Pergerakan tak wajar pasca rilis data ketenagakerjaan AS pekan lalu dipicu oleh spekulasi pasar terhadap perlambatan Fed rate hike yang sudah terlampau kuat.
Selamat pagi, para pencari profit! Dolar tak mampu bersaing dengan rival-rivalnya meski data NFP AS dirilis lebih baik dari ekspektasi. AUD/USD bullish menanti kebijakan RBA, Bitcoin bertahan di level $17,000, harga emas sukses menembus $1800, sementara saham-saham cenderung mixed.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
AUD/USD bergerak bullish di awal pekan setelah rilis data NFP yang lebih baik dari ekspektasi. Selanjutnya, trader akan fokus pada pengumuman suku bunga RBA dalam waktu dekat.
Fundamental
- Rilis data Nonfarm Payroll (NFP) AS untuk bulan November mengungkapkan penambahan 263 ribu pekerjaan baru, lebih tinggi dari proyeksi pasar di 200 ribu. Meski demikian, angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan NFP bulan Oktober yang mencapai 284 ribu.
- Pasar tak begitu optimis dengan kenaikan suku bunga AS di atas 50 bps, sehingga penguatan Dolar pasca rilis NFP hanya bersifat sementara.
- Pekan ini, trader AUD/USD akan menyambut pernyataan suku bunga oleh Reserve Bank of Australia (RBA). Ekonom UOB memperkirakan kebijakan rate hike 25 basis poin (bps) pada pengumuman tersebut.
- CPI Australia sudah turun dari 7.3% menjadi 6.9% di bulan Oktober. Meski demikian, level tersebut masih jauh di atas target RBA di kisaran 2%.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis Ross J Burland dari FXStreet, bullish AUD/USD tengah mengincar level 0.6850.
- Pada chart H4, AUD/USD telah melalui area resistance. Namun, momentum kenaikan masih rentan akibat pembentukan pola bearish besar di sekitar level tersebut.
- Pada chart harian AUD/USD, support terdekat diperkirakan berada di area 0.6700. Jika harga turun menembus garis tersebut, ada potensi kemerosotan ke bawah 0.6640/50 dan pembentukan trend bearish di akhir tahun.
Kripto
Bitcoin bergerak terbatas di sekitar area $17,000. Meski terlihat merangkak ke zona hijau, investor masih perlu mewaspadai potensi pembalikan harga sehubungan dengan aksi jual masif para miner Bitcoin.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin menetap di angka 26/100, sehingga sentimen BTC masih betah di zona "fear".
- Total market cap kripto global menyentuh $864 miliar, naik 1.35% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Melemahnya Indeks Dolar AS (DXY) menjadi salah satu alasan yang mendorong Bitcoin bergerak ke area hijau saat ini.
- Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah mengadvokasi sistem pembayaran internasional baru dengan teknologi kripto yang tidak dibatasi oleh bank dan pihak ketiga.
- Di lain sisi, CryptoQuant melaporkan bahwa pada tanggal 1 Desember terdapat transaksi sebanyak 10,050 BTC (sekitar $171 juta) ke Coinbase yang ternyata adalah likuidasi aset-aset para miner Bitcoin.
Teknikal
- Bitcoin saat ini bergerak di area $17,200, mengalami kenaikan sebesar 1.69% secara harian.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menjauh dari level Pivot $17,074 dan menembus level (R1) $17,263 untuk kembali mendapatkan momentum bullish.
- Jika berhasil menembus level R1, Bitcoin berpotensi bullish hingga area R2 $17,399 atau bahkan level psikologis $17,500.
- Namun apabila harga Bitcoin justru jatuh ke bawah S1 $16,938, ada kemungkinan BTC lanjut melemah hingga area $16,500.
Emas
Hasil data NFP yang lebih baik dari estimasi ternyata tidak membuat ekspektasi pasar terhadap perlambatan laju Fed rate hike berkurang. Hal ini membuat emas tetap bertahan di jalur bullish.
Fundamental
- DXY tengah menguji level terendah 6 bulan di sekitar 104.40. Pasalnya, data NFP tidak dapat memudarkan kuatnya proyeksi pasar terhadap perlambatan laju kenaikan suku bunga The Fed.
- Selain itu, yield obligasi 10-tahunan AS merosot jauh di bawah 3.5%.
- Di sisi lain, optimisme pasar terhadap pelonggaran pembatasan COVID di China semakin meningkatkan sentimen risk-on dan menjadi kabar positif bagi emas.
- Hari ini, pasar akan menyoroti rilis PMI Jasa ISM untuk mengukur performa ekonomi AS dan kaitannya dengan prospek suku bunga The Fed.
Teknikal
- Pada grafik H1, XAU/USD terus naik menguji area tertinggi $1805-$1807.
- Emas bergerak di atas EMA 20 setelah mendapatkan momentum dari garis EMA 50 di $1790.
- Dengan demikian, level $1790 akan menjadi support krusial yang bisa memicu penurunan apabila terpenetrasi.
- Namun untuk saat ini, outlook teknikal XAU/USD masih terpantau bullish terutama setelah berhasil melewati level psikologis $1800.
Saham
Sejumlah indeks mayor AS menunjukkan pergerakan berbeda. S&P 500 dan NASDAQ 100 melemah, sedangkan DJIA justru menguat. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis sebelum memasuki Santa Claus Rally di akhir tahun.
Saham AS
- Pekan lalu ditutup dengan pergerakan yang bervariasi dari 3 indeks saham utama AS.
- S&P 500 melemah tipis 0.1%, NASDAQ 100 turun 0.2%, tetapi Dow Jones naik 0.1%.
- Sementara itu, yield obligasi AS tenor 10 tahun merosot ke 3.429%, level terendah dalam 10 minggu terakhir.
- Beberapa perusahaan utama yang akan merilis laporan pendapatan pekan ini adalah Costco Wholesale Corp, AutoZone Inc, dan Broadcom Inc.
Saham Indonesia
- IHSG melemah tipis 0.02% ke 7019 pada hari Jumat kemarin.
- CEO Edvisor.id, Praska Putrantyo, mengatakan bahwa pelemahan IHSG di akhir tahun terbilang wajar karena pasar sedang menanti sikap The Fed. Ia memprediksi IHSG akan segera memasuki Santa Claus Rally di akhir tahun.
- Kondisi pelemahan Dolar yang menguntungkan kurs Rupiah berpotensi mendukung IHSG naik ke level 7260.
- Sejumlah saham yang dapat dicermati hari ini adalah UNVR, RALS, INDF, TLKM, ADMR, dan INCO.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.