Mas, saya selalu mengikuti analisa harian maupun mingguan dari website ini. Mohon ilmunya bagaimana menentukan garis-garis kuning, lalu support resistense dan formula dari indikator yang digunakan??? Terima kasih banyak.
sistem analisa harian ini menggunakan daily range. dengan dasar rata rata pergerakan dari mata uang tersebut dalam satu hari demikian pun untuk analisa mingguan. an perlu di ketahui berapa pips rata rata mata uang tersebut bergerak. Jika anda mempunya patokan bahwa mata uang tersebut bergerak 150 pips dalam satu hari, sedang saat anda lihat mata uang tersebut bergerak 25 pips, maka sisanya ( 150 - 25 ) adalah potensi keuntungan yang bisa anda dapat. dan anda bisa menarik garis ( Kuning ) dari posisi High kebawa dan Low keatas. demikian.
Untuk Izt_0307,
Ada beberapa cara dalam menentukan level-level support dan resisten, salah satunya seperti yang diulas pada artikel ini.
Semoga bisa membantu.
@ Muhammad Aang Bahagiana:
- … jika harga telah break di area R3 dan S3 ….
Mungkin maksudnya jika harga telah break di area R3 atau S3..Tidak mungkin dalam waktu yang bersamaan harga break R3 dan S3.
- …. apakah harga tersebut akan selalu menyentuh garis pivot di TF min H4 dan D1???
Tidak selalu, tergantung dari panjangnya candle. Bisa sampai menyentuh pivot point bisa tidak. Kalaupun ada sinyal reversal, untuk konfirmasi sebaiknya dengan melihat penunjukan indikator trend.
Seperti contoh berikut, candle sudah break S3, maka untuk konfirmasi bahwa pergerakan harga sedang bullish, bisa dilihat dari indikator parabolic SAR, Bollinger Bands, MACD, OSMA, dan ADX.
Pada contoh di atas penunjukan semua indikator trend menunjukkan keadaan sedang bullish, jadi ketika candle telah break S3, bisa entry buy.
@ Faqih:
Level support tidak menunjukkan keadaan oversold, dan level resistance tidak menunjukkan keadaan overbought. Support dan resistance adalah level-lvel harga yang mana berdasarkan historisnya sulit ditembus.
Ketika harga berada pada level support, bukan berarti harga sudah oversold, demikian juga ketika harga berada pada level resistance, bukan berarti harga sudah overbought, kecuali indikator teknikal menunjukkan keadaan oversold atau overbought.
Bisa saja ketika harga berada pada level support, indikator teknikal menunjukkan overbought (bukan oversold), dan sebaliknya bisa saja ketika harga berada pada level resistance, indikator teknikal menunjukkan oversold (bukan overbought).
Untuk menentukan harga sudah overbought atau oversold, seharusnya acuan Anda adalah indikator teknikal, dalam hal ini indikator oscillator seperti RSI, stochastic atau CCI.
Perlu Anda ketahui bahwa keadaan overbought atau oversold hanya valid ketika pergerakan harga sedang sideways. Untuk keadaan trending keadaan overbought atau oversold tidak berlaku.
mau tanya lagi kenapa jika kita open sell kok kita mendapat uang kan secara logika harga turun
@ Faqih:
Dalam trading forex, peraturannya memang tidak seperti dalam trading saham, yang mana kita harus punya barang untuk menjual. Dalam trading forex kita tidak harus mempunyai barang fisik untuk menjual, tetapi kita nanti harus membeli, kalau tidak kita akan mengalami kerugian.
Kecuali kalau Anda trading via money changer, maka Anda harus punya barang fisiknya sebelum menjual.
Secara fundament pasar masih khawatir terhadap Zona Eropa, Sentimen Jual EUR masih Kuat
Kita lihat akhir bulan ini
Thanks
@adi ms: harga EUR/USD di hari ini (19/9/2019) berada di 1.1033, artinya harga telah break support 1.2500. Harga mengalami pelemahan sejak 2012 di 1.0250, hingga Januari 2017 di 1.0500. Secara sentimen, bearish masih mendominasi Euro hingga saat ini.
Selamat pagi trader Arif..
Secara sederhana support area adalah batas kewajaran harga terendah dalam satuan waktu tertentu, & resistant area adalah batas kewajaran harga tertinggi dalam satuan waktu tertentu. Ini digunakan sebagai acuan harga agar prediksi harga kita tidak melebar kemana-mana.
Sedangkan pivot adalah angka tengah antara batas kewajaran terendah & tertinggi. Ini digunakan sebagai acuan harga kewajaran saat ini. Bahasa kerennya adalah area konsolidasi, biasanya di area ini berimbang antara jumlah buyer & seller, atau lebih teknis lagi adalah area equilibrium dimana harga menemukan keseimbangan antara peminat & penyedia barang.
Contoh sederhana adalah harga garam sekarang sekitar 7 ribuan rupiah, dimana harga ini adalah tidak wajar 1-2 bulan lalu (saat harga sekitar 3 ribuan rupiah). Ini terjadi karena peminat lebih banyak daripada penyedia barang. Bukan tidak mungkin 1 bulan kedepan akan lebih naik lagi karena peminat semakin tinggi sedangkan penyedia barang semakin langka.
Hari ini anda tidak akan menemukan harga garam 4 ribuan dimanapun tempatnya karena batas kewajaran adalah antara 7 ribu sampai 8 ribu rupiah, sehingga secara wajar anda hanya bisa membeli minimal 7 ribuan & menjual 8 ribuan.
Ini terjadi hingga ada keseimbangan baru, misalkan ada penambahan peminat atau penambahan barang yang tersedia.
Saat yang tepat untuk buy adalah ketika harga diarea support & sell adalah disekitar resistan, dengan stoploss sedikit diatas resistan atau dibawah support (TP & SL sesuaikan dengan trading rules anda, missal RR 1:2 dengan TP 40 pip & SL 20 pip). TF yang bagus adalah D1 atau minimal H4 (karena lebih sedikit noise-nya atau gangguannya).
