XAU/USD bullish efek hasil pidato the fed, 7 jam lalu, #Emas Fundamental   |   Pound Sterling pertahankan kenaikan karena dolar AS melemah jelang inflasi AS, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS berjuang untuk menemukan permintaan karena fokus bergeser ke laporan inflasi, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD menarik beberapa pembeli di atas level 0.6060, fokus pada data IHP dan IHK AS, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) menyetujui sejumlah laporan tahunan dan keuangan tahunan dalam RUPST yang digelar pada Selasa (14/Mei), 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp5,5764 per saham kepada para pemegang sahamnya, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham top gainers LQ45: PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) +3.55%, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) +1.64%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) +1.48%, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka naik pada perdagangan Rabu (15/Mei) pagi, menguat 0.59% ke level 7,125, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

Hammer vs Doji Candlestick, Mana Lebih Akurat?

Cahyaning 5 Nov 2021
Dibaca Normal 6 Menit
forex > candlestick >   #doji   #hammer
Pola hammer dan doji sering disamakan karena bentuknya yang sedikit mirip. Di antara keduanya, manakah yang memiliki sinyal lebih akurat dan bisa diandalkan?

DI

Pola candlestick sering menjadi acuan trader karena merupakan cerminan pergerakan harga yang terjadi pada pasar. Dari sekian banyak bentuk candlestick yang kerap kali menjadi favorit trader, hammer dan doji adalah pola yang paling banyak ditemui dan dibahas akurasinya.

Jika dilihat sepintas, hammer dan doji memang memiliki bentuk yang mirip karena sama-sama ber-body kecil dan mempunyai ekor panjang. Sebagian trader menanggap pola hammer lebih akurat, namun ada pula yang lebih menyukai doji candlestick. Lalu, sebetulnya pola manakan yang bisa memberikan sinyal trading terbaik? Sebelum membahas lebih jauh tentang beda pola hammer dan doji, mari mengenal kembali tentang kedua pola tersebut.

 

Mengenal Pola Hammer

Seperti namanya, pola hammer digunakan untuk menyebut candlestick yang memiliki bentuk layaknya palu dengan body kecil dan ekor panjang melebihi ukuran body. Biasanya, pola hammer muncul selama harga sedang downtrend. Pola candlestick ini sering dinilai memiliki akurasi yang rendah karena merupakan pola satu candle. Namun sebetulnya, kemunculannya bisa menjadi sinyal perubahan kekuatan pasar sebelum terjadi reversal.

Pola hammer dianggap lebih efektif jika kemunculannya didahului dengan tiga atau lebih candle yang membentuk pergerakan lower low. Sinyal reversal bisa dikonfirmasi jika candle berikutnya ditutup lebih tinggi dari level penutupan pola hammer. Trader bisa membuka posisi selama pembentukan candle konfirmasi atau setelah candle tersebut ditutup. Sedangkan stop loss bisa dipasang di bawah ekor pola hammer. 

pola hammer

Pada contoh di atas terlihat pasar sedang downtrend yang ditunjukkan dengan kemunculan candle-candle yang membentuk lower low. Kemudian pola hammer muncul dengan bentuk body yang kecil dan ekor panjang. Candle kedua yang muncul setelah terbentuknya hammer menjadi konfirmator yang menunjukkan bahwa pasar memang benar-benar berubah menjadi bullish. Hal ini terlihat dengan pergerakan harga yang mendaki naik berlawanan dengan arah sebelumnya.

 

Bagaimana dengan Hanging Man?

Hanging man memiliki ciri-ciri yang hampir sama dengan pola hammer, yaitu body yang kecil dengan ekor panjang melebihi body candlenya. Tetapi, pola hanging man muncul selama harga sedang uptrend dan menjadi penanda bahwa harga akan berbalik turun.

Baca juga: Cara Deteksi Reversal Dengan Pola Hammer Dan Hanging Man


Apa Itu Doji?

