Sikap pantang menyerah, tahan di bawah tekanan, dan belajar dari kesalahan mencerminkan mental trading yang kuat dari 5 tokoh berikut ini. Siapa saja mereka?
Anda tidak bisa menggunakan trading untuk mencari keuntungan besar dalam waktu singkat. Perlu waktu, kompetensi, konsistensi, dan disiplin agar bisa menjadi trader sukses. Meski demikian, tekad dan kesabaran pun masih belum cukup karena banyak trader akhirnya menyerah karena mengalami drawdown secara bertubi-tubi.
Di antara trader-trader yang diterpa badai tersebut, ada lima tokoh trader mental baja yang mampu bertahan meski di bawah tekanan. Kelima trader ini bahkan masih bisa berpikir logis saat merelakan dana miliaran yang ditradingkan terancam loss. Siapa saja mereka? Simak kisah inspiratif trader bermental baja berikut ini.
1. Dylan Collins
Bermula dari keputusasaannya menjadi insinyur, Dylan Collins tak pernah menduga bahwa dirinya akan berakhir sebagai trader. Awal mulanya, Collins ingin menekuni poker dan menutuskan ingin berjudi saja. Namun, suatu hari ia melihat iklan lowongan kerja di kampusnya dan tertarik untuk melakukan interview.
AMR Capital Trading, yang membuka lowongan kerja tersebut, menerima Collins dengan syarat yang sebenarnya tidak masuk akal. AMR Capital Trading memberi Collins modal trading sebanyak USD25,000. Dengan modal tersebut, Collins diminta untuk melakukan trading sampai bisa menghasilkan profit setara dengan modal yang sudah diberikan. Jika belum setara, Collins tidak akan menerima gaji sepeser pun.
Namun, Collins yang pada dasarnya sangat menyukai tantangan, ia menerima perjanjian tersebut. Ia menganggap bahwa pekerjaan di AMR Capital Trading jauh lebih baik daripada berjudi. Meski tak punya latar belakang trading sama sekali, Collins terbukti punya mental trading sekuat baja. Ia sanggup bertahan meski target profit yang harus dicapainya tergolong tidak realistis.
Hebatnya, tokoh trading yang kini berusia 35 tahun ini ternyata mampu menjawab tantangan tersebut. Dalam waktu kurang dari setahun, ia sudah berhasil mengembalikan modal trading dan mendapatkan gaji pertamanya. Setelah setahun bekerja, profit yang dikumpulkan Collins mencapai USD70,000.
Dalam wawancaranya bersama The Washington Post, Collins mengungkapkan bahwa ia adalah seorang Day Trader. Ia lebih fokus pada analisa pergerakan harga daripada analisa fundamental. Namun, Collins pun pernah kurang sabar dan overtrading sehingga sempat rugi besar. Di situlah, ia mulai berhati-hati dan belajar dari kesalahan fatal serta menghindari tindakan ceroboh yang bisa membuatnya terjebak.
Baca juga: Apa yang Membedakan Trader Profesional dari Pemula?
2. Rayner Teo
Aktif di berbagai macam media sosial, Rayner Teo selalu membagikan pengalaman buruknya ketika trading. Ia pernah mengungkapkan bahwa dirinya pernah kehilangan USD10,000 dalam waktu 2 minggu saat mencoba trading saham. Ketika ingin beralih ke trading forex, ia justru mengalami drawdown hingga akumulasinya mencapai 50%.
Semua kegagalan tersebut jelas membuat mayoritas trader tertekan secara mental. Namun, Teo punya mental trading sekuat baja sehingga bisa membalikkan kerugian yang terakumulasi selama 4 tahun dengan keuntungan konsisten. Ia bahkan berhasil menjadi tokoh trading yang menemukan Holy Grail versinya sendiri dengan berpedoman pada strategi Trend Following.
Mental trading yang dimiliki Teo terus memotivasinya untuk melakukan evaluasi dan mencari semua kesalahan trading yang sudah dilakukannya. Ia pun menemukan kesimpulan bahwa selama ini ia konsisten berpedoman pada Price Action, pola harmonik, dan indikator-indikator yang menurutnya bermasalah. Dari situ, Teo merombak strateginya dan menjadi Follower Trend.
Kini, Teo aktif menjadi trader muda yang terus menginspirasi banyak orang. Selain membagikan kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukannya, ia juga tak pelit berbagi banyak tips trading di forum miliknya, TradingwithRayner.