Semoga membantu.
Intra Day = Harian
Pivot daily - Pivot harian
Dalam Pivot Point ini akan didapatkan istilah Pivot, Resistance , Support
Pivot Adalah pergerakan harga dimana harga tidak akan bergerak terlalu jauh dari titik tersebut dalam kondisi naik ataupun turun akan tetap suatu kali kembali ke harga tersebut.
Apa itu resistance? Titik harga dimana harga sulit menembus batas level atas tertentu, tetapi apabila titik ini tertembus biasanya harga akan dapat melonjak naik dengan lancar, hingga menjumpai resisten.
Apa itu Support ? adalah titik harga dimana harga akan sulit menembus batas level bawah tertentu. Tetapi apabila titik ini tertembus biasanya harga akan mengalami penurunan cukup tinggi. hingga menemui titik support berikutnya.
@Muamar Kadafi: Resisten dan support intraday adalah resisten dan support yang terjadi di bawah time frame Daily seperti resisten dan support H1 dan M15. Dengan demikian, maka support dan resisten ini sifatnya lebih lemah daripada support dan resisten Daily.
Terima Kasih
Sesuai dengan arti katanya, pivot point berarti titik atau batas dimana suatu pergerakan harga akan berbalik arah. Dalam forex, pivot point adalah level dimana sentimen pasar berubah dari 'bullish' (naik) menjadi 'bearish' (turun) atau sebaliknya. Pivot point bersifat seperti support atau resistance, harga yang bergerak mendekati titik ini akan mendapat perlawanan dan akan berbalik arah. Tetapi jika harga berhasil menembus dan bergerak melewati titik ini, pergerakan itu akan berlanjut terus hingga mencapai pivot point berikutnya.
Pivot point dan level-level resistance serta support-nya dihitung dengan menggunakan harga-harga pembukaan, tertinggi, terrendah, dan penutupan dari sesi trading sebelumnya. Karena pasar forex aktif terus-menerus selama 24 jam, trader menggunakan patokan penutupan pasar New York (21.00 GMT) sebagai patokan waktu penutupan bursa mata-uang.
Thanks.
Tidak ada permasalahan, yang terpenting ada menguasainya. Hanya saja selama ini para trader menggunakan pivot point untuk menentukan level support and resistance.
Thanks
@ Erfin Suhenra:
Perhatikan chart EUR/USD H1 (1 jam) berikut ini:
Indikator moving average bisa berfungsi sebagai kurva resistance jika ditembus dari arah atas (titik A dan titik C), dan bisa berfungsi sebagai kurva support jika ditembus dari arah bawah (titik B).
Untuk time frame 1 jam atau yang lebih rendah sebaiknya gunakan exponential moving average (ema) seperti pada contoh diatas.
Seperti tampak pada tampilan chart H1 diatas, sebagai resistance dan support level-level Fibonacci retracement lebih akurat dibandingkan dengan kurva moving average. Kurva moving average biasanya sebagai konfirmator, misalnya sell jika harga telah menembus support Fibonacci level tertentu dan harga masih bergerak dibawah kurva moving average, atau buy jika menembus resistance Fibonacci level tertentu dan harga masih bergerak diatas kurva moving average.
@ Tri:
Menurut saya tergantung dari sinyalnya, yang paling mudah lihat dari formasi price actionnya. Dalam hal level support seperti yang Anda maksud: tidak harus terburu-buru open pending order buy limit ketika harga masih bergerak diatas level support karena kita belum tahu pasti apa yang akan terjadi ketika harga berada disekitar level support. Sebagai konfirmasi sinyal Anda bisa menggunakan indikator tambahan seperti simple moving average (sma) 200 day dan Bollinger Bands.
Berikut contoh kondisi tsb pada EUR/USD daily:
Anda bisa open pending order buy stop diatas support 1.4000 setelah pin bar-1 (candle A) mengalami rejection pada level support 1.4000, kurva sma-200 day dan kurva lower band Bollinger Bands. Juga setelah muncul sinyal dari pin bar-2 (candle B) yang mengalami rejection pada level 23.6% Fibo retracement dan menembus support 1.4000 dan sma-200 day, Anda bisa open pending order sell stop dibawah level support 1.4000.
@ Koi:
Tidak keliru, memang angka bulat biasanya berlaku sebagai level psikologis, tetapi harga tidak selalu berada dekat dengan level psikologis, dan support atau resistance kuat atau level kunci (key level) tidak selalu harus angka bulat, seperti pada EUR/USD daily berikut ini, support / resistance kuat tidak hanya level 1.1000:
Menurut saya untuk menentukan S & R Anda bisa memulai dari pergerakan harga saat Anda melakukan analisa. Ambil titik-titik swing high dan swing low yang sudah teruji oleh level-level terdekat pada harga saat ini (seperti pada contoh EUR/USD daily diatas).
Selain itu penentuan S & R juga tergantung dari time frame trading Anda, semakin rendah time frame akan semakin banyak S & R, namun S & R pada time frame yang lebih tinggi akan semakin valid.
@ Endra:
- …. sampai kapan mereka tidak valid dan kapan harus saya perbarui lagi.
Sampai level support atau resistance tersebut tidak pernah lagi “dikunjungi”. Dikunjungi maksudnya ketika harga sampai pada level tersebut akan bereaksi, yaitu bergerak di sekitar area level tersebut, atau memantul balik.
Kalau untuk level support atau resistance yang berdasarkan Fibonacci Retracement / Expansion, harus selalu diperbaharui berdasarkan perubahan titik swing high dan swing low pada periode waktu tersebut.
- …. apakah analisa pemilihan support dan resistence disarankan flashback sampai 1 bulan kebelakang?
Tidak hanya sebulan, tetapi bisa beberapa tahun ke belakang. Untuk menentukan level level support dan resistance yang presisi / cukup akurat, Anda harus memulai dari time frame yang paling tinggi, terus turun ke time frame yang lebih rendah.