Banyak trader yang sering tertukar saat mengenali pola hammer dan doji. Pada dasarnya, pola doji merupakan bentuk keseimbangan antara buyer dan seller di pasar. Body candlestick doji umumnya sangat kecil sehingga hampir tidak terlihat, sementara sumbu atau ekornya memiliki panjang yang melebihi besar body. Bentuk candlestick doji menunjukkan bahwa harga sempat naik turun secara ekstrem sebelum akhirnya ditutup di level yang hampir sama dengan harga pembukaan.

pola doji

Dalam pasar, ada beberapa jenis candlestick doji yang bisa ditemukan. Masing-masing menunjukkan kondisi pasar yang berbeda-beda. Apa saja jenis doji yang sering muncul?

Baca juga: Formasi Doji Candlestick: Pengertian Dan Cara Menggunakan Dalam Trading

 

1. Doji Star

Doji star memiliki bentuk body yang sangat tipis dengan dua sumbu panjang di atas dan bawah body menyerupai bentuk bintang. Bentuk candlestick ini menunjukkan keseimbangan antara buyer dan seller. Untuk menambah kepastian sinyal, perhatikan juga pergerakan harga sebelumnya. Contohnya, candle ini bisa dijadikan penanda reversal jika muncul di area overbought dari pergerakan uptrend. Sebaliknya, jika kemunculannya tampak di area oversold dari downtrend, maka harga kemungkinan akan mengalami bullish reversal.

doji star

 

2. Long-legged Doji

Sepintas, bentuk long-legged doji mirip dengan doji star, namun dengan ekor lebih panjang dari sumbu atasnya. Pola ini terbentuk ketika harga bergerak menyentuh titik terendahnya, tapi tak lama kemudian berbalik arah dengan cepat. Jika pola ini muncul saat downtrend, maka pergerakan pasar kemungkinan berubah menuju uptrend. Sebaliknya, jika kemunculannya saat uptrend, pergerakan harga selanjutnya diperkirakan akan downtrend.

Long legged doji

 

3. Gravestone Doji

Bentuk gravestone doji sering disamakan dengan formasi shooting star. Bedanya, gravestone doji memiliki body yang lebih tipis. Kemunculan pola ini melambangkan kekuatan buyer lebih dominan di awal, namun segera dihempaskan oleh kekuatan seller yang lebih besar.

Gravestone doji

 

4. Dragonfly Doji

Pola ini memiliki bentuk yang berlawanan dengan gravestone doji. Kemunculannya menjadi tanda bahwa pergerakan harga akan bergerak dari downtrend menuju uptrend. Pola ini terbentuk karena adanya sentimen seller yang dominan di awal, tetapi ketika harga mencapai level terendahnya, tiba-tiba saja sentimen pasar berubah dan harga melesat ke atas.

Dragonfly doji


Apakah Hammer Lebih Baik dari Doji?

Perbedaan mendasar dari pola hammer dan doji terletak pada bentuk body-nya. Body dari candle doji cenderung lebih kecil dari hammer. Doji juga menandakan keraguan pelaku pasar dengan adanya sumbu di atas dan bawah body candle. Doji candle tidak hanya berfungsi untuk menjadi penanda trend reversal, namun juga menunjukkan kelanjutan trend pada pasar.

Sedangkan pola hammer adalah pola yang muncul setelah adanya penurunan harga, di mana kemunculannya menandakan potensi perubahan dari downtrend menjadi uptrend. Bentuk pola ini bisa dibedakan dengan bentuk body yang lebih tebal dari doji, serta memiliki ekor yang lebih panjang dari body maupun sumbu atasnya.

Pola hammer candlestick memiliki bentuk yang sederhana dan mudah dikenali. Trader yang sedang memiliki posisi sell untuk mendulang keuntungan di pasar forex bisa menggunakan kemunculan candle ini untuk dijadikan acuan exit. Selain itu, karena candle ini menjadi tanda bahwa tekanan seller mulai lemah, maka trader bisa memanfaatkannya sebagai penanda reversal untuk membuka posisi buy.

