Akun demo broker ternyata memiliki beberapa risiko yang tak disadari trader. Apa saja bahayanya dan bagaimana cara mengatasinya?
Akun demo tentu sudah tak asing lagi di telinga para trader. Istilah ini merujuk pada jenis akun yang menggunakan uang virtual. Bagi sebagian besar trader, akun demo broker adalah salah satu sarana yang memiliki banyak manfaat. Contohnya, akun demo sering kali digunakan untuk memperoleh pengalaman trading tanpa risiko kehilangan uang.
Selain sebagai alat simulasi trading, akun demo juga bisa dimanfaatkan trader berpengalaman untuk melakukan backtest strategi. Pasalnya, akun demo sudah menyediakan akses ke pasar dengan pergerakan harga real-time, chart, indikator teknikal, tools analisa, fasilitas order, dan masih banyak lagi. Namun di balik semua manfaat tersebut, terlalu lama trading di akun demo broker ternyata menyimpan risiko. Apa saja risiko yang dimaksud?
1. Meremehkan Kesalahan
Jika akun demo broker ada untuk sarana belajar trader, lalu mengapa akun ini membuat trader cenderung meremehkan kesalahan? Seperti diketahui, akun demo tidak menggunakan uang sungguhan. Itu berarti, trader tidak betul-betul kehilangan dana mereka saat terjadi loss. Di satu sisi, trader juga tidak akan menerima keuntungan apapun dari posisi di akun demo. Ini bukanlah masalah karena tujuan awal akun demo adalah untuk belajar atau backtest startegi.
Akan tetapi, hal tersebut bisa menjadi masalah jika trader terlalu lama menggunakan akun demo. Tidak adanya risiko yang dihadapi membuat trader cenderung tidak belajar dari kesalahan yang mereka buat di akun demo. Banyak trader yang enggan memperbaiki kesalahan trading karena merasa tidak menerima kerugian sama sekali. Ketika mereka beralih ke akun real, kebiasaan ini berisiko terbawa dan bisa berujung pada kerugian besar.
Baca juga: 7 Kesalahan Trader Pemula Paling Fatal, Apa Sajakah Itu?
2. Kurangnya Kemampuan Mengatur Manjemen Risiko
Memahami manajemen risiko adalah kunci penting untuk memastikan bahwa posisi trading bisa bertahan di akun real. Hal ini bisa dilakukan melalui beberapa cara, misalnya lewat fitur manajemen risiko seperti Stop Loss dan Take Profit. Selain itu, manajemen risiko juga dapat dilakukan lewat cara manual seperti mengatur Trailing Stop, melakukan Averaging, dan masih banyak lagi. Fitur-fitur manajemen risiko umumnya tersedia juga di akun demo broker. Tetapi, tak sedikit trader yang mengacuhkannya karena tak ada risiko yang mengintai di akun demo.
Terlalu lama menggunakan akun demo broker bisa membuat trader melalaikan manajemen risiko. Padahal, keahlian menggunakan manajemen risiko adalah skill yang wajib dimiliki ketika beralih ke akun real. Akibatnya, trader cenderung trading asal-asalan dengan tidak mempertimbangkan risiko yang mungkin muncul saat trading. Hal ini terjadi karena trader sudah terbiasa dengan kondisi di akun demo, di mana mereka tidak betul-betul kehilangan dana trading mereka.
3. Psikologi Trading Kurang Terasah
Ketika beralih ke akun real, kebanyakan trader akan dibebani oleh tekanan psikologis karena baru pertama kali menggunakan uang sungguhan. Untuk bisa sukses, sangat penting bagi trader untuk bisa mengatasi beban psikologis tersebut. Sayangnya, akun demo broker mengeliminasi beban psikologis ini. Trader yang terlalu lama berkecimpung di akun demo broker tidak akan mengetahui cara keluar dari tekanan mental akibat menggunakan uang sungguhan. Imbasnya, mereka cenderung memelihara kebiasaan buruk yang terpupuk ketika berlatih di akun demo meski sudah trading di akun real.
