USD/JPY mendadak turun hingga ke level 147.30-an setelah menyentuh 150.00. Pasar curiga Jepang melakukan intervensi.
Selama sesi New York semalam (3/Oktober), pasar melihat pergerakan janggal pada pasangan USD/JPY. Pasalnya, pasangan tersebut mendadak turun hingga 200 pips dari level 150.00 menjadi 147.30-an.
Namun, harga melonjak lagi ke level 149.00 dan bertahan di area tersebut pada hari ini (4/Oktober).
Jepang Menolak Berkomentar tentang Isu Intervensi
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Jepang dispekulasikan akan mengintervensi pasar apabila nilai tukar JPY terhadap USD melemah hingga lebih dari 150 Yen per 1 Dolar. Oleh sebab itu, para investor curiga bahwa anjloknya USD/JPY semalam ada kaitannya dengan intervensi diam-diam yang dilakukan BoJ.
Namun, para pejabat Jepang menolak untuk berkomentar. Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki hanya mengatakan bahwa nilai tukar mata uang harus bergerak stabil untuk merefleksikan fundamental.
Sementara itu, sang Wakil, Masato Kanda, bertemu dengan Perdana Menteri Fumio Kishida hari ini. Sama seperti Suzuki, Kanda menolak untuk menanggapi isu intervensi dan hanya mengatakan bahwa pertemuannya dengan Kishida hanya membicarakan tentang ekonomi Jepang secara umum.
Di akhir, ia menegaskan bahwa intervensi Jepang tidak dilakukan pada level tertentu seperti yang dispekulasikan orang, melainkan pada volatilitas pasar.
Bagaimana dengan Pendapat Para Analis?
Setelah aksi bungkam yang kompak dari pihak Jepang, pendapat para analis dan pakar kini terpecah-pecah. Ada yang meyakini bahwa anjloknya USD/JPY memang disebabkan intervensi, ada yang menganggap bahwa itu hanyalah reaksi pasar saat USD/JPY mencapai level ambang 150.00.
Pasalnya, pergolakan kemarin hanya berkisar 2%, berbeda dengan saat intervensi Jepang pada September dan Oktober 2022 yang mencapai 4%.
Michael Brown, analis pasar di Trader X, mengatakan bahwa pergolakan USD/JPY kemarin tetaplah ciri-ciri intervensi. Menurutnya, akan sangat ajaib apabila intervensi tidak dilakukan pada saat itu.
Colin Asher, ekonom senior Mizuho London, memiliki pandangan lain meski ia tak menampik adanya kemungkinan intervensi.
"Bisa jadi itu (pergolakan USD/JPY) karena orang-orang mengharapkan intervensi, lalu bereaksi terhadap apa yang mereka yakini sebagai intervensi. Namun, memang sangat jarang suatu mata uang bergerak sedemikian rupa dalam waktu sesingkat itu jika bukan karena intervensi."