@ Edwin widianto:
Ada >support (S) dan resistance (R) kunci, mayor, minor dan temporary. Semakin sering level S atau R dikunjungi, berarti semakin kuat S dan R tersebut. S atau R yang sering dikunjungi dan sulit ditembus pada time frame tinggi, adalah S atau R kunci.
halo master mohon penjelasanya..
apa yang dimaksud dengan support 1, support 2, resistance 1, resistance 2, lalu TF berapa yang digunakan? karena saya belajar forex secara otodidak...terimakasih jawabanya.
@ sunardi m:
R (Resistance) 1, R2, R3 adalah batas-batas level resistance dilihat dari harga yang ada di pasar saat ini (current price). Maksudnya jika level R1 ditembus, maka acuan level resistance terdekat berikutnya adalah R2, dan jika R2 ditembus, maka acuan level resistance terdekat berikutnya adalah R3.
S (Support) 1, S2, S3 adalah batas-batas level support dilihat dari harga yang ada di pasar saat ini (current price). Maksudnya jika level S1 ditembus, maka acuan level support terdekat berikutnya adalah S2, dan jika S2 ditembus, maka acuan level support terdekat berikutnya adalah S3.
R1, R2, R3 dan S1, S2, S3 bisa di-plot pada time frame berapa saja. Semakin tinggi time frame, akurasi level-level resistance dan support akan semakin tinggi juga, atau lebih akurat.
Berikut ini contoh pada USD/JPY daily:
Halo master martin, mhn penjelasannya biar sy gk tersesat jauh2 hehe,,
Sy pernah dengar klau pasang SnR di level2 penting kyk angka bulat bgtu rawan kena Stop Loss Hunter, soal x trader jg kebanyakan pasang SL/TP ngikut SnR. Benarkah gt master? Jujur sy sndr jg biasa pasang SnR di level2 bulat...
@ Aditya:
Stop Loss hunting tidak tergantung dari level psikologis atau level angka bulat, berapapun level Stop Loss (SL) yang Anda pasang, baik di level psikologis atau bukan akan dikejar, dan kalau software SL huntingnya canggih pasti kena.
Mengenai level SL, memang biasanya trader menentukannya pada level support atau resistance terdekat, tidak harus pada level psikologis atau angka bulat, tetapi berdasarkan validitas level-level support dan resistance tersebut.
Apakah Level support dan reistancenya ini tidak harus di angka yang mudah diingat ya pak seperti 10,000, 15,000, 17,500, dst..soalnya di forum-forum banyak yang menyarankan untuk mengambil di level psikologis, karena itu level entry dari pemain-pemain besar. Benarkah saran seperti itu pak?
@ Riyadhi:
Tidak harus pada angka-angka bulat, tetapi dari nilai support dan resistance nyata yang telah terjadi. Kecuali jika pergerakan harga belum pernah melewati angka bulat tertentu, maka angka bulat tersebut bisa dianggap sebagai nilai resistance atau support psikologis yang kuat. Misal hingga Desember 2020, EUR/USD belum pernah melewati level 1.7000, maka 1.7000 bisa dianggap sebagai resistance psikologis.
sy trader pemula...mau tanya ttg Support resistance dan pivot....bs dijelaskan pengaplikasiaanya pada grafik?kapan kita buy dan kapan waktu yg tepat untuk sell...dan pada TF berapa dasar untuk perhitungananya
pengertian resistance intraday atau suport itu apa ya?
permisi master saya mau tanya tentang garis support dan resinstence,
apakah benar jika garis / titik support tertembus maka akan melanjutkan down trend dan apabila garis / titik resistannce tertembus maka akan melanjutkan uptrend ?
kalau misalkan itu benar berarti market akan berbalik arah jika menemukan titik suport resistance yang baru seperti itu?
terimakasih sebelumnya.
salam master, support bln januari tlah di tembus apkh menurut master EUR bearish smpai ttk 12500
Permisi pak martin. Maaf mau tanya. Ada berapakah jenis2 support dan resistance? Apa saja nama jenisnya? Dan bagaimana cara menemukanya? Tks.
Setelah saya pasang support dan resistance, sampai kapan mereka tidak valid dan kapan harus saya perbarui lagi.
Dan apakah analisa pemilihan support dan resistence disarankan flashback sampai 1 bulan kebelakang?
Terima kasih.
Bapak/Ibu, jika harga telah break di area R3 dan S3 kemudian ada konfirmasi candle reversal, apakah harga tersebut akan selalu menyentuh garis pivot di TF min H4 dan D1???
Bagaimana harga bisa menembus support dan resistance? Mengapa hal ini bisa terjadi? Bukannya harga sudah berada pada level oversold atau overbought?
Halo master....
Semoga sehat & profit selalu. Saya sdh sebulan menggunakan SnR statis. Saya berpatokan pada angka bulat saat menggarisnya seperti 100.00, 105.00, 1.6800 dll. Apakah mindset seperti itu keliru master?
Mohon pencerahannya
Menurut master, biasanya para big player menggunakan indikator teknikal apa? di tf berapa?
@ yuri wijayanto:
Dari info yang saya dapatkan, kebanyakan trader profesional dan big boys hampir tidak menggunakan indikator teknikal kecuali moving averages untuk mengetahui harga rata-rata dalam periode tertentu dan arah trend. Hal itu disebabkan karena mereka tahu bahwa hampir semua indikator teknikal selalu terlambat dalam merespons pergerakan harga pasar. Time frame trading biasanya di tf tinggi (H4, daily, weekly), dan untuk tools biasanya menggunakan Fibonacci retracement dan pivot.
Apa trik yg dipakai steve cohen main forex bos ku ?? Dan selain moving average apa gak ada trik lain untuk mengetahui posisi sell atau buy agar terkonfirmasi ke kita untuk masuk pasar dn mengambil posisi??
Mengenai strategi trading Steve Cohen, silahkan baca: Investing: What is Steve Cohens Trading Strategy?
- …. selain moving average apa gak ada trik lain untuk mengetahui posisi sell atau buy agar terkonfirmasi ke kita untuk masuk pasar dn mengambil posisi?
Yang akurat adalah dengan mengamati price action yang terbentuk, dan dikonfirmasi oleh indikator teknikal.
Apakah trader forex kelas george soros juga menggunakan indikator teknikal pada saat trading? Apakah indikator teknikal hanya digunakan oleh trader-trader kecil saja?
Seperti yang sudah disebutkan di atas, trader besar dalam hedge fund seperti steve cohen juga menggunakan indikator teknikal.
Apakah para big player dan market maker di forex itu sama saja? Dan apakah mereka benar-benar membuat harga yang mereka inginkan? Thanks
Sama saja, pada dasarnya sebutan big player, market maker, big boys, whale, dst mempunyai makna yang sama.
Sebutan ini disematkan kepada suatu institusi/organisasi/bank yang mempunyai modal sangat besar dan melakukan transaksi di pasar forex dengan volume transaksi yang sangat besar.
Contoh big player di pasar forex adalah JPmorgan, Deutche Bank, UBS, XTX Markets, Citigroup, Bank of America, Goldman Sachs, dan HSBC.
Jika para market tidak bisa diprediksi. Lantas, bagaimana cara para big player ini mempengaruhi/menggerakkan harga di market?
Big player mempengaruhi/menggerakkan harga di market dengan melakukan pembelian/penjualan secara besar-besaran melalui jaringan interbank.
Mekanisme pasar adalah permintaan dan penawaran. Sell dan buy.
Jika volume seller lebih besar daripada volume buyer, maka harga akan turun. Sebaliknya, jika volume buyer lebih besar daripada seller maka harga akan naik.
Semakin tinggi perbedaan seller dan buyer maka semakin kuat pergerakan harganya.
Anda bisa melihat fenomena ini saat terjadi news besar dimana terbentuk candle yang panjang dan searah.
@ Marawi:
Big player adalah bank-bank besar, hedge fund manager besar, dan juga institusi keuangan besar. Mereka memang market maker dan bisa mengatur harga seperti yang diinginkan, tetapi jumlah atau ukuran lot transaksinya harus super besar dan tidak mudah dilakukan. Jika ingin mengatur harga harus dengan sindikasi dari beberapa big player seperti ketika George Soros membuat nilai tukar GBP melemah tajam.
Ya, para trader forex kelas kakap itu juga menggunakan indikator teknikal. Hanya saja, ada perbedaan antara indikator teknikal yang digunakan oleh mereka dan yang dipakai trader kelas teri seperti kita.
Apa bedanya? Antara lain...
Salah satu contoh yang paling legendaris adalah Jim Simmons, seorang matematikawan lulusan Berkeley dan MIT. Ia menggalang tim untuk membuat sistem trading kuantitatif menggunakan model matematis dan algoritma untuk mengelola hedge funds bikinannya, sehingga mendapatkan julukan manajer hedge fund paling sukses sepanjang masa di Wall Street.
Kalau buat indikator itu gimana caranya kak? Apakah harus punya skill pemrogaman?
@Bambang:
Untuk membuat indikator, yang diperlukan bukan skill pemrograman, melainkan aneka skill seperti forecasting (salah satu cabang dalam statistika), modelling matematis (mathemathical modelling), dan seterusnya.
Indikator teknikal itu kan dibuat agar mampu membaca pola-pola pergerakan harga historis, untuk kemudian diterapkan untuk memaca kondisi pasar saat ini dan memprediksi kondisi pasar mendatang. Apakah skill pemrograman saja bisa melakukan itu? Tentu saja tidak.
Matematikawan gaek seperti Jim Simons itu malah bisa bikin formula indikator sendiri, lalu (seandainya nggak bisa programming) merekrut orang IT yang bisa membuat algoritmanya buat dia. Tapi orang IT pure seperti Mark Zuckerberg itu belum tentu bisa bikin formula sendiri. Padahal, poin paling penting dalam suatu indikator adalah formulanya.
Gambaran kasarnya begini: Yang terpenting dari pembuatan indikator Moving Averages (misalnya), bukanlah garis MA panjang yang kelihatan di monitor platform trading kita. Yang terpenting dari pembuatan indikator Moving Averages adalah formula ini:
MA = (n1 + n2 + n3 + …) / n
di mana n adalah jumlah periode, sedangkan n1 dan seterusnya adalah data harga per periode.
Setelah ada rumusan seperti itu, kita bisa langsung menggunakannya untuk analisis teknikal atas data pergerakan harga di pasar. Itulah yang dilakukan oleh para trader dunia sebelum ada komputer, internet, dan teknologi online trading.
Setelah ada teknologi online trading, rumusan-rumusan seperti itu barulah dibuatkan software-nya agar kita bisa trading otomatis tanpa perlu menghitung manual sendiri.
Ooo mereka bukan pakai sistem robot gt ya pak? Apa memang manual para hedge manager tersebut?
Apakah transaksi mereka dilakukan secara manual seperti trader retail pada umumnya?
@ Marawi:
Menurut saya perusahaan hedge fund dan juga para hedge fund manager tidak menggunakan robot trading. Mereka adalah bagian terbesar yang menentukan pergerakan harga. Biasanya mereka masuk pasar berdasarkan isu-isu fundamental ekonomi.
Jawaban untuk Marawi:
Tidak, para big player ini mengeksekusi posisi langsung ke jaringan interbank.
Trader retail tidak punya akses langsung ke jaringan interbank karena membutuhkan deposit yang sangat besar.
Apakah mereka menggunakan indikator teknikal?
Ya, tapi trading mereka berbeda dengan retail karena mereka trading dengan sangat besar maka mereka butuh liquidity yang besar untuk masuk ke market.