Namun, ada beberapa risiko yang dimiliki oleh pola hammer. Contohnya, pola ini membutuhkan tambahan konfirmator agar trader tidak terjebak tipuan sinyal palsu. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, misalnya dengan memastikan apakah kemunculan pola hammer ada di sekitar Pivot Point, area support, atau level Fibonacci. Trader juga bisa memanfaatkan indikator momentum seperti RSI, CCI, atau Stochastic.

Baca juga: Tips Pintar Menggunakan Indikator Momentum

Di sisi lain, pola doji sederhana dan mudah dipahami, namun pola ini juga memiliki beberapa kekurangan. Pasalnya, doji tak selalu mengisyaratkan pembalikan arah trend atau reversal, namun juga menjadi tanda penerusan trend. Jika terburu-buru memasang posisi tanpa konfirmasi, risiko kerugian dari pola doji bisa dikatakan lebih tinggi. Agar tak tertipu, trader sebaiknya menunggu kemunculan candlestick konfirmator atau menggunakan indikator lain untuk memastikan reversal.

 

Kesimpulan

Pada dasarnya, pola hammer dan doji memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Tujuan utama dari pola-pola tersebut adalah untuk membantu trader mengenali apa yang sedang terjadi pada pasar dan kemana harga akan bergerak setelahnya. Tidak ada pola candlestick yang lebih baik dari pola lainnya; semua tergantung dari cara trader menginterpretasikan formasi candle dan strategi apa yang diterapkan saat trading. Hal penting yang perlu diingat bahwa pola hammer dan doji sama-sama  membutuhkan konfirmator tambahan. Oleh sebab itu, trader disarankan untuk menggunakan indikator teknikal sebagai konfirmator saat trading dengan pola candlestick.

Terkait Lainnya
 
XAU/USD bullish efek hasil pidato the fed, 7 jam lalu, #Emas Fundamental

Pound Sterling pertahankan kenaikan karena dolar AS melemah jelang inflasi AS, 7 jam lalu, #Forex Fundamental

Dolar AS berjuang untuk menemukan permintaan karena fokus bergeser ke laporan inflasi, 7 jam lalu, #Forex Fundamental

NZD/USD menarik beberapa pembeli di atas level 0.6060, fokus pada data IHP dan IHK AS, 7 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) menyetujui sejumlah laporan tahunan dan keuangan tahunan dalam RUPST yang digelar pada Selasa (14/Mei), 13 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp5,5764 per saham kepada para pemegang sahamnya, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

Saham-saham top gainers LQ45: PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) +3.55%, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) +1.64%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) +1.48%, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG dibuka naik pada perdagangan Rabu (15/Mei) pagi, menguat 0.59% ke level 7,125, 13 jam lalu, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Saya tidak suka menggunakan Formasi Doji untuk membaca sinyal trading. Seharusnya kan candlestick itu memudahkan kita dalam memahami pergerakan harga, makanya grafisnya dibuat sebagai gambaran visual.

Tapi ukurannya itu lebih kecil lho, tipis sekali. Jadi kadang-kadang suka salah mengartikan. Bentuknya juga tipis kayak salib. Kalau menurut saya sih, Doji ini tidak digunakan untuk mengambil keputusan bearish atau bullish. Lebih kepada kondisi netral di mana ada potensi terjadi pembalikan harga. Namun, bisa juga terjadi keberlanjutan trend, sehingga bisa bullish atau bearish juga.

Tidak rekomen mengambil keputusan hanya melihat berdasarkan grafik doji semata. Lebih baik padukan dengan tren pasar dan pembacaan candlestick lainnya.

 Rendi |  17 Jan 2023
Halaman: Formasi Doji Candlestick Pengertian Dan Cara Menggunakan Dalam Trading

Haryo.: Tentu aja, gan!Ada beberapa cara lain yg bisa digunakan untuk menentukan kapan melakukan entry selain dengan mengacu pada level 50% yang disebutkan dalam artikel.

