AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 2 hari, #Forex Teknikal | USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 2 hari, #Forex Teknikal | Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 2 hari, #Forex Teknikal | EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 2 hari, #Forex Teknikal | PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 2 hari, #Saham Indonesia | PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 2 hari, #Saham Indonesia | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 2 hari, #Saham Indonesia | PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 2 hari, #Saham Indonesia
Inflasi Australia meningkat di luar perkiraan sehingga rate cut RBA diproyeksi mundur hingga tahun depan. AUD/USD pun naik signifikan.

Berdasarkan laporan ABS, inflasi CPI (Consumer Price Index) Australia meningkat dari 0.6% ke 1.0% pada kuartal I/2024. Angka tersebut jauh lebih baik dari perkiraan konsensus yang hanya mengharapkan kenaikan ke 0.8%.

Dalam basis tahunan, inflasi Australia melambat dari 4.1% menjadi 3.6%. Angka ini juga lebih tinggi dari estimasi perlambatan ke 3.4%. Para pelaku pasar pun menganggap RBA (Reserve Bank of Australia) belum perlu menurunkan suku bunga karena inflasi masih jauh dari target bank sentral di kisaran 2-3%.

Sebelumnya, RBA dispekulasikan akan memangkas suku bunga mulai September. Namun, perkiraan waktu rate cut RBA kini mundur hingga November, bahkan ada yang mengestimasikan tahun depan.

Luci Ellis dari Westpac adalah salah satu analis yang meyakini pemotongan suku bunga RBA pada November. Kepala ekonom tersebut mengatakan bahwa disinflasi berjalan lebih lambat dari yang diharapkan pada kuartal ini, dan situasi pasar tenaga kerja kurang memuaskan dibanding perkiraan sebelumnya.

Meskipun Ellis memundurkan estimasi rate cut RBA dari September ke November, ia memperingatkan bahwa risiko penurunan suku bunga yang lebih cepat tetap ada karena semuanya berlandaskan data.

Sementara itu, James Kniveton dari Convera meyakini bahwa RBA mungkin baru akan memangkas suku bunga tahun depan. Ia mengatakan:

"Data inflasi Australia yang melampaui batas ini mungkin menghapus prospek penurunan suku bunga RBA tahun ini. Meski ada risiko-risiko geopolitik, Dolar Australia telah menguat berkat perubahan ekspektasi jalur kebijakan moneter RBA."

Selama perdagangan sesi Asia hari ini (24/April), pasangan mata uang AUD/USD bullish hingga ke level tertinggi 0.6530. Aussie juga menguat terhadap berbagai mata uang mayor lain, terutama Yen Jepang dan Franc Swiss.

Baca Juga:

Berita-Berita Broker Terbaru

Pasar Nantikan Rilis PCE AS

Selanjutnya, para trader akan memantau rilis indeks harga PCE AS lusa (26/April). Data PCE AS—khususnya PCE Inti—dianggap menjadi rujukan Federal Reserve dalam menentukan arah kebijakan moneter berikutnya.

Untuk sementara ini, konsensus memperkirakan PCE Inti AS stabil di 0.3% pada Maret dan melambat dari 2.8% ke 2.6% dalam basis tahunan.

Mayoritas trader memperkirakan The Fed akan mulai memotong suku bunga pada September, tetapi ekspektasi tersebut mungkin berubah apabila ada kejutan dalam rilis data PCE. Pada umumnya, mata uang yang memiliki prospek pemangkasan suku bunga lebih awal akan berisiko melemah.

Terkait Lainnya

Forum Terkait

Herry | 9 Feb 2012

Sebenarnya berapa persen kah inflasi yang diinginkan suatu negara setiap tahunnya? Apakah hanya dengan menaikkan suku bunga, inflasi bisa terkendali? Apakah tidak ada cara lain? mohon penjelasannya, thanks.

Lihat Reply [22]

Menentukan seberapa paraf tingkat inflasi tidak hanya diukur berdasarkan presentase, melainkan yang paling penting adalah dampak yang ditimbulkan inflasi tersebut. Walaupun presentase kenaikan inflasi rendah namun kenaikannya bersumber dari kenaikan barang-barang pokok tentunya dapat menimbulkan permasalahan yang serius bagi perekenomian.

Menurut penyebab awalnya, inflasi dapat digolongkan sebagai berikut:

  • Inflasi yang timbul sebagai akibat dari peningkatan permintaan masyarakat (demand full inflation).
  • Inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi yanglazim disebut cosh push inflation.

Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu.

Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi. Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan memiliki kewenangan yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di luar bank sentral -termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang kurang independen salah satunya disebabkan intervensi pemerintah yang bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian akan mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi.

Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia. Suku bunga menjadi salah satu Senjata utama untuk menagkal Inflansi. namun disisi lain ada juga pembelian aset aset yang dilakukan oleh bank Sentral. Tak heran jika ada bank sentral memiliki ratusan Tonemas sebagai cadangan dalam menstabilkan ekonomi (melakukan kebijakan moneter).

Basir 9 Feb 2012

@ Herry:

- Sebenarnya berapa persen kah inflasi yang diinginkan suatu negara setiap tahunnya?

Setiap negara tidak sama. Untuk negara-negara industri maju seperti AS, Jepang dan Uni Eropa mematok target inflasi di tingkat konsumen (CPI) year on year sebesar +2.0%. China sebesar 3.0% (untuk tahun 2019), dan target inflasi Indonesia (dibuat oleh Bank Indonesia) untuk tahun 2019 adalah +3.5%, untuk tahun 2020 sebesar +3.0%.

- Apakah hanya dengan menaikkan suku bunga, inflasi bisa terkendali?

Ya, selama ini kebijakan moneter bank sentral yang populer untuk menyesuaikan tingkat inflasi adalah dengan cara mengatur besarnya suku bunga acuan. Jika inflasi tinggi, suku bunga dinaikkan untuk mengurangi jumlah uang beredar. Sebaliknya ketika inflasi sedang rendah maka suku bunga diturunkan untuk menambah jumlah uang beredar.

Ada juga kebijakan pasar terbuka dengan menjual atau membeli surat berharga, hingga sanering (memotong nilai mata uang) ketika terjadi hiper inflasi.

M Singgih 30 May 2019

Apakah dampak inflasi dari sebuah negara memang benar-benar akan berpengaruh terhadap pergerakan mata uang di pasar?

Pras 26 May 2022

Ya, inflasi suatu negara benar-benar berpengaruh pada nilai tukar mata uang negara tersebut.

Kita dapat memahami inflasi sebagai faktor yang mengurangi daya beli uang. Ketika inflasi Indonesia meningkat, maka daya beli rupiah menurun. Apabila negara lain memiliki laju inflasi lebih rendah daripada kita, maka daya beli rupiah akan merosot lebih cepat daripada mata uang lain. Konsekuensinya, inflasi yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan pelemahan kurs rupiah.

Tapi dampak inflasi pada nilai tukar biasanya hanya mencolok pada negara-negara yang memiliki laju inflasi tinggi. Dampak inflasi kurang kentara pada nilai tukar mata uang di negara-negara yang memiliki laju inflasi sangat rendah atau nyaris nol, seperti Jepang dan Swiss.

Aisha 1 Jun 2022

Apakah krisis atau perang akan meningkatkan inflasi pada mata uang?

Firza 10 Jun 2022

Maaf, perlu dipahami bahwa inflasi itu tidak terjadi atas mata uang. Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara terus menerus dalam kurun waktu tertentu.

Dalam situasi perang, pabrik-pabrik akan dikerahkan untuk memproduksi kebutuhan perang mulai dari seragam dan makanan kaleng hingga amunisi. Akibatnya, sumber daya yang tersedia akan kurang untuk menghasilkan produk-produk biasa yang dibutuhkan oleh masyarakat sipil. Padahal warga sipil tidak akan mengurangi konsumsi mereka hanya karena terjadi perang (mereka bahkan mungkin membutuhkan lebih banyak stok medis, cadangan pangan, dll). Sesuai hukum ekonomi, dalam situasi penawaran berkurang dan permintaan tetap, maka harga-harga akan naik.

Jadi, ya, perang dapat meningkatkan inflasi.

Aisha 10 Jun 2022

Apakah inflasi tidak bisa dicegah kak?

Bram 27 Jun 2022

Pandangan bahwa "inflasi perlu dicegah" itu salah kaprah yang fatal.

Tahukah kamu, bahwa laju inflasi di Jepang itu sangat rendah dan bahkan nyaris nol selama bertahun-tahun? Akibatnya, pertumbuhan ekonominya stagnan dan bahkan cenderung minus. Perusahaan-perusahaan Jepang yang ingin berkembang harus mengekspor produknya ke luar negeri, karena pasar dalam negerinya sudah sangat jenuh.

Itulah yang terjadi ketika tidak ada inflasi. Jadi, inflasi itu bukan bisa ataupun tidak bisa dicegah, melainkan tidak boleh dicegah.

Inflasi dalam tingkat sedang itu diperlukan agar perekonomian terus bertumbuh, perusahaan-perusahaan terus berkembang dan menyerap tenaga kerja.

Hanya saja, inflasi perlu dikendalikan agar tidak sampai berlebihan (hiperinflasi). Inflasi itu sendiri tidak buruk, tapi hiperinflasi itu berdampak jelek bagi perekonomian. Beberapa cara untuk mengendalikan inflasi itu antara lain dengan menaikkan/menurunkan suku bunga, serta kebijakan-kebijakan moneter lain.

Aisha 27 Jun 2022

Apakah inflasi tinggi pasti akan menyebabkan negara akan mengalami resesi kak?

