Euro diperkirakan tak sanggup menggapai level kunci 1.0000 dalam waktu dekat, sementara emas mulai memanfaatkan pelemahan Dolar untuk menguat.
Selamat pagi, para pencari profit! Rilis data CPI AS malam ini membuat pasar masih waspada dalam mengambil posisi. EUR/USD terpantau bearish, Bitcoin tak banyak bergerak, harga emas terkoreksi, sedangkan saham-saham terus merosot.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
EUR/USD makin tertekan di bawah level psikologis 1.0000 meskipun Presiden ECB Christine Lagarde mengutarakan komentar hawkish.
Fundamental
- EUR/USD menunjukkan kinerja lesu di sekitar 0.9700 pada awal sesi Tokyo hari ini (13/Oktober).
- Hasil notulen The Fed terbaru menegaskan bahwa menstabilkan inflasi adalah prioritas utama saat ini. Meskipun pasar tenaga kerja berisiko melambat, para pembuat kebijakan tetap berkomitmen untuk menaikkan suku bunga.
- CPI AS total diperkirakan turun menjadi 8.1%, sementara CPI inti yang tidak memperhitungkan harga bahan bakar dan makanan diproyeksikan naik 6.5%.
- Komentar hawkish dari Christine Lagarde ternyata gagal mengerek Euro naik. Presiden ECB tersebut mengungkapkan jika para pembuat kebijakan sedang mendiskusikan prospek pengetatan kuantitatif.
Teknikal
- Menurut David Song dari DailyFX, EUR/USD diperdagangkan dalam kisaran sempit dan berisiko melemah lebih lanjut apabila gagal bertahan di atas level pembukaan bulan Oktober (0.9782).
- Sebaliknya, titik terendah tahunan 0.9536 menjadi area penting untuk harga memulai rebound. Apabila tidak berhasil pulih, breakout di bawah area tersebut akan membuka risiko pelemahan ke 0.9380 hingga 0.9430.
- Proyeksi bullish EUR/USD untuk saat ini terbatas di kisaran 0.9910 (retracement 78.6%) hingga ke 0.9950 (ekspansi 50%).
Kripto
Market kripto belum menunjukkan pergerakan signifikan lantaran investor masih wait and see. Terlihat, Bitcoin hanya bergerak terbatas di area $19,000.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin berada di angka 20/100, menunjukkan BTC masih berada di zona extreme fear.
- Total market cap kripto global berada di kisaran $921 miliar, naik tipis 0.21% dari hari sebelumnya.
- Market belum stabil mengingat para investor masih wait and see menunggu perilisan data CPI AS.
Teknikal
- Bitcoin bergerak terbatas di kisaran $19,000, naik tipis 0.23% dalam 24 jam terakhir.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu melewati level Pivot $19,139 dan menargetkan penutupan di sekitar R1 $19,254 untuk membentuk momentum bullish.
- Jika berhasil mencapai R1, Bitcoin kemungkinan akan melanjutkan reli hingga area R2 $19,347 atau bahkan $19,500.
- Namun apabila harga Bitcoin justru ditutup di bawah Pivot, ada potensi koreksi ke S1 $19,046 atau bahkan level psikologis 19,000.
Emas
Harga emas ditutup dalam keadaan positif, menguat sekitar 0.42% dari harga pembukaannya. Pasalnya, komentar beberapa pejabat Federal Reverse dalam notulen menunjukkan prospek kenaikan suku bunga lebih kecil untuk bulan selanjutnya.
Fundamental
- Walaupun masih berkomitmen menjinakkan inflasi, notulen pertemuan FOMC dianggap sedikit dovish karena beberapa pejabat The Fed berkomentar mengenai kemungkinan rate hike yang lebih kecil.
- Saat ini, fokus pasar global sedang tertuju pada laporan inflasi konsumen (CPI) tahunan AS yang diprediksi akan turun dari 8.3% ke 8.1%.
- Indeks Dolar AS berkonsolidasi di area 113 sejak awal pekan, menunjukkan sikap para pelaku pasar yang cenderung berhati-hati.
Teknikal
- Pada grafik H1, pergerakan XAU/USD terlihat sedang mencoba bullish di sekitar $1671.
- Jika XAU/USD membentuk pola candlestick bullish valid di sekitar area support $1671-$1667, harga berpotensi naik hingga $1678.
- Sebaliknya, bila XAU/USD bergerak bearish dan ditutup di bawah area $1667 hari ini, maka harga dapat turun kembali menuju $1659.
Saham
S&P 500 dan NASDAQ 100 kembali melanjutkan pelemahan akibat meningkatnya kekhawatiran global. Hasilnya, pelaku pasar lebih memilih berinvestasi di aset-aset safe haven. Sementara itu, IHSG diprediksi kembali melanjutkan koreksi hari ini.
Saham AS
- Komitmen sejumlah bank sentral untuk menaikkan suku bunga semakin memicu kekhawatiran pelaku pasar. Akibatnya, banyak yang lebih memilih untuk investasi safe haven daripada aset berisiko seperti saham.
- Pasar saham ditutup dengan sentimen negatif di tengah penantian pasar akan publikasi data CPI AS.
- Dow Jones mencatatkan pelemahan 0.10%, sementara S&P 500 dan NASDAQ 100 masing-masing merosot sebesar 0.33% dan 0.53%.
- Hanya 3 dari 11 sektor S&P 500 yang berhasil menguat, salah satunya adalah sektor konsumen yang didukung oleh laporan positif dari PerpsiCo.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 0.43% ke 6909 di hari Rabu.
- Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, melihat potensi IHSG untuk melanjutkan koreksi ke level 6870 hingga 6750.
- Sentimen negatif yang melanda pasar global dan priced in pelaku pasar Indonesia terhadap kenaikan agresif suku bunga The Fed menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham saat ini.
- Sementara itu, Bank Indonesia diperkirakan kembali menaikkan suku bunga acuan dalam RDG 19-20 Oktober 2022.
- Sejumlah saham yang bisa diamati hari ini adalah AMRT, ADRO, BBCA, TLKM, SMGR, AKRA, dan UNVR.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.