Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 1 hari, #Forex Fundamental | USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 1 hari, #Forex Teknikal | Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental | EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 1 hari, #Forex Teknikal | PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 1 hari, #Saham Indonesia | PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 1 hari, #Saham Indonesia | Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 1 hari, #Saham Indonesia | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 1 hari, #Saham Indonesia

Data Manufaktur China Lanjutkan Trend Negatif

Crypholic 31 May 2023
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita > #china #manufaktur
Data manufaktur China melanjutkan trend kontraksi pada bulan Mei. Hal ini dipicu oleh sejumlah faktor belanja konsumen, investasi bisnis, hingga properti.

Biro Statistik Nasional China pada hari Rabu (31/Mei) mempublikasikan PMI manufaktur China yang turun dari 49.2 menjadi 48.8 pada bulan Mei. Angka ini meneruskan penurunan dari bulan sebelumnya (49.2), yang juga berada di bawah ekspektasi yang sebesar 49.4.

Berlanjutnya penurunan sektor manufaktur China sebagian besar disebabkan oleh turunnya beberapa komponen. Salah satunya adalah sub-indeks pesanan baru yang merosot dari 48.8 menjadi 48.3 di bulan Mei. Sementara, sub-indeks pesanan ekspor merosot dari 47.6 menjadi 47.2 yang mengindikasikan penurunan permintaan barang dari luar negeri.

Bersamaan dengan penurunan di sektor manufaktur, PMI Non-Manufaktur China mengalami penurunan dari 56.4 menjadi 54.5 pada bulan Mei. Meskipun masih menunjukkan pertumbuhan, tingkat pertumbuhannya terus melambat selama 3 bulan terakhir, mencerminkan kehati-hatian konsumen dalam pengeluaran mereka terhadap industri jasa.

Ahli statistik senior Zhao Qinghe, mengatakan bahwa data manufaktur China mengindikasikan penyusutan tingkat kemakmuran ekonomi China. Hal ini disebabkan karena fondasi pemulihan ekonomi yang kurang kuat sehingga pembangunan perlu dikonsolidasikan lebih lanjut.

Baca juga: Kupas Tuntas Pengaruh China di Pasar Finansial

Ekonomi China Ditekan Sejumlah Faktor

Pemulihan ekonomi China tampak kehilangan tenaga saat memasuki kuartal kedua karena ditekan oleh sejumlah faktor seperti belanja konsumen, sektor investasi bisnis, hingga properti yang masih berjuang untuk pulih setelah menderita selama tiga tahun terakhir akibat pandemi.

Kondisi semakin memburuk dengan meningkatnya tingkat pengangguran pada kelompok usia muda yang mulai memasuki usia produktif. Selain itu, kinerja penjualan ritel dan produksi industri yang mengecewakan terus menghambat pemulihan ekonomi China pada kuartal II/2023.

Data PMI Manufaktur yang dikeluarkan hari ini merupakan versi resmi yang disusun oleh pemerintah dan mengukur aktivitas industri dalam skala besar. Di masa mendatang, para pelaku pasar juga akan mengantisipasi rilis PMI Caixin yang mengarah kepada industri skala menengah dan kecil di China. Investor umumnya menggunakan kombinasi data PMI nasional dan Caixin untuk mengukur kondisi ekonomi China secara keseluruhan.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait