AUD/USD: Penembusan di bawah level 0.6500 bisa sebabkan pelemahan yang lebih dalam, data AS menjadi fokus, 9 jam lalu, #Forex Teknikal | Pound Sterling turun di tengah ketidakpastian jelang keputusan kebijakan the Fed, 9 jam lalu, #Forex Fundamental | Politburo Tiongkok: Akan menerapkan kebijakan moneter yang hati-hati dan kebijakan fiskal yang proaktif, 9 jam lalu, #Forex Fundamental | EUR/GBP membukukan kenaikan moderat di atas level 0.8500 menyusul data penjualan ritel Jerman, 9 jam lalu, #Forex Teknikal | PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) tahun ini mengalokasikan belanja modal atau capex sebesar Rp 50 miliar hingga Rp 75 miliar tahun ini, 16 jam lalu, #Saham Indonesia | PT Mitra Pack Tbk (PTMP) tahun ini akan mengalokasikan anggaran belanja modal atau capex sebesar 10% dari laba bersih yang mereka dapat sepanjang tahun 2023 lalu. , 16 jam lalu, #Saham Indonesia | Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 9.85%, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) 5.79%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 2.73%, 16 jam lalu, #Saham Indonesia | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal perdagangan hari ini, naik 0.53% ke 7,193, 16 jam lalu, #Saham Indonesia

EUR/GBP Memasuki Area Resisten, Peluang Sell

Ardi Suryanto 13 Nov 2017
Dibaca Normal 1 Menit
forex > analisa > #emas #eur #gbp #uang #peluang #sell #peluang-sell
Terlihat pada time frame H1, EUR/GBP menuju area resisten di harga 0.89105-0.89198.

Euro terus menguat terhadap Pound sejak sesi perdagangan pekan ini dibuka. Terlihat pada time frame H1, EUR/GBP menuju area resisten di harga 0.89105 – 0.89198.

Memasuki area resisten, membuka peluang SELL untuk jangka pendek pada EUR/GBP. Untuk mengambil posisi SELL, Anda perhatikan area resisten di harga 0.89105 – 0.89198. Anda bisa menggunakan pending order berupa Sell Limit di area tersebut dengan Stop Loss di harga 0.89337, atau anda juga bisa menunggu sebuah konfirmasi reversal price action pada area tersebut untuk mengambil posisi yang tepat. Selalu gunakan Stop Loss untuk meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi pada perdagangan Anda.

Terkait Lainnya
AUD/USD: Penembusan di bawah level 0.6500 bisa sebabkan pelemahan yang lebih dalam, data AS menjadi fokus, 9 jam lalu, #Forex Teknikal

Pound Sterling turun di tengah ketidakpastian jelang keputusan kebijakan the Fed, 9 jam lalu, #Forex Fundamental

Politburo Tiongkok: Akan menerapkan kebijakan moneter yang hati-hati dan kebijakan fiskal yang proaktif, 9 jam lalu, #Forex Fundamental

EUR/GBP membukukan kenaikan moderat di atas level 0.8500 menyusul data penjualan ritel Jerman, 9 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) tahun ini mengalokasikan belanja modal atau capex sebesar Rp 50 miliar hingga Rp 75 miliar tahun ini, 16 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Mitra Pack Tbk (PTMP) tahun ini akan mengalokasikan anggaran belanja modal atau capex sebesar 10% dari laba bersih yang mereka dapat sepanjang tahun 2023 lalu. , 16 jam lalu, #Saham Indonesia

Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 9.85%, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) 5.79%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 2.73%, 16 jam lalu, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal perdagangan hari ini, naik 0.53% ke 7,193, 16 jam lalu, #Saham Indonesia


Forum Terkait

Danny | 23 Jan 2012

Dimana saya bisa mendapatkan analisa update tentang GBP/USD? Apakah GBPUSD akan mencapai ke level 1.5630 dalam minggu ini ?

Lihat Reply [7]

Kalau untuk harian, anda bisa menggunakan Rumusan Average market, dengan Rumuh HIGH + LOW : 2 sama dengan Average market. Jika harga ada diatas Average market harga cendrung naik. Jika harga berada di bawah Average Market harga ada kecendrungan turun.. Berapa kira kira pergerakan GBP/USD perharinya. Jika menurut anda adalah 125 Pips, maka maka Average market + 125 disanalah perkiraan kekuatan GBP/USD. Dimana perkiraan batas pelemahannya ? Avarage market – 125 Pips. Ini untuk perharinya.

Bagaimana untu sepekan ini.? Jika anda memiliki data HIGH LOW sepekan lalu maka bisa digunakan rumusan tersebut. HIGH + LOW : 2 . anda tinggal cari data HIGH dan LOW sepekan lalu. Atau anda bisa menggunakan Pivot Point Mingguan.

Basir 23 Jan 2012

Untuk Danny,

Silahkan kunjungi laman ini untuk mendapatkan informasi dan update terbaru mengenai analisa forex.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter 20 May 2019

Anda bisa melihat GBP/USD di D1, weekly dan Montly




thanks

Basir 26 Apr 2012

Untuk Fendy,

Tidak selamanya harga akan terus menguat, dan begitu pula sebaliknya, tak selamanya harga akan terus melemah. Seperti chart GBP/USD dibawah ini misalnya.


Cable saat ini diperdagangkan dikisaran 1.24 atau telah terkoreksi dari level tertingginya 2.1128 (High November 2007).

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter 16 Jul 2019

Untuk analisa pair GBP/USD, coba lihat grafik Daily saat ini.

Tren GBP/USD saat ini cenderung down. Namun, pasangan ini sudah mencapai support yang cukup kuat. Perhatikan juga bahwa pola pergerakan harga sepertinya akan membentuk Falling Wedge.