Erlingga:
Cara Big Player menggerakkan harga kurang lebihnya sama dengan kita trader retail pada umumnya yaitu dengan melakukan transaksi jual beli. Yang membedakan kita dan mereka hanyalah ada pada Volume transaksi yang dapat dilakukan oleh mereka yang nilainya mungkin sangat jauh dari kemampuan trader retail. Namun karena banyaknya dana ini bukan berarti mereka juga bisa seenaknya. Dalam transaksi forex secara umum, jika ingin membeli maka harus ada penjual terlebih dahulu.
Begitu pula sebaliknya, harus ada pembeli terlebih dahulu sebelum mereka dapat menjual. Karena transaksi mereka besar, maka pertukaran ini juga memerlukan nilai yang besar di sisi lainnya. Anggap saja mereka ingin membeli dengan jumlah yang besar, maka harus ada penjual dengan jumlah yang besar pula yang tersedia. Di sinilah kesulitan yang muncul saat bapak menjadi Big Player.
Apakah mungkin para Big Player ini juga menggunakan robot untuk transaksi trading mereka pak atau justru mereka murni manual ya?
Moch Amri:
Seperti halnya ritel, para Big Player bisa trading manual maupun dengan menggunakan robot. Lembaga keuangan multinasional besar bisa punya beberapa desk sekaligus dengan tanggung jawab berbeda-beda: ada desk algo-trading, desk fundamental, desk teknikal, dst.
Jawaban untuk Moch Amri:
Big player saat ini sudah banyak menggunakan Algo dalam trading. Algo ini bukan seperti robot atau EA yang biasa digunakan sama trader retail.
Algo lebih kompleks dengan menggunakan analisa kuatitatif. Trading algo saat ini banyak digunakan di low time frame yang biasa disebut HFT (high frequency trading).
Namun bukan berarti mereka semua pakai algo, masih ada di trading desk mereka trader manual yang mereka latih untuk trading big money.
Tolong kasih rekomendasi indikator bawaan metatrader penunjang trading dengan price action + settingannya serta cara menggunakannya ketika sedang trading. Terima kasih.
Untuk Adimas..
Untuk hal ini anda harus mengetahui dulu apa itu Price Action. Price Action adalah aksi /pergerakan harga dari sebuah instrument (mata uang, saham atau komoditas). Ada banyak dasar untuk mengetahui aksi dari pergerakan harga, dimana harga bisa dianalisa dengan pola Candle, level Support dan yang lainnya. Sebagai rujukan anda bisa membaca ulasannya di Mengenal Price Action
Untuk indicator bawaan MetaTrader, anda bisa menggunakan Stochastic Oscillator. Indikator ini sangat cocok untuk mengetahui trend, level atau titik jenuh. Terkait penggunaannya, ada bisa membaca ulasannya di signal stochastic.
Terima kasih.
@ Muhammad Yusuf:
Yang dipantau (baik resistance maupun support) adalah level yang gagal ditembus minimal 2 kali.
Menurut teknik CSR 100: RBS yang valid adalah yang sudah di-retest minimal 2 kali. Kalau terjadi false break dan harga penutupan candlenya masih dibawah level resistance yang di-break maka belum valid. Retest candle adalah candle yang harga penutupannya diatas level resistance yang di-break.
Jadi kalau sudah di-retest minimal 2 kali maka level resistance tersebut jadi support, atau BS-nya valid.
Berikut contohnya pada EUR/USD H4:
@Zainal Arifin: Saya menyarankan indikator moving average atau stochastic.
Anda bisa menggunakan banyak kombinasi indikator, namun panduannya adalah struktur, level dan signal.
@ Kyubi Hamuro:
Untuk mengkonfirmasi valid tidaknya price action adalah dengan indikator trend. Indikator trend yang biasa digunakan adalah moving average, MACD, parabolic SAR dan juga ADX.
Indikator apa yang cocok digabungkan dengan strategi price action
bagusnya price action dikombinasikan dengan indikator apa ya?
Apakah strategi Price Action membutuhkan timeframe besar agar mendapatkan sinyal trading valid?
@Eka Sujana: Tidak, tunakan time frame sesuai kebutuhan.
Seorang scalper tidak perlu melihat ke time frame Daily, Weekly dan Monthly untuk mendapatkan sinyal trading valid. Cukup di time frame H1/H4 untuk menentukan arah dan masuk di M5/M1.
Sedangkan bagi trader swing wajib untuk melihat time frame Daily dan Weekly karena posisinya masuk pada time frame H4/H1 dan bisa ditahan berhari-hari.
Jadi, penggunaan time frame bagi masing-masing trader berbeda-beda.
Kalau Anda menggunakan sinyal trading dari price action berupa pola candlestick, maka Anda disarankan menggunakan time frame H4 keatas. Kenapa?
Karena pola candlestick pada time frame H1 kebawah mempunyai banyak false signal sehingga kalau Anda belum paham mana yang false dan true maka pasti Anda banyak mengalami loss.
Sedangkan apabila Anda menggunakan H4, potensi berhasilnya lebih besar dan lebih sedikit false signal.
izin bertanya coach, Jika Saya ingin menggunakan teknik csr100, suport dan resistance mana yang di pantau? jika resistance sudah di break namun false break lalu ter jadi break lgi dan berubah jadi rbs apakah itu rbs yang valid?
Jika trading menggunakan sinyal dari candlestick dari price action, pola candle seperti apa yang bisa dijadikan acuan sebagai penerusan trend? Dan pola apa yang bisa dijadikan acuan penanda reversal? Makasih
@Logan: Pola candle penerusan yang bisa Anda gunakan sebagai acuan penerusan trend adalah marubozu yang mempunyai ciri-ciri batang candle yang panjang dan tanpa shadow.
Munculnya candle ini menandakan seller/buyer sangat agresif dan kemungkinan besar akan melanjutkan trend.