Salah satu pendekatan yg mnrt gua cukup umum digunakan adalah menggunakan indikator teknikal dan pola grafik. Indikator seperti Moving Average, Relative Strength Index (RSI), dan Stochastic Oscillator dapat membantu mengidentifikasi momentum dan kekuatan tren. Pola grafik seperti Double Tops, Double Bottoms, dan Breakouts juga bisa memberikan sinyal entry yg relevan.

Selain itu, analisis candlestick juga bisa membantu dalam menentukan entry point. Pola-pola candlestick seperti Bullish Engulfing, Hammer, dan Doji dapat memberikan petunjuk tentang pembalikan atau kelanjutan tren, seperti yg uidah diapaparkan di artikel.

Penting untuk diingat bahwa ga ada metode tunggal yg bisa diandalkan sepenuhnya untuk menentukan entry point yg tepat. Saran aja, sebaiknya dikombinasikan terlebih dahulu dan crilah manakah pendekatan yg terbaik untuk agan.

 Victor |  26 May 2023
Halaman: Trik Trading Menggunakan Fibonacci Retracement Versi Finex

Ekka:Halo kak! Iya, emang betul! Seorang trader yg sudah berpengalaman biasanya bisa trading dngn langsung melihat chart dan pola candlestick.

Untuk pertanyaan tentang jenis chart, di Metatrader kita bisa melihat chart dalam beberapa jenis, seperti bar chart, line chart, dan candlestick chart. Namun, candlestick chart adalah yang paling umum digunakan oleh para trader. Ada beberapa kelebihan dari candlestick dibandingkan jenis chart lainnya.

Pertama, candlestick memberikan informasi visual yang lebih kaya dan mudah dipahami. Setiap candlestick menunjukkan pergerakan harga dalam periode waktu tertentu, dan dengan warna dan bentuknya, kita bisa langsung melihat apkh harga naik atau turun.

Kedua, candlestick jg memberikan informasi tentang volatilitas pasar dan kekuatan pembeli atau penjual. Pola candlestick tertentu, seperti doji, hammer, atau engulfing, bisa memberikan sinyal tentang perubahan arah harga atau pembalikan tren.

Selain itu, candlestick juga dpt memberikan informasi tentang level support dan resistance, serta potensi area pembalikan harga. Dengan mengamati pola candlestick dan kombinasinya, trader dapat mengidentifikasi peluang trading yang potensial. (baca juga : Tips Membaca Candlestick Simpel Dan Akurat, Tak Perlu Hafalan )

 Kevin |  27 May 2023
Halaman: Tips Trading Berdasarkan Insting Dari Mifx

Tidak ada jawaban yang pasti mengenai apakah konfirmasi entry yang lebih baik antara pola candlestick, pola grafik, atau indikator teknikal seperti stochastic. Pilihan konfirmasi entry yang tepat akan tergantung pada preferensi pribadi dan gaya trading Anda.
1. Pola Candlestick: Pola candlestick dapat memberikan sinyal tentang sentimen pasar dan perubahan harga yang potensial. Pola-pola seperti doji, hammer, engulfing, atau shooting star dapat memberikan petunjuk tentang pembalikan harga atau kelanjutan tren. Keuntungan dari menggunakan pola candlestick adalah bahwa mereka memberikan sinyal yang cepat dan langsung. Anda dapat mengidentifikasi perubahan harga yang mungkin terjadi dengan cepat melalui pola candlestick yang terbentuk. Namun, perlu diingat bahwa pola candlestick harus dikonfirmasi dengan analisis teknikal lainnya sebelum mengambil keputusan trading. Anda dapat mengkombinasikan pola candlestick dengan level support dan resistance, garis tren, atau indikator teknikal untuk meningkatkan validitas sinyal.
2. Pola Grafik: Pola grafik terbentuk oleh pergerakan harga dalam jangka waktu yang lebih panjang dan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang perubahan tren. Pola seperti double top, double bottom, head and shoulders, atau ascending triangle adalah beberapa contoh pola grafik yang umum. Kelebihan menggunakan pola grafik adalah bahwa mereka memberikan pandangan yang lebih holistik tentang pergerakan harga dalam jangka waktu yang lebih lama. Pola grafik juga cenderung memberikan sinyal yang lebih jelas dan kuat karena mereka memerlukan waktu yang lebih lama untuk terbentuk. Namun, seperti halnya pola candlestick, pola grafik juga harus dikonfirmasi dengan analisis teknikal lainnya sebelum mengambil keputusan trading.
3. Indikator Teknikal: Indikator teknikal adalah alat matematis yang digunakan untuk mengidentifikasi sinyal beli atau jual berdasarkan perhitungan mereka sendiri. Contoh indikator teknikal populer adalah stochastic, RSI, MACD, atau moving average. Keuntungan dari menggunakan indikator teknikal adalah bahwa mereka memberikan sinyal yang objektif dan dapat diukur. Anda dapat mengatur parameter indikator sesuai dengan preferensi dan kebutuhan Anda. Indikator teknikal dapat membantu Anda mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold, divergensi, atau perpotongan garis yang memberikan sinyal entry. Namun, perlu diingat bahwa indikator teknikal juga dapat menghasilkan sinyal palsu jika digunakan tanpa konfirmasi dari analisis teknikal lainnya. Penting untuk menggabungkan indikator dengan pola candlestick atau pola grafik untuk mendapatkan konfirmasi yang lebih kuat.