Pola Falling Wedge biasanya mengisyaratkan reversal atau upaya rebound, karena menandakan downtrend mulai kehabisan energi dan buyer akan masuk.

Aisha 20 Apr 2022

kira-kira grafik puncak gbpusd di harga berapa,karena kelihatanya naik terus?

Fendy 26 Apr 2012

Perkiraan arah trading GBP untuk minggu depan kemana ya pak?

Irsyad Purwanto 19 Apr 2022
Rico Bisa | 19 Jul 2012

Master, gimana cara nya sell di puncak dan buy di lembah?

Lihat Reply [15]

Ini hanya istilah saja. kalau BUY ya ketika harga rendah dan sell ketika harga tinggi.

Anda bisa pelajari juga pola PIN BAR.

Pola BUY di lembah sell Di Puncak bisa termasuk katagori Long term juga.

seperti ini

Thanks

Basir 19 Jul 2012

@Rico Bisa: Sell di puncak dan buy di lembah (sell on top, buy on bottom) bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut.

1. Menggunakan indikator trend

Sederhananya, sell di puncak menggunakan indikator trend adalah sell ketika indikator telah menunjukkan tanda adanya reversal. Sebagai contoh adalah menggunakan Moving Average (MA), sell bisa dilakukan ketika garis MA saling bersilangan dari atas ke bawah, begitupun sebaliknya untuk entry buy.

2. Menggunakan indikator oscillator

Sell di top menggunakan indikator oscillator seperti Relative Strength Index adalah melakukan sell ketika harga mencapai RSI di atas 70 (area overbought) dan buy ketika harga mencapai RSI di bawah 30 (area oversold).

3. Menggunakan price action

Sell di top menggunakan price action bisa menggunakan pola harga (price pattern) atau menggunakan pola candlestick. Misal sell ketika harga membentuk double top atau ketika harga membentuk pola candlestick bearish engulfing. Sebaliknya mengambil posisi buy ketika terbentuk pola double bottom atau pola candlestick bullish engulfing.

Terima Kasih.

Kiki R 7 Oct 2019

Dalam praktiknya, apakah lembah harga dapat diketahui secara pasti? Lantas, bagaimana cara mengetahuinya secara benar dan akurat?

Mas Hanif 12 Sep 2022

Tidak, lembah dan puncak harga tidak dapat diketahui secara pasti.

Anda hanya bisa melihat ciri-ciri yang menunjukkan terbentuknya lembah. Contohnya terbentuk pola double bottom atau inverted head and shoulders.

Kiki R 14 Sep 2022

Jika level resistance atau support utama kita berhasil ditembus, bagaimana mendeteksi puncak atau lembah harganya ya bang?

Al Faris 10 Oct 2022

Anda bisa menggunakan fibonacci retracement, fibonacci expansion, atau pivot point untuk mengidentifikasi pada level harga berapa harga akan mengalami perlawanan.

Kiki R 10 Oct 2022

@ Mas Hanif:

Bukan pasti atau tidak pasti, tetapi tinggi atau rendahnya probabilitas bahwa titik tersebut adalah swing low (lembah?). Jika valid maka probabilitas bahwa itu adalah titik swing low adalah tinggi.

Misal terbentuk bullish engulfing candle dan bar berikutnya menembus level tertinggi bullish engulfing candle, serta titik indikator parabolic SAR berada di bawah bar candlestick, maka probabilitas titik swing low tsb adalah tinggi, atau bisa dianggap valid.

M Singgih 4 Jan 2023

@Al Faris:

Taktik master Kiki bisa dicoba.

Selain itu, ada dua trik lagi:

  • Coba zoom-in & zoom-out pada chart untuk mencari garis resistance/support yang lebih lama.
  • Geser ke timeframe lebih besar, lalu tarik garis dari support-resistance yang ada di timeframe lebih besar itu.

Contohnya, coba lihat EURUSD di timeframe H4 dan D1 di bawah ini. H4 sudah jebol support. Sampai kemana EU bakal turun? Kita bisa cek support lain dari D1 untuk memprediksi.

Aisha 6 Jan 2023

selamat malam, apakah hasil dari indi fractal juga bisa disebut lembah dan puncak kak?

Nila Sumiyati 7 Jan 2023

@Nila Sumiyati:

Lembah dan puncak itu kan cuma istilah ya. Mau disebut palung dan gunung jg sah-sah saja.

Itu berlaku buat grafik candlestick biasa, lines, bar chart, fractal, dll dlsbg

Sofiyan 23 Jan 2023

Nila Sumiyati:

Tergantung dari bagaimana cara Anda merepresentasikan lembah dan puncak sendiri itu bu. Secara fungsional sendiri sebenarnya indikator Fractal hanya merepresentasikan titik-titik yang menjadi awal terbentuknya pergerakan reversal pada harga. Hal ini ditandai dengan terbentuknya nilai High yang diawali dan diikuti dengan 2 buah Candle dengan nilai High yang lebih rendah. Jadi dibutuhkan 5 buah Candlestick terlebih dahulu jika ingin mengetahui dimana Fractalnya.

Bagi beberapa orang sendiri puncak dan lembah tidak dapat diartikan hanya dari kumpulan 5 buah Candlestick saja. Jadi tidak bisa dispesifikasikan secara khusus seperti itu.

Nur Salim 7 Mar 2023

Halo. Saya treder baru. Mungkin bisa dibilang swing trader yha... Bth masukan dari para senior, indicator apa yang cocok untuk dipakai pada time frame daily dan masuk ke strategi sell di puncak gini. Apakah pair yang dipakai mempengaruhi? Ato strategi ini bisa dipake di semua pair? Mohon pencerahannya.

