Harga emas sempat menyentuh level tertinggi 1833, tetapi saat ini tergelincir di 1811 karena perubahan sentimen pasar yang lebih menguntungkan Dolar.
Selamat pagi, para pencari profit! Euforia pelonggaran kebijakan COVID di China tak bertahan lama. Pasar kembali menghadapi situasi di mana risiko resesi sudah semakin dekat dan tensi geopolitik kembali bermunculan. Akibatnya, Dolar kembali pulih sehingga membuat EUR/USD dan XAU/USD terkoreksi.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
EUR/USD bergerak di sekitar 1.0635 dan diperkirakan melemah karena prospek penurunan aktivitas ekonomi dan resesi di Eropa.
Fundamental
- Sentimen pasar berubah menjadi risk-off setelah perusahaan-perusahaan di Jerman memperkirakan resesi ringan di tengah ekspektasi pengurangan gangguan rantai pasokan secara bertahap.
- Siegfried Russwurm, Presiden Federasi Industri Jerman (BDI), mengatakan jika penurunan aktivitas ekonomi akan tampak pada kuartal terakhir 2022 dan awal 2023.
- Sementara itu, Biro Sensus Amerika Serikat mengungkapkan bahwa defisit neraca perdagangan telah mengalami penurunan sebesar $15.5 miliar dari -$98.8 miliar menjadi -$83.3 miliar pada bulan November.
- Data berdampak tinggi yang akan dirilis hari ini adalah Pending Home Sales AS. Ekspektasi pasar untuk data ini menunjukkan kenaikan dari -4.6% ke -0.8%.
Teknikal
- EUR/USD terkoreksi di 1.0635 setelah menyentuh level 1.0669. Indikator MACD mensinyalkan trend bearish yang membuka peluang untuk aksi jual.
- Berdasarkan pengamatan analis Anil Pachal dari FXStreet, sell akan terkonfirmasi apabila EUR/USD turun menembus titik support 1.0620 yang menjadi pertemuan SMA 50 dan garis trend naik.
- Jika EUR/USD terus turun hingga melewati 1.0510, retracement Fibonacci 61.8% (1.0460) dapat bertindak sebagai pertahanan support terakhir.
- Di sisi upside, EUR/USD baru bisa rebound jika sukses melampaui level tertinggi 1.0670. Skenario ini akan menargetkan titik tertinggi bulanan 1.0736 sebagai resistance berikutnya.
Kripto
Bitcoin terkoreksi tipis ke level $16,700 akibat munculnya sentimen negatif dari miner BTC. Secara teknikal, BTC masih menunjukkan outlook bearish dan perlu konfirmasi lanjutan untuk kembali ke zona hijau.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin naik 1 poin ke angka 28/100, masih menetapkan sentimen BTC di zona "fear".
- Total market cap kripto global mencapai $806 miliar, turun sekitar 0.79% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Beberapa perusahaan mining Bitcoin di Amerika Serikat terpaksa menghentikan aktivitas karena kebutuhan daya listrik masyarakat yang meningkat untuk menghadapi suhu dingin ekstrem.
- Hal ini membuat Hash Rate Bitcoin turun sebesar 40% dari 276 EH/s ke 175 EH/s.
Teknikal
- Bitcoin bergerak di area $16,700, mengalami penurunan sebesar 0.95% secara harian.
- Menurut analis Crypto Daily, Sally Ho, Bitcoin kembali ke zona merah setelah tertolak dari level $16,920 yang mewakili area retracement 50%.
- BTC perlu mencapai $18,495 untuk kembali mendapatkan momentum bullish.
- Downtrend akan terkonfirmasi apabila Bitcoin terus mengalami penurunan dan selip di bawah level $15,900.
- Area support BTC berada di kisaran $14,500, $13,369, dan $10,727. Sebaliknya, resistance kunci tampak di kisaran $18,495, $19,199, dan $20,070.
Emas
Tensi geopolitik China, Rusia, AS, Korea Selatan, dan Korea Utara menjadi katalis bagi harga emas di tengah sepinya kalender ekonomi akhir tahun. Saat ini, XAU/USD telah terkoreksi dari $1833 ke $1813.
Fundamental
- Stabilitas geopolitik kembali goyah setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, menandatangani keputusan larangan ekspor minyak ke Eropa.
- Selain itu, konflik AS-China dan Korsel-Korut memanas akibat kesalahpahaman mengenai drone.
- Setelah melonggarkan kebijakan COVID untuk pendatang, China merevisi naik pertumbuhan PDB dari 8.1% menjadi 8.4%.
- Di saat yang sama, yield obligasi 10-tahunan AS naik sebesar 10.4 bps menjadi 3.851%.
Teknikal
- XAU/USD terkoreksi hingga $1811 setelah sempat melonjak hingga $1833. Namun, indikator RSI dan MACD masih terindikasi bullish.
- Analis memperkirakan jika XAU/USD masih bisa melanjutkan kenaikan ke level $1825.
- Jika bisa bertahan di atas $1825, maka harga emas akan naik lebih lanjut untuk menguji $1880.
- Namun apabila XAU/USD turun menembus $1803, harga berisiko melanjutkan penurunan ke $1780.
Saham
NASDAQ dan S&P 500 melemah, namun Dow Jones menunjukkan penguatan. Sementara itu, IHSG diprediksi akan melanjutkan penguatan sehubungan dengan sentimen positif dari China.
Saham AS
- Pasar saham AS menunjukkan sentimen beragam pada sesi perdagangan Selasa kemarin.
- Sektor telekomunikasi, minyak & gas, serta utilitas dilaporkan menguat paling banyak. Di sisi lain, pelemahan terjadi di sektor teknologi, konsumen, dan barang konsumsi.
- Dow Jones berhasil ditutup menguat 0.11%, sementara S&P 500 dan NASDAQ 100 masing-masing merosot sebesar 0.41% dan 1.38%.
- Saham Tesla anjlok 11.41% dan mencapai level terendah 52 minggu. Sebaliknya, Lightjump Acquisition Corp melonjak 98.95% pada penutupan kemarin.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1.28% ke level 6923 pada sesi perdagangan Selasa kemarin.
- Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheril Tanuwijaya, memprediksi jika IHSG berpotensi menguat di kisaran 6900-7000 hari ini.
- Salah satu sentimen positif yang mempengaruhi IHSG adalah rencana China untuk melonggarkan karantina bagi wisatawan asing di Januari 2023.
- Dari dalam negeri, sinyal window dressing mulai terlihat sehingga berpotensi memicu penguatan di pekan terakhir Desember 2022.
- Resistance IHSG hari ini berada di 7000, pivot di 6900, dan support berlokasi di 6800.
- Sejumlah saham yang dapat dicermati hari ini adalah ASII, TLKM, MDKA, CPIN, PTBA, MIKA, KLBF, INCO, BBCA, dan GOTO.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.