Sebagai tambahan, penting untuk diingat bahwa tidak ada metode konfirmasi entry yang sempurna. Setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Penting untuk menguji dan eksperimen dengan berbagai metode konfirmasi entry untuk menemukan apa yang paling cocok dengan gaya trading dan preferensi pribadi Anda. Anda juga dapat mengkombinasikan berbagai metode untuk meningkatkan validitas sinyal entry. Selain itu, pelajari dan pahami dengan baik metode konfirmasi yang Anda gunakan, dan kembangkan pemahaman yang mendalam tentang cara mereka berinteraksi dengan kondisi pasar dan strategi trading Anda secara keseluruhan. Hal ini akan membantu Anda membuat keputusan trading yang lebih baik dan mengurangi kemungkinan sinyal palsu.

 Kiki R |  31 May 2023
Halaman: Cara Deteksi Peluang Trading Dengan Trendline Ala Mifx

Jawaban untuk Pandu:

Pola bullish divergence yang valid dan sinyal palsu (false signal) dapat dibedakan berdasarkan karakteristik dan konfirmasi tertentu. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:

Pola Bullish Divergence yang Valid:

  • Terjadi dalam tren penurunan yang kuat: Pola bullish divergence biasanya terjadi ketika harga sedang mengalami tren penurunan yang kuat.
  • Indikator dan harga saling mendukung: Harga menunjukkan lower low (titik terendah yang lebih rendah), sementara indikator teknis menunjukkan higher low (titik terendah yang lebih tinggi), menandakan potensi pembalikan harga.
  • Konfirmasi melalui candlestick atau pola chart: Pola bullish divergence dapat diperkuat jika terdapat pola candlestick bullish, seperti hammer atau bullish engulfing, yang mengindikasikan pembalikan harga.
  • Volume perdagangan: Idealnya, volume perdagangan pada saat pola bullish divergence meningkat atau stabil, menunjukkan partisipasi yang cukup dan meningkatkan kepercayaan terhadap sinyal.
  • Sinyal Palsu (False Signal):

  • Tidak ada tren yang kuat sebelumnya: Sinyal palsu biasanya terjadi ketika tidak ada tren yang kuat sebelum pola bullish divergence muncul. Dalam kondisi pasar sideways atau volatile, sinyal bullish divergence mungkin tidak begitu andal.
  • Indikator dan harga tidak saling mendukung: Harga mungkin menunjukkan lower low, tetapi indikator teknis tidak menunjukkan higher low yang konsisten, atau sebaliknya. Ini menunjukkan ketidakselarasan antara harga dan indikator, yang dapat mengindikasikan sinyal palsu.
  • Tidak ada konfirmasi tambahan: Sinyal palsu sering kali tidak diikuti oleh konfirmasi tambahan, seperti pola candlestick bullish atau break resistance yang signifikan. Konfirmasi tambahan dapat memberikan kekuatan dan validitas tambahan pada sinyal.
  • Mengenai cara untuk menghindari sinyal palsu dalam pola bullish divergence, Anda bisa mengikuti 5 poin berikut ini.

