Ada banyak strategi trading forex yang ditujukan untuk ambil untung saat terjadi reversal. Salah satunya, cara trading double spike yang unik ini.
Apa itu trading double spike? Pada dasarnya, trading double spike adalah teknik trading berdasarkan dua kejadian pengujian level-level harga tertentu yang gagal hingga berbentuk spike. Double spike berhubungan juga dengan level support dan resistance, karena dua buah spike ini biasanya terjadi pada level support dan resistance yang penting.
Proses terjadinya double spike berawal ketika harga menguji suatu level, misalnya support atau resistance penting, lalu mengalami reversal (berbalik) dengan cepat hingga membentuk spike. Setelah reversal, harga kembali menguji rentang yang setara dengan spike pertama; tapi berbalik lagi dan membentuk spike kedua.
Untuk memahami lebih jelas tentang strategi trading forex ini, coba perhatikan ilustrasi double spike pada level resistance berikut:
Skenario double spike di atas terjadi karena adanya seller kuat pada resistance sekitar harga 1.0820 yang melakukan sell dalam jumlah besar ketika harga naik untuk menguji resistance tersebut. Akibatnya, harga berbalik (reversal) dan membentuk spike. Inilah spike yang pertama yang menandakan adanya seller kuat di sini.
Setelah itu, harga turun sejenak dan naik kembali untuk menguji resistance 1.0820. Pada saat pengujian ini, seller kembali masuk dan harga kembali berbalik (reversal) di sekitar harga resistance dan membentuk spike kedua.
Sekarang, perhatikan double spike di level support pada grafik di bawah ini:
Skenario double spike tersebut terjadi karena adanya level support 0.8500 sebagai memori yang menjadi acuan para buyer untuk memasuki market. Pada saat harga pertama kali menguji level support 0.8500, terdapat buyer kuat yang memperhatikan level ini dan langsung melakukan akumulasi buy. Konsekuensinya, harga tertahan dan akhirnya berbalik membentuk spike pertama.
Harga naik sementara waktu, kemudian turun kembali untuk menguji level support 0.8500. Buyer di level support ini kembali melakukan akumulasi buy, sehingga harga tertahan dan berbalik lagi membentuk spike kedua.
Jika diperhatikan lebih lanjut, pola double spike ini sama dengan double top dan double bottom. Pola ini bisa dijadikan acuan untuk melihat tren yang akan datang.
Baca juga: Mengupas 3 Strategi Trading Forex dengan Trend Reversal
Kenapa double spike bisa jadi acuan untuk trading?
Dalam artikel saya sebelumnya tentang cara trading price action, saya menuliskan alasan mengapa price action bisa membantu trader di market. Alasannya karena market mempunyai memori. Memori di sini artinya trader sebagai pelaku yang melakukan sell dan buy dan menggerakkan harga naik dan turun mempunyai sifat alami (human nature), yaitu mengingat sesuatu (memorize) yang pernah terjadi sebelumnya.
Pada ilustrasi grafik di atas, memori yang dimaksud adalah level resistance 1.0820 dan level support 0.8500 di mana para seller dan buyer mengingat harga tersebut sebagai harga yang menjadi acuan entry market. Ketika harga menguji level-level ini, para seller dan buyer akan tergerak untuk melakukan sell dan buy. Konsekuensinya, harga tertahan dan akhirnya berbalik arah.
Bagaimana cara trading double spike?
Ada dua (2) cara trading menggunakan double spike, yaitu dengan double spike fade dan double spike breakout. Berikut ini penjelasan selengkapnya untuk masing-masing teknik.
Double Spike Fade
Double spike fade adalah strategi memanfaatkan double spike untuk mendapatkan keuntungan dari pembalikan tren. Kita menunggu skenario pembalikan tren setelah terbentuknya spike, misalnya dari tren naik menjadi turun atau tren turun menjadi naik. Coba perhatikan contoh skenario di bawah ini.
Seperti yang Anda lihat, spike pertama dan kedua terjadi setelah seller menahan harga di level resistance 1.0820. Kemudian harga menembus (break) garis tren naik yang menandakan adanya perubahan tren dari naik menjadi turun. Kita bisa melakukan sell langsung ketika breakout maupun menunggu pullback ke garis tren. Posisi stop loss yang aman berada di atas harga spike. Pada saat terjadi break garis tren naik, terjadi pergeseran kekuatan atau dominasi dari sisi buyer ke sisi seller.
Setelah breakout garis tren tersebut, harga pada grafik AUD/NZD berubah dari tren naik menjadi tren turun. Mari kita perhatikan contoh lain di bawah ini pada grafik GBP/USD dengan timeframe 4 Jam.
Harga sebelumnya sudah membentuk double spike. Pola ini bisa menjadi tanda terbentuknya perubahan tren dari turun menjadi naik. Ketika garis tren di atasnya tertembus, maka posisi buy bisa dibuka. Stop loss diletakkan di bawah harga spike.
Setelah posisi buy dibuka pada GBP/USD, harga terus naik. Di sini terjadi perubahan tren dari tren turun menjadi tren naik.
Double Spike Breakout
Strategi ini menggunakan double spike sebelumnya untuk memprediksi tren selanjutnya. Double spike breakout memungkinkan trader untuk membuka posisi entry baik sell maupun buy, setelah double spike sebelumnya tertembus. Perhatikan contoh double spike breakout di bawah ini.
Harga sebelumnya telah membentuk double spike ketika dua kali tertahan pada support 70.15. Level support itu akhirnya berhasil tertembus pada pengujian ketiga. Entry berupa sell dibuka setelah harga berhasil menembus rentang yang setara dengan double spike sebelumnya, yang berarti bahwa harga diperkirakan akan melanjutkan pergerakan turun kembali. Stop loss bisa diletakkan beberapa pips di atas harga level support.
Setelah terjadinya double spike breakout, harga pada pair NZD/JPY benar-benar kembali melanjutkan tren turun sebelumnya.
Demikianlah strategi trading double spike. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk teman-teman semua. Semoga trading teman-teman semua semakin baik. Salam profit.
Mengikuti tren merupakan salah satu teknik favorit para trader di seluruh dunia. Tertarik mendalami lebih lanjut seputar teknik trading yang mengikuti tren? Simak juga artikel "Teknik Trading Forex Sesuai Arah Tren".