Baca juga: 15 Buku Psikologi Trading Terbaik Untuk Trader Pemula
Bagaimana Cara Menghindari Bahaya Akun Demo?
Apakah risiko-risiko di atas menandakan akun demo bukanlah sarana yang dapat dimanfaatkan? Tentu tidak. Kesalahan di atas berasal dari cara trader yang keliru saat menggunakan akun demo. Agar tidak terjebak kebiasaan yang merugikan, perhatikan kiat-kiat berikut:
Perlakukan Layaknya Akun Real
Salah satu kesalahan paling umum ketika menggunakan akun demo broker adalah meremehkan bahaya trading. Hal ini sering terjadi karena trader sadar betul bahwa tak ada risiko yang benar-benar mengintai di akun demo, sehingga mereka tidak memahami komitmen dan psikologi trading dengan baik.
Untuk mengatasi hal ini, ada baiknya Anda memperlakukan akun demo layaknya akun real. Anggaplah uang virtual yang ada di akun demo sebagai dana trading dari kantong Anda. Dengan demikian, Anda akan lebih hat-hati ketika mengambil keputusan karena merasa akan kehilangan uang sungguhan.
Selain itu, lakukan evaluasi setelah menutup posisi di akun demo. Jika ada kerugian, cari tahu bagaimana hal tersebut bisa terjadi; apakah ada strategi yang salah langkah atau analisa yang kurang tepat. Tak ada salahnya membiasakan diri membuat jurnal trading sejak di akun demo. Jika Anda rajin memupuk kebiasaan ini sejak di akun demo, maka Anda tak akan shock dengan tekanan mental yang bisa terjadi saat trading di akun real.
Gunakan Sesuai Fungsi
Akun demo broker awalnya dibuat sebagai sarana belajar untuk trader. Jadi, akan lebih baik untuk tetap menggunakannya saat belajar atau backtest strategi saja. Jika sudah memahami cara kerja platform, memanfaatkan tools, dan melakukan transaksi, artinya Anda sudah bisa mencoba trading dengan modal kecil di akun real. Begitu pula jika menggunakan akun demo untuk backtest; saat sudah mendapatkan hasil yang diinginkan, maka segera kembalilah ke akun real.
Lagipula, terlalu lama trading di akun demo tidak akan mendatangkan profit apapun. Bukankah tujuan utama trading adalah memperoleh profit dari pergerakan harga? Dengan memiliki mindset seperti itu, Anda bisa termotivasi untuk tidak berlama-lama di akun demo.
Akun Demo Boleh Dimanfaatkan, Asal...
Pada dasarnya, akun demo broker memiliki banyak manfaat untuk para trader. Selain menjadi sarana berlatih trading tanpa risiko, akun demo menyediakan akses trading dengan pergerakan pasar seperti di akun real, juga mendukung aktivitas trading dengan berbagai fasilitas analisa dan order yang bermanfaat. Oleh sebab itu, Anda perlu teliti dalam memilih broker yang tepat. Simak daftar broker kredibel berdasarkan berbagai kriteria di situs review broker berikut.
Namun, terlalu nyaman trading di akun demo bisa memicu bahaya yang merugikan. Supaya tidak salah langkah ketika memanfaatkan akun demo, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, gunakan akun demo seperti akun real. Kedua, manfaatkan akun demo sesuai fungsinya. Poin pentingnya adalah segera pindah ke akun live setelah memahami dasar-dasar trading. Dengan demikian, Anda tak akan terbawa kebiasaan buruk meremehkan risiko dan bisa memiliki mental trading yang lebih siap di akun real.
Selain akun demo, broker umumnya menyediakan sarana edukasi trading lainnya. Broker apa saja yang menyediakan edukasi trading forex secara gratis?