Irwanto 5 Aug 2022

Inflasi tinggi tidak selalu dan tidak pasti mengakibatkan resesi.

Perlu diperhatikan: target inflasi yang cocok untuk tiap negara itu berbeda-beda. Ada yang 2 persen, ada yang 3 persen, dan seterusnya. Jadi, standar "inflasi tinggi" itu berapa juga sangat subjektif. Tinggi untuk negara A, mungkin biasa saja buat negara B.

Yang pasti berdampak buruk bagi suatu negara adalah hiperinflasi. Apa itu hiperinflasi? Hiperinflasi adalah tingkat inflasi sebesar lebih dari 50% dalam satu bulan. Untuk negara mana pun, hiperinflasi itu pasti buruk.

Aisha 8 Aug 2022

Maaf kalau salah ya kak.

Berarti dapat disimpulkan kalau terjadi inflasi dalam skala target batas tertentu menandakan bahwa ekonomi suatu negara dapat dikatakan bagus. Dalam hal ini adanya banyak permintaan/ daya konsumsi yang besar sehingga supply/ daya produksi menaikkan harga sedikit sehingga pendapatan meningkat.

Kalau pendapatan meningkat maka tenaga kerja bisa digaji secara cukup. Dan tenaga kerja akan lebih sering belanja karena gajinya yang cukup, pertumbuhan ekonomi juga naik.

Kalau inflasi yang terjadi sekarang bukan karena contoh yang saya sebutkan diatas tetapi karena pasca covid 19 dimana banyak perusahaan tidak beroperasi/tidak menghasilkan barang dan jasa, mengakibatkan harga naik, belum lagi dampak perang yang menjalar ke krisis energi dan pangan.

Udah gitu tenaga kerja juga ga dapat uang sehingga mereka membatasi belanja mereka, membuat pertumbuhan ekonomi melambat atau justru turun sehingga mengakibatkan resesi.

Kira kira seperti itu ya kak? Jadi ga semata mata inflasi saja yang mengakibatkan resesi.

Vincent 30 Oct 2022

Ya, persis seperti itu :)

Aisha 1 Nov 2022

@ Irwanto:

Tidak. Resesi ditandai dengan turunnya pertumbuhan ekonomi (GDP) dalam dua kuartal berturut-turut, seperti yang terjadi di Amerika Serikat pada kuartal pertama dan kedua tahun 2022. Selain itu, biasanya keadaan resesi juga juga disertai dengan naiknya tingkat pengangguran.

Inflasi yang tinggi bukan penyebab resesi. Saat ini inflasi tinggi lebih disebabkan oleh terganggunya rantai pasokan energi dan komoditi akibat perang Rusia - Ukraina.

M Singgih 7 Jan 2023

Saya mau bertanya bagaimana bila suatu negara terjadi deflasi. Apakah itu menguntungkan atau tidak bagi negara karena sepertinya inflasi sendiri sangat mengganggu perekonomian dimana harga-harga terutama kebutuhan pokok naik. Sedangkan kalau deflasi mebyebabkan harga akan turun sehingga kebutuhan pokok juga turun kan?

Jessie 11 Jan 2023

Perlu saya tekankan sebenarnya baik inflasi dan deflasi dalam jumlah kecil sebenarnya malah tidak merugikan karenakan kenaikan dan penurunan harga masih dalam jumlah yang wajar.

Deflasi, pada kasusnya apabila terjadi penurunan harga terus menerus akan menyebabkan beberapa kejadian seperti :

  • Akan terjadi penurunan keuntungan bisnis karena biasanya pelaku bisnis menyesuaikan harga dengan keadaan saat itu. Mereka tentunya menghindari harga yang terlalu tinggi agar produk mereka tetap terjual. Tetapi apabila hal tersebut terjadi terus menerus bisa menyebabkan kerugian.

  • Kerugian akibat deflasi menyebabkan pelaku bisnis banyak yang bangkrut, menyebabkan PHK akan terjadi juga.

Jadi, deflasi terus menurus akan menyebabkan kerugian terutama pada sektor bisnis juga, dan sama halnya dengan inflasi sebenarnya.

Anita 11 Jan 2023

Mari kita lihat contoh Jepang.

Sebelum pandemi COVID, Jepang mengalami deflasi selama sekitar dua dekade. Coba lihat grafik ini. Inflasinya berulang kali jatuh di bawah nol, alias mengalami deflasi.

Apa yang terjadi di Jepang sebagai negara terdeflasi? Pertumbuhan ekonomi mandek, nol, bahkan minus. Lihat grafik pertumbuhan GDP Jepang dalam kurun waktu yang sama di bawah ini:

Dengan pertumbuhan ekonomi negatif, orang-orang ogah berinvestasi di Jepang. Bahkan perusahaan Jepang pun lebih suka membawa modalnya ke luar negeri.

Tingkat pendirian perusahaan baru di Jepang itu minim. Lebih banyak perusahaan gulung tikar. Gaji karyawan mandek, mereka tidak mungkin menuntut kenaikan gaji tahunan sampai setinggi di Indonesia, padahal harus bekerja lebih keras.

So, apa yang bisa disimpulkan?

Inflasi itu bukan penjahat yang mengancam dunia. Inflasi adalah kenaikan harga yang dibutuhkan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi, asalkan inflasinya terkendali. Karena karyawan butuh insentif agar terus giat bekerja. Karena perusahaan butuh laba agar bisa meningkatkan kapasitas produksi.

Sebaliknya, deflasi melahirkan kebuntuan.

Inilah sebabnya mengapa bank-bank sentral dunia selalu mengupayakan target inflasi pada tingkat tertentu. Kalau inflasi melebihi target, terancam menekan masyarakat. Kalau inflasi kurang dari target, berisiko kena deflasi.

Aisha 23 Jan 2023

Aisha: Dari pemaparan yang kakak sampaikan. Berarti inflasi akan terjadi tiap tahun dan tiap tahun itu harga-harga akan semakin tinggi ya. Ini lah mungkin ya penyebab kalau dalam kampanye presiden, selalu mengampanyekan rupiah dibawah berapa belasan ribu dll tetapi saat menjabat, ternyata target tersebut tidak dipenuhi dan nyatanya dari tahun ke tahun, harga selalu naik ya.

Dengan kata lain, kita udah ga relevan lagi bandingin Rupiah di tahun 1990 an dengan tahun 2023 yaa?

Wilson Madeira 20 Feb 2023

Wilson Madeira:

Jelas sekali sudah nggak relevan membandingkan kurs rupiah sekarang dengan puluhan tahun lalu. Toh kondisi makroekonomi kita sekarang juga sudah jauh berbeda dibandingkan pada saat itu.

Kalau ingin tahu apakah kurs rupiah saat ini sesuai dengan fundamentalnya atau tidak, coba tengok apa yang dikatakan/dilakukan oleh Bank Indonesia. Kalau BI mulai menjual cadangan devisa untuk menopang kurs, artinya kurs pada saat itu sudah terlalu lemah. Kalau BI kalem-kalem aja, artinya kurs pada saat itu masih bisa diterima.

Ini cara kasar aja sih, tapi bisa dipakai untuk awam yang nggak familier dengan metodologi proyeksi ekonomi.

Aisha 24 Feb 2023

Jujur aja, saya cukup bingung mellihat kondisi dunia saat ini, dari tahun ke tahun, speertinya barang dan kebutuhan semakin hari, semakin naik. Dan, ini juga ada kaitannya dengan inflasi yang terjadi. Bahkan ga jarang, ketika setelah inflasi tidak terjadi, kebutuhan dan barang2 juga tidak kunjung turun dan malah cenderung ada kenaikan juga. Sedangkan, untuk maslaah deflasi itu malah hampir tidak terdengar, dan belakangan berita juga sering mencap negatif tentang inflasi.

Ynag jadi concern saya adalah, memang inflasi itu dibutuhkan oleh negara dan tidak selalu berikan dampak negatif seperti yang diberitkan. Tetapi apakah normal kalu inflasi terjadi tiap tahun, dan mengapa inflasi teruse menerus terjadi setiap tahunnya?

Alexander 12 May 2023

Alexander:

Justru baik jika inflasi naik setiap tahun. Asalkan kenaikannya tidak terlalu tinggi.

Kenapa inflasi itu baik? Karena perputaran ekonomi hanya akan berjalan jika ada kenaikan harga.

Bayangkan seperti ini. Kamu punya pabrik baju. Harga baju selama 10 tahun beruntut tetap Rp50 ribu tiap satuannya. Dalam situasi seperti itu, apakah kamu akan berminat untuk meningkatkan produksi? menaikkan gaji? merekrut pegawai baru? atau bikin pabrik baru?

Itu baru satu pabrik. Jika semua harga senegara flat tidak ada perubahan sama sekali, maka perekonomian itu macet. Tidak akan ada pertumbuhan maupun pembangunan, karena orang-orang toh tidak berminat untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas produksi barang dan layanan mereka.

Yang kerja akan kerja rodi terus tanpa kenaikan gaji. Yang menganggur akan menganggur terus tanpa ada rekrutmen baru. Dan kalau kita pertimbangkan juga fakta bahwa populasi manusia setiap tahun itu meningkat, maka ekonomi yang mandeg itu bakal menghasilkan lebih banyak pengangguran tiap tahunnya.

Yaaa, ini menurutku aja sih.

Swarya 12 May 2023

Alexander: Setuju dengan agan @Swarya. Ini ane tambahain lagi lewat prespektif lain, bahwa Inflasi sebenarnya terjadi karena adanya faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi yang cepat, peningkatan permintaan yang tinggi, kenaikan biaya produksi, dan lain sebagainya. Dan dikarekanakn faktor penyebabnya salah satunya adalah pertumbuhan eknomi dan permintaan tinggi, Inflasi sangat bisa membantu perekonomian negara dengan dampaknya yakni membuat para pelaku ekonomi meningkatkan produksi dan investasi karena permintaan pasar yang tinggi.