Seno 10 May 2023

@ Seno:

Untuk trading pada time frame tinggi (bukan scalping) gunakan kombinasi indikator trend dan indikator momentum. Indikator trend untuk mengetahui arah pergerakan harga, sementara indikator momentum untuk menentukan saat yang tepat untuk entry.

Indikator trend yang banyak digunakan adalah moving average (SMA atau EMA), ADX, parabolic SAR dan juga MACD. Indikator momentum berupa oscillator seperti RSI, stochastic dan juga CCI.

- … Apakah pair yang dipakai mempengaruhi?

Pair tidak mempengaruhi. Semua pair bisa ditradingkan dengan strategi yang Anda maksudkan.

- …. Ato strategi ini bisa dipake di semua pair?

Ya, strategi buy the dip atau sell the rally seperti yang Anda maksudkan bisa diterapkan pada semua pair karena pada dasarnya sifat pergerakan harga di pasar forex sama saja.

M Singgih 15 May 2023

Jawaban untuk Seno:

Saya menyarankan menggunakan strategi divergence dari indikator berjenis oscillator seperti stochastic atau RSI. Namun, sebelumnya Anda tentukan dulu arah tren terlebih dahulu dengan menggunakan indikator berjenis tren seperti moving average.

Cara ini bisa Anda gunakan di semua pair tanpa terkecuali. Namun dengan time frame yang lebih tinggi, akurasinya lebih tinggi namun kekurangannya waktu tunggu konfirmasi sinyalnya lebih lama dibandingkan dengan daytrading/scalping.

Kiki R 22 May 2023

Seno:

Untuk benar-benar bisa masuk di puncak bapak bisa memanfaatkan prinsip Reverse Breakout atau saat Breakout terjadi pada level-level Extrem tertentu, bapak bisa membuka posisi berlawanan dengan arah Breakout. Indikator dengan level-level Extrem seperti Bollinger Band, ATR Band, Support dan Resistance Level bisa digunakan.

Apakah strategi bisa dipakai disemua pair? Tentu saja bisa. Hanya saja biasanya diperlukan sedikit modifikasi yang sesuai dengan karakter masing-masing pair.

Nur Salim 4 Jun 2023
Adjie | 6 May 2016

Pak, kenapa ya saat saya mendalami metode scalping tapi jika sudah yakin harga up open buy malah balik arah jadi down, open sell malah naik, sering gitu terus. kalau stop loss terus, kerugian makin banyak. kandang harga tidak balik berhari2 sampai margin menipis, sehingga saya tetap bertahan. saya pakai indi MAE 21-7 TF15 dan Stochastic.
Saya jadi heran lihat master2 yang posting analisa harga akan up/down di level sekian dan ternyata benar.
Lalu apa yang salah dengan trading saya ini pak?

Lihat Reply [15]

@ adjie:
Mungkin yang Anda maksud memakai indikator exponential moving average (ema) 21 dan ema 7, bukan indikator MAE. Kombinasi indikator tersebut bisa digunakan dimana stochastics untuk acuan entry (mencari momentum entry yang tepat).

Saya kira Anda harus melakukan test dulu di akun demo pada metode dan strategi trading yang Anda gunakan sebelum diterapkan pada akun riil, bisa dengan backtest atau forward test. Kalau backtest agak ribet bisa dengan forward test atau ditest pada kondisi pasar sekarang. Yang ditest adalah metode trading dan money management yang Anda gunakan. Forward test bisa dilakukan dengan cara trading pada akun demo sebanyak kira-kira 50 hingga 100 trade pada satu pasangan mata uang tertentu.

Dalam trading Anda sebaiknya mengikuti aturan money management yaitu mengendalikan besarnya resiko dengan menggunakan stop loss. Tanpa stop loss berarti Anda tidak membatasi resiko.
Dari hasil test tersebut Anda akan mengetahui winning rate (W%) atau persentase profit dan losing rate (L%) atau persentase loss dari keseluruhan trade backtest tsb. Selain itu juga bisa diketahui besarnya profit rata-rata (Av W) dan besarnya loss rata-rata (Av L) (dalam satuan uang). Dari sini bisa dihitung angka harapan profit = (W% x Av W) - (L% x Av L) (dalam satuan uang).

Jika ternyata dari hasil test W% lebih kecil dari L%, atau angka harapan profitnya negatif maka Anda bisa memperbaiki metode trading atau money management-nya. Memang hasil test yang bagus tidak menjamin akan selalu profit, tetapi kemungkinan profitnya akan lebih besar dari hasil backtest yang kurang bagus. Tanpa melakukan test Anda tidak akan mengetahui kualitas strategi trading yang Anda gunakan terhadap pasangan mata uang yang sedang Anda tradingkan. Mungkin kalau ditest pada pasangan mata uang lain hasilnya akan berbeda.
Semoga bisa membantu.

M Singgih 10 May 2016

@ Untung:

Closing order tidak tergantung dari banyaknya candle, Anda bisa close kapanpun Anda ingnkan selama belum terkena stop-out. Jka memang profit, tentunya Anda ingin profitnya sebanyak mungkin. Dalam hal ini Anda bisa close order hingga beberapa menit, jam atau bahkan beberapa hari kemudian. Kami sarankan Anda pelajari lagi dasar-dasar trading. Baca juga: Buku-Buku Terbaik Untuk Belajar Trading Forex Mulai Dari Nol

Terima kasih.

M Singgih 9 Mar 2021

Misal kita pilih timeframe M5,pasang buy...kebetulan posisi harga naik sampe lewat waktu 5 menit,otomatis ganti candlestik. kebetulan harga masih naik juga. pada waktu di candle pertama entry order tdk saya cut/close, trus bersambung pada candle berikutnya baru saya close. Apakah itu jg dihitung profit ? Soalnya itu kan saya close di menit ke 10.sedang timeframenya kan M5(5 menit ganti candle).

