Marubozu merupakan salah satu pola candlestick langka yang berwujud candle tanpa ekor. Berikut ini cara mengimplementasikannya sebagai strategi untuk bertrading forex.
Marubozu merupakan salah satu pola candlestick yang paling dasar. Ciri-ciri yang paling mencolok dari candlestick marubozu adalah absennya jarum di tubuh candlestick, karena harga pembukaan (open price) sama dengan harga terendah (candle putih) dan harga penutupan (close price) sama dengan harga level tertinggi (candle hitam). Singkatnya, untuk menggunakan pola candlestick Marubozu ini, trader tinggal memperhatikan ada atau tidaknya warna pada tubuh candle.
Copyright:.com/nadia)
Marubozu Sebagai Isyarat Tren
Candlestick Marubozu juga erat kaitannya dengan tren. Pada dasarnya, pola candlestick seperti dengan batang warna putih adalah kondisi yang sangat bullish karena jelas bahwa saat itu pemegang kendali adalah para buyer. Jika Marubozu muncul di chart, maka bisa jadi tren bullish akan berlanjut atau akan muncul pola reversal bullish. Sebaliknya, batang candle warna hitam adalah penanda tren bearish karena seller-lah yang memegang kendali atas price action.
Black Marubozu adalah isyarat keberlanjutan tren bearish atau pola reversal bearish. Pola Marubozu biasanya diamati juga bersama dengan Doji untuk mengamati sentimen pasar. Seperti dalam artikel kami yang berjudul Cara Jitu Analisa Trend Dengan Pola Candlestick, disebutkan bahwa pola Candlestick Marubozu menunjukkan sentimen pasar yang kuat, sedangkan Doji menunjukkan sentimen pasar yang lemah.
Bagaimana Mengimplementasikan Pola Marubozu Dalam Strategi Trading Forex?
Strategi trading yang menguntungkan bisa dibangun berdasarkan indikasi continuation yang dikandung oleh Marubozu. Mula-mula, trader mencari poin entry yang bagus dan menawarkan risiko yang minim. Setelah itu, strategi trading yang sederhana dapat diciptakan setelah melihat penampakan pola Marubozu, tetapi tetap tergantung pada konteks pasar saat pola itu muncul.
Sebetulnya kemunculan Marubozu terbilang jarang terjadi, utamanya dalam time frame harian. Tapi jangan salah, sinyal yang disampaikan oleh Marubozu terbilang cukup kuat.
Oleh sebab itu, saat menangkap kemunculan Marubozu, yang pertama dipertimbangkan adalah dalam konteks pasar seperti apa pola candlestick itu terbentuk. Kemudian, amatilah dimana closing price dalam candle marubozu itu sebagian besar terletak, apakah di garis support atau resisten.
Jika candle menembus sebagian besar support atau resisten dengan meyakinkan, maka strategi yang mungkin untuk dilakukan adalah dengan memasukkan sebuah limit atau market order, dalam upaya untuk memasuki pasar pada retracement harga yang kembali ke dekat level support dan resisten. Jangan lupa untuk memasang stop-loss di level yang berlawanan dengan level tersebut.
Contohnya: EUR/USD telah membangun support di level 1.2500. Kemudian, sebuah candle Marubozu terbentuk dan mengambil harga dari 1.2480, secara penuh menuju angka 1.2550. Trader kemudian mencari peluang retracement untuk order BUY antara 1.2510 dan 1.2520, dengan order STOP-LOSS di kisaran 1.270, di bawah pembukaan candle Marubozu.
Apabila candle Marubozu ternyata tidak melewati level support maupun resisten kita, maka trader harus mencari indikator momentum seperti MACD untuk petunjuk selanjutnya tentang bagaimana kira-kira pergerakan pasar sebelum membuat keputusan trading.
Bagaimana Cara Entry Poin Dalam Kondisi Candle Marubozu?
Jika ditanya bagaimana cara entry point setelah mendapati pola Marubozu, apakah setelah penutupan harganya ataukah memakai Pending Order? Maka jawabannya relatif pada masing-masing trader.
Memang, salah satu sifat Marubozu adalah kalau candlenya naik maka kelanjutannya akan naik dan kalau candle marubozu turun, maka kelanjutannya akan turun, namun tetap diingat bahwa realitanya terkadang tidak sesederhana itu.
Untuk entry point, baik setelah close price maupun menggunakan Pending Order, sebaiknya tetap menggunakan SL sekitar 50% - 100% dari ukuran candle marubozu tersebut. Candle Marubozu-nya bisa diukur menggunakan tools Crosshair di Metatrader. Analis kami sendiri biasanya akan menunggu beberapa candle, yaitu 1 atau 2 candle berikutnya untuk bisa memastikan pergerakan pair selanjutnya.
FAQ Candlestick Marubozu
1. Apa itu candlestick Marubozu?
Marubozu adalah salah satu jenis candlestick dasar. Bentuk candle ini tidak memiliki sumbu ataupun ekor. harga pembukaan sama dengan harga terendah, dan harga penutupan sama dengan level tertinggi.
2. Apa fungsi candlestick Marubozu?
Marubozu merupakan candlestick yang bisa menunjukkan apakah tren pasar akan berlanjut atau tidak. Misalnya, jika candlestick tersebut memiliki body berwarna hijau atau putih (bullish) berarti buyer sedang memegang kendali. Sebaliknya, seller memegang kendali saat body candle berwarna merah atau hitam (bearish).
3. Bagaimana cara mengimplementasikan Marubozu untuk trading?
Marubozu bisa menunjukan continuation atau keberlangsungan suatu trend. Apabila kondisi pasar sudah bisa dipastikan, trader bisa menyusun strategi trading sesuai dengan kondisi.
4. Apakah Marubozu akurat?
Kemunculan Marubozu sebetulnya cukup jarang terjadi di pasar, apalagi pada time frame harian. Namun, sinyal yang disampaikannya cukup kuat. Meskipun begitu, tidak ada salahnya trader memperhatikan konteks pasar saat candle tersebut terbentuk. Tujuannya agar tidak terjebak sinyal palsu.
5. Bagaimana cara entry dengan Marubozu?
Sebetulnya, cara entry Marubozu berbeda-beda tergantung kebutuhan trader. Umumnya trader menggunakan close price atau memasang Pending Order. Sebaiknya, trader juga memasang Stop Loss sekitar 50% - 100% dari ukuran candle marubozu tersebut.