistance yang signifikan sebagai konfirmasi bahwa pembalikan bullish telah dikonfirmasi. Breakout di atas resistance meningkatkan kemungkinan keberhasilan perdagangan.

  • Identifikasi level support dan resistance:
  • Identifikasi level support dan resistance yang signifikan pada chart adalah penting dalam menetapkan target profit dan menempatkan stop loss. Level support adalah tingkat harga di mana tekanan jual biasanya berkurang dan harga cenderung berbalik naik. Level resistance adalah tingkat harga di mana tekanan beli biasanya berkurang dan harga cenderung berbalik turun. Gunakan level-level ini sebagai panduan untuk menentukan titik keluar yang diinginkan dan membatasi risiko dengan stop loss yang ditempatkan di bawah level support atau resistance.

  • Manajemen risiko yang baik:
  • Manajemen risiko yang baik adalah kunci dalam trading yang sukses. Beberapa tips manajemen risiko yang dapat diterapkan adalah:

    - Tentukan stop loss yang sesuai: Stop loss adalah level harga di mana Anda akan keluar dari perdagangan jika harga bergerak melawan Anda. Tempatkan stop loss di bawah titik terendah yang terbentuk sebelum munculnya pola bullish divergence. Hal ini membantu melindungi modal Anda dari kerugian yang berlebihan jika harga bergerak berlawanan dengan ekspektasi.

    - Pertimbangkan rasio risk/reward: Sebelum memasuki market, tentukan rasio risk/reward yang sesuai. Misalnya, Anda dapat menetapkan target profit yang dua atau tiga kali lebih besar daripada risiko yang Anda ambil. Dengan menggunakan rasio risk/reward yang memadai, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam jangka panjang.

    - Tentukan ukuran posisi: Sesuaikan ukuran posisi Anda dengan risiko yang Anda siap ambil. Jangan terlalu mempertaruhkan modal Anda dalam satu transaksi. Gunakan ukuran posisi yang sesuai dengan toleransi risiko Anda untuk menjaga kestabilan performa trading.

  • Gabungkan dengan analisis teknis lainnya:
  • Gunakan pola bullish divergence sebagai alat bantu dalam analisisa teknis yang lebih luas. Kombinasikan pola ini dengan indikator teknis lainnya, pola chart, atau analisis fundamental untuk memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang kondisi pasar. Misalnya, Anda dapat menggunakan moving average untuk mengidentifikasi arah tren jangka panjang atau mengamati pola chart yang menunjukkan level-level penting seperti triangle pattern atau double bottom.

  • Selalu disiplin dalam trading:
  • Disiplin sangat penting dalam trading. Patuhi aturan dan rencana trading yang telah Anda buat sebelumnya. Hindari emosi dalam pengambilan keputusan trading dan tetapkan target profit dan stop loss yang telah ditentukan. Jika trading mencapai target profit atau stop loss, patuhi rencana tersebut dan keluar dari perdagangan. Jangan tergoda untuk melanggar aturan yang telah Anda tetapkan.

    Kiki R | 15 Jun 2023
    Halaman: Kiat Trading Dengan Pola Bullish Divergence

    Jawaban untuk Khalid:

    Menggunakan pola bullish divergence dalam strategi swing trading dapat menjadi strategi yang efektif dalam mencari peluang trading yang menguntungkan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti dalam menggunakan pola bullish divergence dalam strategi swing trading:

  • Identifikasi pola bullish divergence.
  • Pertama, Anda perlu mengidentifikasi pola bullish divergence pada chart Anda. Ini terjadi ketika harga membentuk lower low (titik terendah yang lebih rendah), sementara indikator teknis, seperti RSI (Relative Strength Index) atau Stochastic, membentuk higher low (titik terendah yang lebih tinggi). Hal ini mengindikasikan kemungkinan pembalikan harga ke dari turun menjadi naik (bullish).

  • Konfirmasi dengan faktor tambahan.
  • Setelah mengidentifikasi pola bullish divergence, perlu ada konfirmasi tambahan untuk meningkatkan validitas sinyal. Beberapa faktor yang dapat digunakan sebagai konfirmasi adalah:

    - Volume perdagangan: Perhatikan apakah ada peningkatan volume perdagangan saat terjadi pola bullish divergence. Volume yang meningkat dapat mengindikasikan partisipasi yang kuat dalam pergerakan harga.