Sedangkan pola yang bisa dijadikan acuan reversal trend adalah engulfing dan pin bar. Kedua pola candlestick ini jika terbentuk pada level yang penting mempunyai tingkat keberhasilan yang bagus.
Bagaimana penerapan strategi price action untuk swing trading? Dan indikator apa saja yang diperlukan?
@Rendy Gustiawan: Penerapan strategi price action untuk swing trading sama seperti yang sudah dijelaskan di atas.
1. Struktur >> tujuannya melihat arah harga >> keputusan sell/buy/wait
2. Level >> tujuannya melihat area harga entry
3. Signal >> tujuannya melihat kapan bisa entry >> entry atau tidak
3 poin di atas bisa Anda jalankan dengan full price action atau dengan indikator.
Bila menggunakan price action:
1. Struktur menggunakan high dan low
2. Level menggunakan support/resisten atau supply/demand
3. Signal menggunakan pola candlestick atau pola grafik
Sedangkan apabila menggunakan indikator, contoh indikator yang bisa digunakan:
1. Struktur menggunakan moving average (indikator berjenis trend)
2. Level menggunakan pivot point/fibonacci retracement/RSI/stochastic
3. Signal menggunakan stochastic, MACD
Apakah trader price action juga memerlukan analisa trend harian? Bagaimana cara menggabungkannya dengan teknik price action dan analisa trend?
Trader price action juga menggunakan analisa tren harian, khususnya yang bertipe daytrader.
Cara menggabungkannya keduanya juga sederhana.
Tren untuk mengidentifikasi arah harga. Sedangkan price action untuk menentukan level dan trigger entry.
Selanjutnya, menentukan level bisa menggunakan support/resisten atau supply/demand.
Terakhir, trigger entry bisa menggunakan pola grafik atau pola candlestick.
@Kyubi Hamuro: Strategi price action cocok digabungkan dengan indikator stochastic atau RSI untuk melihat divergence sebagai signal pembalikan.
Selain itu, bisa juga dipadukan dengan indikator berjenis tren seperti moving average dan MACD.
@ Rendy Gustiawan:
Strategi trading dengan price action untuk trader harian dan trader jangka menengah panjang (swing trader) sama saja. Ketika entry, amati price action yang terbentuk, dan konfirmasikan dengan indikator trend seperti moving average, parabolic SAR, ADX dan juga MACD.
Nama Indikator yang di bawah ini apa ya pak? Dan fungsinya sebagai apa? Mohon pencerahannya
AO = Awesome Oscillator
Garis S&R dibuat sendiri, termasuk garis divergence
@ Yogi Syahputra:
Itu adalah indikator Awesome Oscillator (AO) yang termasuk dalam kelompok indikator buatan Bill Williams. Di platform Metatrader termasuk indikator bawaan. Gunanya untuk mengetahui arah trend pergerakan harga.
Semoga membantu.
Maaf melenceng dari topik. Kalau pasang order sigini banyaknya, bagaimana ya cara melakukannya.
Ini chat nemu dari group. Matur suwun.
@ Winda:
Bisa dilakukan dengan Instant Execution order atau Pending Order, asalkan Free Margin masih cukup untuk mengcover margin yang diperlukan pada setiap posisi yang dibuka.
Saya mau juga tanya, ini indikator yang digunakan trader ini apa ya..Kok sepertinya menarik. Matur nuwun
@ Brejal:
Itu bukan indikator, tetapi garis-garis yang ditarik trader setelah melihat adanya pola tertentu pada pergerakan harga. Dalam hal ini adalah pola harmonic (harmonic pattern). Pada chart tsb harmonic pattern yang terbentuk adalah pola ABCD.
Harmonic pattern ditemukan oleh Gartley, sehingga disebut juga pola Gartley. Dalam menentukan pola harmonic digunakan teori Fibonacci retracement dan extension.
Lebih akuratan mana pak, menggambar chart seperti itu atau menggunakan indikator trading?
@ Jafar:
Jika terbentuk pola chart tertentu, validitasnya (agar akurat) bisa dikonfirmasikan dengan indikator teknikal.
@ Frengky Paulus:
Semua indikator teknikal mudah untuk digunakan karena sudah jadi dan tinggal diaplikasikan sesuai dengan parameter yang diinginkan. Trader hanya perlu tahu bagaimana membaca penunjukkan indikator tsb, dan itu mudah dilakukan karena sudah ada petunjuknya.
Dalam trading, trader biasanya menggunakan kombinasi indikator trend dan indikator momentum. Indikator trend digunakan untuk mengetahui arah pergerakan harga, sementara indikator momentum digunakan untuk menentukan saat entry yang tepat.
Indikator trend yang sering digunakan trader adalah moving average (SMA atau EMA), MACD, parabolic SAR, ADX dan juga Bollinger Bands. Indikator momentum berupa oscillator, yaitu RSI, stochastic, dan juga CCI.
indikator trading apa yang paling mudah dan simple dlm penggunaannya?
Indikator apa ya yang paling akurat?
@Brody: Tidak ada yang paling akurat, karena setiap indikator mempunyai "kondisi spesifik" bagaimana indikator tersebut digunakan.
Sebagai contoh, indikator MA cukup akurat jika digunakan pada market trending. Namun indikator ini kurang akurat pada market sideways/ranging.
Dengan demikian, jawaban yang paling tepat adalah setiap indikator akan akurat jika digunakan pada "kondisi" yang tepat.
Saya mencoba untuk trading emas, timeframe daily, modal sekitar 500 USD. Baiknya pakai indikator apa ya master?
@ Iwan:
Biasanya trader menggunakan EMA dengan parameter 21, 34, 50, 55, 89, 100, 144 atau 200. Tidak hanya untuk XAU/USD, tetapi juga untuk pair-pair lainnya.
Terus biasanya diapasangkan dengan indikator apa pak? Kebetulah saya pengguna time frame m30. Mohon rekomendasinya
@ Iwan:
Bisa dikombinasikan dengan indikator trend seperti parabolic SAR, Bollinger Bands, ADX, dan indikator momentum seperti RSI atau stochastic, untuk mencari saat entry yang tepat.
@ Kang Tejo:
Trading pada pair apapun sebenarnya sama. Yang diperlukan adalah analisa yang tepat dan komprehensif (menyeluruh / mencakup semua aspek). Biasanya trader menerapkan analisa teknikal, fundamental dan analisa sentimen pasar. Untuk memutuskan entry di gunakan analisa sentimen pasar dengan mengamati price action, yang dikonfirmasikan dengan penunjukan indikator teknikal. Jika faktor fundamental mendukung, entry bisa dilakukan. Tetapi jika Anda trader jangka pendek atau main scalpingan, cukup memperhatikan sentimen pasar dan indikator teknikal.
Untuk itu Anda harus punya sistem trading yang profitable dan sudah teruji di akun demo. Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.
Metode entry dan exit menggunakan analisa teknikal, strategi entry bisa berdasarkan analisa teknikal dan analisa fundamental, sedang pengaturan money management terdiri dari risk management dan risk/reward ratio setiap kali entry. Metode entry dan exit yang umum adalah kombinasi antara price action dan indikator. Misal terjadi bullish engulfing dan pada saat yang bersamaan kurva indikator MACD diatas kurva sinyal, maka bisa entry dengan open buy, dsb.
Strategi entry adalah cara yang Anda gunakan untuk entry. Untuk strategi entry yang berdasarkan analisa teknikal misalnya entry ketika pasar trending (strategi breakout), atau ketika terjadi bouncing (strategi buy the dip / sell the rally). Strategi entry yang berdasarkan analisa fundamental adalah entry beberapa saat setelah rilis news data berdampak tinggi.
Strategi mana yang Anda pilih tentunya tergantung dari keinginan dan kecocokan Anda, dan sebaiknya disesuaikan dengan type kepribadian Anda. Misal jika Anda cenderung agresif maka sebaiknya memilih strategi breakout, bukan strategi buy the dip sell the rally.
- Uji sistem tersebut dengan backtest (ditest pada kondisi pasar yang telah lewat) dan atau forward test (ditest pada kondisi pasar sekarang di akun demo), dan lihat persentase profitnya. Kalau persentase profit kurang dari 50% benahi lagi sistem tersebut.
- Buat rencana trading yang jelas, lengkap dengan kriteria untuk entry dan exit, resiko per trade dan risk/reward ratio.
- Jalankan rencana trading tersebut dengan disiplin, dan kendalikan emosi sewaktu trading. Rencana dan proses dalam trading seharusnya tidak dipengaruhi oleh emosi.
- Buat jurnal trading untuk evaluasi. Benahi mana yang kurang dan tingkatkan persentasie keuntungannya.
Apakah bapak juga membuka kursus trading atau punya group di sosmed? Kalau boleh tahu, minta infonya dong pak, saya mau join pak buat belajar.
@ Kang Tejo:
Saya pribadi tidak mengadakan kursus trading dan juga tidak punya group di sosial media. Untuk mempemudah proses belajar, silahkan Anda belajar di forum-forum online. Biasanya, pada forum-forum seperti itu ada banyak master trader yang siap membantu trader baru seperti Anda.
@ Erisugi:
- Di atas sdh dsebut settingan untuk ema …
Di atas yang sebelah mana ya?
- …. sedangkan untuk osma dan macd se tingan brapa yg baik untuk scalping gold?
Untuk MACD biasanya digunakan setting defauklt, yaitu: 12, 26, 9.
Baca juga: Trading Dengan Indikator MACD
OSMA adalah MACD – signal. Jadi settinnya tergantung dari setting MACD.
Kalau setingan periode MACD terlalu besar sedangkan time frame yang kita gunakan kecil, apa pengaruhnya kak?
@ Fino Bastian:
Pada time frame berapapun, dianjurkan untuk menggunakan setting MACD default yaitu 12, 26, 9. Jika setting diubah, akurasinya akan berubah juga (kurang akurat). Untuk selengkapnya, silahkan Anda simak di ulasan trading dengan indikator MACD.
@ Raihan Yaulal:
Cara trading pada emas (XAU/USD), forex maupun instrument lainnya dengan metode price action sama saja, karena mengandalkan pengamatan pada formasi candlestick yang terbentuk maupun pola-pola pada chart (chart pattern) sebagai sinyal untuk entry.
Meski demikian, sinyal yang diberikan oleh price action sebaiknya dikonfirmasi juga oleh indikator teknikal sebagai konfirmasi. Jika indikator teknikal tidak mengkonfirmasi, maka kemungkinan sinyal dari price action tsb tidak valid atau salah.
Sinyal dari price action bisa berupa candle tunggal seperti pin bar, doji, hammer dsb, double candle seperti bullish / bearish engulfing, triple candle seperti morning star atau evening star, pola yang terbentuk dari beberapa candle seperti head and shoulders dsb.
Untuk penjelasan mengenai bagaimana trading dengan price action, silahkan baca:
@Suci Asti:
Meskipun bentuknya berupa Histogram, kedua indikator dihitung dengan nilai yang berbeda bu. Histogram pada Awesome Oscillator dihitung dengan cara yang sama dengan Histogram yang ada pada indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) yaitu berdasarkan jarak antara 2 buah nilai Moving Average serta posisi dan Crossover keduanya. Perbedaannya di AO, nilai pengaplikasian MA menggunakan nilai Median, sedangkan pada MACD menggunakan nilai Close.
Histogram pada OsMA sendiri sedikit berbeda. OsMA dihitung dengan menggunakan indikator MACD, histogramnya sendiri dibentuk dari jarak sinyal histogram MACD dengan garis sinyal Moving Average pada indikator MACD.
Halo pak,
Untuk trading emas, Anda bisa memanfaatkan indikator Fibonacci dan RSI. Caranya:
1. Gunakan Fibonacci Retracement untuk menemukan level SnR. Level-level Retracement yang penting diperhatikan adalah 23.6%, 38.2%, 50.0% dan 61.8%.
2. Gunakan RSI sebagai untuk mengkonfirmasi.
Metode kombinasi ini bisa diterapkan pada semua time frame trading dengan Risk/Reward Ratio minimal 1:2.
Selain menggunakan Fibonacci dan RSI, Anda juga bisa mencoba Scalping dengan memanfaatkan indikator EMA dan Stochastic. Untuk Scalping gold ini, Anda hanya butuh 1-15 menit.
Untuk penjelasan disertai ilustrasinya, bisa cek di artikel "Cara Trading Gold Yang Menguntungkan Dan Mudah Dipraktikkan"
bagaimana strategi trading emas dengan menggunakan Price Action?
Saya baru belajar tentang AO kemarin, dan saya baru tahu kalau ternyata dia dibentuk dari Moving Average sama seperti OsMA. Jadi apa sebenarnya perbedaan keduanya hingga harus menjadi indikator yang berbeda jika hanya periodenya yang berbeda?
Halo, settingan EMA yg tepat untuk GOLD di time frame h1,h4 & daily? Saya swing trading. Makasih
Di atas sdh dsebut settingan untuk ema...sedangkan untuk osma dan macd settingan brapa yg baik untuk scalping gold?
Mksih 🙏
Kenapa trading di Gold sangat susah profit? Kasih bocoran tips dan trik main di gold dong pak...akun saya babak belur teruss.😭😭
Untuk trading gold bagusnya pakai oscillator apa pak? RSI atau Stoch ya?
@Yoga Riwayat: Dua-duanya bagus namun mempunyai fungsi yang berbeda.
RSI digunakan sebagai indikator level untuk melihat kondisi jenuh beli dan jenuh jual.
Sedangkan stochastic lebih cenderung digunakan sebagai indikator trigger entry. Persilangan diatas garis 80 adalah sinyal sell dan persilangan dibawah garis 20 adalah sinyal buy.
Kalau Anda ingin mengetahui level jenuh beli/jenuh jual, silakan gunakan RSI.
Kalau Anda ingin mencari sinyal entry sell/buy, silakan gunakan stochastic.
Kalau Anda ingin menggunakan keduanya secara bersamaan pun boleh selama Anda mengerti kegunaannya.
candlesticknya cara pembacaannya sama nggak dengan yang buat kripto?
@ Billy:
Semua pergerakan harga yang direpresentasikan dengan candlestick cara analisanya sama, baik itu pada chart forex, komoditi, saham, futures maupun kripto. Yang paling penting untuk diamati adalah price action yang terbentuk dan pola-pola candlestick pada chart tsb.
@ Suci Asti:
Yang Anda maksud AO itu indikator Awesome Oscillator atau Accelerator Oscillator?
Diasumsikan Awesome Oscillator ya.
Meskipun sama-sama dibuat dalam bentuk histogram, tetapi Awesome Oscillator (AO) beda dengan OsMA.
AO menggunakan SMA dengan periode 5 dan 34, dengan perhitungan SMA (5) - SMA (34). Sedangkan OsMA adalah selisih antara nilai MACD dengan garis sinyal, yang mana secara default MACD adalah selisih antara EMA 12 dan EMA 26, dan garis sinyal adalah SMA nilai MACD dengan periode 9.
Jadi beda jauh.
@ Yoga Riwayat:
Indikator jenis oscillator termasuk RSI dan juga stochastic akan akurat digunakan ketika pergerakan harga sedang dalam kondisi sideways. Ketika pergerakan harga sedang trending, baik uptrend maupun downtrend, maka penunjukkan overbought dan oversold pada indikator oscillator tidak berlaku dan bisa diabaikan. Dalam kondisi trending, amati apakah terjadi divergensi pada indikator oscillator tsb.
Perlu diketahui bahwa harga gold (XAU/USD) sering sekali bergerak trending.
Ketika bergerak sideways, baik indikator RSI maupun stochastic sama akuratnya dalam menunjukkan level overbought maupun oversold.
Jawaban untuk Suci Asti: Meskipun AO dan OsMA menggunakan moving average dalam perhitungannya, namun kedua indikator ini berbeda dari segi perhitungan dan fungsinya.
Dari segi perhitungan, Awesome Oscillator (AO) menghitung perbedaan antara dua Simple Moving Averages (SMA) berperiode 34 dan 5 sedangkan OsMA (Moving Average of Oscillator) menghitung perbedaan antara MACD dan garis sinyalnya.
Dari segi fungsi, AO fokus pada identifikasi tren dan kekuatan tren, sementara OsMA memberikan informasi tentang momentum pasar dan potensi perubahan dalam momentum.
Jawaban untuk Iwan: Pada time frame H1, H4 dan Daily biasanya settingan EMA yang digunakan adalah 21, 50, 100 dan 200.
Jawaban untuk Erisugi: Settingan yang tepat untuk MACD (Moving Average Convergence Divergence) dan OsMA (Moving Average of Oscillator) dalam scalping GOLD (emas) akan sangat bergantung pada preferensi pribadi dan kondisi pasar saat itu. Untuk scalping gold sebaiknya gunakan settingan MACD dan osMA default.
Selalu disarankan untuk menguji dan menyesuaikan setting indikator sesuai dengan pengalaman pribadi dan hasil yang diperoleh saat trading emas.
Yoga Riwayat:
Kalau menurutku sih ya stochastic itu lebih peka buat swing trading gold. Tapi ini menurutku aja. Contohnya di chart ini, kelihatan lebih banyak sinyal trading dari stoch daripada RSI.
Tapi ya, sebenernya, buat trading apa pun, indikator paling bagus adalah indikator yang paling kita paham.
Ingat! Indikator yang cocok buat orang lain, belum tentu cocok buatmu sendiri. Percuma ikut-ikutan kata orang lain, kalau km sendiri nggak paham.
...
|
Loading |