Dengan inflasi yang sedikit (sekitar 2-3% per tahun) maka bisa dikatakan bahwa kondisi dari ekonomi bnegara tersbut stabil. Stabil dalam arti adanya keseimbangan antara permintaan dan penawaran barang dan jasa di pasar.

Dion 14 May 2023

@ Firza:

Keadaan krisis ekonomi dan juga perang di suatu negara bisa menyebabkan tingkat inflasi naik, yaitu kenaikan harga-harga barang dan jasa. Ini biasanya disebabkan karena pasokan yang berkurang dengan signifikan akibat krisis dan perang.

M Singgih 27 Oct 2023
Muhammad Yusuf | 29 Oct 2017

Izin bertanya master...Jika saya sudah mempunyai metode trading yang menurut saya profitable, amankah jika saya menerapkannya di semua pair major(yang di hubungkan dengan USD)? jika di pair tertentu belum ada sinyal, saya memantau pair lainnya dan jika ada 3 pair sekaligus yg memberi sinyal saya transaksi ketiga2nya. benarkah cara seperti itu master? konsep ini masih di benak saya dan saya berniat melaksanakannya jika memang efektif.

Lihat Reply [9]

@ Muhammad Yusuf:

Kalau untuk scalping atau trading jangka pendek bisa karena waktu antara entry dan exit relatif cepat, tetapi untuk jangka menengah dan panjang dari pengalaman saya tidak bisa, harus ditest pada masing-masing pasangan mata uang (pair) yang hendak Anda tradingkan.

Dalam hal ini Anda bisa test di akun demo dulu, cobalah untuk sekian kali trade, jika rata-rata profit setelah sekian kali trade lebih besar dari rata-rata loss-nya (atau persentase profitnya lebih tinggi dari 50%), maka kemungkinan untuk memperoleh profit yang konsisten besar.

Misal dengan metode dan strategi tertentu Anda lakukan test pada pasangan USD/JPY sebanyak 50 kali trade pada time frame H4 atau daily. Jika 30 trade profit (atau persentase profitnya lebih dari 50%), maka metode dan strategi tersebut bisa digunakan. Sebaliknya jika persentase profitnya kurang dari 50% maka Anda harus mengevaluasi lagi metode dan strategi tersebut.

Hal tersebut bisa terjadi karena karakteristik pergerakan masing-masing pair dalam jangka menengah panjang berbeda-beda.

M Singgih 1 Nov 2017

@Elsa Salim

Selamat malam bu, jawabannya sebenarnya bergantung pada jenis strategi apa yang digunakan bu. Untuk strategi-strategi yang simple seperti strategi trading Bollinger Bands misalnya akan ada kecenderungan bahwa strategi tersebut dapat bekerja pada instrumen lain. Namun dapat bekerja bukan berarti hasil yang didapatkan juga akan sama pada setiap instrumen tempat strategi dijalankan.

Contohnya, jika menggunakan strategi Breakout Bollinger Bands pada pair EUR/USD dan GBP/USD time frame H4 periode 2018-2022. Berikut penampakan strategi:

Dan berikut hasil yang didapatkan:

EUR/USD:

GBP/USD:

Seperti yang terlihat di atas, strategi Breakout Bollinger Bands bekerja dan menghasilkan keuntungan pada kedua instrumen. Hanya saja di pair GBP/USD, dengan Winning Percentage yang sedikit lebih rendah, profit yang dihasilkan lebih tinggi daripada di pair EUR/USD. Hal ini umum terjadi karena adanya perbedaan karakteristik dasar dari kedua instrumen. Dimana GBP/USD cenderung bergerak lebih lebar dan cepat dibandingkan dengan EUR/USD yang stabil.

Nur Salim 17 May 2022

apakah kalau satu strategi profitable dalam satu pair misalnya eurusd maka strategi tersebut juga akan profitable di mata uang lain yang berkaitan erat dengan usd seperti gbpusd, usdcad, dll?

Elsa Salim 17 May 2022

@ Elsa Salim:

Tidak juga, harus dilakukan uji coba dengan backtest dan juga forward test pada pair dan time frame yang digunakan. Setiap pair mempunyai karakteristik yang berbeda meskipun ada persamaan pasangan mata uang. Misal karakteristik GBP/USD dan EUR/USD pada time frame yang sama bisa berbeda meskipun sama-sama berpasangan dengan USD.

M Singgih 16 Jan 2023

@M Singgih:

Master, kalau dalam forex kan ada korelasi pair gitu. Contohnya pair kayak EU, GU itu punya korelasi tinggi. Nah, misal sistem trading yang cocok buat EU, bukanlah nantinya langsung cocok juga buat GU?

Rosalina 20 Jan 2023

@ Rosalina:

EU dan GU mempunyai korelasi positif. Tetapi sistem trading yang berjalan dengan baik pada pair EU belum tentu bisa berjalan dengan baik pada pair GU. Harus diuji dengan cara backtest dan atau forward test.

Perlu diketahui bahwa suatu sistem trading bisa berjalan dengan baik pada pair tertentu dan pada time frame tertentu. Jika berbeda pair meskipun mempunyai korelasi positif belum tentu bisa berjalan dengan baik, karena pada dasarnya setiap pair mempunyai karakteristik pergerakan harga yang berbeda. Dalam hal EU dan GU, GU lebih volatile dengan range yang lebih cepat berubah dibandingkan EU.

M Singgih 23 Jan 2023

Pengen tanya nih seputer trading di beberapa pair forex. Ini saya langsung semburkan aja ya pertanyaan yg ingin saya sampaikan :

1. jadi gimana sih dampaknya kalo kita pake sistem trading yang sama di beberapa pair forex sekaligus?
2. Apa sih untung dan ruginya?
3. Terus, bagaimana cara kita ngatur risiko dan dapetin untung maksimal waktu kita trading beberapa pair? Trus, ada gak bedanya efektivitas sistem trading kita kalo dipake buat berbagai pair?
4. Gimana caranya kita bisa sesuaikan strategi trading buat semua pair biar tetep efektif dan konsisten?
5. Dan terakhir, kira-kira ada nggak ya pair forex tertentu yang lebih cocok dipake buat sistem trading yang sama daripada pair lainnya?

Agatha 23 Jul 2023

@ Agatha:

1. Setahu saya tidak bisa. Biasanya sistem trading dibuat untuk pair tertentu dengan time frame tertentu. Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.
2. Maksudnya untung rugi apanya?
3. Seperti jawaban saya di point 1), sistem trading dibuat untuk pair tertentu dengan time frame tertentu.
4. Seperti jawaban saya di point 1), sistem trading dibuat untuk pair tertentu dengan time frame tertentu.
5. Maksudnya bagaimana ya?

M Singgih 30 Jul 2023

Agatha:

Ada satu hal penting yang perlu dipahami dulu: Setiap pair forex punya karakteristik berbeda-beda.

Master Singgih sudah mengatakan bahwa sistem trading biasanya dibuat untuk pair tertentu dan timeframe tertentu. Kenapa begitu? Karena satu sistem trading belum tentu cocok untuk semua pair dengan karakteristiknya yang berbeda-beda.

Bisakah kita membuat satu sistem trading agar cocok untuk semua pair? Menurut saya pribadi, itu tidak mungkin. Karena karakteristik tiap pair berbeda-beda.

Gambaran sederhanyanya begini:

Mari ambil contoh EUR/USD dan USD/CHF saja. EUR/USD bisa bergerak antara 100 sampai 300 pips sehari. USD/CHF biasanya bergerak beberapa belas atau beberapa puluh pips sehari, setinggi-tingginya cuma sekitar 100 pips dalam kondisi pasar yang wajar.

Umpamanya kamu punya satu sistem trading dengan target profit 50 pips. Sistem itu bisa sukses pada EUR/USD, tapi jelas nggak realistis untuk USD/CHF.

Bagaimana kalau kamu menurunkan target profit sistem itu jadi 20 pips saja? Memang realistis untuk USD/CHF, tapi hasilnya jadi nggak optimal untuk EUR/USD. Lha wong EUR/USD bisa cuan sampai 100 pips sehari, kok malah target profit cuma 20 pips.

Aisha 4 Aug 2023
Nafa Okta | 1 Mar 2018

Apakah efektifitas kebijakan moneter terhadap pengendalian inflasi di indonesia?

Lihat Reply [30]

@ nafa okta:

Untuk mengendalikan inflasi di Indonesia, Bank Indonesia (BI) melakukan pengaturan suku bunga. Ketika inflasi dianggap telah melebihi target, BI akan mengurangi jumlah uang beredar dengan menaikkan suku bunga acuan. Sebaliknya jika inflasi dianggap rendah atau di bawah target, bank sentral akan menaikkan jumlah uang beredar dengan cara menurunkan suku bunga untuk mendorong aktivitas ekonomi. Target inflasi BI untuk tahun 2016, 2017 dan 2018 masing-masing sebesar 4.0%, 4.0% dan 3.5% dengan deviasi 1.0%.

M Singgih 2 Mar 2018

Apakah inflasi dari mata uang rupiah akan berpengaruh ke pasar forex secara fundamental?

Septian 26 May 2022

Inflasi Indonesia dapat berpengaruh pada fundamental kurs rupiah. Namun, inflasi Indonesia tidak cukup berpengaruh pada pasar forex secara keseluruhan.

