Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 2 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 2 hari, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 2 hari, #Saham Indonesia

Pidato Powell Menjadi Katalis Positif Untuk Dolar AS

Cahyaning 28 Aug 2023
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita >   #dolar   #dolar-as   #powell
Jerome Powell mengungkapkan perlunya menaikkan suku bunga sekali lagi dalam pidatonya di Jackson Hole. Dolar AS pun menguat menanggapi hal ini.

Jerome Powell di jackson hole

Pada simposium Jackson Hole akhir pekan lalu, ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral AS mungkin perlu menaikkan suku bunga satu kali lagi.

Langkah tersebut perlu diambil supaya AS dapat mencapai target inflasi secara berkelanjutan. Pernyataannya secara umum senada dengan pesan-pesannya seusai rapat FOMC terakhir.

Greenback menguat pesat menanggapi hal ini. Indeks Dolar AS (DXY) sempat mencapai level tertinggi sejak awal Juni di level 104.44 pada hari Jumat. Namun, pada perdagangan awal pekan (28 Agustus), mengalami penurunan ke kisaran 104.00.

 

Tingkat Suku Bunga Jadi Fokus Pembahasan

Pidato Powell hanya sedikit mengubah harapan pasar terhadap prospek penundaan kenaikan suku bunga The Fed berikutnya.

Data FedWatch CME menunjukkan probabilitas 80% untuk skenario di mana The Fed mempertahankan suku bunga tetap pada rapat bulan depan. Sementara itu, probabilitas kenaikan suku bunga sebesar 25 bps pada bulan November meningkat dari 33% menjadi 51%.

Menurut Chris Weston dari Pepperstone, kemungkinan tidak akan ada kenaikan suku bunga dari The Fed pada bulan September.

"Tapi November akan menjadi suatu peristiwa 'live' di mana data-data berpotensi mengubah ekspektasi suku bunga. Ketika banyak bank sentral G10 lainnya sudah memperhitungkan perpanjangan jeda (kenaikan suku bunga), kemungkinan The Fed akan melakukannya lagi pada November telah menyokong dolar," tambahnya.

Selain pidato Jerome Powell, tak banyak kejutan signifikan dari simposium Jackson Hole yang berakhir pekan lalu. Mayoritas pemimpin bank sentral utama fokus pada risiko inflasi dan terus menekankan pentingnya tingkat suku bunga tinggi.

Setelah ini, para pelaku pasar akan fokus menyoroti sejumlah data ekonomi AS, termasuk inflasi inti (PCE) dan Nonfarm Payroll (NFP). Jika data-data tersebut mengarah pada risiko kenaikan inflasi, probabilitas kenaikan suku bunga diperkirakan dapat berubah.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 

Kirim Komentar Baru