  • Konfirmasi harga: Jangan hanya mengandalkan indikator saja. Lihat juga harga yang mengkonfirmasi pola bullish divergence. Perhatikan apakah ada pembalikan harga yang signifikan setelah munculnya pola bullish divergence.
  • Volume perdagangan: Perhatikan volume perdagangan saat terjadinya pola bullish divergence. Volume yang tinggi saat terjadi pembalikan harga dapat mengkonfirmasi kekuatan sinyal dan mengurangi kemungkinan sinyal palsu.
  • Konfirmasi dengan indikator lain: Gunakan indikator teknis tambahan untuk mengkonfirmasi pola bullish divergence. Misalnya, Anda dapat mencari konfirmasi dari indikator lain seperti MACD, RSI, stochastic oscillator, dst..
  • Tren jangka panjang: Pertimbangkan tren jangka panjang sebelum mengambil keputusan berdasarkan pola bullish divergence. Pola bullish divergence cenderung lebih valid dan dapat diandalkan jika terjadi dalam tren jangka panjang yang kuat.
  • Gunakan konfirmasi tambahan: Tunggu sampai ada konfirmasi tambahan sebelum masuk ke perdagangan berdasarkan pola bullish divergence. Misalnya, Anda bisa menunggu hingga harga menembus level resistance yang signifikan sebelum memasuki posisi beli. Dengan demikian Anda membeli pada level yang kuat.
  •  Kiki R |  15 Jun 2023
    Halaman: Kiat Trading Dengan Pola Bullish Divergence

    Jawaban untuk Linda:

    Tidak ada statistik yang pasti atau angka yang secara khusus menunjukkan keberhasilan trading dengan pola bullish divergence. Keberhasilan trading tergantung pada berbagai faktor seperti kondisi pasar, manajemen risiko, penggunaan strategi yang tepat, dan keterampilan trading individu.

    Pola bullish divergence dapat memberikan petunjuk tentang potensi pembalikan harga, tetapi itu bukanlah jaminan keberhasilan dalam trading. Sinyal bullish divergence dapat memberikan probabilitas yang lebih tinggi untuk pembalikan bullish, tetapi tetap perlu dikonfirmasi dengan faktor tambahan dan dianalisis dalam konteks kondisi pasar yang lebih luas.

    Berikut ini tips trading dengan pola bullish divergence:

  • Konfirmasi pola:
  • Pola bullish divergence sebaiknya dikonfirmasi dengan faktor tambahan sebelum memasuki perdagangan. Beberapa konfirmasi yang dapat Anda perhatikan adalah:

    - Volume perdagangan: Perhatikan apakah terjadi peningkatan volume perdagangan saat pola bullish divergence terbentuk. Volume yang meningkat dapat mengindikasikan partisipasi yang kuat dari pelaku pasar, memperkuat validitas sinyal.

    - Pola candlestick bullish: Cari pola candlestick bullish yang mengkonfirmasi sinyal bullish divergence, seperti hammer, bullish engulfing, atau bullish harami. Pola candlestick ini mengindikasikan kemungkinan pembalikan harga ke arah bullish.

    - Break resistance: Tunggu hingga harga berhasil menembus resistance yang signifikan sebagai konfirmasi bahwa pembalikan bullish telah dikonfirmasi. Breakout di atas resistance meningkatkan kemungkinan keberhasilan perdagangan.

  • Identifikasi level support dan resistance:
  • Identifikasi level support dan resistance yang signifikan pada chart adalah penting dalam menetapkan target profit dan menempatkan stop loss. Level support adalah tingkat harga di mana tekanan jual biasanya berkurang dan harga cenderung berbalik naik. Level resistance adalah tingkat harga di mana tekanan beli biasanya berkurang dan harga cenderung berbalik turun. Gunakan level-level ini sebagai panduan untuk menentukan titik keluar yang diinginkan dan membatasi risiko dengan stop loss yang ditempatkan di bawah level support atau resistance.

  • Manajemen risiko yang baik:
  • Manajemen risiko yang baik adalah kunci dalam trading yang sukses. Beberapa tips manajemen risiko yang dapat diterapkan adalah:

    - Tentukan stop loss yang sesuai: Stop loss adalah level harga di mana Anda akan keluar dari perdagangan jika harga bergerak melawan Anda. Tempatkan stop loss di bawah titik terendah yang terbentuk sebelum munculnya pola bullish divergence. Hal ini membantu melindungi modal Anda dari kerugian yang berlebihan jika harga bergerak berlawanan dengan ekspektasi.

    - Pertimbangkan rasio risk/reward: Sebelum memasuki market, tentukan rasio risk/reward yang sesuai. Misalnya, Anda dapat menetapkan target profit yang dua atau tiga kali lebih besar daripada risiko yang Anda ambil. Dengan menggunakan rasio risk/reward yang memadai, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam jangka panjang.

    - Tentukan ukuran posisi: Sesuaikan ukuran posisi Anda dengan risiko yang Anda siap ambil. Jangan terlalu mempertaruhkan modal Anda dalam satu transaksi. Gunakan ukuran posisi yang sesuai dengan toleransi risiko Anda untuk menjaga kestabilan performa trading.

  • Gabungkan dengan analisis teknis lainnya:
  • Gunakan pola bullish divergence sebagai alat bantu dalam analisisa teknis yang lebih luas. Kombinasikan pola ini dengan indikator teknis lainnya, pola chart, atau analisis fundamental untuk memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang kondisi pasar. Misalnya, Anda dapat menggunakan moving average untuk mengidentifikasi arah tren jangka panjang atau mengamati pola chart yang menunjukkan level-level penting seperti triangle pattern atau double bottom.

  • Selalu disiplin dalam trading:
  • Disiplin sangat penting dalam trading. Patuhi aturan dan rencana trading yang telah Anda buat sebelumnya. Hindari emosi dalam pengambilan keputusan trading dan tetapkan target profit dan stop loss yang telah ditentukan. Jika trading mencapai target profit atau stop loss, patuhi rencana tersebut dan keluar dari perdagangan. Jangan tergoda untuk melanggar aturan yang telah Anda tetapkan.

     Kiki R |  15 Jun 2023
    Halaman: Kiat Trading Dengan Pola Bullish Divergence

    Kamus Candlestick

    Three Black Crows
    Three Black Crows
    Indikasi : Bearish Reversal
    Akurasi :

    Terdiri dari 3 candlestick dan semuanya berbentuk bearish panjang. Harga penutupan candlestick pertama, kedua, dan ketiga harus membentuk penurunan secara berturut-turut.

    Contoh di Chart
    (klik untuk memperbesar gambar)
    Harami Bullish
    Harami Bullish
    Indikasi : Bullish Reversal
    Akurasi :

    Terdiri dari 2 candlestick. Candlestick pertama bersifat bearish dan lebih besar sehingga menelan candlestick kedua yang bersifat bullish. Pola ini menandakan downtrend mulai kehilangan momentum. Meski bisa menambah akurasi sinyal, sumbu-sumbu candlestick kedua tidak harus berada dalam range candlestick pertama.

    Contoh di Chart
    (klik untuk memperbesar gambar)
    Bullish Doji Star
    Bullish Doji Star
    Indikasi : Bullish Reversal
    Akurasi :

    Terdiri dari 3 candlestick. Pola pertama adalah candlestick bearish panjang, diikuti candlestick kedua berupa doji yang membentuk gap turun dan tidak memiliki body (harga dibuka dan ditutup di level yang nyaris sama). Candlestick ketiga mengkonfirmasi pembalikan dengan membentuk bullish panjang dan gap naik dari doji.