    - Pola candlestick bullish: Cari pola candlestick bullish yang mengkonfirmasi sinyal bullish divergence, seperti hammer, bullish engulfing, atau bullish harami.

    - Break resistance: Tunggu hingga harga berhasil menembus resistance yang signifikan sebagai konfirmasi pembalikan bullish.

  • Tentukan titik entry.
  • Setelah Anda mendapatkan konfirmasi yang memadai, tentukan titik entry Anda. Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan:

    - Entry saat harga menembus resistance: Tunggu hingga harga berhasil menembus resistance yang signifikan sebagai tanda bahwa pembalikan bullish telah dikonfirmasi.

    - Entry setelah pullback: Jika harga telah mengalami kenaikan setelah terjadi pola bullish divergence, tunggu hingga terjadi pullback (balik sementara) ke level support atau retracement Fibonacci sebelum entry market.

  • Menetapkan stop loss.
  • Stop loss adalah level harga di mana Anda akan keluar dari perdagangan jika harga bergerak melawan Anda. Tempatkan stop loss di bawah titik terendah yang terbentuk sebelum pola bullish divergence. Hal ini membantu melindungi modal Anda dan mengurangi kerugian jika harga berbalik.

  • Menentukan target profit.
  • Target profit adalah level harga di mana Anda akan mengambil keuntungan dari perdagangan. Ada beberapa pendekatan yang dapat Anda gunakan:

    - Memanfaatkan level resistance berikutnya: Identifikasi level resistance berikutnya yang signifikan di chart dan gunakan sebagai target profit Anda.

    - Menggunakan metode perhitungan rasio risk/reward: Gunakan rasio risk/reward yang sesuai, misalnya 1:2 atau 1:3, di mana Anda menargetkan keuntungan dua atau tiga kali lebih besar dari risiko yang Anda ambil.

  • Mengelola risiko.
  • - Ukur risiko: Tentukan berapa persen dari modal Anda yang siap Anda risikokan dalam perdagangan tersebut. Pastikan risiko yang Anda ambil sesuai dengan toleransi risiko Anda. Sebaiknya gunakan risiko 1-2% risiko per transaksi.

    - Gunakan ukuran posisi yang tepat: Berdasarkan stop loss yang telah ditetapkan, tentukan ukuran posisi yang sesuai agar risiko Anda terkendali.

    - Trailing stop: Setelah harga bergerak sesuai dengan ekspektasi Anda dan mencapai tingkat target profit awal, pertimbangkan untuk menggunakan trailing stop untuk melindungi sebagian dari keuntungan Anda jika harga berbalik.

    7. Manajemen waktu: Swing trading melibatkan memegang posisi selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Oleh karena itu, perhatikan manajemen waktu Anda, termasuk mengidentifikasi periode waktu yang tepat untuk melakukan swing trading dan memperhatikan pengumuman berita penting yang dapat mempengaruhi pergerakan harga.

    Kiki R | 15 Jun 2023
    Halaman: Kiat Trading Dengan Pola Bullish Divergence

    Jawaban untuk Sarah: Berikut ini beberapa tips paling penting saaat trading menggunakan entry retracement.

    1. Identifikasi tren utama: Mengidentifikasi tren utama adalah langkah pertama yang penting sebelum mencari peluang entry retracement. Mengetahui tren pasar yang sedang berlangsung akan membantu Anda dalam menentukan arah perdagangan yang paling mungkin menguntungkan.
    Jika tren utama sedang naik, Anda ingin mencari retracement ke area support yang merupakan potensi titik masuk beli. Sebaliknya, jika tren utama turun, Anda ingin mencari retracement ke area resistance yang merupakan potensi titik masuk jual. Dengan mengikuti arah tren utama, Anda meningkatkan probabilitas kesuksesan perdagangan Anda.

    2. Gunakan alat bantu teknis: Penggunaan alat bantu teknis seperti garis tren, level Fibonacci, atau indikator lainnya dapat membantu mengidentifikasi area retracement yang potensial. Garis tren dapat membantu menentukan level support dan resistance, sementara level Fibonacci dapat memberikan petunjuk tentang level retracement yang mungkin terjadi.

    3. Konfirmasi dengan sinyal price action: Entry retracement yang lebih kuat didukung oleh sinyal price action yang jelas. Cari sinyal-sinyal seperti pola candlestick pembalikan, pola divergensi, atau penolakan pada level support atau resistance.
    Sebagai contoh, pola candlestick pembalikan seperti "hammer" atau "shooting star" yang terbentuk di sekitar level support atau resistance dapat menjadi sinyal bahwa retracement mungkin terjadi. Sinyal price action yang kuat memberikan konfirmasi tambahan dan meningkatkan kepercayaan diri Anda dalam mengambil posisi.

    4. Kelola risiko dengan baik: Pengelolaan risiko yang baik sangat penting dalam trading. Pastikan untuk menentukan level stop loss yang tepat untuk membatasi kerugian jika ternyata retracement yang diharapkan tidak terjadi. Selain itu, pertimbangkan juga ukuran posisi yang sesuai dengan toleransi risiko Anda agar Anda tidak terjebak dalam transaksi yang terlalu besar.

    5. Patuhi rencana trading (trading plan): Sebelum masuk saat harga retracement, penting untuk memiliki rencana trading yang jelas. Rencana tersebut harus mencakup kriteria entry, level stop loss, level target profit, dan strategi keluar yang sesuai. Patuhi rencana tersebut dengan disiplin dan hindari membuat keputusan emosional saat trading.

    6. Gunakan konfirmasi tambahan: Selain sinyal price action, ada baiknya juga menggunakan konfirmasi tambahan. Misalnya, jika Anda menggunakan retracement pada level Fibonacci, pastikan ada konfluensi dengan level support atau resistance lainnya. Semakin banyak konfirmasi yang ada, semakin tinggi probabilitas kesuksesan perdagangan Anda.

    7. Praktikkan manajemen risiko: Terlepas dari seberapa bagusnya strategi retracement yang Anda gunakan, selalu penting untuk mempertimbangkan manajemen risiko trading Anda. Selain itu, perhatikan rasio risk/reward yang Anda gunakan.

    Pastikan bahwa potensi keuntungan Anda lebih besar dari potensi kerugian dalam setiap transaksi yang Anda ambil. Selain itu, pertimbangkan untuk menggunakan trailing stop atau mengamankan keuntungan jika market bergerak sesuai dengan harapan Anda.

    Kiki R | 19 Jun 2023
    Halaman: Tipe Entry Retracement Price Action Yang Perlu Anda Tahu

    Kamus Candlestick

    Three Outside Down
    Indikasi : Bearish Reversal
    Akurasi :

    Terdiri dari 3 candlestick. Dua candlestick pertama adalah pola Bearish Engulfing, kemudian diikuti oleh pola candlestick ketiga yang mengkonfirmasi bearish reversal.

    Contoh di Chart
    (klik untuk memperbesar gambar)
    Harami Bearish
    Indikasi : Bearish Reversal
    Akurasi :

    Terdiri dari 2 candlestick. Candlestick pertama bersifat bullish dan lebih besar sehingga menelan candlestick kedua yang bersifat bearish. Pola ini menandakan uptrend mulai kehilangan momentum. Sumbu-sumbu candlestick kedua tidak harus berada dalam range candlestick pertama, meski kondisi ini bisa menambah akurasi sinyal.

    Contoh di Chart
    (klik untuk memperbesar gambar)
    Dragonfly Doji
    Indikasi : Bullish Reversal
    Akurasi :

    Terdiri dari 1 candlestick di akhir downtrend. Sell-off dalam skala besar terjadi setelah candlestick dibuka, sehingga harga membentuk sumbu bawah yang sangat panjang. Akan tetapi, harga kemudian justru ditutup dekat harga pembukaan atau bahkan harga tertingginya. Ini menandakan pelemahan dalam sentimen bearish dan beralihnya kendali pasar ke sisi buyer. Semakin kecil body dan semakin panjang sumbu bawahnya, maka semakin kuat pula sinyal pembalikan bullish-nya.

    Contoh di Chart
    (klik untuk memperbesar gambar)
    Inverted Hammer
    Indikasi : Bullish Reversal
    Akurasi :

    Terdiri dari 1 candlestick yang dibuka lebih rendah dari candlestick sebelumnya. Setelah bergerak menguat, candlestick kemudian ditutup di dekat atau pada harga pembukaannya (Open). Semakin panjang sumbu atas dan semakin kecil body candlestick, maka semakin signifikan pula sinyal bullish-nya.

    Contoh di Chart
    (klik untuk memperbesar gambar)
    Ingin mengetahui pola-pola Candlestick lainnya yang memiliki akurasi tinggi. Lihat Daftarnya Disini.