Indeks Harga Konsumen (CPI) Inggris menunjukkan hasil di bawah perkiraan konsensus. Pound pun melemah menanggapi hal ini.
Keraguan pasar akan prospek kenaikan suku bunga BoE semakin meningkat. Pasalnya, rilis data inflasi Inggris hari ini menunjukkan hasil yang jauh dari perkiraan konsensus. GBP/USD pun berfluktuasi pada kisaran terendah sejak awal Juni pada 1.2390.
Indeks Harga Konsumen (CPI) Inggris untuk semua kelompok barang naik sebanyak 0.3% pada bulan Agustus 2023. Meski naik, angka ini jauh di bawah ekspektasi konsensus yang dipatok pada 0.7%. CPI tahunan pun terkoreksi dari 6.8% menjadi 6.7%. Padahal, konsensus memperkirakan peningkatan sebanyak 7.0%.
Tak jauh berbeda, CPI Inggris untuk kelompok barang inti hanya tumbuh 0.1% dalam periode Agustus, melambat signifikan dibandingkan kenaikan 0.3% pada periode Juli. Laju CPI inti tahunan pun ambles dari 6.9% menjadi 6.2%.
BoE Diperkirakan Dovish
Menurut para analis, buruknya data CPI Inggris diyakini akan meningkatkan sentimen dovish dalam pengumuman hasil rapat Bank of England (BoE) besok. Sebagai akibatnya, Pound Sterling mengalami tekanan dalam berbagai pasangan mata uang.
"Penurunan tingkat inflasi CPI pada bulan Agustus mungkin tidak akan menghentikan MPC untuk terus maju dan menaikkan Suku Bunga Bank dari 5.25% menjadi 5.50% pada minggu ini," kata Samuel Tombs, Kepala Ekonom Inggris Raya di Pantheon Macroeconomics.
"Tetapi hal ini akan mendukung argumen yang lebih netral mengenai pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut dalam notulen, dan mendukung jeda (kenaikan suku bunga) pada bulan November," tambahnya.
Rhys Herbert, ekonom di Lloyds Bank mengatakan bahwa berita inflasi Inggris menyebabkan penurunan GBP/USD lebih lanjut. Hal ini karena pasar mengantisipasi pernyataan yang lebih dovish besok mengenai suku bunga dari BoE.
Setelah ini, pasar akan mengalihkan fokus pada pengumuman sejumlah bank sentral utama. Pertama akan ada pengumuman suku bunga The Fed, diikuti oleh pengumuman Bank of England (BoE) pada sesi Eropa hari Kamis besok.