    Contoh di Chart
    (klik untuk memperbesar gambar)
    Hanging Man
    Hanging Man
    Indikasi : Bearish Reversal
    Akurasi :

    Terdiri dari 1 candlestick yang membentuk gap naik dari candlestick sebelumnya. Terjadi di akhir uptrend, Hanging Man memiliki sumbu bawah yang lebih panjang dari body-nya. Sinyal bearish reversal dari pola ini terkonfirmasi apabila candlestick selanjutnya bersifat bearish atau membentuk gap turun, dan ditutup melemah dari harga pembukaannya.

    Contoh di Chart
    (klik untuk memperbesar gambar)
    Ingin mengetahui pola-pola Candlestick lainnya yang memiliki akurasi tinggi. Lihat Daftarnya Disini.

    Komentar[12]    
      Ratih Apriasi   |   21 Apr 2022

    bagaimana cara mengenali tanda perubahan trend?

      Nazar Ilham   |   21 Apr 2022

    bisa menggunakan trendline
    tembusnya trendline dapat dijadikan sbg indikasi awal bahwa harga kemungkinan berubah arah

      Mohamad Hanif   |   22 Apr 2022

    Trendline dianggap tembus itu yang seperti apa?

      Elon Matana   |   22 Apr 2022

    Trendline dianggap tembus apabila seluruh body candlestick yang terbentuk berada diluar garis trendline

      Ajib Marrof   |   25 Apr 2022

    bagaimana cara menggunakan trendline?

      Satyawira Ardhianto   |   25 Apr 2022

    hubungkan dua titik terendah atau tertinggi dalam sebuah pergerakan harga yang sedang di observasi.
    Syarat untuk menarik garis trendline yang valid adalah paling tidak terdapat dua puncak dan dua bottom yang dapat dihubungkan

      Godiel Wisesa   |   28 Apr 2022

    bagaimana cara agar tidak tertipu sinyal palsu?

      Jaka Parker   |   29 Apr 2022

    Agar tak tertipu signal palsu, baiknya tunggu kemunculan candlestick konfirmator atau gunakan indikator lain untuk memastikan reversal

      Abriyana Bali   |   28 Apr 2022

    perlukah candlestick di kombinasikan dg indikator lain?

      Ezra Sanape   |   29 Apr 2022

    perlu banget, agar sinyal yang didapatkan lebih akurat dan terkonfirmasi

      Abdul   |   5 Nov 2022

    Dapat disimpulkan seperti ini :

    • Hammer memiliki badan lebih besar dari Doji.
    • Hammer menandakan adanya potensi perubahan trend. Doji menandakan keraguan pasar jadi antara bisa sebagai penanda terjadinya pemabalikan harga maupun penerusan trend yang ada.
    • Bentuk hammer bisa dilihat dari body nya yang besar serta memilik ekor yang panjang jadi kalau digambarkan seperti sebuah palu. Mungkin karena ini jadi dinamakan hammer.
    • Doji memiliki badan tipis-tipis. Seperti pada gambar dia artikel diatas membentuk huruf T, T terbalik, tanda + dsb.
    • Dua bentuk candlestick diatas ga semata-mata benar-benar akurat jadi perlu konfirmasi/ kemunculan candlestick konfirmator atau menggunakan indikator lain untuk memastikan reversal.

    Oh iya gan kalau palu terbalik apakah memiliki sinyal yang sama dengan hammer biasa?

      Inbizia Support   |   14 Dec 2022

    Halo Abdul,

    Jenis sinyal inverted hammer itu sama seperti hammer biasa, yaitu sinyal bullish. Sedangkan, untuk versi bearishnya inverted hammer adalah shooting star. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa lihat gambar tabel di bawah ini:

    Hammer Vs Doji Candlestick Mana Lebih