Untung 8 Mar 2021

Itu karena adanya Spread. Nah, spread itu bisa dijabarkan secara umum adalah perbedaan atau selisih antara dua harga, tarif, atau penghasilan.

Definisi paling umum tentang spread adalah selisih antara harga penawaran (jual) dan harga permintaan (beli) dari aset tertentu, dan berlaku juga di forex.

Lebih sederhananya lagi spread itu biaya transaksi yang dikenakan ketika trader buka posisi baik itu buy maupun sell.

Spread sendiri itu solusi jadi ketika trader melakukan perdagangan, semua biaya yang harusnya ada seperti komisi dan sebagainya sudah ditambahkan ke biaya spreadnya. Jadi hasil profit dari trader sudah bersih segitu karena tidak ada penambahan biaya komisi dan lain lain.

Sudarsono 20 Oct 2022

Pagi, saya mau bertanya ketika saya open posisi misalkan di currency EUR/USD di poin 1.0000, ketika grafik menunjukkan poin 1.0000 saat perdagangan kenapa profit saya masih -0.10 misalnya. Bukan kah seharusnya 0 ya?

Cahyono 20 Oct 2022

Konfirmasi sinyal yang dilakukan mastah-mastah di sini itu seperti apa agar tidak salah entry terus?

Indra Bakti 21 Nov 2022

Biasanya saya menggunakan konfirmasi sinyal entry di H4 berupa pola candlestick seperti engulfing dan pin bar. Pola ini saya tunggu terbentuk di area/level penting yang sudah diidentifikasi.

Kiki R 21 Nov 2022

@Indra Bakti:

Ada banyak sekali konfirmasi yang bisa dilakukan agar sinyal yang didapat lebih tinggi akurasinya. Saya pribadi menggunakan konfirmasi dari gabungan antara harga dan indikator BB dan MA. Dalam kasus strategi yang saya gunakan (BBMA), konfirmasi dilakukan dengan melihat kondisi harga pada time frame lainnya (Multi Time Frame). Secara detailnya sendiri mungkin bisa bapak baca pada artikel berikut.

Nur Salim 23 Dec 2022

Jawaban untuk pak Cahyono:

Profit -0.10 saat harga berada persis di harga entry (1.000) adalah spread atau selisih antara bid dan ask.

Spread inilah yang menjadi keuntungan dari broker forex. Jadi, untuk bisa profit trading di forex, maka harus bisa melebihi besaran spread.

Kiki R 27 Dec 2022

Jawaban untuk Untung:

Ya, candle yang naik sampai 10 menit itu terhitung profit, meskipun Anda menggunakan time frame 5 menit (M5).

Konsep trading forex berbeda dengan binary optios yang berbatas waktu.

Trading forex tidak berbatas waktu. Profitnya pun tidak dipotong 80% tapi hampir 100% dari nilai posisi Anda (pips x lot).

Kiki R 29 Dec 2022

Halo...

Nanya min kalau mau menyimpan posisi order kita yang sedang berjalan di file exel gimana caranya ya?

Muslim 8 Aug 2023

@ Muslim:

Maaf, saya tidak mengerti maksud pertanyaannya.
Kalau ingin menyimpan atau mencatat order Anda dalam Excel, bisa membuat programmya di Excel.

M Singgih 10 Aug 2023

@ Cahyono:

Ketika Anda entry pasti minus karena adanya spread atau selisih antara harga Ask dan Bid. Setiap broker pasti ada spread-nya karena spread merupakan salah satu keuntungan yang diperoleh broker.

M Singgih 12 Aug 2023

@ Indra Bakti:

Entry berdasarkan sinyal dari price action yang terbentuk, sedangkan untuk konfirmasinya adalah dengan indikator trend seperti moving average, parabolic SAR, ADX, dan juga MACD.

M Singgih 12 Aug 2023

Muslim:

Apakah maksudnya ingin menyimpan laporan riwayat transaksi dari Metatrader saat ada open trade? Ini caranya:

1. Buka tab "Transaksi" di mana ada catatan open trade yang sedang berjalan.

2. Klik kanan pada area tab tersebut, lalu cari opsi "Laporan". Pilih opsi "Open XML (MS Office)".

3. Kamu bisa memilih folder tempat menyimpan file tersebut, memberikan nama yang sesuai, lalu "simpan".

Sebuah file excel yang memuat catatan transaksi open trade dan riwayat trading lainnya akan tersimpan secara otomatis pada folder yang kamu tentukan.

Aisha 5 Sep 2023
Sora | 22 Dec 2021

Saya baru mulai bisnis kecil-kecil an. Namun ada kendala di modal. Kemudian nemu artikel yaitu bisnis minim modal dengan Dropship atau Reseller, mana yang menguntungkan?

Lihat Reply [6]

Untuk Sora,

Saya pribadi akan memilih opsi dropship karena tidak membutuhkan banyak modal jika dibandingkan dengan reseller. Dengan tingkat keuntungan yang hampir sama, menurut saya dropship jauh lebih hemat waktu, uang, dan usaha jika dibandingkan dengan reseller.

Karena pada dropship, Anda hanya perlu menawarkan barang/jasa dari penjual atau produsen lainnya ke konsumen tanpa harus mengeluarkan modal. Jika konsumen tertarik pada barang/jasa yang Anda tawarkan dan telah membuat pesanan sekaligus sudah melakukan pembayaran ke Anda, maka Anda tinggal meneruskan pesanan tersebut ke produsen untuk diproses dan dikirim ke alamat konsumen.

Sehingga dalam hal ini, tugas Anda sebagai dropship hanya memasarkan barang/jasa dari produsen tersebut saja. Setelah Anda menerima pesanan dari konsumen dan sudah meneruskan pesanan tersebut ke produsen, maka Anda tidak perlu menyiapkan pesanan, mengemas produk dan tidak perlu repot-repot mengirimkan pesanan ke alamat konsumen karena itu semua dilakukan oleh pihak produsen.

Lalu dimanakah Anda bisa mengambil keuntungan? Karena Anda yang memasarkan dan yang menerima pesanan sekaligus menerima pembayaran dari konsumen, maka disinilah Anda bisa memanfaatkannya untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya saja produk A dijual produsen ke dropshipper dengan harga Rp 50.000,-, maka Anda bisa menawarkan ke konsumen dengan harga Rp 55.000,-.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter 23 Dec 2021

Jika mengikuti program Dropship, apakah kita bisa membuat brand atau merk kita sendiri?

Sora 23 Dec 2021

Untuk Sora,

Mengenai hal ini tergantung dari kebijakan seller atau produsen produk masing-masing. Beberapa seller/produsen ada yang membolehkan hal ini dan beberapa yang lain tidak.

Argo Gold Spotter 27 Dec 2021

Sama-sama menguntungkan baik reseller maupun dropship. Kalau ada keterbatasan modal lebih baik dropship, dan ada modal lebih bisa jadi reseller.

Sisi positif dari dropship :

  • Ga perlu modal, cukup tawarin barang. Bila terjual seller dimana kita dropship barangnya bakal kirim barang ke konsumen. Jadi ga perlu packing-packing
  • Untung juga lumayan
  • Tidak perlu stok barang.

Sisi negatif dropship :

  • Kita ga bisa kontrol kualitas barang yang dikirim karena pengiriman sepenuhnya oleh seller. Jadi kadang seller kirim barang asal-asal.
  • Kita juga agak susah meminta nomor resi pengiriman karena seller juga memiliki banyak dropshipper dan biasanya malas untuk kirimin resi pengiriman ke satu-satu dropshipper.
  • Banyak seller ga terima dropship dengan alasan yang bermacam-macam.

Sisi positif reseller :

  • Ambil dalam jumlah banyak bisa dapatin harga murah/grosir
  • Lebih dihargai seller karena pada dasarnya reseller biasa membeli dalam kuantitas lebih dari 1 pcs.
  • Kualitas barang bisa terjaga, bila ada rusak kita bisa klaim langsung ke seller

Sisi negatif reseller :

  • Stok barang sering ke stuck, bila tidak dijual cepat maka akan tidak laku barangya. entah karena kadaluarsa atau barang sudah ga trend lagi.
  • Butuh waktu lebih untuk cek barang, packing barang, dan kirim barang.
  • Perlu modal.

Dari pengalaman yang saya rasakan saya lebih menyukai reseller karena kontrol barang dan pengiriman itu semua dari kita. Sehingga bisnis yang saya jalankan akan lebih terkontrol dan bila konsumen butuh cepat nih bisa kita tawaekan langsung ambil ditempat atau pengiriman sameday bisa dijadikan opsi. Berbeda dengan dropship yang terbatas. Selain itu dari sisi reseller masih dimungkinkan membuka toko di e-commerce dengan nama dan label pengiriman yang jelas, sedangkan dropship bila melakukan dropship di e-commerce, pembeli yang jeli langsung tau kalau anda itu dropshipper dan curiga harga anda lebih tinggi.

Saran saya bila modal terbatas, memang jalankan dulu dropship dengan batas jangka waktu tertentu. Jadi hasil keuntungan dropship di sisihkan untuk modal dulu. Ya kayak prinsip nabung saham/reksadana. Begitu terkumpul cukup, alihkan ke reseller.

M Nuh 8 Nov 2022

Ada kalimat "Kita ga bisa kontrol kualitas barang yang dikirim karena pengiriman sepenuhnya oleh seller. Jadi kadang seller kirim barang asal-asal."

Kalau misalnya pelanggan tidak puas, apakah kita sebagai dropship yang dimarah-marahin, atau bertanggung jawab? Misalnya minta pembatalan gara-gara barang tidak kunjung dikirim-kirim juga. Misalkan kesalahan sebenarnya dari seller awal, bagaimana kita menyelesaikan masalah ini?

Apa bedanya dropshipper, reseller, sama affiliator yang sekarang sedang ngetren di e-commerce oranye?

Zubaedah 23 Nov 2022

Apa yang disampaikan @M Nuh sudah sangat jelas dan benar, apa yang dialami oleh dropshipper dan reseller sudah tergambar jelas dipenjelasannya.

Pengalaman saya sebagai seller juga dimulai dari dropship, dimana ketika modal saya serba terbatas, saya memutuskan untuk menjalankan dropship terlebih dahulu. Sebenarnya dropship memiliki resiko yang amat kecil sekali karena produk yang bisa kita dropship itu bisa kita cari sendiri sesuai dengan trend masa kini. Jadi dropship bisa menjual produk yang lagi hits secara langsung tanpa stok.

Sedangkan reseller itu menjual ulang produk dengan harga yang lebih murah dari dropshipper (biasanya seperti itu, dengan membeli dalam jumlah tertentu).

Ada perbedaan paling mencolok dari kedua ini adalah : reseller memiliki stok sehingga mengirim produk tersebut secara mandiri sedangkan dropshipper itu tidak ada stok dan tergantung pengirimin oleh supplier.

Seperti yang dikatakan pak @M Nuh bahwa biasanya dan kebanyakan saat ini buyer udah sangat cerdik, sehingga dropship sendiri susah berkembang karena cetakan resi otomatis yang dilakukan oleh supplier. Dan dropship kebanyakan mengambil foto produk dari marketplace, sehingga ketika ada orderan dia juga membeli di marketplace dengan ongkir juga ada potongan. Faktor tersebut yang menyebabkan dropship di marketplace itu rentan ketahuan bahwa anda dropship.

Untuk permasalahan kualitas barang itu sudah menjadi resiko dropshipper. Ya mungkin ini terdengar tidak adil ya, tetapi anda sebagai dropshipper bisa dibilang untung tanpa modal dan tanpa usaha packing. Perlu diingat packing juga memerlukan biaya. Sehingga wajar saja bila terjadi pembatalan pesanan dan dropship yang menanggung akibatnya. Dan untuk meminimalisir hal tersebut sebaiknya dropship lah dengan supplier yang benar-benar terpercaya. Kalau dari 100 orderan anda, hanya 3-4 paket bermasalah masih dapat ditolerin tapi kalau sudah lebih berarti supplier anda bermasalah.

Pengalaman saya sebagai seller, saya memulai dari dropshipper sendiri tidak pernah meminta terlalu banyak terhadap supplier. Mulai dari foto dan review pun saya lakukan sendiri dengan membeli 1 produk, dan saya memasarkannya dengan cara saya sendiri. intinya dalam berbisnis meskipun dropship harus keluar modal meskipun sedikit untuk mengetahui kualitas produk yang akan didropship.

nah perbedaan affiliator dengan dropship maupun reseller adalah affiliator bertugas sebagai sales produk anda dengan membagikan link. Jadi pembeli langsung membeli ditempat seller dengan perantara affiliator. Nah dalam hal ini affiliator akan mendapatkan komisi setiap pembelian yang terjadi lewat link yang dibagikan. Komisi ini didapatkan dari seller yang memberikan persentase komisi yang sudah ditentukan.

Affiliator ini harus memiliki modal kepercayaan diri serta ilmu marketing yang tinggi dan ini memiliki resiko lebih kecil lagi dari dropshipper. Bila produk bermasalah juga bukan urusan affiliator, tetapi antara buyer dan seller.

Sandy 24 Nov 2022
Adnan | 4 May 2019

Saya mencoba untuk trading emas, timeframe daily, modal sekitar 500 USD. Baiknya pakai indikator apa ya master?

Lihat Reply [27]

@ Iwan:

Biasanya trader menggunakan EMA dengan parameter 21, 34, 50, 55, 89, 100, 144 atau 200. Tidak hanya untuk XAU/USD, tetapi juga untuk pair-pair lainnya.

M Singgih 24 Feb 2021

Terus biasanya diapasangkan dengan indikator apa pak? Kebetulah saya pengguna time frame m30. Mohon rekomendasinya

Iwan 11 Mar 2021

@ Iwan:

Bisa dikombinasikan dengan indikator trend seperti parabolic SAR, Bollinger Bands, ADX, dan indikator momentum seperti RSI atau stochastic, untuk mencari saat entry yang tepat.

M Singgih 11 Mar 2021

@ Kang Tejo:

Trading pada pair apapun sebenarnya sama. Yang diperlukan adalah analisa yang tepat dan komprehensif (menyeluruh / mencakup semua aspek). Biasanya trader menerapkan analisa teknikal, fundamental dan analisa sentimen pasar. Untuk memutuskan entry di gunakan analisa sentimen pasar dengan mengamati price action, yang dikonfirmasikan dengan penunjukan indikator teknikal. Jika faktor fundamental mendukung, entry bisa dilakukan. Tetapi jika Anda trader jangka pendek atau main scalpingan, cukup memperhatikan sentimen pasar dan indikator teknikal.

Untuk itu Anda harus punya sistem trading yang profitable dan sudah teruji di akun demo. Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.

Metode entry dan exit menggunakan analisa teknikal, strategi entry bisa berdasarkan analisa teknikal dan analisa fundamental, sedang pengaturan money management terdiri dari risk management dan risk/reward ratio setiap kali entry. Metode entry dan exit yang umum adalah kombinasi antara price action dan indikator. Misal terjadi bullish engulfing dan pada saat yang bersamaan kurva indikator MACD diatas kurva sinyal, maka bisa entry dengan open buy, dsb.

Strategi entry adalah cara yang Anda gunakan untuk entry. Untuk strategi entry yang berdasarkan analisa teknikal misalnya entry ketika pasar trending (strategi breakout), atau ketika terjadi bouncing (strategi buy the dip / sell the rally). Strategi entry yang berdasarkan analisa fundamental adalah entry beberapa saat setelah rilis news data berdampak tinggi.

Strategi mana yang Anda pilih tentunya tergantung dari keinginan dan kecocokan Anda, dan sebaiknya disesuaikan dengan type kepribadian Anda. Misal jika Anda cenderung agresif maka sebaiknya memilih strategi breakout, bukan strategi buy the dip sell the rally.

- Uji sistem tersebut dengan backtest (ditest pada kondisi pasar yang telah lewat) dan atau forward test (ditest pada kondisi pasar sekarang di akun demo), dan lihat persentase profitnya. Kalau persentase profit kurang dari 50% benahi lagi sistem tersebut.
- Buat rencana trading yang jelas, lengkap dengan kriteria untuk entry dan exit, resiko per trade dan risk/reward ratio.
- Jalankan rencana trading tersebut dengan disiplin, dan kendalikan emosi sewaktu trading. Rencana dan proses dalam trading seharusnya tidak dipengaruhi oleh emosi.
- Buat jurnal trading untuk evaluasi. Benahi mana yang kurang dan tingkatkan persentasie keuntungannya.

