Setelah reaksi bearish yang merata di hampir semua rival Dolar AS, Euro mulai naik meski masih perlahan. Sementara itu, Bitcoin tampak lebih percaya diri membangun kenaikan.
Selamat pagi, para pencari profit! Aksi jual setelah pidato Powell di Simposium Jackson Hole mungkin belum reda di pasar emas. Akan tetapi, buyer Euro mulai memberikan perlawanan, begitu pula dengan pasar Bitcoin.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
EUR/USD pagi ini (30/Agustus) menguat tipis, ditopang oleh sentimen kebijakan ECB yang mulai mengimbangi arah suku bunga The Fed. Namun secara teknikal, harga masih perlu mengkonfirmasi penguatan di atas 1.0070.
Fundamental
- Setelah merosot ke level terendah satu minggu, EUR/USD menguat tipis dan ditutup di sekitar level paritas.
- Kekhawatiran resesi di Eropa, data AS yang lebih kuat, dan outlook kenaikan suku bunga The Fed tampaknya berhasil diimbangi oleh komentar hawkish dari pejabat ECB.
- Kepala Ekonom ECB, Philip Lane, mengungkapkan komentar hawkish pada prospek kebijakan. Ia mendesak kenaikan suku bunga dalam "laju yang stabil" untuk memerangi inflasi dan meminimalkan konsekuensi negatif.
- Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen melaporkan bahwa Uni Eropa sedang mempersiapkan intervensi darurat di pasar energi untuk menurunkan harga listrik yang meroket.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis DailyFX, David Song, EUR/USD tampak terjebak setelah gagal menguji 0.9859. Namun, ada peluang rebound jangka pendek karena RSI masih bertahan di wilayah oversold.
- Perlu penutupan di atas 1.0070 bagi EUR/USD untuk kembali menargetkan area 1.0220.
- Di sisi lain, EUR/USD dapat terus bearish seiring dengan pergerakan SMA 50 (1.0204) dan mencerminkan aksi harga di bulan Juni.
- Kurangnya momentum penguatan di atas 1.0070 dapat mendorong EUR/USD kembali ke sekitar 0.9910 dan 0.9950. Apabila harga turun di bawah 0.9859, maka zona terendah Oktober 2002 0.9685 akan terancam.
Kripto
Bitcoin kembali diperdagangkan di atas level $20,000. Market cap kripto secara global juga mengalami kenaikan dalam 24 jam terakhir.
Fundamental
- Bitcoin Fear & Greed Index mengalami kenaikan dari angka 24/100 ke 27/100, menunjukkan bahwa BTC telah keluar dari zona "Extreme Fear" dan saat ini berada di zona "Fear".
- Market cap kripto global saat ini mencapai $983 miliar atau meningkat 4% dari hari sebelumnya.
- Taipei Blockchain Week, salah satu tuan konferensi Bitcoin terbesar, terancam gagal terlaksana akibat kebijakan lockdown COVID-19 yang ditetapkan pemerintah setempat.
Teknikal
- Saat ini, harga Bitcoin kembali diperdagangkan di atas level $20,000 dan mengalami kenaikan 2.63% dalam 24 jam terakhir.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, BTC perlu menghindari area Pivot $20,093 agar bisa mencapai R1 yang berada di $20,629.
- Jika berhasil bertahan di atas Pivot, ada kemungkinan BTC reli hingga R2 yang berada di kisaran $20,951, atau bahkan resistance kunci $21,000.
- Sebaliknya, jika BTC gagal bertahan di atas level Pivot, ada potensi koreksi ke area S1 di harga $19,771.
Emas
Pidato Ketua The Fed di Simposium Jackson Hole masih berimbas pada pergerakan pasar. Tak hanya pasar saham, XAU/USD juga semakin tertekan dengan sikap hawkish bank sentral AS dan Uni-Eropa.
Fundamental
- Sentimen pasar emas saat ini masih didominasi oleh pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, di Simposium Jackson Hole akhir pekan lalu.
- Tak hanya The Fed, beberapa pejabat European Central Bank (ECB) juga mengisyaratkan kebijakan moneter yang lebih ketat di Uni Eropa.
Teknikal
- Pada chart daily, XAU/USD masih mengisyaratkan potensi bearish yang besar. Harga bahkan sempat menembus support statis kuat di level 61.8% Fibonacci Retracement ($1729).
- Saat ini, harga emas masih diperdagangkan di bawah semua garis Moving Average. Indikator RSI dan Momentum juga masih berkonsolidasi dalam level negatif.
- Sedangkan pada chart H4, XAU/USD juga cenderung bearish dengan terbentuknya rangkaian Lower Low.
- Pertemuan SMA 20 dengan Fibonacci di level $1744 menjadi resistance yang sulit ditembus harga emas saat ini.
Saham
Dow Jones dan S&P 500 ditutup melemah seiring dengan berkurangnya volume trading. Sementara itu, IHSG diprediksi menguat hari ini, meski dibayangi oleh rencana pencabutan subsidi BBM dan kekhawatiran pasar terkait suku bunga The Fed.
Saham AS
- Keputusan bank sentral AS untuk mengatasi inflasi memicu aksi jual di aset-aset berisiko.
- Pasar masih fokus mencerna pernyataan The Fed, sehingga indeks saham AS melemah. Selain itu, sepinya jadwal rilis laporan ekonomi menyebabkan likuiditas pasar berkurang.
- Dow Jones ditutup melemah sebesar 0.57%, sementara S&P 500 merosot 0.67%.
- Sebaliknya, sektor energi menguat hingga 2.54% akibat peningkatan harga minyak mentah WTI.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0.04% ke 7132.
- Akan tetapi, analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan memprediksi bahwa IHSG dapat menguat hari ini.
- Kekhawatiran pasar akan suku bunga agresif The Fed serta rencana pencabutan subsidi BBM dalam negeri dapat mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini.
- Beberapa saham yang dapat dicermati hari ini adalah KRAS, MEDC, TOWR, INDY, ERAA, MDKA, dan MAPI.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.