Kenaikan USD/JPY yang kembali terbentuk membuat pasar mewaspadai langkah intervensi yang bisa diluncurkan Jepang. Padahal, sentimen risiko pasar tengah merosot akibat serangan Rusia di Ukraina.
Selamat pagi, para pencari profit! Dolar AS kembali unggul atas rival-rivalnya setelah pernyataan hawkish dari pejabat The Fed dan sentimen risk off yang kembali dominan. Bitcoin, harga emas, dan saham-saham pun tergelincir menjelang rilis data inflasi AS pekan ini.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
USD/JPY diperdagangkan bullish di area 145 setelah otoritas Jepang menyatakan siap melanjutkan intervensi untuk mencegah penurunan yang lebih dalam pada JPY.
Fundamental
- USD/JPY makin berjaya di sekitar 145.90. Terakhir kali pair ini mengancam level 146, pemerintah Jepang melakukan intervensi yang memicu volatilitas pasar.
- Presiden Fed Chicago Charles Evans mengatakan bahwa bank sentral AS dapat memperlambat inflasi sambil menghindari resesi. Menurut perkiraannya, tingkat Fed Funds Rate dapat disesuaikan di atas 4.5% pada awal tahun 2023.
- Merespon sikap hawkish The Fed, Indeks Dolar AS naik 0.35% ke level 113.147.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis DailyFX David Song, USD/JPY telah menembus level pembukaan bulan Oktober pasca laporan Non-Farm Payrolls (NFP) AS.
- Pergerakan di atas 70 dalam indikator RSI masih berpeluang disertai dengan apresiasi lebih lanjut.
- USD/JPY berada di puncak dan menguji level tertinggi September (145.90) setelah reli empat hari.
- Area fokus berikutnya muncul di sekitar level 150.00 (retracement 38.2%) hingga titik tertinggi Agustus 1990 di 151.65.
- Kurangnya momentum untuk melewati titik tertinggi September di 145.90 dapat menekan USD/JPY ke 144.10 (ekspansi 100%).
Kripto
Pasar kripto kembali jatuh ke zona negatif setelah meningkatnya ketegangan antara Rusia-Ukraina dan pernyataan hawkish dari pejabat The Fed.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin berada di 24/100, naik dua poin dari hari sebelumnya. Meski begitu, sentimen pasar BTC masih di zona extreme fear.
- Total market cap kripto global berada di kisaran $918 miliar, naik 3.06% dari hari sebelumnya.
- Perang Rusia dan Ukraina kembali memanas setelah Rusia kembali melancarkan serangan rudal ke kota-kota di Ukraina.
- Komentar petinggi the Fed yang cenderung hawkish membuat NASDAQ 100 dan pasar kripto kembali terjungkal ke zona negatif.
Teknikal
- Bitcoin berkonsolidasi di kisaran $19,000, melemah sebesar 2.41% dalam 24 jam terakhir.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menjauh dari level Pivot $19,218 dan menargetkan penutupan di sekitar R1 $19,437 untuk mempertahankan momentum bullish.
- Jika berhasil mencapai R1, Bitcoin kemungkinan akan melanjutkan reli hingga area R2 $19,745 atau bahkan $20,000.
- Namun apabila harga Bitcoin justru ditutup di bawah Pivot, ada potensi koreksi ke level S1 $18,910 atau bahkan level psikologis $18,500.
Emas
Sentimen pasar semakin memburuk dengan peningkatan risiko resesi global dan konflik Rusia-Ukraina yang kembali memanas. Beberapa jam lalu, Rusia menghujani Ukraina dengan 75 rudal. XAU/USD kini bergerak di $1665.
Fundamental
- Laporan ketenagakerjaan AS yang positif dan peningkatan risiko resesi global membuat para investor menjauhi logam mulia.
- Proyeksi kenaikan suku bunga The Fed sebesar 75 basis poin semakin meningkat berkat komitmen para pejabat bank sentral untuk menjinakkan inflasi.
- Rusia dikabarkan telah meluncurkan rudal ke beberapa sarana komunikasi dan energi di Ukraina, sehingga memicu aksi risk off global yang lebih menguntungkan bagi Dolar.
- Dalam waktu dekat, pasar mengantisipasi perilisan data Consumer Price Index AS pada hari Kamis.
Teknikal
- XAU/USD terlihat akan melanjutkan penurunan di grafik harian karena telah menembus garis SMA 20. Hal ini juga didukung oleh indikator Momentum dan RSI yang tengah mengarah ke bawah di level negatif.
- Sedangkan pada grafik H4, XAU/USD telah menembus ke bawah garis SMA 100 dan level 38.2% Fibonacci Retracement. Indikator Momentum dan RSI juga turun mendekati level oversold.
- Menurut analis FXStreet, emas berpotensi tejun bebas menuju $1600 apabila terkonfirmasi melewati level-level support di $1659, $1646, dan $1633.
Saham
Indeks saham AS kompak melemah, sebagian besar terbebani oleh penurunan harga di sektor energi dan teknologi. Sementara itu, IHSG diprediksi akan kembali melanjutkan koreksi akibat aksi profit taking.
Saham AS
- Sejumlah indeks utama AS ditutup melemah menjelang rilis data inflasi AS pekan ini.
- Dow Jones turun 0.32%, S&P 500 merosot hingga 0.75%, sementara NASDAQ anjlok 1.02% ke level terendah tahun ini.
- 7 dari 11 sektor di S&P 500 melemah, terutama sektor energi dan teknologi. Harga minyak diketahui terkoreksi dari kenaikan pesat minggu lalu akibat aksi ambil untung.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi sebanyak 0.5% ke 6994 di sesi perdagangan hari Senin.
- Menurut Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar, IHSG masih berpeluang mengalami koreksi akibat profit taking para pelaku pasar.
- Analis tersebut juga memperkirakan jika IHSG belum lepas dari trend bearish selama berada di bawah 7148.
- Level-level resistance IHSG hari ini berada pada level 7000, 7052, 7094, dan 7135. Sementara itu, support-support terdekat ada di 6968, 6925, 6902, dan 6856.
- Sejumlah saham yang bisa diperhatikan hari ini adalah BBRI, ASII, ESSA, dan PGAS.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.