M Singgih 2 May 2021

Apakah bapak juga membuka kursus trading atau punya group di sosmed? Kalau boleh tahu, minta infonya dong pak, saya mau join pak buat belajar.

Kang Tejo 4 May 2021

@ Kang Tejo:

Saya pribadi tidak mengadakan kursus trading dan juga tidak punya group di sosial media. Untuk mempemudah proses belajar, silahkan Anda belajar di forum-forum online. Biasanya, pada forum-forum seperti itu ada banyak master trader yang siap membantu trader baru seperti Anda.

M Singgih 6 May 2021

@ Erisugi:

- Di atas sdh dsebut settingan untuk ema …

Di atas yang sebelah mana ya?

- …. sedangkan untuk osma dan macd se tingan brapa yg baik untuk scalping gold?

Untuk MACD biasanya digunakan setting defauklt, yaitu: 12, 26, 9.
Baca juga: Trading Dengan Indikator MACD

OSMA adalah MACD – signal. Jadi settinnya tergantung dari setting MACD.

M Singgih 30 May 2021

Kalau setingan periode MACD terlalu besar sedangkan time frame yang kita gunakan kecil, apa pengaruhnya kak?

Fino Bastian 17 Jun 2021

@ Fino Bastian:

Pada time frame berapapun, dianjurkan untuk menggunakan setting MACD default yaitu 12, 26, 9. Jika setting diubah, akurasinya akan berubah juga (kurang akurat). Untuk selengkapnya, silahkan Anda simak di ulasan trading dengan indikator MACD.

M Singgih 18 Jun 2021

@ Raihan Yaulal:

Cara trading pada emas (XAU/USD), forex maupun instrument lainnya dengan metode price action sama saja, karena mengandalkan pengamatan pada formasi candlestick yang terbentuk maupun pola-pola pada chart (chart pattern) sebagai sinyal untuk entry.

Meski demikian, sinyal yang diberikan oleh price action sebaiknya dikonfirmasi juga oleh indikator teknikal sebagai konfirmasi. Jika indikator teknikal tidak mengkonfirmasi, maka kemungkinan sinyal dari price action tsb tidak valid atau salah.

Sinyal dari price action bisa berupa candle tunggal seperti pin bar, doji, hammer dsb, double candle seperti bullish / bearish engulfing, triple candle seperti morning star atau evening star, pola yang terbentuk dari beberapa candle seperti head and shoulders dsb.

Untuk penjelasan mengenai bagaimana trading dengan price action, silahkan baca:

M Singgih 11 May 2022

@Suci Asti:

Meskipun bentuknya berupa Histogram, kedua indikator dihitung dengan nilai yang berbeda bu. Histogram pada Awesome Oscillator dihitung dengan cara yang sama dengan Histogram yang ada pada indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) yaitu berdasarkan jarak antara 2 buah nilai Moving Average serta posisi dan Crossover keduanya. Perbedaannya di AO, nilai pengaplikasian MA menggunakan nilai Median, sedangkan pada MACD menggunakan nilai Close.

Histogram pada OsMA sendiri sedikit berbeda. OsMA dihitung dengan menggunakan indikator MACD, histogramnya sendiri dibentuk dari jarak sinyal histogram MACD dengan garis sinyal Moving Average pada indikator MACD.

Nur Salim 17 May 2022

Halo pak,

Untuk trading emas, Anda bisa memanfaatkan indikator Fibonacci dan RSI. Caranya:

1. Gunakan Fibonacci Retracement untuk menemukan level SnR. Level-level Retracement yang penting diperhatikan adalah 23.6%, 38.2%, 50.0% dan 61.8%.

2. Gunakan RSI sebagai untuk mengkonfirmasi.

Metode kombinasi ini bisa diterapkan pada semua time frame trading dengan Risk/Reward Ratio minimal 1:2.

Selain menggunakan Fibonacci dan RSI, Anda juga bisa mencoba Scalping dengan memanfaatkan indikator EMA dan Stochastic. Untuk Scalping gold ini, Anda hanya butuh 1-15 menit.

Untuk penjelasan disertai ilustrasinya, bisa cek di artikel "Cara Trading Gold Yang Menguntungkan Dan Mudah Dipraktikkan"

Ananta 5 May 2019

bagaimana strategi trading emas dengan menggunakan Price Action?

Raihan Yaulal 10 May 2022

Saya baru belajar tentang AO kemarin, dan saya baru tahu kalau ternyata dia dibentuk dari Moving Average sama seperti OsMA. Jadi apa sebenarnya perbedaan keduanya hingga harus menjadi indikator yang berbeda jika hanya periodenya yang berbeda?

Suci Asti 17 May 2022

Halo, settingan EMA yg tepat untuk GOLD di time frame h1,h4 & daily? Saya swing trading. Makasih

Iwan 21 Feb 2021

Di atas sdh dsebut settingan untuk ema...sedangkan untuk osma dan macd settingan brapa yg baik untuk scalping gold?

Mksih 🙏

Erisugi 26 May 2021

Kenapa trading di Gold sangat susah profit? Kasih bocoran tips dan trik main di gold dong pak...akun saya babak belur teruss.😭😭

Kang Tejo 30 Apr 2021

Untuk trading gold bagusnya pakai oscillator apa pak? RSI atau Stoch ya?

Yoga Riwayat 27 Jun 2022

@Yoga Riwayat: Dua-duanya bagus namun mempunyai fungsi yang berbeda.

RSI digunakan sebagai indikator level untuk melihat kondisi jenuh beli dan jenuh jual.

Sedangkan stochastic lebih cenderung digunakan sebagai indikator trigger entry. Persilangan diatas garis 80 adalah sinyal sell dan persilangan dibawah garis 20 adalah sinyal buy.

Kalau Anda ingin mengetahui level jenuh beli/jenuh jual, silakan gunakan RSI.