Kita dapat memahami inflasi sebagai faktor yang mengurangi daya beli uang. Ketika inflasi Indonesia meningkat, maka daya beli rupiah menurun. Apabila negara lain memiliki laju inflasi lebih rendah daripada kita, maka daya beli rupiah akan merosot lebih cepat daripada mata uang lain. Konsekuensinya, inflasi yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan pelemahan kurs rupiah.

Tapi rupiah merupakan mata uang yang tidak punya daya apa-apa dalam perdagangan internasional. Rupiah bukanlah dolar AS yang menjadi mata uang wajib dalam transaksi global. Oleh karena itu, penurunan daya beli rupiah itu sendiri takkan berimbas besar di pasar forex secara keseluruhan.

Aisha 1 Jun 2022

Bagaimana dampak inflasi yang berkepanjangan ya kak? Apakah negara Indonesia akan menjadi "the next" Srilangka?

Umar 14 Jul 2022

"Inflasi berkepanjangan" bukanlah sesuatu yang buruk. Negara mana pun butuh inflasi agar pembangunan dan pertumbuhan ekonominya berlangsung lancar. Kalau suatu negara tidak punya inflasi sama sekali, seperti Jepang, maka pertumbuhan ekonominya lesu.

Jadi, inflasi merupakan suatu hal yang wajar. Yang akan jadi masalah adalah kalau inflasi itu terlalu tinggi.

Nah, berapa persenkah inflasi yang terlalu tinggi itu?

Dalam ilmu ekonomi, kita menggolongkan inflasi ke dalam beberapa kelompok:

  • Inflasi Ringan (0- 10% per tahun)
  • Inflasi Sedang (10% - 30% per tahun)
  • Inflasi Berat (30% – 100% per tahun)
  • Hiperinflasi (>100% per tahun)

Pada prakteknya, risiko inflasi itu tergantung pada status pembangunan suatu negara. Untuk negara maju seperti AS, Eropa, dll, tingkat inflasi sewajarnya sekitar 2-3 persen. Untuk negara berkembang seperti Indonesia, sewajarnya sekitar 3-5 persen. Apabila inflasi berada di atas tingkat wajar itu, maka barulah akan timbul guncangan ekonomi yang tidak diinginkan.

Laju inflasi Indonesia saat ini berada pada tingkat berapa? Data BPS terakhir, laju inflasi Indonesia per Juni 2022 adalah 4,35%. Dengan kata lain, inflasi Indonesia masih relatif wajar.

Bank Indonesia juga masih punya banyak cara untuk mengendalikannya. Tingkat suku bunga Indonesia saat ini 3,5%. Seandainya laju inflasi naik lagi, BI bisa menaikkan bunga untuk mengerem inflasi.

Situasinya jauh berbeda dengan Srilangka. Data inflasi Srilangka sudah mencapai 54,6% per Juni 2022. Ini sudah sangat tidak sehat. Bank sentral Srilangka juga tidak punya banyak cara untuk mengatasinya, karena suku bunga sudah dinaikkan sampai 14,5% dan pamor otoritas sudah bobrok akibat gagal bayar utang.

Jadi, apakah Indonesia akan menjadi the next Srilangka? Tidak akan.

Aisha 18 Jul 2022

Mengapa inflasi di beberapa negara seperti Argentina, Sri Lanka, Turki bisa sangat tinggi?

Setya Novanto 10 Nov 2022

3 negara yang agan sebut ada yang karena pemerintahnya salah mengeksekusi kebijakan ekonomi, ada yang terkena dampak perang, dan ada yang terkena dampak covid-19. Tapi menurut saya inflasi yang terjadi dengan negara yang agan sebutkan diatas terjadi karena peran pemerintah mereka juga yang salah mengambil kebijakan ekonomi sehingga inflasi terjadi meledak-ledak. Saya ulas satu persatu secara singkat saja:

  • Argentina, terjadi karena kebijakan bank sentral (BI nya Argentina) mencetak terlalu banyak uang dalam merespon kenaikan harga barang. menyebabkan nilai uangnya jatuh. Inflasi yang terjadi sekarang mencapai 82.9%, uang Peso tidak berharga lagi. kebanyakan udah mulai barter atau pakai dollar saat pembayaran.
  • Sri Lanka, terjadi karena disaat terjadinya pandemi covid-19 dimana sektor pariwisata lumpuh, pemerintah yang korup, serta pembangunan tanpa perencanaan sehingga menguras cadangan devisa Sri Lanka itu sendiri. AKkibatnya kebutuhan pokok yang harus diimpor tidak cukup untuk warganya sehingga terjadi kenaikan harga terus menerus. Belum lagi gagal bayar utang.
  • Turki, inflasi diakibatkan pemerintah Endorgan memangkas suku bunga disaat negara lain menaikkan suku bunga. Dengan menaikkan suku bunga memang merupakan cara untuk meredam inflasi, Turki sebaliknya menurunkan suku bunga sehingga inflasi di Turki meroket. Belum lagi masalah krisis energi dan pangan akibat perang Ukraina-Russia
Yudhistira Wongso 10 Nov 2022

Ada banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi tingkat inflasi suatu negara. Kalau buka buku ekonomi SMA terkait inflasi itu sudah dibahas komplit.

Amal 14 Nov 2022

@ Setya Novanto:

Penyebab hiperinflasi yang umum adalah:
- Pencetakan uang untuk mengatasi defisit anggaran.
- Perang, yang menyebabkan terhentinya produksi dan merosotnya pertumbuhan ekonomi. Perang juga butuh biaya besar.
- Buruknya kondisi sosial dan politik negara tersebut yang menyebabkan turunnya tingkat produksi dan ketidakstabilan ekonomi.

Turki: pelemahan mata uang Lira diatasi dengan pemotongan suku bunga, sehingga jumlah uang beredar makin banyak yang menyebabkan inflasi malah naik. Hal ini diperparah oleh perang Rusia - Ukraina yang menyebabkan harga energi dan komoditas semakin tinggi.

Argentina: kebijakan bank sentral yang mencetak terlalu banyak uang. Diperparah dengan kenaikan harga pupuk dan gas impor akibat perang Rusia - Ukraina.

Sri Lanka: penutupan perbatasab untuk memperlambat penyebaran COVID-19 membuat sektor pariwisata yang merupakan andalan pendapatan negara tsb hancur, dan berdampak berdampak besar pada perekonomian. Selain itu manajemen keuangan negara yang buruk menyebabkan Sri Lanka gagal membayar utang.

M Singgih 12 Dec 2022

Inflasi dan resesi yang diberitakan dimana-mana ini apakah ada pengaruhnya terhadap pasar Forex dan Saham Dunia? Dan apakah benar dengan adanya krisis ekonomi yang terjadi bisa mengakibatkan pasar lebih fluktuatif? Dan bagaimana dengan nasib Trader yang terdapat di negara yang agan sebutin itu? Apakah ada kemungkinan mereka survive dengan trading juga?

Tomi 13 Dec 2022

@ Tomi:

- Inflasi dan resesi yang diberitakan dimana-mana ini apakah ada pengaruhnya terhadap pasar Forex dan Saham Dunia?

Tentu ada pengaruhnya. Jika ada perkiraan resesi yang disertai dengan bukti-bukti dari data ekonomi, maka pasar saham akan tertekan.

- Dan apakah benar dengan adanya krisis ekonomi yang terjadi bisa mengakibatkan pasar lebih fluktuatif?

Terjadinya fluktuasi pergerakan harga tergantung dari data ekonomi atau peristiwa yang berhubungan dengan pasar keuangan, misal rilis data berdampak tinggi, pernyataan pejabat bank sentral atau faktor geopolitik yang tba-tiba terjadi.

- Dan bagaimana dengan nasib Trader yang terdapat di negara yang agan sebutin itu?

Menurut saya bagi yang trading forex tidak ada pengaruhnya. Harga kan tetap bergerak. Kalau misalnya ada sentimen negatif pada pair yang ditradingkan ya bisa open sell, dan sebaliknya. Kecuali yang main saham. Kalau ada sentimen negatif di pasar saham maka harga saham-saham akan cenderung turun.

- Apakah ada kemungkinan mereka survive dengan trading juga?

Menurut saya bagi yang trading forex akan survive selama tidak terkena margin call (MC) atau stop out (SO), dan masih ada dana untuk terus trading.

M Singgih 14 Dec 2022

@Tomi bisa dikatakan apabila kebetulan ada Forex trader di negara yang terdampak krisis dan infalsi besar-besaran sebetulnya kurang begitu berpengaruh bagi mereka. Mengapa?

  • Pertama, trader Forex pasarnya adalah pasar uang dimana perdagangan sebagian besar menggunakan mata uang yang negaranya maju lho seperti contoh USD, EUR, GBP, CAD, dll.
  • Perdagangan uang tidak ada pengaruh sama sekali dengan perdagangan domestik. Ambil contoh saja, anda berjualan, kalau ada krisis ekonomi maka penjualan anda akan menurun. Tetapi Forex baik yang buy maupun sell setiap saat ada

Jadi menurut saya bisa dikatakan Forex trader sangat aman terkena hambatan seperti krisis ekonomi.

Layla 22 Dec 2022

Setuju mba Aisha. Rupiah bisa ngaruh ke saham BEI, tapi kalau ke pasar forex yang mendunia gitu yaaa enggak deh

Andian 27 Dec 2022

@ Septian:

Apa maksud “inflasi dari mata uang rupiah” ?
- …. akan berpengaruh ke pasar forex secara fundamental?
Apa maksud pengaruh ke pasar forex secara fundamental ?

Volatilitas pergerakan Rupiah (USD/IDR) tidak ada pengaruhnya terhadap pasar forex secara keseluruhan karena volume perdagangan Rupiah sangat kecil.

