Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 12 jam lalu, #Saham Indonesia

Ancaman Resesi Meningkat Gegara Inflasi AS Makin Tinggi

Crypholic 14 Oct 2022
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita >   #inflasi   #resesi
Dolar AS melemah meski terjadi kenaikan lanjutan pada inflasi di bulan September. Pasalnya, hal itu memantik kekhawatiran terhadap risiko resesi ekonomi.

Indeks Dolar AS melemah cukup signifikan sesuai publikasi data inflasi AS. Harga turun lebih dari 1 persen sampai kisaran 112.15 pada sesi New York tadi malam, dan lanjut melemah pada kisaran 112.32 pada sesi Asia hari ini (14/Oktober).

Dolar Melemah

Rilis data inflasi AS menunjukan kenaikan sebesar 8.2 persen secara tahunan (Year-over-Year) pada bulan September. Angka ini melampaui ekspektasi untuk kenaikan 8.1 persen, meski lebih rendah dari periode sebelumnya (8.3 persen). Sementara itu, inflasi bulanan meningkat dari 0.1 persen menjadi 0.4 persen, dua kali lipat lebih tinggi dari ekspektasi 0.2 persen.

Kenaikan juga terjadi pada data inflasi inti yang melonjak dari 6.3 persen menjadi 6.6 persen pada bulan September, melampaui proyeksi kenaikan 6.5 persen. Hasil ini mencerminkan bahwa kenaikan harga konsumen telah merambah ke barang dan jasa di luar kategori energi.

Baca juga: Inflasi Tinggi? Ini Cara Lindungi Dana Investasi dengan Kripto

Para pelaku pasar mencerna angka inflasi terbaru sebagai isyarat kegagalan Fed rate hike sebesar 75 dalam beberapa bulan terakhir. Tak ayal, spekulasi kenaikan suku bunga 100 bps pada pertemuan FOMC selanjutnya pun mulai bermunculan. Akan tetapi, langkah agresif seperti itu punya efek samping yakni perlambatan ekonomi atau bahkan resesi.

"Siapapun yang mengatakan The Fed bisa mengubah kebijakan di tengah kondisi seperti saat ini sedang berandai-andai. Kami melihat bahwa The Fed harus segera bertindak sekarang dengan cara melanjutkan kenaikan suku bunga lebih agresif," ujar Arthur Laffer, presiden Laffer Tengler Investment.

Ia juga berpendapat bahwa skenario soft-landing tidak akan terjadi mengingat makin tingginya suku bunga dan lonjakan inflasi. "Kita kemungkinan akan menghadapi pertumbuhan ekonomi yang lemah pada kuartal ke-4 atau bahkan terjadi resesi," imbuh Laffer.

Penyataan senada juga dilontarkan oleh Dr. Christoph Balz. Menurutnya, data inflasi AS bulan September mengkonfirmasi ekspektasi pejabat The Fed yang mengatakan jika tingkat inflasi ternyata lebih bandel dibandingkan proyeksi sebelumnya. Walaupun harga minyak mentah akan turun selama beberapa bulan ke depan, inflasi kemungkinan hanya akan turun tipis dan masih jauh di atas target 2 persen.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 
Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 4 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 4 jam lalu, #Forex Teknikal

Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 4 jam lalu, #Forex Fundamental

EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 4 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 12 jam lalu, #Saham Indonesia

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 12 jam lalu, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 12 jam lalu, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 12 jam lalu, #Saham Indonesia

USD/CAD: Area Support di level 1.3600 memegang kunci menjelang PDB kuartal pertama AS, 1 hari, #Forex Teknikal

Schnabel, ECB: Bank sentral paling mengkhawatirkan upah dan jasa, 1 hari, #Forex Fundamental

XAU/USD turun efek meredanya konflik timur tengah, 1 hari, #Emas Fundamental

EUR/USD bergerak lebih tinggi karena data AS mengecewakan, 1 hari, #Forex Fundamental

Pound Sterling bergerak lebih tinggi di tengah optimisnya prospek Inggris dan penurunan dolar As, 1 hari, #Forex Fundamental

Pertumbuhan Ekonomi akan tetap kuat, meskipun melambat dari kuartal IV, 1 hari, #Forex Fundamental

EUR/JPY terus naik di atas level 166.50 di tengah kondisi jenuh beli, 1 hari, #Forex Teknikal

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan penjualan bersih sebesar Rp10.07 triliun, turun 4.95% YoY, 1 hari, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -10%, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) -2.16%, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) -1.77%, 1 hari, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.33% ke 7,151, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) mengungkapkan proyeksi pertumbuhan pendapatan sebesar 51% untuk tahun 2024, 1 hari, #Saham Indonesia



Komentar[2]    
  Vita   |   14 Oct 2022

apa ya yang menyebabkan inflasi di Amerika serikat? padahal itu kan negara maju, terus digdaya dan sepertinya nggak terkalahkan banget gitu. apalagi teknologi tuh banyak banget yang awalnya diciptakan di amerika serikat? apakah ada pengaruhnya dengan politik?

  Orang Pinter   |   12 Dec 2022

Semua negara pasti memiliki target inflasi, sebab inflasi dibutuhkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi sesuai dengan kebijakan moneter. Namun, inflasi sebisa mungkin dijaga agar tidak terlalu tinggi ataupun rendah.