Kalau Anda ingin mencari sinyal entry sell/buy, silakan gunakan stochastic.

Kalau Anda ingin menggunakan keduanya secara bersamaan pun boleh selama Anda mengerti kegunaannya.

Kiki R 27 Jun 2022

candlesticknya cara pembacaannya sama nggak dengan yang buat kripto?

Billy 30 Nov 2022

@ Billy:

Semua pergerakan harga yang direpresentasikan dengan candlestick cara analisanya sama, baik itu pada chart forex, komoditi, saham, futures maupun kripto. Yang paling penting untuk diamati adalah price action yang terbentuk dan pola-pola candlestick pada chart tsb.

M Singgih 2 Dec 2022

@ Suci Asti:

Yang Anda maksud AO itu indikator Awesome Oscillator atau Accelerator Oscillator?
Diasumsikan Awesome Oscillator ya.

Meskipun sama-sama dibuat dalam bentuk histogram, tetapi Awesome Oscillator (AO) beda dengan OsMA.
AO menggunakan SMA dengan periode 5 dan 34, dengan perhitungan SMA (5) - SMA (34). Sedangkan OsMA adalah selisih antara nilai MACD dengan garis sinyal, yang mana secara default MACD adalah selisih antara EMA 12 dan EMA 26, dan garis sinyal adalah SMA nilai MACD dengan periode 9.

Jadi beda jauh.

M Singgih 2 Oct 2023

@ Yoga Riwayat:

Indikator jenis oscillator termasuk RSI dan juga stochastic akan akurat digunakan ketika pergerakan harga sedang dalam kondisi sideways. Ketika pergerakan harga sedang trending, baik uptrend maupun downtrend, maka penunjukkan overbought dan oversold pada indikator oscillator tidak berlaku dan bisa diabaikan. Dalam kondisi trending, amati apakah terjadi divergensi pada indikator oscillator tsb.

Perlu diketahui bahwa harga gold (XAU/USD) sering sekali bergerak trending.
Ketika bergerak sideways, baik indikator RSI maupun stochastic sama akuratnya dalam menunjukkan level overbought maupun oversold.

M Singgih 2 Oct 2023

Jawaban untuk Suci Asti: Meskipun AO dan OsMA menggunakan moving average dalam perhitungannya, namun kedua indikator ini berbeda dari segi perhitungan dan fungsinya.

Dari segi perhitungan, Awesome Oscillator (AO) menghitung perbedaan antara dua Simple Moving Averages (SMA) berperiode 34 dan 5 sedangkan OsMA (Moving Average of Oscillator) menghitung perbedaan antara MACD dan garis sinyalnya.

Dari segi fungsi, AO fokus pada identifikasi tren dan kekuatan tren, sementara OsMA memberikan informasi tentang momentum pasar dan potensi perubahan dalam momentum.

Kiki R 23 Oct 2023

Jawaban untuk Iwan: Pada time frame H1, H4 dan Daily biasanya settingan EMA yang digunakan adalah 21, 50, 100 dan 200.

Kiki R 23 Oct 2023

Jawaban untuk Erisugi: Settingan yang tepat untuk MACD (Moving Average Convergence Divergence) dan OsMA (Moving Average of Oscillator) dalam scalping GOLD (emas) akan sangat bergantung pada preferensi pribadi dan kondisi pasar saat itu. Untuk scalping gold sebaiknya gunakan settingan MACD dan osMA default.

Selalu disarankan untuk menguji dan menyesuaikan setting indikator sesuai dengan pengalaman pribadi dan hasil yang diperoleh saat trading emas.

Kiki R 23 Oct 2023

Yoga Riwayat:

Kalau menurutku sih ya stochastic itu lebih peka buat swing trading gold. Tapi ini menurutku aja. Contohnya di chart ini, kelihatan lebih banyak sinyal trading dari stoch daripada RSI.

Tapi ya, sebenernya, buat trading apa pun, indikator paling bagus adalah indikator yang paling kita paham.

Ingat! Indikator yang cocok buat orang lain, belum tentu cocok buatmu sendiri. Percuma ikut-ikutan kata orang lain, kalau km sendiri nggak paham.

Sofiyan 24 Oct 2023
Suku Bunga Deposito
BANK 12 bulan 12 bulan
Rupiah USD
BNI 46 2.75% 2.75%
BCA 2.50% 2.50%
MANDIRI 2.50% 2.50%
OCBC NISP 3.00% 3.00%
PANIN 4.25% 4.25%
Lihat Bank Lain
Suku Bunga Kredit
BANK Korporasi Ritel KPR
BRI 8.00% 8.25% 7.25%
BNI 8.05% 8.30% 7.30%
BCA 7.90% 8.10% 7.20%
Mandiri 8.05% 8.30% 7.30%
BTN 8.05% 8.30% 7.30%
OCBC NISP 8.25% 8.75% 8.00%
BTPN 7.64% 10.36% -
Danamon 8.50% 9.00% 8.00%
CIMB Niaga 8.00% 8.75% 7.30%
HSBC Indonesia 7.00% 8.75% 8.00%
Lihat Bank Lain
Harga Emas Dunia
Kemarin 2309.80
Minggu Lalu 2326.00
1 Bulan Lalu 2315.00
2 Bulan Lalu 2092.25
3 Bulan Lalu 2053.70
6 Bulan Lalu 1999.20
Setahun Lalu 2024.80
Harga Emas Lokal
Kemarin 1.237.000
Minggu Lalu 1.234.000
1 Bulan Lalu 1.190.000
2 Bulan Lalu 1.056.000
3 Bulan Lalu 1.055.000
6 Bulan Lalu 1.000.000
Setahun Lalu 969.000