M Singgih 31 Dec 2022

Apakah ketidakmerataan perekonomian juga bisa menjadi penyebab inflasi? Misalnya saja kesenjangan pendapatan antara orang kaya dengan miskin sangat jauh, apakah bisa berpengaruh pada kekuatan mata uang negara tsb?

Fitya 30 Jan 2023

Fitya: Penyebab inflasi bukan karena ketidakmerataan perekonomian kak sedangkan inflasi disebabkan oleh beberapa faktor seperti :

  • Permintaan tiba-tiba naik (contoh seperti permintaan masker saat pandemi covid yang berdampak pada tingginya harga masker) bisa disebut juga dengan demand pull inflation.
  • Jumlah Uang yang beredar banyak
  • Kenaikan harga produksi
  • Kenaikan permintaan dan penawaran
  • Perilaku Masyarakat (biasa karena masyarakat menganggap kondisi ekonomi di masa depan akan baik-baik saja sehingga meningkatkan harga produk/investasi)
  • Struktur ekonomi yang kaku, (seperti permintaan beras yang makin naik karena pertumbuhan penduduk yang makin meningkat, tetapi produsen ga mampu produksi sebesar permintaan penduduk)
  • Kekacauan ekonomi dan politik (seperti tahun 1997-1998)
  • Keputusan Perusahaan (terjadi karena pasokan produksi menurun, tetapi permintaan naik)
  • Hutang Nasional (dikarenakan bentuk utang USD, bila USD naik, utang akan bertambah. Bila bertambah maka pajak akan diberatkan ke pelaku usaha yang ga langsung berdampak pada kenaikan harga)
  • Faktor luar negeri (seperti yang dirasakan sekarang, harga minyak dunia yang naik).

Sedangkan kesenjangan ekonomi lebih berdampak pada tatanan sosial di masyarakat. Dan terkadang tingkat pertumbuhan ekonomi dari suatu negara juga berdasarkan total GDP bukan dilihat dari sisi kesenjangan ekonomi.

Wahyu Rianto 30 Jan 2023

Fitya:

Inflasi tidak sama dengan kekuatan mata uang (nilai tukar).

  • Inflasi adalah kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam suatu periode tertentu.
  • Nilai tukar adalah nilai suatu mata uang dibandingkan mata uang lain.

Karena keduanya adalah hal yang berbeda, maka faktor-faktor yang menyebabkan/mempengaruhi pun berbeda.

-->Apakah kesenjangan ekonomi merupakan penyebab inflasi?

Inflasi memang dapat mempertajam kesenjangan ekonomi. Tapi kesenjangan itu sendiri belum tentu menjadi penyebab inflasi.

Ketika terjadi kesenjangan ekonomi yang tajam, daya beli sebagian masyarakat amatlah rendah. Dengan demikian, harga-harga barang/jasa justru susah meningkat.

Perhatikan bahwa inflasi adalah kenaikan harga-harga barang dan jasa SECARA UMUM. Kalau hanya orang kaya saja yang jor-joran, maka itu tidak akan cukup untuk menaikkan harga-harga secara umum. Apalagi kalau supply barang dan jasa secara umum tetap melimpah.

--->Apakah kesenjangan bisa berpengaruh pada nilai tukar mata uang?

Sekedar kesenjangan saja tidak akan memengaruhi nilai tukar. Apa yang dapat mempengaruhi nilai tukar adalah implikasi dari kesenjangan yang terlalu tajam, contohnya pemberontakan sipil, konflik bersenjata, pertumbuhan ekonomi yang macet, dll.

Aisha 1 Feb 2023

Aisha: dari pnjelasan ini, dapat disimpulkan kalau inflasi itu boleh2 aja ya kk, yg penting gak berlarut2. Nah, sebagai warga negara... Kita bisa melakukan apa ya biar kondisi ekonomi kita tuu stabil gitu? Imbang antara inflasi dan deflasinya?

Romanov 9 Feb 2023

Romanov:

Sebagai warga negara biasa, kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk masalah-masalah makroekonomi seperti inflasi, deflasi, nilai tukar, dan seterusnya.

Yang bertugas menyeimbangkan inflasi dan deflasi adalah Bank Indonesia. BI akan berupaya menyeimbangkannya dengan menyesuaikan instrumen kebijakan, seperti Giro Wajib Minimum, suku bunga, dan operasi pasar terbuka.

Faktor-faktor yang memengaruhi inflasi/deflasi juga merupakan faktor eksternal (dari luar negeri) dan faktor internal yang berada di luar kekuasaan individual, seperti pertumbuhan gaji nasional, kondisi pasar tenaga kerja, harga barang impor, dan lain-lain.

Aisha 13 Feb 2023

Malam, boleh ya bahas diluar topik. di forum ini kan membahas tentang kebijakan moneter yang mengendalikan inflasi. Maaf ya, saya pernah dengar juga kebijakan Fiskal, apa itu kebijakan Fiskal dan bisa tidak mengendalikan inflasi.

Perbedaan kedua kebijakan Fiskal dan Moneter ini apa?? Terima Kasih

Selly 24 Feb 2023

Selly: Bantu jawab ya kak, Kebijakan Moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral,

sedangkan

Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengelola keuangan negara dan mempengaruhi aktivitas ekonomi.

Beberapa kebijakan fiskal yang dapat dilakukan untuk mengendalikan inflasi antara lain:

  • Kebijakan pengeluaran: Pemerintah dapat mengurangi pengeluaran publik untuk mengurangi permintaan agregat dan mengendalikan inflasi.
  • Kebijakan pajak: Pemerintah dapat menaikkan pajak untuk mengurangi permintaan agregat dan mendorong masyarakat untuk menyimpan uang daripada menghabiskannya pada barang dan jasa.
  • Kebijakan subsidi: Pemerintah dapat mengurangi subsidi untuk mengurangi permintaan agregat dan mengendalikan inflasi.
  • Kebijakan utang publik: Pemerintah dapat memperketat pengelolaan utang publik untuk mengurangi permintaan agregat dan mengendalikan inflasi.

Semoga membantu

Surya 26 Feb 2023

Selly:

Yup, setuju bung Surya.

Satu lagi:

Kebijakan moneter itu kewenangan tertingginya ada pada Bank Sentral. Di Indonesia, itu berarti Bank Indonesia. BI mengurus mulai dari analisis makroekonomi, menggodok kebijakan sampai pengumumannya.

Kebijakan fiskal itu kewenangan tertingginya ada pada pemerintah. Seluruh bagian pemerintahan ikut serta dalam menyumbang analisisnya (contohnya, RAPBN). DPR ikut serta dalam menggodok kebijakannya (contohnya dalam pengesaham RAPBN menjadi APBN). Dari hasil kebijakan, nanti Kementrian Keuangan bergerak sebagai pelaksananya

Aisha 27 Feb 2023

Selly:

Fiskal itu soal pemasukan dan pengeluaran negara. Hubungannya sama pajak, subsidi, utang pemerintah, dst.

Moneter itu soal jumlah uang beredar (money supply). Hubungannya sama suku bunga, GWM, aturan kredit perbankan, dst.

Sofiyan 27 Feb 2023

Sofiyan: Hmmm brrti sebenarnya Bank Sentral bisa dikatakan ga blh diintervensi ama pemerintah ataupun berurusan ama pemerintah ya. Krna klu dari cara kerjanya, Bank Sentral (kebijakan Moneter) cuma ngurusin uang aja, sedangkan Fiskal mengurus keuangan pemerintah aja ya?

Sekedar pertanyaan aja, mengapa ga dgabung aja kedua lembaga ini?

Dari Mana Keuntungan Trading Forex?

Sandy 13 Mar 2023

Sandy:

--->Mengapa Bank Sentral dan Keuangan Pemerintah tidak digabung saja?

Karena nanti akan menimbulkan moral hazard dan merusak perekonomian nasional.

Bayangkan: Presiden petahana akan kampanye untuk pemilu lagi, lalu memerintahkan bank sentral mencetak uang besar-besaran buat money politics. Negara memerintahkan untuk asal mencetak uang buat bayar utang, padahal nggak ada backing-nya sama sekali. Akibatnya, kredibilitas negara ambyar dan mata uangnya jadi sampah seperti Zimbabwe di akhir masa kepemimpinan Mugabe.

--->Dari Mana Keuntungan Trading Forex?

Keuntungan trading forex adalah dari selisih antara kurs jual dan kurs beli. Ketika kamu beli pada kurs lebih rendah dan jual pada kurs lebih tinggi, kamu untung.

Aisha 20 Mar 2023

Sandy: bank sentral dan pemerintah mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Bank sentral bertanggung jawab dalam mengatur kebijakan moneter, seperti mengendalikan jumlah uang yang beredar dan menjaga stabilitas nilai tukar. Sementara itu, pemerintah memiliki tugas untuk mengatur kebijakan fiskal, seperti pengeluaran dan pendapatan negara.

Jadi, meskipun keduanya bekerja sama dalam menjaga perekonomian suatu negara, terdapat pemisahan antara bank sentral dan pemerintah agar kebijakan moneter dan fiskal dapat dilakukan secara independen tanpa adanya campur tangan politik yang berlebihan.

Contoh kasus seperti ini : bila dicampur antara bank sentral dengan pemerintah maka jika pemerintah membutuhkan dana untuk menyelesaikan proyek-proyek pembangunan, maka dapat timbul kecenderungan bagi pemerintah untuk meminta bank sentral mencetak uang secara berlebihan. Hal ini dapat berdampak pada terjadinya inflasi yang merugikan masyarakat.

Reka 28 Mar 2023

Tomi: Inflasi dan resesi yang terjadi di suatu negara dapat mempengaruhi pasar Forex dan saham dunia. Ketika terjadi inflasi atau resesi di suatu negara, investor cenderung mencari peluang investasi yang lebih aman dan stabil, seperti obligasi atau emas, dan melepaskan aset berisiko seperti saham dan mata uang yang terkait dengan negara yang mengalami inflasi atau resesi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan harga saham dan mata uang negara tersebut, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pasar Forex dan saham dunia secara keseluruhan.

Ketika terjadi krisis ekonomi yang terkait dengan inflasi dan resesi, pasar Forex dan saham dunia dapat menjadi lebih fluktuatif dan tidak stabil. Hal ini dapat menyebabkan naik-turunnya harga saham dan mata uang secara dramatis dalam waktu yang singkat. Investor mungkin akan cenderung lebih waspada dan berhati-hati dalam memasuki pasar Forex dan saham dunia saat terjadi krisis ekonomi, dan akan lebih memilih untuk memegang aset yang lebih aman seperti emas atau obligasi.

Bagi trader yang berada di negara yang terkena dampak inflasi atau resesi, trading dapat menjadi lebih sulit dan berisiko. Trader harus memperhitungkan fluktuasi pasar yang tinggi dan berbagai risiko lainnya, seperti risiko mata uang dan risiko kredit. Namun, dengan strategi trading yang tepat, pengelolaan risiko yang baik, dan pemahaman yang kuat tentang pasar, masih ada kemungkinan bagi trader untuk survive dan menghasilkan keuntungan dalam situasi ekonomi yang sulit.

Ewndel 24 Apr 2023

Sandy: Sebenarnya, Bank Sentral dan pemerintah memiliki hubungan yang erat dalam pengaturan kebijakan ekonomi suatu negara. Namun, keduanya memiliki peran dan tugas yang berbeda dalam pengelolaan ekonomi.

Bank Sentral bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan menjaga stabilitas harga di negara tersebut melalui kebijakan moneter. Kebijakan moneter meliputi pengaturan suku bunga, pengawasan terhadap kredit dan uang beredar, serta operasi pasar terbuka untuk mengatur suplai uang di pasar.

Sementara itu, pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan negara melalui kebijakan fiskal, termasuk pengaturan belanja dan pendapatan negara, pengaturan pajak, dan kebijakan anggaran.

Kedua lembaga ini memiliki peran yang berbeda namun saling terkait dalam menjalankan perekonomian suatu negara. Jika keduanya digabung, maka akan sulit untuk memisahkan tugas dan tanggung jawab masing-masing lembaga. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya konflik kepentingan antara Bank Sentral dan pemerintah dalam pengelolaan kebijakan ekonomi.

Wandi 28 Apr 2023

Umar:

Inflasi berkepanjangan dapat menurunkan daya beli, menyebabkan ketidakstabilan ekonomi, dan merosotnya nilai mata uang. Kalau tidak balance, maka terjadilah hiperinflasi yang memicu krisis ekonomi.

Kalau soal apakah Indonesia akan menjadi seperti Sri Langka, sejauh ini sepertinya masih aman, karena penyebab krisis di Sri Langka adalah karena defisit anggaran. Sementara itu, di Indonesia sendiri bank sentralnya masih secara aktif mengendalikan tingkat inflasi dan mengatur anggaran agar masih di zona aman.

Ananta 7 May 2023

Romanov: Setuju! Inflasi pada dasarnya tidak selalu buruk, karena itu menunjukkan bahwa ekonomi sedang tumbuh dan berkembang. Namun, jika inflasi terlalu tinggi dan berlarut-larut, maka dapat menyebabkan nilai uang kita menurun dan mengurangi daya beli kita. Oleh karena itu, penting untuk menjaga inflasi pada tingkat yang sehat dan stabil.

Menurut saya sendiri, sebagai warga negara, kita dapat melakukan beberapa tindakan untuk membantu menjaga stabilitas ekonomi. Pertama, kita dapat berbelanja dengan bijak dan tidak membeli barang-barang yang tidak diperlukan. Kita juga dapat menabung dan menginvestasikan uang kita dengan cerdas, sehingga dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, kita juga dapat mendukung kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menjaga inflasi pada tingkat yang sehat dan stabil. Misalnya, kita dapat mendukung kebijakan pengendalian harga, subsidi, dan pemberian insentif bagi sektor-sektor yang dianggap strategis.

Charlotte 8 May 2023
Luhur S | 17 Dec 2018

Saya trading sudah 4 tahun, namun masih banyak yang belum saya ketahui.

Ada kala dimana trend sedang mengikuti berita fundamental, ada pula sebaliknya ternyata. nah, saya ingin menanyakan yang sebaliknya.

Hari ini saya open buy eurusd karena beritanya sedang raport merah untuk euro di hari senin ini. namun tidak ada dampak sama sekali justru reversal.

Kira kira apa penyebabnya ?

Lihat Reply [24]

Untuk luhur S,

Mengenai trend dan fundamental, memang ada kalanya fundamental dapat meneruskan trend teknikal yang sedang berlangsung atau bahkan merubah trend yang ada saat ini. Namun ada kalanya juga, harga bergerak tidak sesuai dengan fundamental yang dirilis. Misal, terdapat High Impact news untuk USD yang dirilis jelek. Seharusnya USD (USD/JPY, USD/CAD, USD/CHF) melemah dan rivalnya (EUR/USD, AUD/USD, GBP/USD) menguat. Akan tetapi, harga justru bergerak sebaliknya dan mengabaikan hasil rilis news, meski High Impact news sekalipun. Hal ini biasanya terjadi karena mayoritas para pelaku pasar memiliki sentimen atau katalis fundamental lain yang dianggap lebih berpengaruh sehingga mengabaikan hasil news saat ini.

Satu statement lagi yang saya kurang mengerti pak, yaitu “Hari ini saya open buy eurusd karena beritanya sedang raport merah untuk euro di hari senin ini. namun tidak ada dampak sama sekali justru reversal”

Jika bapak telah mengetahui news fundamental Euro bakal jelek, lalu mengapa bapak mengambil posisi buy pada EUR/USD? Jika bapak mengetahui fundamental Euro bakal jelek, seharusnya bapak ambil posisi sell Euro. Atau yang Anda maksud news untuk USD yang jelek? Jika demikian, berarti posisi Anda sudah benar.

Sebelumnya bisa di infokan juga pak, berita fundamental Euro yang mana dan di tanggal berapa? Namun, jika yang Anda maksud adalah berita Low-Impact news mengenai CPI dan Trade Balance untuk Euro yang dirilis melemah, Senin 17 Desember kemarin, maka tak heran news tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap pergerakan Euro.

Selain itu juga, kemarin tidak ada high impact news untuk USD. Kesimpulannya, memang untuk pergerakan EUR/USD kemarin lebih condong kepada teknikal yang sedang terkoreksi naik akibat Dolar AS yang juga melemah.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter 18 Dec 2018

@ Desta adi:

Ya, benar. Tetapi kalau untuk scalping tidak perlu melakukan analisa fundamental terlalu dalam, cukup tahu jadwal rilis data yang berdampak tinggi saja, dan hindari entry pada jam-jam rilisnya karena volatilitasnya akan tinggi dan tidak bisa diprediksi (unpredictable).

Untuk scalping Anda cukup melihat arah trend pada time frame trading (biasanya time frame rendah semisal 5 menit / M5), selain itu amati juga price action yang terbentuk sebagai sinyal ataupun konfirmator ketika entry. Bisa menggunakan 2 indikator moving average dan indikator oscillator (RSI atau stochastic).

Berikut ini contohnya:


Indikator yang digunakan terutama adalah exponential moving average (ema), gunakan ema 8 dan ema 21, parabolic SAR (setting default) dan RSI dengan periode 9. Prioritas untuk mengambil keputusan adalah pada kurva ema 8 (warna merah) dan ema 21 (biru). Jika kurva ema 8 diatas ema 21 maka open buy dan jika ema 8 dibawah ema 21 open sell. Indikator parabolic SAR dan RSI untuk konfirmator. RSI diatas level 50.0 maka buy dan dibawah 50.0 sell.

Penentuan level resistance dan support bisa digunakan Fibonacci retracement dari level high dan low terdekat. Amati juga price action-nya (misal pada contoh diatas buy ketika terbentuk bullish engulfing candle). Level target (take profit) tidak perlu tinggi karena kemungkinan pergerakan harga bisa cepat berubah.

M Singgih 25 May 2020

@ Aditya:

Simposium ekonomi tahunan Jackson Hole diadakan oleh Federal Reserve Bank of Kansas City sejak tahun 1978, dan dihadiri ketua bank sentral, menteri keuangan, akademisi, serta pelaku ekonomi dari berbagai negara. Dalam simposium biasanya dibahas kebijakan moneter global sehubungan dengan isu-isu yang sedang terjadi. Dengan demikian asecara fundamental akan sangat berdampak, yang juga akan mempengaruhi pergerakan USD.

Karena emas diperdagangkan dalam mata uang USD (XAU/USD), maka akan berdampak juga pada pergerakan harganya.

M Singgih 9 Dec 2020

Kalau bapak Singgih, kalau pengen trading XAU/USD biasanya apa yang dijadikan tolok ukur dan apa saja yang biasanya bapak perhatikan?

Yudha Keling 28 Dec 2020

@ Yudha Keling:

Dengan memperhatikan analisa teknikal dan fundamental. Analisa teknikal mencakup arah sentimen pasar yaitu dengan mengamati price action yang muncul, serta penunjukan indikator teknikal, baik indikator trend maupun momentum.
Analisa fundamental berdasarkan rilis data berdampak tinggi dari AS (karena XAU berpasangan dengan USD), serta isu-isu yang ada di AS misalnya isu stimulus fiskal.