Baca juga: 5 Trader Sukses Dan Dermawan Di Dunia
3. John Paulson
Pada awalnya, John Paulson hanyalah seorang pebisnis kecil. Perusahaan Hedge Fund yang didirikannya, Paulson and Company, terus merosot karena tidak berhasil menarik banyak klien. Ia pun ingin mengubah nasib diri dan perusahaannya dengan melakukan aksi yang besar.
Paulson nekat untuk bertaruh melawan pasar Subprime Mortgage sebelum terjadi krisis finansial 2008. Di masa itu, para pelaku pasar AS menganggap bahwa Subprime Mortgage adalah investasi yang sangat aman. Maka dari itu, tak heran bila aksi Paulson sempat diragukan.
Meskipun begitu, Paulson tak pernah gentar atas pilihannya. Ia terus berpegang teguh dengan proyeksi short di pasar Subprime Mortgage. Berkat mental trading yang dimilikinya, Paulson berhasil keluar dari semua tekanan yang ada. Benar saja, pasar Subprime Mortgage akhirnya kolaps dan menimbulkan krisis finansial berskala besar.
Berkat kedisiplinannya mempertahankan outlook hingga akhir, Paulson sukses mengeruk profit sebesar USD15 miliar untuk perusahaan Hedge Fund miliknya. Pasca peristiwa besar itu, Paulson menjadi tokoh trading paling fenomenal sepanjang masa yang terus diperbincangkan.
4. Michael Burry
Senasib dengan John Paulson, Michael Burry sudah tahu bobroknya pasar Subprime Mortgage. Ia juga dianggap nekat saat melakukan short di pasar tersebut. Namun, Burry punya keteguhan dan keyakinan yang tak berujung sehingga ia menjadi salah satu tokoh yang punya mental trading sekuat baja.
Pendiri Scion Capitol LLC ini pernah merasakan drawdown besar karena Subprime Mortgage tidak langsung ambles saat ia menempatkan posisinya. Situasi justru berbalik arah karena harga aset-aset di pasar tersebut justru naik dan membuat kerugiannya semakin membengkak. Di saat yang sama, Burry memiliki tekanan ekstra besar karena ia juga mempertaruhkan dana klien dan dana miliknya sekaligus.
Kisah dramatis mantan dokter satu ini bahkan sempat difilmkan dalam The Big Short dengan Christian Bale sebagai pemeran Burry. Dalam film tersebut juga digambarkan peristiwa epic saat penantian Burry akhirnya berbuah manis karena bubble pasar Subprime Mortgage pecah.
Burry berhasil meraup keuntungan nyaris senilai USD700 juta. Mental trading yang dimiliki Burry kini menjadi inspirasi bagi banyak trader. Namun, ia kini tidak ingin menanggung dana klien lagi karena pengalamannya dikejar-kejar investor. Ia beralih menjadi trader individu dan berinvestasi di komoditas air bersih.
Baca juga: Belajar Dari Pengalaman Loss Trader Sukses
5. Charlie Burton
Tokoh trading dengan mental trading sekuat baja yang terakhir adalah Charlie Burton. Sama seperti trader tokoh lainnya, Burton pernah mengalami kerugian besar. Jika diakumulasi, kerugian Burton bahkan pernah mencapai 250,000 Pound. Namun, kerugiannya tak membuat Burton patah semangat, justru menjadi motivasi yang kuat untuk kembali bangkit.
Pengalamannya menjadi trader institusional selama bertahun-tahun membuatnya terus gigih untuk membalikkan keadaan. Terbukti, Burton akhirnya berhasil mengumpulkan keuntungan hingga 6 digit. Mental trading Charlie Burton pun kemudian menjadi inspirasi oleh banyak orang.
Baca juga: 10 Kisah Trader Paling Legendaris Di Dunia
Burton juga dikenal masyarakat secara luas sebagai Day Trader sukses karena kemunculannya di film dokumenter BBC berjudul Millions by the Minute. Di film tersebut, Burton mengungkapkan tentang aktivitas tradingnya yang hanya open position (OP) di pagi hari, lalu masuk kembali ke pasar saat sesi trading AS. Hebatnya, Burton tidak hanya melakukan teknik Day Trading saja, tetapi juga mengombinasikan teknik tersebut dengan Swing Trading.
Kisah para trader dengan mental trading sekuat baja memang sangat menginspirasi. Cara mereka untuk bangkit dari kerugian dan membalikkan keadaan sangat patut untuk ditiru. Finex Berjangka pernah mengungkapkan dalam sebuah artikel tentang rahasia untuk menjadi trader sukses ala mereka.