Indeks Dolar AS melesat tajam berkat pernyataan Jerome Powell. Akibatnya, JPY dan sejumlah aset di beragam market mengalami kemerosotan signifikan.
Selamat pagi, para pencari profit! Pidato Jerome Powell yang ditunggu-tunggu di sepanjang pekan kemarin tak mengecewakan investor Dolar. USD/JPY melaju di level tertinggi satu bulan, Bitcoin ambles di bawah level kunci, harga emas terencam mendekati area 1700, dan saham-saham AS berguguran.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Perbedaan komentar hawkish The Fed dengan Gubernur BoJ di Simposium Jackson Hole mendorong USD/JPY naik melewati level 138.00.
Fundamental
- USD/JPY menguat pada pembukaan hari Senin (29/Agustus) merespon pernyataan dari Ketua The Fed Jerome Powell.
- Perbedaan outlook kebijakan moneter antara The Fed dan BoJ semakin melebar setelah Powell kembali menegaskan urgensi kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang untuk menjinakkan inflasi.
- Di sisi lain, Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda mengatakan bahwa bank sentral Jepang akan tetap pada sikap kebijakan longgar sampai upah serta inflasi naik secara stabil dan berkelanjutan.
Teknikal
- USD/JPY menguji titik tertinggi bulanan (137.71) meski data inflasi PCE AS terpantau melambat.
- Berdasarkan pengamatan analis DailyFX, David Song, USD/JPY dapat terus menunjukkan trend bullish seperti yang terlihat pada kenaikan di SMA 50 (135.74).
- USD/JPY kembali diperdagangkan di atas SMA 50 setelah menembus kisaran pembukaan bulan Agustus. Closing di atas area 137.40 (ekspansi 61.8%) ke 137.80 (ekspansi 361.8%), meningkatkan peluang penguatan di level tertinggi tahunan (139.39).
- Apabila USD/JPY terus menguat hingga titik tertinggi September 1998 (139.91), area 140.30 (ekspansi 78.6%) dan 141.70 (ekspansi 161.8%) akan menjadi target selanjutnya.
- Di sisi downside, USD/JPY dapat menghadapi kondisi range-bound jika gagal menembus area 137.40 (ekspansi 61.8%) sampai 137.80 (ekspansi 361.8%).
- Kurangnya momentum untuk bertahan di atas Moving Average dapat mendorong USD/JPY kembali menuju 132.20 (retracement 78.6%) hingga 133.20 (ekspansi 38.2%).
Kripto
Bitcoin merosot di bawah level $20,000 setelah pidato bernada hawkish dari Jerome Powell di Jackson Hole akhir pekan lalu.
Fundamental
- Jerome Powell memperingatkan pasar bahwa The Fed akan fokus pada pengendalian inflasi. Meski konsekuensinya adalah perlambatan ekonomi dan pasar tenaga kerja, Powell tetap mengisyaratkan pentingnya kenaikan suku bunga.
- Bitcoin Fear & Greed Index menunjukkan bahwa BTC kembali ke angka 24 yang mengindikasikan market sedang berada di zona "Extreme Fear".
- Market cap kripto secara global turun di bawah $1 triliun, saat ini berada di kisaran $945 miliar atau anjlok 2.32% dalam 24 jam terakhir.
- BTC/USD sangat membutuhkan perubahan sentimen investor untuk mendukung harga kembali di atas level $20,000.
Teknikal
- Bitcoin diperdagangkan melemah hingga 1.71% dalam 24 jam terakhir.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, BTC perlu melewati level pivot di sekitar $19,760 untuk mencapai area R1 di harga 19,980.
- Setelah berhasil melewati level Pivot, ada potensi BTC akan reli ke R2 di sekitar harga $20,389 atau bahkan $20,500.
- Sebaliknya, kegagalan melewati Pivot justru akan memicu aksi jual dan membawa BTC menuju level S1 di kisaran 19,351.
Emas
Sama seperti kondisi JPY dan Bitcoin, harga emas juga tertekan oleh pidato Ketua The Fed yang hawkish di Simposium Jackson Hole. Selain itu, XAU/USD juga dirundung kekhawatiran ekonomi dan geopolitik global. Data NFP akhir pekan ini berpeluang menentukan arah pergerakan selanjutnya.
Fundamental
- Dalam pidatonya, Jerome Powell mengindikasikan bahwa The Fed akan tetap mengambil kebijakan suku bunga yang agresif.
- Sentimen pasar masih memburuk dengan risiko resesi global dan permasalahan geopolitik antara AS-Tiongkok yang semakin menegang.
- Mengingat penekanan Powell pada kondisi data ekonomi AS untuk menentukan kebijakan The Fed selanjutnya, para pelaku pasar kini mengantisipasi rilis data NFP bulan Agustus.
Teknikal
- Pada chart daily, XAU/USD telah menembus garis uptrend 5 minggu dan menuju support 1715-1712. Saat ini, harga emas spot tengah diperdagangkan pada level 1726.
- Pada pembacaan indikator RSI, XAU/USD terlihat masih bisa melanjutkan penurunan ke 1700 sebagai area support terakhir sebelum menuju harga terendah tahunan di dekat 1680.
- Garis support yang berada di 1740 telah berubah menjadi resistance. Selain itu, DMA 10 dan DMA 50 telah menjadi resistance dinamis di kisaran 1751 serta 1763.
- Berdasarkan data di atas, tim analis FXStreet memprediksi jika XAU/USD masih akan mengalami penurunan lebih lanjut.
Saham
NASDAQ 100, S&P 500, dan Dow Jones kompak merosot. NASDAQ 100 bahkan tergelincir ke posisi terburuk sejak bulan Juni. Sementara dari Indonesia, IHSG terpantau melemah di akhir pekan dan berpotensi fluktuatif hari ini.
Saham AS
- Ketua The Fed Jerome Powell memberikan pernyataan bernada hawkish di akhir pekan.
- Pada pernyataannya itu, Powell menekankan keinginan bank sentral AS untuk meredam tekanan inflasi.
- NASDAQ 100 merosot sebanyak 4.26% dan mencatatkan penurunan terburuk sejak bulan Juni.
- S&P 500 jatuh sebanyak 3.5%, sejalan dengan indeks saham Dow Jones yang terperosok 3.12%.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0.54% ke level 7135 di perdagangan akhir pekan.
- Menurut analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, IHSG akan kembali bergejolak di antara support 7080 dan resistance 7200.
- Valdy juga menambahkan bahwa pidato Jerome Powell di Simposium Jackson Hole masih akan menjadi salah satu katalis yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.