M Singgih 29 Dec 2020

@ Indra Jegel:

- Apakah analisa fundamental juga digunakan oleh trader price action?

Ada yang menggunakan ada yang tidak, tetapi setahu saya banyak trader price action yang juga menggunakan analisa fundamental.

- …. Kalau iya, apa peran analisa fundamental untuk trader price action/teknikal.

Sebagai konfirmator. Meski demikian yang paling berdampak adalah analisa sentimen pasar yaitu yang berdasarkan price action. Analisa fundamental dan teknikal sebagai konfirmator.
Kadang fundamental dan teknikal menunjukkan pergerakan bullish, tetapi bisa saja sentimen pasar (dari price action) menunjukkan bearish, sehingga yang terjadi adalah pergerakan bearish.

M Singgih 13 Jun 2021

Bisa dijelaskan lebih detail mengenai sebagai konfirmator itu seperti apa pak? Saya masih bingung. Terimakasih🙏

Indra Jegel 14 Jun 2021

@ Indra Jegel:

Misalkan Anda trading EUR/USD, ada rilis data berdampak tinggi dari AS. Terbentuk price action berupa bullish engulfing candle, sementara indikator trend dan momentum menunjukkan keadaan bullish. Hasil rilis data ternyata buruk sehingga USD melemah atau EUR/USD menguat (bullish). Dengan demikian price action tsb telah terkonfirmasi atau valid, sehingga aman untuk membuka posisi buy.

M Singgih 15 Jun 2021

Halo min,

Saya ingin tanya mengenai Symposium tahunan di Jackson Hole. Apakah event tersebut memiliki dampak fundamental yang kuat terhadap pergerakan USD dan emas? Saya ingin belajar trading pada pair XAU/USD.

Aditya 8 Dec 2020

Apakah analisa fundamental juga digunakan oleh trader price action? Kalau iya, apa peran analisa fundamental untuk trader price action/teknikal.

Indra Jegel 11 Jun 2021

Pola candlestick yang terbentuk saat terjadinya High Impact News seperti apa?

Aji 25 May 2022

@Aji: Pertama, saat terjadi news high impact, ada 3 hal yang terjadi.

1. Harganya naik/turun satu arah (tidak ada shadow panjang atas/bawah)

Biasanya langsung terbentuk candle body besar dan tidak banyak perlawanan dari seller/buyer.

2. Harganya shadow panjang dulu (baru naik/turun ke arah yang dituju)

Contohnya misalnya harga turun secara agresif lalu naik secara agresif sehingga yang terbentuk adalah shadow bawah yang panjang.

Setelah shadow bawah panjang terbentuk, baru harga naik dengan kuat.

3. Harga shadow panjang, naik/turun sedikit (koreksi), lalu melanjutkan arah seperti shadow panjang tadi.

Misalnya harga turun secara agresif, namun setelah itu harga naik secara perlahan (tidak agresif). Setelah koreksi, harga kembali turun dengan kuat.

Kalau salah satu dari skenario tersebut terjadi, apa trading plan Anda?

Kalau ada, bagaimana Anda membatasi risiko trading Anda.

Kedua, pola candlestick tidak bisa menjadi satu-satunya parameter untuk entry apalagi pada saat rilis news high impact.

Lihat gambaran besarnya dulu.

1. Tentukan struktur harganya.

  • Harga sedang trending atau sideways?
  • Kalau trending, trend naik atau trend turun?

2. Tentukan level harga penting sebagai area entry.

Jangan entry di sembarang tempat tapi entrylah pada level harga yang bagus. Seperti apa level harga yang bagus? Level support/resisten atau supply/demand.

3. Masuk entry berdasarkan pola candlestick.

Jadi, pola candlestick tidak bisa menjadi parameter tunggal untuk entry posisi.

ketiga, pola candlestick yang sering terbentuk saat high impact news adalah pin bar, engulfing dan inside bar.

Ketiga pola candlestick ini menandakan adanya akumulasi dari seller dan buyer dan akan berbalik arah.

Kiki R 25 May 2022

Seberapa Penting Analisa Fundamental bagi Trader Forex?

Ardian 18 Jul 2022

@Ardian: Bergantung kepada trader forex tersebut.

Untuk trader forex harian murni teknikal, mereka akan mengatakan analisa fundamental tidak perlu.

Kalau Anda membaca buku Market Wizard karangan Jack Schwager, Anda bisa melihat ternyata ada market wizard yang trading murni teknikal. Ada juga yang murni fundamental dan ada yang mencampurkan keduanya (teknikal + fundamental).

Lalu apa poin pentingnya?

Gunakan apa yang works buat Anda.

Mau murni teknikal? Silakan

Mau murni fundamental? Boleh

Mau gabungin dua-duanya? Sah-sah saja.

Yang paling penting adalah Anda bisa profit konsisten.

Kiki R 19 Jul 2022

Ohh begitu, kalau master pakai analisa jenis yang mana kak?

Resdian 19 Jul 2022

@Resdian: Saya pribadi menggunakan analisa murni teknikal.

Kiki R 19 Jul 2022

Contoh high impact news seperti apa bang yang sangat perlu diperhatikan dan memberikan dampak besar terhadap pola-pola candlestick?

Wisnu 25 Jul 2022

@Wisnu: Contohnya nonfarm payrolls (NFP), keputusan suku bunga (interest rate decision), pertemuan FOMC, pidato ketua bank sentral, dst.

Pada saat high impact news seperti ini rilis biasanya harga menjadi sangat volatil dan pergerakan harga menjadi lebih besar.

Kiki R 26 Jul 2022

Pada bulan Mei ini banyak sekali peristiwa peristiwa penting yg membuat ekonomi global goncang, penyebabnya di negara negara super power seperti Amerika,Inggris,Perancis,Jepang terjadi sesuatu yg tidak terduga efeknya saham bisa naik turun tidak terprediksi apalagi untuk trader AWAM seperti saya. Saya mohon bantuannya saya ingin belajar cara untuk memprediksi chart dengan simple dan mudah karena saya bermain trading dengan cara SCALPING terimaksih sebelumnya mohon bantuannya :)

Desta Adi 23 May 2020

Analisa fundamental buat trader forex sebenarnya tidak terlalu penting dibandingkan dengan analisa fundamental untuk saham, obligasi, atau aset keuangan lain.

Kenapa? Karena trader forex umumnya mengincar untung dari perubahan harga dalam jangka pendek atau bahkan sangat pendek. Di sisi lain, fundamental itu lebih memengaruhi pergerakan harga dalam jangka panjang.

Mari ambil contoh scalping. Trader biasanya open lalu close dalam tempo beberapa menit saja, atau nggak sampai satu jam. Fundamental apa yang berpengaruh di sini? Nggak ada. Oleh karena itu, scalper hanya menggunakan analisa teknikal.

Tentu saja ada pula trader forex yang mengandalkan fundamental. Biasanya swing-trader, positional-trader, atau long-term-trader yang bermodal gede. Tapi, mereka ini tergolong minoritas di kalangan trader forex.

Aisha 15 Dec 2022

Sepertinya perlu dipahami juga bahwa high impact news itu belum tentu high impact.

Apa maksudnya?

Suatu peristiwa disebut "berdampak tinggi" itu hanya karena secara historis sering menimbulkan gejolak di pasar. Contohnya rilis data inflasi, pengumuman suku bunga, dll. Tapi, itu tidak berarti berita berdampak tinggi itu pasti bakal menimbulkan gejolak di pasar.

Perhatikan bedanya: "sering" tidak berarti "pasti".

Jadi, pola candlestick seperti apa yang terbentuk saat ada news high impact? Yaaa bisa bentuk pola candlestick apa saja, mulai dari Pin bar sampai Doji sama-sama mungkin terbentuk.

Aisha 19 Dec 2022

Jadi akan lebih baik apakah kita sebagai trader yang dengan modal agak kecil memperlajari analisa teknikal ya kak? Dari pemaparan kakak sepertinya analisa fundamental digunakan untuk trading yang mungkin jangka panjang ya, saham, obligasi dan sebagainya.

Terima kasih atas pemaparannya.

Jenny 19 Dec 2022

Trader sebaiknya mengenal dasar-dasar semua analisa, baik fundamental maupun teknikal. Hanya saja, analisa teknikal memang lebih cocok untuk bikin strategi trading forex atau kripto dengan modal cekak dan target jangka pendek.

Sedangkan analisa fundamental lebih sesuai untuk trading forex jangka panjang (swing/position trading/long term), saham (jangka pendek maupun panjang), dan obligasi ---dengan modal berapapun, baik besar maupun kecil.

Aisha 19 Dec 2022

Aisha: Setuju! Sebagai trader dengan modal yang lebih kecil, mempelajari analisis teknikal bisa menjadi pendekatan yang baik. Analisis teknikal berkaitan dengan mempelajari pergerakan harga dan pola grafik untuk mengidentifikasi peluang trading. Metode ini lebih cocok untuk trading jangka pendek hingga menengah.

Dalam analisis fundamental, seperti yang sudah disebutkan, fokusnya adalah pada faktor-faktor ekonomi, keuangan, dan berita yang mempengaruhi nilai suatu aset dalam jangka panjang. Ini lebih umum diterapkan dalam trading saham, obligasi, dan instrumen keuangan lainnya yang cenderung memiliki jangka waktu investasi yang lebih panjang.

Bima 5 Jul 2023
Bossman | 21 Jul 2021

Kapan ya pak waktu terbaik untuk membeli saham? Apakah bisa setiap saat?

