EUR/USD naik karena tanda-tanda pelemahan lebih jauh dalam pasar tenaga kerja membebani dolar AS, 2 hari, #Forex Fundamental | Pound Sterling menguat saat PDB kuartal pertama Inggris memperbaiki prospek ekonomi, 2 hari, #Forex Fundamental | GBP/USD naik mendekati level 1.2540, didorong oleh PDB Inggris yang lebih tinggi, 2 hari, #Forex Teknikal | Level resistance krusial EUR/USD akan muncul di area 1.0790-1.0800, 2 hari, #Forex Teknikal | PT Hillcon Tbk (HILL) mengalokasikan dana sebesar Rp600 miliar untuk belanja modal alias capital expenditure (capex) di 2024, 2 hari, #Saham Indonesia | PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menuntaskan divestasi 100% saham kepemilikannya di PT Paket Anak Bangsa (PAB) alias GoTo Logistics pada 7 Mei 2024. , 2 hari, #Saham Indonesia | PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) akan membagikan dividen final sebesar Rp1.14 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia | PT Indika Energy Tbk (INDY) akan membagikan dividen tunai senilai $30 juta dari tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia

Dolar Australia Tertekan Data Pengangguran

Cahyaning 17 Aug 2023
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita > #dolar #dolar-australia
Data pengangguran Australia menunjukkan penurunan yang signifikan. Hasilnya, dolar Australia pun melemah.

Dolar Australia mengalami penurunan dalam sesi perdagangan Asia pada hari Kamis (17/Agustus), menyentuh level terendah dalam sembilan bulan terakhir.

Berbagai faktor menekan nilai tukar Aussie, termasuk kondisi ekonomi China yang lamban dan data pengangguran yang buruk di Australia. Di awal sesi Eropa, pasangan mata uang AUD/USD berusaha naik, namun masih tertahan di sekitar level 0.6400.

Angka pengangguran di Australia mencatatkan kenaikan dari 3.5% menjadi 3.7% pada bulan Juli 2023, sementara ekspektasi umum hanya mengantisipasi naik hingga 3.6%. Data lainnya dalam laporan ketenagakerjaan Australia untuk kali ini juga mengkhawatirkan.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja mengalami penurunan dari 66.8% menjadi 66.7%. Ekonomi Australia juga tercatat mengalami penurunan sebanyak 14.6 ribu pekerjaan selama bulan Juli, padahal konsensus sebelumnya memproyeksikan penambahan pekerjaan sebanyak 15 ribu.

Data ini mengindikasikan penurunan kuat dalam pasar tenaga kerja Australia tanpa ada tanda-tanda positif sama sekali. Akibatnya, pasar kian meyakini bahwa Bank Sentral Australia (RBA) tidak akan melakukan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

"Keretakan akhirnya muncul dalam data ketenagakerjaan (Australia), dan itu akan menjernihkan keraguan mengenai apakah RBA sudah selesai menaikkan (suku bunga)," kata Matt Simpson, analis pasar senior di City Index.

"Menurut saya mereka selesai (menaikkan suku bunga) pada tingkat 4.1% sekarang, dengan data yang terus-menerus lemah dari China dan pelonggaran dari PBoC mendukung (pendapat bahwa) suku bunga (Australia) sudah mencapai puncak," tambahnya.

Langkah PBoC Bikin Pasar Cari Aman

Langkah PBoC untuk menurunkan suku bunga pada awal pekan ini telah meredupkan minat pembelian pasar terhadap aset-aset berisiko tinggi seperti dolar Australia.

Pasar juga terus mengkhawatirkan potensi risiko dampak domino dari permasalahan keuangan yang sedang dihadapi oleh raksasa real estate China, Country Garden.

Country Garden menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban keuangan karena penurunan penjualan dan keterbatasan akses pendanaan.

Proyek perumahan yang telah dibangun untuk menghidupkan kembali kota-kota kecil di China tidak mendapatkan respon yang baik setelah pandemi, yang menyebabkan perusahaan mengalami kerugian sebesar 6,1 miliar yuan pada tahun 2022 dan terpaksa mengurangi aktivitasnya di kawasan tersebut.

Padahal, sektor real estate berkontribusi besar bagi pendapatan kota-kota kecil China melalui pajak properti dan penjualan tanah.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait