Meskipun ekspektasi suku bunga The Fed tetap tinggi, sebagian pelaku pasar memanfaatkan situasi untuk ambil keuntungan dengan menjual Dolar.
Pada Kamis (28/September), nilai tukar Dolar AS melemah. Indeks Dolar AS (DXY) jatuh di angka 0.5% sampai kisaran 106.00 selama sesi New York, sehingga mungkin mengakhiri reli yang telah berlangsung sejak pekan lalu.
Data GDP (Produk Domestik Bruto) tumbuh sesuai ekspektasi sebelumnya, yakni 2.1% pada kuartal II/2023. Data klaim pengangguran menunjukkan 204k, lebih baik daripada estimasi konsensus yang diperkirakan 215k. Data Pending Home Sales merosot drastis sampai -7.1% pada Agustus 2023, jauh dari perkiraan pasar yang hanya -0.8%.
Data-data tersebut tidak mengubah persepsi pasar bahwa kondisi perekonomian AS relatif lebih kokoh daripada kawasan lain seperti China dan Eropa. Ekspektasi suku bunga The Fed juga tetap tinggi. Namun, sebagian pelaku pasar memanfaatkan momentum untuk ambil untung dengan menjual Dolar AS.
Penguatan Rival Greenback Hanya Sementara
Baik EUR/USD maupun GBP/USD naik lebih dari 0.6% dalam perdagangan intraday. AUD/USD bahkan menembus lebih dari 1.1%. USD/JPY terkoreksi tipis sekitar 0.3% sampai 149.20-an.
Sejumlah analis pasar berpendapat bahwa penguatan rival-rival Dolar AS saat ini kemungkinan hanya rebound sementara karena posisi berbagai pair sudah terlalu ekstrem.
George Vessey mengatakan bahwa kemungkinan sterling turun lebih lanjut dalam beberapa minggu dan beberapa bulan ke depan masih sangat besar. Menurut analis Convera tersebut, kemungkinan yang terjadi adalah rebound jangka pendek atau konsolidasi pada level saat ini. Pasalnya, indikator RSI harian menunjukkan GBP/USD oversold pada kondisi yang ekstrem.
Sementara itu, W. Brad Bechtel dari Jefferies LLC mengatakan bahwa tim mereka juga mengambil keuntungan dari posisi jual GBP/USD sebelum target mereka di 1.2000 karena pergerakan harga agak ekstrem dan USD kritis pada hampir semua parameter. Menurutnya, ada terlalu banyak persamaan dengan apa yang telah dilihat dalam siklus reli USD sebelumnya, terutama dalam kerangka waktu Musim Gugur. Akhirnya, terjadi koreksi signifikan sebelum aksi beli USD berlanjut. Bechtel juga mengungkapkan bahwa timnya sekarang sedang menunggu koreksi USD tersebut.
Para trader kini menunggu pidato Jerome Powell yang dijadwalkan malam ini serta rilis data indeks harga PCE besok. Kedua data tersebut berpeluang kecil untuk mengubah ekspektasi suku bunga The Fed, kecuali jika situasi aktual menyimpang terlalu jauh dari perkiraan pasar.