Lihat Reply [26]

@ Bossman:

Bisa setiap saat. Amati kinerja dari perusahaan yang sahamnya akan Anda beli. Kalau kinerjanya bagus sahamnya bisa dibeli.

M Singgih 22 Jul 2021

Tolok ukur kinerja perusahaan termasuk bagus itu apa saja pak?

Bossman 22 Jul 2021

@ Bossman:

Silahkan baca laporan keuangan perusahaan dari saham yang akan dibeli. Apakah terus untung apa malah rugi. Kalau terus-terusan merugi kami sarankan untuk dipertimbangkan lagi.

M Singgih 25 Jul 2021

Titip tanya juga kak, untuk tahu kinerja saham perusahaan yang merugi dan profit dimana ya kak?

Panca 18 Aug 2021

@ Panca:

Seperti telah kami jelaskan di atas, silahkan lihat laporan keuangan perusahaan tersebut, untung atau rugi.

M Singgih 19 Aug 2021

Bagaimana cara memahami candlestick dengan melihat laporan suatu perusahaan?

Indra 3 Sep 2021

Tidak. Investor jangka panjang bisa beli saham saat harga turun ataupun naik. Ini karena naik-turun harga tidak masuk dalam pertimbangan utama bagi investor jangka panjang saat akan membeli saham.

Pertimbangan utama investor jangka panjang umumnya bertumpu pada tiga faktor:

  • Kinerja keuangan perusahaan
  • Moat (keunggulan) dan outlook bisnis perusahaan
  • Valuasi saham

Ada pula teknik "nabung saham" di mana investor jangka panjang akan rutin membeli saham dalam jumlah konstan, sehingga tak perlu peduli apakah harga sedang naik atau turun. Misalnya 10 lot tiap bulan. Karena rutin (kadang dapat harga mahal, kadang dapat harga murah), maka koleksi saham dalam portofolionya akan mencapai harga rata-rata yang tidak terlalu mahal, meski tak terlalu murah juga.

Investor yang concern pada naik-turun harga biasanya trader jangka pendek atau berpegang pada analisis teknikal.

Aisha 1 Mar 2022

untuk saat ini, saham apa ya pak yang bagus? mohon infonya. terima kasih

Riyan Frimadhasa 19 May 2022

ada info, untuk trading saham adalah trading yang cocok untuk pemula, mengapa demikian? mohon penjelasan. trims

Enggar Sukmawati 19 May 2022

Ungkapan "trading saham adalah trading yang cocok untuk pemula" itu adalah karena risiko trading saham relatif lebih rendah daripada trading forex atau bahkan trading kripto.

Meskipun demikian, pemula sebenarnya sebaiknya jangan langsung terjun dalam aktivitas "trading" apa pun. Cobalah "simulasi trading" dulu, lalu menjajal aktivitas "investasi" dulu. Trading sejatinya lebih cocok untuk orang yang sudah memahami aset (baik itu saham, forex, ataupun kripto), dan bukan untuk orang awam.

Aisha 19 May 2022

Apakah investor jangka panjang justru akan beli saham perusahaan yang dipercaya ketika harganya benar-benar turun?

Fico 25 Feb 2022

Apakah trader sahan tidak bisa pasang harga yg tdk tercantum pada table price?

Fajril 9 Jun 2022

Trader saham bisa memasang harga yang belum tercantum pada order book, asalkan sesuai dengan ketentuan fraksional dan auto rejection yang berlaku di Bursa Efek Indonesia.

Ketentuan fraksional adalah pecahan pergerakan harga saham yang diizinkan untuk tiap kelompok harga saham. Aturannya terlihat pada tabel ini:

Umpama kamu ingin beli saham UNVR yang harganya saat ini Rp4820, berarti harus pakai fraksi 10. Kamu bisa pasang harga 4830, 4840, 4850, dst. Tapi kamu tidak bisa pasang harga 4822, 4823, dan sejenisnya yang kenaikan/penurunan harganya tidak genap 10 dari harga saat ini.

Kalau kamu maksa pasang harga yang tidak sesuai dengan ketentuan fraksional, maka kamu orderanmu akan otomatis ditolak oleh platform.

Sedangkan ketentuan auto rejection adalah persentase kenaikan/penurunan harian maksimal untuk setiap kelompok saham di BEI. Contohnya: UNVR masuk kelompok harga Rp200-5000, sehingga batas auto reject atas 25% dan auto reject bawah 7%. Itu berarti, kenaikan harga harian maksimal 25% dan penurunan harga maksimal 7%. Kalau kamu pasang harga melampaui batas maksimal, orderanmu akan otomatis ditolak oleh platform.

Ada beberapa kelompok saham untuk ketentuan auto rejection, dan persentasenya bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan BEI.

Aisha 10 Jun 2022

Candlestick dan laporan keuangan perusahaan adalah dua hal yang sangat berbeda. Jadi, tidak mungkin memahami candlestick dengan melihat laporan perusahaan.

Candlestick menunjukkan pergerakan harga saham suatu perusahaan. Perubahannya berdasarkan supply dan demand atas saham tersebut di pasar modal. Kita menggunakan candlestick dalam rangka analisis teknikal untuk menemukan titik beli dan jual yang potensial.

Laporan perusahaan menunjukkan kinerja keuangan perusahaan tersebut, seperti berapa banyak penjualannya, beban usahanya, labanya, ekuitasnya, utangnya, dll. Perubahannya berdasarkan performa perusahaan tersebut secara riil. Kita menggunakan laporan perusahaan dalam rangka analisis fundamental untuk mengetahui apakah perusahaan dalam kondisi sehat? apakah perusahaan mampu menghasilkan laba secara konsisten? apakah perusahaan mampu melunasi utang-utangnya?

Aisha 17 Jun 2022

Dalam pembelian saham, apakah ada minimal (slot) pembeliannya?

Kasim 14 Jul 2022

Ya, ada. Minimal pembelian saham adalah 1 lot (100 lembar saham).

Aisha 18 Jul 2022

Istilah bottom reversal dalam trading saham itu sebenarnya gimana sih kak maksutnya?

Dedes 18 Jul 2022

Bottom Reversal adalah pembalikan tren harga dari menurun menjadi naik. Contoh Bottom Reversal bisa dilihat pada grafik harga saham TLKM berikut ini:

Aisha 19 Jul 2022

Kak mau tanya, huruf e hijau, d biru, e merah...seperti yang ada di gambar itu apa ya kak?

Wildan 25 Jul 2022

e = earnings & revenue, yaitu laporan pendapatan terbaru

Jika berwarna merah, berarti lebih rendah dari estimasi konsensus. Jika berwarna hijau, berarti lebih besar dari estimasi.

d = dividen.

Tanda ini menunjukkan perusahaan membagikan dividen pada tanggal tersebut.

Aisha 26 Jul 2022

Ketika ekonomi AS mengalami resesi, apa saham-saham di Indonesia juga terkena dampaknya?

Rozik 2 Aug 2022

Dampak kondisi global pada saham lokal itu tergantung pada banyak hal, antara lain:

  • Bisnis apa yang dijalankan oleh emiten?
  • Apakah penjualan emiten didominasi oleh segmen domestik atau mancanegara?
  • Apakah pendapatan emiten didominasi rupiah atau valas?

Jadi, apakah ketika ekonomi AS resesi itu akan berdampak pada saham Indonesia? Jawabannya bisa berbeda-beda tergantung saham apa yang kamu maksud.

Aisha 3 Aug 2022

Oooo jadi begitu...

Saham Indonesia yang paling terkena dampaknya pada saat resesi di sektor apa ya kak? Mungkin agar saya dapat menghindarinya...makasih

Rozik 4 Aug 2022

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, jawabannya bisa berbeda-beda tergantung saham apa yang kamu maksud. Dampak resesi tidak bisa dipukul sama rata untuk semua saham atau bahkan satu sektor tertentu.

Untuk mengetahui dengan pasti, kamu harus membaca laporan keuangan dan menyelidiki fundamental perusahaan untuk mengetahui tiga faktor ini (sudah dicantumkan di atas juga):

  • Bisnis apa yang dijalankan oleh emiten?
  • Apakah penjualan emiten didominasi oleh segmen domestik atau mancanegara?
  • Apakah pendapatan emiten didominasi rupiah atau valas?

Mari ambil contoh perusahaan tambang. Ada perusahaan tambang yang sebagian besar barangnya dijual di dalam negeri, ada juga yang terutama mengekspor barangnya. Ada yang sebagian besar pendapatannya dalam valas, tapi ada juga yang cuma menerima rupiah. Padahal, semuanya sama-sama sektor tambang. Jadi, tiap saham itu berbeda-beda.

Aisha 5 Aug 2022

Kalau pertanyaannya dibalik: Kapan waktu terbaik untuk tidak membeli saham? Ada yang dapat jelaskan Kak?

Askar 22 Nov 2022

Banyak sekali waktu untuk tidak membeli saham. Beberapa contohnya antara lain:

  • Ketika kamu punya beban utang yang besar (utang melebihi nilai aset).
  • Ketika kamu belum punya dana darurat yang memadai (dana darurat minimal 3x pengeluaran bulanan).
  • Ketika kamu sedang butuh uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
  • Ketika kamu belum paham cara memilih (menganalisis) saham.
  • Ketika kamu terpengaruh euforia pasar atau bisikan influencer.

Dan masih sangat banyak lagi situasi ketika sebaiknya jangan membeli saham.

Jauh lebih mudah membuat daftar waktu terbaik untuk membeli saham daripada membuat daftar waktu yang buruk untuk membeli saham, karena jumlahnya jauh lebih sedikit.

Aisha 24 Nov 2022